Anda di halaman 1dari 42

FAKTOR # 1 : KOMPETENSI TEKNIS – NON SMF

Tingkat :
Pengetahuan dan Ketrampilan substantial dan yang relevan, yang diperoleh melalui
Pendidikan Formal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja dalam masa waktu tertentu

TINGKAT SIFAT TUGAS PERSYARATAN NILAI

Teknis dasar, sangat sederhana Alat t Umumnya lulusan SMA


unggal, opersional sangat mudah Tidak perlu pengalaman dan

PRIMER A dipelajari pelatihan khusus


100
Berbasis perintah, petunjuk teknis Cukup pengarahan langsung
mendasar, mudah difahami

Teknis sederhana dan rutin Masih memungkinkan mam- pu


Alat kerja mesin dengan kaidah dilaksanakan lulusan SMA sd D1
Operasional mengikuti pedoman Penga lam an t eknis t erbuk t i
TEKNIS B teknis, mudah dilatih Butuh orientasi lapangan
DASAR Proses kerja sangat mudah Kegiatan
numerik : tingkat tambah, kurang dan
115
penjumlahan

TEKNIS Mulai variatif di tingkat teknis Pengalaman penerapan ke-


Peralatan teknis khusus, dioperasi- trampi-lan pada teknis dasar dan
PRAKTIS
C kan sesuai kaidah teknis dikaitkan tambahan keahlian pada tingkat
138
rumus-rumus khusus analisis presisi teknis
Perhatian tinggi pada presisi
Mulai analisis data Pendidikan setingkat kejuruan
Karakter tugas profesi teknis ting- kat profesi dasar
dasar Langsung mampu menerapkan
ANALISIS D Menggabungkan metode, sistem, rumus-rumus teknis khusus
DASAR ketentuan, prosedur kerja, dasar
perhitungan rumus-rumus teknis
dalam praktek 179
khusus

ANALISIS Profesi teknis tingkat lanjut Pendidikan mendukung pema-


Analisis integrasi dengan aspek dan haman teknis lanjut
TEKNIS hasil kerja profesi lain yang Masa pengalaman lapangan
TERINTE-
GRASI E berhubungan pekerjaan yang relevan cukup
Trampil tidak membutuhkan
supervisi 260

Tugas analisis konseptual, masih Tingkat pendidikan dan atau


tingkat rutin pengalaman di tingkat kemam-
Mampu menganalisis esensi ke - puan analisis konseptual dasar
tentuan dan kebijakan terkait (assumsi tk Sarjana atau tk
ANALISIS Menganalisis integrasi data, mene- pengalaman setara)
KONSEP- F mukan akar masasalah, faktor pen-
TUAL
dorong dan penghambat 429
Mengemukakan inisiatif tindakan
meng-amankan hasil

345
Tugas analisis konseptual men-
dalam, berhubungan variatif kondisi
telah dan tengah berlangsung
Memungkinkan menuntut telaah hal-
hal substansial terkait, bench – Tingkat pendidikan konseptual
marking, dan usulan inovasi Beberapa lanjut , perpaduan ant ara bi
PROFESI- G ide perlu dalam proposal dan dang spesialisasi dengan yang
bersifat makro (assumsi S2)
ONAL presentasi lintas fungsi internal
Pengalaman minimal 3 th di a n 773
organisasi
Mampu memastikan integrasi ide alisis konseptual dasa
dengan ketentuanoperasional r

Tugas profesional terkait pengem- T in g k at p en d id ik an s am p


bangan usaha yang telah dan ai dengan tingkat kemam puan
tengah berlangsung analisis konseptual mendalam
Menelaah pas ar k ompetis i dan Didukung pengalaman kerja di
strategi usaha, kondisi internal dan e k tingkat tersebut sekitar 5 tahun
s-ternal yang substansial
, benchmarking dan pencermatan s t r
at e g i or g a n i s a s i 2 u ng g u l a
AHLI H n Pembahasan hal-hal inovasi dan
peningkatan kualitas usaha terin- 1468
tegrasi
Proposal ide innovatif, presentasi lin-
tas fungsi internal dan pihak
legimator eksternal
Berperan penting dalam strategi Persyaratan tingkat ahli de- ngan
dan manajemen pengembangan pengalaman 5 th
organisasi
Mampu membaca peluang usaha
dan merumuskan rencana jangka
panjang yang terintegrasi
Memiliki pemahaman analisis as-
MASTER I pek keuangan danbisnis serta fak- tor
dominan kondisi pasar usaha
Berperan sebagai strategic thinker
2233
dan ujung tombak penyelesaian
masalah stratejik dan keputusan
strategis Direksi

FAKTOR # 1 : KOMPETENSI TEKNIS – SMF


Pengetahuan dan Ketrampilan substantial dan yang relevan, yang diperoleh melalui
Pendidikan Formal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja dalam masa waktu tertentu

TINGKAT SIFAT TUGAS PERSYARATAN NILAI

MEDIS Jenis pekerjaan dan tingk Dokter Umum / Dokter gigi de-
a t a n keahlian yang dituntut pada ngan persyaratan akademis,
MA DASAR layanan t i ngk at d as ar p rof es io
nal m e d ik
pengetahuan dan ketrampilan
yang ditentukan
773

Jenis pekerjaan dan tingkatan Dokter Spesialis / Dokter Gigi


keahlian yang dituntut pada layanan Spesialis Bedah Mulut dengan
SPESIALIS professional medik bidang spesiali- persyaratan akademis, penge-
MB sasi tertentu tahuan dan ketrampilan yang
I ditentukan 1121
Jenis pekerjaan dan tingkatan mas- Dokter Sub Spesialis dan
SPESIALIS ter pada layanan profesional medik persyaratan akademis, penge-
MC
II bidang sub spesialisasi terterntu tahuan dan ketrampilan yang
ditentukan
1468
FAKTOR # 2 : MANAJERIAL
Kompleksitas kepemimpinan, dilihat dari aspek :
Jenis kepemimpinan : yaitu memimpin diri sendiri atau orang lain
Sifat kepemimpinan : yaitu matriks atau lini
Ruang lingkup kepemimpinan, terkait tingkat peran dalam pencapaian target

SIFAT TINGKAT LINGKUP DESKRIPSI

Persiapan dan pengelolaan diri sendiri


A DENGAN Layanan kepada pimpinan langsung dan peng - guna langsung
PENGGUNA

Persiapan dan pengelolaan diri sendiri


B
SENDIRI

DENGAN FUNGSI Koordinasi dan konsolidasi signifikan dengan fungsi jabatan


LAIN lain
DIRI

Pekerjaan profesi pada layanan medik operasi pasien


Persiapan dan pengelolaan diri sendiri dalam profesinya
C MATRIKS PROYEK Koordinasi dan konsolidas i internal dengan

I LAYANAN MEDIK Ketua tim, secara rinci dan intensif

Anggota regu cenderung berganti-ganti sesuai jadual shift


Mengkoordinir pembagian kerja, memastikan tugas dibagi
A
habis
KOORDINATOR

KOORDINATOR TIM
Sekaligus menjalankan peran yang sama sebagai
KERJA SHIFT pelaksana

Anggota regu cenderung tetap Mengkoordinir pembagian kerja,


Memastikan tugas dibagi habis
Mencermati 'continuous improvement" anggota- nya
B KOORDINATOR TIM Sekaligus menjalankan peran yan sama sebagai pelaksana
KERJA TETAP
II

SUPE Supervisi kegiatan operasional pelaksana bukan sebagai


bawahan lini
RVIS Anggota cenderung tetap pada suatu periode
yang ditentukan
I R e nc a na k e r ja o pe r a s i on al da n a n gg ar a n
III A MATRIKS tahunan
OPERASIONAL Pengendalian pencapaian target, akuntabilitas
" unit k erja", pert anggungjawaban anggaran
MATRIKS PROYEK Menganalisis dan menentukan strategi proyek, memastikan
LAYANAN MEDIK integrasi strategi antar profesi da- lam tim kerja proyek
B Peran pimpinan adalah mengendalikan jalannya
SUPERVISI

proyek dengan integrasi berbagai tindakan man- diri pada


profesi-profesi di dalam tim

Lini membawahi pelaksana sd setara koordina- tor


Rencana kerja operasional dan anggaran th-an Monitoring
C LINI TEKNIS kompetensi dan potensi anak buah Pengendalian pencapaian
III OPERASIONAL target, akuntabilitas "unit kerja", pertanggungjawaban anggaran

Lini membawahi para supervisor dan atau ma- joritas sejumlah


pemegang jabatan minimal tingkat konseptual mendalam
Integrasi pencapaian target operasional unit ker-
ja, rutin dan proyek inisiatif perbaikan
Program kerja tahunan dilengkapi anggaran pogram dan
proyek, pembahasan lintas fungsi, menjamin integrasi antar
fungsi dan strategi usaha
A STRATEGI Perhatian terhadap pengembangan talenta pada
setiap pemegang jabatan di seluruh unit-unit kerja yang
OPERASIONAL
dipimpinnya
Laporan (bulanan, tahunan, proyek) tertulis
menjelaskan perkemkembangan dan tindak la n ju t r en c an
a k er ja s e rt a t a ng gu n g ja wa b anggaran

Lini, membawahi para manajer operasional dan atau majoritas


sejumlah pemegang jabatan min tingkat Profesional, dapat
tergabung komite te- tetap dan berlangsung kontinyu
Ber or ie nt as i p a da pe m ik ir a n da n t in da k an
strategis dalam rangka pengembangan usaha Pembahasan
lintas fungsi secara mendalam, internal dan eksternal untuk
menjamin integrasi antar fungsi dan strategi usaha
Akuntabilitas target jangka pendek (tahunan) dan jangka
panjang (3 tahunan), terlihat jelas integrasinya
Bertgjwb kesiapaan kader di unit-unit kerjanya,
B STRATEGI USAHA mendukung perkembangan usaha
Laporan tertulis (bln, thn, proyek) menjelaskan perkembangan
dan tindak lanjut rencana kerja, p er t an g gu ng ja wa ba n a n
gg a r an , k es ia pa n kader, presentasikan forum tim lintas
fungsi antar pimpinan tk strategi usaha dan Direksi

MAN
AJER IV
IAL
NILAI

10%

11%

19%

14%

16%

23%
27%

41%

64%

74%
FAKTOR # 3 : KOMUNIKASI
Kompleksitasnya dilihat dari aspek : Jenis dan konteks informasi
Peran jabatan dan tujuan dalam proses komunikasi timbal balik
Pihak yang terlibat dan situasi kontak komunikasi

TINGKAT DESKRIPSI

Si f a t in f or m as i m e nd a s a r , m u da h d ic e r na da n d if ah am i
Dominansi komunikasi verbal dan langsung
UMUM
1 Pendekatan komunikasi antar pribadi walaupun terkait dengan masalah pekerjaan,
dan hampir tidak memerlukan pengulangan

Pemahaman komunikasi sering membutuhkan dukungan data tertulis dan


rangkuman analisis
Ketepatan interpretasi dan menjelaskan memegang peran penting
PENTING
2 Sering harus memerlukan diskusi untuk mendapatkan kesamaan
persepsi
Dapat terjadi tidak cukup sekali kontak, dan perlu presentasi

Informasi sangat penting terkait inti usaha


Kecermatan menangkap essensinya
Kecermatan pemilihan strategi komunikasi, mengantipasi efek samping
SIGNIFIKAN Analisis target audience merupakan hal kritis dipelajari sebelum komunikasi
3 dilakukan

Informasi substantif , perlu diplomatis dan taktis, perlu filter


Kajian budaya memegang faktor penting
Kepekaan membaca “hidden agenda”
Isi informasi berkaitan dengan "introducing change" , mengubah
KRITIS mindset, membangun komitmen pihak-pihak kunci.
4 Back up data dan atau referensi kuat sebagai basis informasi komunikasi
Terselenggara tidak selalu dalam forum formal namun dapat
mengikat kesepakatan antar pihak, dapat mengakibatkan efek kritis, kemungkinan
jangka panjang.
NILAI

15%

23%

34%

69%
FAKTOR # 4 : ANALISIS LINGKUNGAN PEKERJAAN
Kerumitan mental dalam hal : Menganalisis masalah
Menemukan sebab-sebab masalah paling mungkin dan intinya

TINGKAT SIFAT LINGKUNGAN TUNTUTAN BERPIKIR

REPETISI Sederhana, stabil, rutin, berulang sama atau Berdasarkan pengalaman mu- dah diingat
1 hampir sama dan jelas atau dengan logika sederhana

Masalah mudah dikelompokkan Pola tindakan Kecermatan memahami : Proses kerja


serupa dan logis Teori sederhana dan dan kejadian berlangsung. Pengalaman
BERPOLA
2 pengalaman yang terbukti dan disetujui
sebagai referensi
pihak dekat sebagai referensi

Beberapa masalah bersifat variatif, mayoritas Kecermatan mengamati trend- trend


rutin, berpola masalah dan pola penyelesaiannya.
SEMI Beberapa bersifat khusus, kemun- Analogi situasi berbeda untuk tindakan
VARIABEL 3 culan tergantung beberapa situasi berbeda-
beda, masih cukup mudah dicermati
logis dan tepat dalam menentukan sebab
akibat permasalahan

Masalah mayoritas bervariasi me - ngenai Membutuhkan :


hubungan sebab akibatnya Masalah juga Kecermatan analisis mendalam,
dapat terkait bebera- pa sebab potential, Kepekaan naluri dan ketajaman logika
VARIABEL saling berhu- bungan dan atau berdiri sendiri. terkait penguasaan keilmuan
4 mengembangkan untuk menelusuri
rangkaian sebab-sebab masalah dan
proses kreatif

Masalah bervariasi, kompleks. Penelusuran Membutuhkan :


sebab akibat cukup rumit, tidak mudah Kecermatan analisis dan konfirmasi
ditelusuri dan ditemukan. kondisi. Pemahaman perspektif lain dan
Fakta, data, informasi pendukung diskusi mendalam mendapatkan
perlu kuat untuk bahan analisis dan keamanan perspektif
interpretasi guna mendapat- kan sebab inti
masalah. Kondisi mudah berubah sehingga
perlu analisis ulang dan kecermat- an
ADAPTIF
5 konfirmasi. Dalam proses analisis dapat terjadi
perspektif berbeda ant ar pihak sehingga
perlu dicari perspektif utama sebagai dasar
analisis. Keputusan menetapkan sebab
potential kadang harus didiskusikan melalui
tim

Intensif menghadapi situasi dan tuntutan Ketajaman memprediksi perubahan


analisis masalah yang cepat berubah, potential masalah yang akan terjadi
kompleks, luas dan serta tidak berdiri sendiri, melalui berbagai strategi "business
INOVATIF berkaitan signifikan dengan per- kembangan intelligent"
6 aspek poleksosbudtek yang saling
berhubungan
NILAI J
E
N
P
3% e
I
k
S
K
a
e
r
5% py
J
a
l/A
Dokter
a
sB Umum
t
A
U
a
10% rfT
/
A
K
S
N
a
u
K
.p
a
i
.S
r
19% u
/
S
b
s
ia
/S
t
ip
K
.a
a
m
./
P
S
K
B
r
u
io
a
b
o
d
m
34% /ru
/d
s
W
ia
a
n
K
j
.i
a
.t
K
o
o
r
B
m
a
D
i/
g
it
/
re
P
57% u
/K
e
tn
o
W
g
m
&
ia
t.w
D
K
a
e
ia
/s
r.
S
e
/
P
kS
I
sP
W
iIa
FAKTOR # 5 : PEDOMAN KEPUTUSAN
Kerumitan upaya berpikir dalam menentukan dasar keputusan tindakan untuk : Mengatasi suatu masalah dan atau
menyelesaikan tugas
Mengamankan hasil keputusan dan memastikan tercapainya hasil yang diharapkan

TINGKAT DASAR KEPUTUSAN KETERANGAN

BAKU, Aturan baku atau instruksi pihak berberwenang, Hampir tidak ada lingkungan penting
dapat dilaksanakan langsung yang dapat menimbulkan masalah
SANGAT
RUTIN
A Pedoman pengambilan keputusan bersifat teknis, sepanjang mengikuti arahan dan
mudah dimengerti. peraturan yang ditetapkan.

Perpaduan : Antipasi masalah relatif mudah


Pedoman teknis keilmuan dilakukan. Indikasi akan terjadinya
Kebijakan organisasi masalah mudah dikontrol.

RUTIN B Pola pengambilan keputusan yang telah dapat


diterima oleh lingkungan Logika sederhana
Permasalahan mudah dikenali, relatif
mudah dikoreksi. Melaporkan dan
konsultasikan. Melakukan tindakan
berdasar keputusan berwenang

Mengembangkan inisiasi-inisiasi pemikiran teknis Keterkaitan erat proses antar fungsi


yang diperkirakan dapat diterima organisasi. menjadi dasar keselarasan keputusan
Menjelaskan, melakukan pembahasan tanpa mengabaikan ketentuan baku.
SEMI RUTIN C sederhana dengan fungsi lain terkait, mencapai Bila terjadi lagi, keputusan yang telah
kesepakatan dan selanjutnya sebagai dasar disepakati dapat menjadi pola pedoman
keputusan menghadapi situasi serupa

Penggabungan antara : Semakin berpengalaman, semakin


Identifikasi ciri khas masalah dengan pola dapat mengenali trend variasi masalah
keputusan operasional yang telah berhasil dan lebih dapat mempertajam
KHUSUS DAN Perkembangan kondisi permasalahan, professional judgement
OPERASI- D pengenalan lebihmendalam dan identifikasi
kembali karena dapat ter jadi permasalahan
ONAL gabungan Keputusan berupa professional
judgement,dengan tetap memperhatikan
ketentuan-ketentuan baku
Sangat memperhatikan kaitan dan dampak Sangat berkaitan inti usaha organisasi,
dengan keputusan operasi- onal fungsi-fungsi aspek keuangan, hukum,citra
lain dan kemung- kinan perkembangannya organisasi, serta perencanaan jangka
Pembahasan intensif mendalam dengan panjang
fungsi lain, pertimbangan jangka panjang usaha Memungkinkan meninjau, melakukan
koreksi kebijakan lama dengan tetap
menyesuaikan strategi usaha, prinsip
INTEGRASI E dan nilai-nilai organisasi serta
KEBIJAKAN ketentuan lembaga terkait, legitimator
lebih tinggi. Memerlukan ketajaman dan
kecermatan untuk dapat membaca
situasi secara cepat dan mengikuti
per- kembangan kondisi terkait

KEBIJAKAN
LUAS F
ah dan atau

NILAI J
E
N
I
2% S

Pekarya,
J Staf
K
A
e
B
p
A
a
3% l
T
a
A
U
N
r
/
K
K
a
a
.
.
5% S
iS
/u
b
K
S
a
.i
.
S
B
10% /i
u
b
d
/K
/o
o
W
rK
a
.d
a
.i
n
K
a
o
B
ta
m
io
g
/tr
e
/K
o
P
W
m
e
ia
t.n
g
K
e
a
/
.w
S
a
P
s
IS
D
i
r
e
k
t
u
19% r

D
i
r
e
k
t
u
37% r

U
t
a
m
a
FAKTOR # 6 : KONDISI KERJA
Kompleksitas :
Berbagai kondisi kerja dominan, terkait dengan normatif karakter pekerjaan dan atau layanan dan bukan karena kondisi
fasilitas lingkungan
Berlangsung intensif selama proses pekerjaan tersebut
Kondisi ketidak-nyamanan atau kedaan tidak diinginkan namun tak terelakkan dan dapat menimbulkan resiko walaupun
tindakan pencegahan dan peralatan keselamatan telah di- usahakan untuk digunakan

TINGKAT DESKRIPSI

LINGKUNGAN FISIK : Relatif nyaman dan aman


Resiko terjadinya 1
kecelakaan, gangguan
kesehatan dan ketidak- Kurang nyaman (sangat : bau, kotor, debu, panas, dingin, bising
nyamanan dalam bekerja 2 dan semacamnya)
A Memiliki potensi terancamnya keamanan dan atau gangguan fisik
(jatuh, terpeleset, tersengat listrik, amuk pas ien, penodongan
3 dan s emac amnya)

Memiliki potensi terancamnya kesehatan karena adanya bahan


4 berbahaya yang dikelola

KONTRIBUSI FISIK : Relatif normal


1
Aktivitas yang
mengakibatkan kelelahan Peran dan karakter pekerjaan membutuhkan majoritas waktu kerja
fisik : untuk :
- mengangkat Banyak berjalan dan berpindah tempat secara intensif dan atau
- menarik 2 Duduk hampir dengan posisi yang sama tanpa boleh / dapat
- mendorong melakukan pergerakan bebas karena akan mengganggu
- pergerakan fisik intensif berjalannya proses kerja
lainnya
B Peran dan karakter pekerjaan membutuhkan majoritas waktu
kerja untuk : Banyak melakukan pekerjaan fisik, memperguna- kan
3 otot dan kekuatan secara intensif

Peran dan karakter pekerjaan menunjukkan kegiatan intensif


berupa :
Sekali proses dalam melakukan pekerjaannya, Hampir dalam
4 posisi berdiri yang tidak berubah
lebih dari 1 jam

KOORDINASI PANCA Dalam batas normal


1
INDERA : Koordinasi
antara
kegiatan panca indera
sekaligus dalam proses
pekerjaaan

C
KOORDINASI PANCA
INDERA : Koordinasi
antara Secara intensif selama kurang dari 30 menit, terus menerus
kegiatan panca indera melakukan monitor : data, informasi yang secara intensif dapat
sekaligus dalam proses berubah dan berkembang. Tampilan data secara visual melalui alat
pekerjaaan khusus atau media fisik, yang interpresinya memerlukan keahlian
khusus. Hasil tampilan data dan interpretasi menjadi dasar
C 2 pemikiran serta tindakan pengambilan keputusan yang
mempergunakan variasi panca indera sekaligus

Idem kondisi di atas, lebih dari 30 menit sd 2 jam


3
Idem kondisi di atas, lebih dari 2 jam
4
KONSENTRASI / 1
Relatif normal pada tingkat pekerjaannya
KETEGANGAN
MENTAL : Intensitas Melakukan layanan pada jumlah permintaan tinggi dalam satu
tekanan tahapan kerja yang dituntut penyelesaian mendesak
kerja, target waktu yg Kualitas hasil dapat sangat relatif sehingga mengharuskan dapat
mengendalikan emosi secara kuat, bersikap tenang baik dalam
mendesak, menghadapi 2 menanggapi permintaan, mengatur prioritas tindakan maupun
publik dan atau obyek yg
sensitif keputusan tindakan

D
Konsentrasi diperlukan sangat tinggi
Suasana amat menegangkan selama proses kerja terjadi karena
tuntutan kecermatan dan kehatian-hatian sangat tinggi
3 sehubungan kerumitan dan resiko tindakan tinggi, yang dapat
berdampak pada keputusan tindakan pihak lain

Idem di atas dan dampak ketegangan mental masih dapat terjadi


4 walaupun proses pekerjaan telah selesai

LAMA KONSENTRASI / Relatif dalam batas normal pada sekali proses


1
KETEGANGAN
MENTAL : Ketegangan mental kurang dari 2 jam
E 2
Lama waktu ketegangan
mental dalam sekali proses Ketegangan mental antara 2 jam sd 4 jam
penyelesaian pekerjaaan 3
dan tanpa jeda Ketegangan mental lebih dari 4 jam
4
POLA JADUAL Relatif normal sesuai dengan jam kantor biasa
1
KERJA :
Pola jadual tugas yang Penugasan shift dan semacamnya a.l jadual on duty, yang
harus ditaati 2 terjadual dan dapat diketahui sebelumnya

Memungkinkan mendapatkan kontak mendadak Sewaktu-waktu


karena keadaan emergency berkaitan dengan layanan inti
F organisasi. Dalam kontak mendadak, pemegang jabatan dilibatkan
3 dalam pemikiran-pemikiran solusi yang berkaitan penyelesaian
keadaan emergency layanan inti organisasi

Idem di atas dan memungkinkan pemegang jabatan harus


segera datang ke lokasi pada saat yang ditentukan dengan
4 peran sebagai pengambil keputusan medik
KETERDESAKAN Tidak berhubungan langsung dengan layanan medik dan dianggap
TINDAKAN LAYANAN : 1 dalam batas normal
Reaksi tindakan yang harus
dilakukan segera setelah Segera dilakukan berdasar jadual pelayanan yang telah diatur
permintaan layanan 2

Kondisi dapat berubah dari kondisi normal menjadi emergency


G sehingga harus dilakukan tindakan segera dan cermat berupa
3 tindakan emergency medik

Sangat segera dan harus dilakukan saat itu juga, Dengan


konsentrasi tinggi serta cermat, sehingga dapat disebut dengan
layanan emer- gency medik. Berlangsung dengan frekuensi tinggi
4 karena karakter layanan adalah emergenc y medik

KETERKAITAN Tidak berhubungan langsung dengan layanan medik sehingga


LAYANAN MEDIK : 1 tidak adanya faktor ini dalam pekerjaan
Keterkaitan antar
diagnosa dan tindakan Yaitu pelayanan medik yang karakteristiknya : Menerima referral
medik dari hasil diagnosa layanan medik sebelumnya untuk
ditindaklanjuti, dan atau
Dapat mengirim referral karena karakter layan-
2 an medik mendasar sehingga diperlukan iden- tifikasi data medik
lanjutan

Yaitu pelayanan medik spesialis yang karakteristik- nya dapat :


Menerima pasien secara langsung dan melaku- kan diagnosa
medik serta selanjutnya menentu- kan tindakan medik bidangnya
Memungkinkan melakukan referral pasien untuk
H
3 mendapatkan layanan medik bidang lainnya

Yaitu pelayanan medik spesialis yang karakteristik- nya dapat :


Menerima pasien secara langsung dan melaku- kan diagnosa
melalui pemeriksaan pada bidang- nya serta selanjutnya
Melakukan referral pasien untuk mendapatkan layanan medik
bidang lainnya, dan atau Menerima referral dari hasil diagnosa
4 layanan m e d i k s e b e l u m n y a u n t u k d i t i n d a k l a n j u
ti

KOMPLEKSITAS Tidak berhubungan langsung dengan layanan medik sehingga


TINDAKAN MEDIK : 1 tidak ada faktor ini dalam pekerjaannya
Kompleksitas tindakan
medik dari segi kerumitan Yaitu pelayanan medik yang bersifat mendasar
dan resiko 2
I
Yaitu pelayanan medik yang menuntut peme- gang jabatan
3 melakukan tindakan medik khusus
TINDAKAN MEDIK :
Kompleksitas tindakan
medik dari segi kerumitan
dan resiko
I

Yaitu pelayanan medik yang menuntut peme –


4 gang jabatan melakukan tindakan bedah

BRAND IMAGE Tidak berhubungan langsung dengan layanan medik sehingga


MEDIK : 1 tidak adanya faktor ini dalam pekerjaan
Tingkat kontribusi medik
terhadap brand image Sebagai layanan medik yang berperan sebagai pendukung citra
layanan medik 2 layanan medik

J
Seba gai l aya na n m ed ik yang p e ng ar uh ny a langsung dan
3 signifikan terhadap citra layanan

Sebagai layanan medik unggulan yang penga- ruhnya langsung


dan signifikan terhadap brand image organisasi ini
4

INFEKSI : Kemungkinan Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubungan dengan kondisi
akibat terkena dampak infeksi 1 infeksi atau tertular penyakit
berbahaya
Dapat terjadi namun kemungkinan rendah
2
K
Sangat memungkinkan mengalami infeksi dan tertular penyakit
3 berbahaya

Kemungkinan sangat signifikan mengalami baik infeksi maupun


4 tertular penyakit sangat berba- haya

RADIASI : Kemungkinan Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubungan dengan efek
akibat terkena dampak radiasi 1 radiasi
walauapun telah mengenalan
alat pelindung
Sesuai karakter pekerjaannya,diantara alat dan kondisi di
lingkungan kerja, memungkinkan terkena dampak radiasi,
2 namun jarang dapat terjadi
L
Sebagaimana di atas dengan frekuensi kondisi tersebut cukup
3 sering memungkinkan dapat ter- jadi

Dampak radiasi sangat signifikan walaupun telah memakai alat


pelindung, karena bekerja dengan alat-alat yang berkaitan
4 langsung dengan radiasi
an karena kondisi

n resiko walaupun

NILAI

13

19
2

13

19
2
7
13
19
4

14

27

39
4
14
27
39
4

14

27

39
4

14

27

39

13

39

4
14

27
39

15

31

44

4
14

27

39

14

27

39
FAKTOR # 7 : WEWENANG ( KEBEBASAN BERTINDAK )
Adalah tingkat :
Legitimasi wewenang keputusan dengan tetap taat pada ketentuan umum, kode etik profesi serta kebijakan dasar
organisasi, sesuai karakter organisasi
Wewenang diakui secara formal oleh organisasi dan diakui secara profesional dapat
menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya serta menghasilkan kinerja diharapkan, karenanya pemegang jabatan
lain wajib tunduk dan menerima

TINGKAT DESKRIPSI

Mengikuti detail instruksi baik tahapan maupun teknis rinci pelak- sanaannya
Hampir tidak memiliki wewenang spesifik
SPESIFIK Pekerjaan dilaksanakan sesuai perintah
1

Mendasarkan pada garis besar instruksi yang bersifat teknis dan rutin
Menetapkan cara-cara kerja teknis sesuai dengan bidang
KONTROL keilmuan dan ketentuan teknis fungsinya
2

Mengikuti standard proses kerja yang berlaku dengan cara-cara teknis sesuai
dengan karakter pekerjaan
STANDAR Menetapkan prioritas dan cara pencapaian sasaran
3 Menyelaraskan proses, tempo kerja dan presisi hasil kerja de - ngan tetap
berdasarkan ketentuan

Bertindak sesuai garis besar kebijakan organisasi dan ketentuan umum


lingkungan, kode etik profesi dan semacamnya, yang berpengaruh terhadap
REGULASI proses usaha organisasi
4 Menterjemahkan esensi kebijakan dan mengatur tindakan
sepanjang sesuai prinsip-prinsip dalam organisasi

REGULASI Bertindaksesuai dengan essensi ketentuan-ketentuan teknis profesi dan kode


etiknya.
PROFESI Keputusan tindakan di tingkat mandiri penuh dalam bidang teknis pekerjaaannya.
5

KEBIJAKAN Merumuskan strategi dan pengendalian pencapaian sasaran operasional sebagai


bagian tahapan kegiatan strategi pengem- bangan organisasi
OPERASIONAL Menetapkan teknik pengendalian operasional
6

Menjabarkan kebijakan korporasi dengan segala keterkaitan aspek-aspek penting


dengan bidang kerjanya
Menentukan taktik dan strategi pencapaian sasaran jangka
KEBIJAKAN panjang berupa pengembangan langkah organisasi ke depan dan tahapan road-
STRATEJIK 7 map yang bersinambungan , terintegrasi dengan strategi kebijakan bidang fungsi
lain
FAKTOR # 8 : NILAI KELOLA HARTA
Nilai harta langsung :
Tingkat nilai harta yang dikelola secara langsung atau dihasilkan dan atau dipertanggung
jawabkan langsung, formal serta kontinyu berupa :
Anggaran unit kerja , pendapatan atas tindakan layanannya sebagai profesi medik, resiko
keuangan yang ditimbulkan karena dampak pengelolaan keuangan dan atau resiko hukum atas layanan medik, resiko citra organisasi yang berdampak pada kehidupan jangka panjang o
Nilai harta tak langsung :
Tingkat nilai harta yang dikelola secara tidak langsung, yaitu yang digunakan pada proses
layanan umum sampai dengan pendukung layanan medik

TINGKAT DESKRIPSI : LANGSUNG ( DETERMINATE )


R K

S K T R RP KO KS S K T

Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :


Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, cukup dilaporkan atasan
lansung pada 2 (dua) tingkat di bawah Direksi, atau
Berupa tingkat pendapatan tingkat 1 (satu) atau terendah diantara kelompoknya, yang
KECIL K dihasilkan dari rangkaian proses layanan medik langsung, dan berdampak pada citra 146 182 227 284 316 351 390 182 227 284
dan konsekuensi hukum bagi organisasi serta langsung kepada individu pemegang
jabatan tersebut.
Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :
Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, dilaporkan atasan langsung
pada 1 (satu) tingkat di bawah Direksi dan ke bagian Keuangan, dan
Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit yang
berkaitan keuangan, ketaatan prosedur serta terhadap kebijakan, atau
Berupa tingkat pendapatan tingkat 2 (dua) dari yang terendah kelompoknya, yang
SEDANG S dihasilkan dari rangkaian proses layanan medik langsung, dan dapat berdampak
162 202 253 316 351 390 433 202 253 316
pada citra dan konsekuensi hukum bagi organisasi serta langsung kepada individu
pemegang jabatan tersebut
.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, harus dilaporkan kepada
atasan langsung yaitu di tingkat Direksi dan bagian Keuangan, dan
Kemungkinan dipresentasikan lintas fungsi di tingkat strategis atau panel atau komite,
dan
Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit keuangan, ketaatan prosedur
serta terhadap kebijakan, atau
MENENGAH M Berupa tingkat pendapatan tingkat 3 (tiga) diantara kelompoknya, 180 225 281 351 390 433 482 225 281 351
yait u yang dihas ilk an dari rangk aian pros es layanan medik langsung, dan dapat
berdampak pada citra dan konsekuensi hukum bagi organisasi dan individu
pemegang jabatan tersebut.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


- Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, selain dilaporkan atasan
langsung yaitu tingkat Direksi dan bagian Keuangan, dan
- Kemungkinan dipresentasikan lintas fungsi tingkat strategis atau panel atau komite

- Memungkinkan pula sebagai representasi organisasi untuk mempertanggungjawabkan


kepada pihak luar yang memiliki legitimasi lebih tinggi, dan

TINGGI T - Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit oleh pihak internal maupun 200 250 312 390 433 482 535 250 312 390
ekternal, yang berkaitan keuangan, ketaatan prosedur, kebijakan serta hukum, dan
TINGGI T 200 250 312 390 433 482 535 250 312 390

- Apabila terjadi masalah maka berdampak secara signifikan terhadap citra organisasi
dan permasalahan hukum yang berkaitan denagn kehidupan jangka panjang organisasi
serta individu pemegang jabatan tersebut, dan
- Berupa tingkat pendapatan tertinggi diantara kelompoknya, yang dihasilkan dari
rangkaian proses layanan medik langsung, dan dapat berdampak pada citra organisasi
jangka panjang dan konsekuensi hukum baik organisasi maupun pemegang jabatan
yang bersangkutan
TA

kehidupan jangka panjang organisasi

NILAI

K B U

R RP KO KS S K T R RP KO KS S K T R RP KO KS

316 351 390 433 227 284 316 351 390 433 482 284 316 351 390 433 482 535
351 390 433 482 253 316 351 390 433 482 535 316 351 390 433 482 535 595

390 433 482 535 281 351 390 433 482 535 595 351 390 433 482 535 595 661

433 482 535 595 312 390 433 482 535 595 661 390 433 482 535 595 661 734
433 482 535 595 312 390 433 482 535 595 661 390 433 482 535 595 661 734
FAKTOR # 8 : NILAI KELOLA HARTA
Nilai harta langsung :
Tingkat nilai harta yang dikelola secara langsung atau dihasilkan dan atau dipertanggung
jawabkan langsung, formal serta kontinyu berupa :
Anggaran unit kerja , pendapatan atas tindakan layanannya sebagai profesi medik, resiko
keuangan yang ditimbulkan karena dampak pengelolaan keuangan dan atau resiko hukum atas layanan medik, resiko citra organisasi yang
Nilai harta tak langsung :
Tingkat nilai harta yang dikelola secara tidak langsung, yaitu yang digunakan pada proses
layanan umum sampai dengan pendukung layanan medik

TINGKAT DESKRIPSI : TAK LANGSUNG ( INDETERMINATE )

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan dat a dan at au inf ormas i dalam segala bent uk layanan yang
bersifat umum, dapat terbuka untuk kepentingan publik, mudah dikelola secara
sederhana, dan atau
UMUM U Penggunaan alat-alat kerja dan apabila terjadi kerusakan alat atau depresiasi nilai
guna alat maka yang bersangkutan dapat melapor- kan kepada organisasi untuk
dilakukan perbaikan dan atau penggantian

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Penjagaan sejumlah barang yang mudah dihitung dan dikontrol jumlahnya, serta
disimpan di suatu lokasi yang telah dilindungi sedemikian rupa dengan sistem dan
mekanisme standar kontrol operasi, dan atau
Pemeliharaan sejumlah alat dengan tingkat pemeliharaan yang cukup mudah, dan
apabila terjadi tingkat kerusakan cukup tinggi maka dapat diusulkan kepada organisasi
untukditindaklanjuti oleh pihak lain atau diganti, dan atau
S Pengelolaan dan perhitungan data dan informasi yang bersifat non
SEDANG confidential untuk kepentingan internal sebagai sebagai bahan dasar pengambilan
keputusan pihak yang membutuhkan
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
Pe n jag aa n s e ju m la h b a r an g ya ng je n i s n ya b er v a r ia s i da n
jumlahnya sangat banyak serta memerlukan pengenalan karakter dan arus order
barang dan
Menjaga kualitas maupun keberlangsungan stok barang dibutuhkan kecermatan
penempatan di lokasi serta pengendalian sistem FIFO (First In First Out).
Sebagai catatan :
MENENGAH M Lokasi penyimpanan telah dilindungi sedemikian rupa dengan sistem dan
mekanisme standar kontrol operasi, dan atau Pengelolaan dan perhitungan cermat,
analisis serta penyajian data atau informasi yang sifatnya terbatas untuk pihak-pihak
tertentu di lingkungan organisasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan dan penyusunan sistem kerja yang melibatkan proses analisis
mendalam,dan apabila terjadi kelambanan dan semacam- nya akan sangat
berdampak berjalannya rangkaian proses kerja dan signifikan berdampak pada
aspek keuangan organisasi, dan atau
MENENGAH
MT Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang
TINGGI dilengkapi dengan hasil penelitian antara lain dapat berupa benchmark,
sebagai bahan dasar pengambilan keputusan di tingkat stratejik operasional sehingga
sifatnya terbatas hanya untuk beberapa pemegang jabatan yang ditetapkan

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan data dan informasi di tingkat Sekretariat Direksi, yang bervariasi dan
kompleks, bersifat stricly confidential sampai dengan private confidential, dan atau
Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang
dilengkapi dengan hasil penelitian antara lain dapat berupa benchmark, sebagai
TINGGI T bahan dasar pengambilan keputusan di tingkat s t r a t e j i k o p e r a s i o n a l , y a n
g d a p a t b e r d a m p a k p a d a c i t r a organisasi dan konsekuensi hukum
langsung
ILAI KELOLA HARTA

ung

an medik, resiko citra organisasi yang berdampak pada kehidupan jangka panjang organisasi

NILAI

REGULASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN


SPESIFIK KONTROL STANDAR REGULASI
PROFESI OPERASIONAL STRATEJIK

30 43 62 88 126 158 197

43 62 88 126 158 197 247


62 88 126 158 197 247 308

88 126 158 197 247 308 385

126 158 197 247 308 385 482


FAKTOR # 9 : PERAN JABATAN (LANGSUNG)
Adalah tingkat tuntutan kompleksitas peran jabatan terhadap usaha inti organisasi berdasarkan karakter atau sifat dan pos
kontribusi jabatan dalam pengendalian resiko usaha inti tersebut

TINGKAT DESKRIPSI

REMOTE R Sebagai pendukung jauh dalam proses pencapaian hasil akhir usaha inti organisasi

K Hasil kerjanya berupa layanan yang akan mempengaruhi signifikan kelancaran


KONTRIBUSI fungsi-fungsi proses organisasi

B Hasil kerjanya merupakan katalisator signifikan dan langsung terhadap layanan dan
BERPERAN usaha inti organisasi

Hasil kerjanya secara signifikan dan langsung terkait dekat dengan rangkaian proses
layanan usaha inti organisasi.
UTAMA U
NG)
kan karakter atau sifat dan posisi

NILAI JENIS
JABATAN

1.00
Pekarya, Staf

1.00
Tenaga strategis

Apoteker
1.00 Psikologi klinis,
Ners

1.00
Staf Medis
FAKTOR # 9 : PERAN JABATAN (TIDAK LANGSUNG)
Adalah tingkat tuntutan kompleksitas peran jabatan terhadap usaha inti organisasi berdasarkan karakter atau sifat dan pos
jabatan dalam pengendalian resiko usaha inti tersebut

TINGKAT DESKRIPSI

REMOTE R Sebagai pendukung jauh dalam proses pencapaian hasil akhir usaha inti organisasi

K Hasil kerjanya berupa layanan yang akan mempengaruhi signifikan kelancaran


KONTRIBUSI fungsi-fungsi proses organisasi

B Hasil kerjanya merupakan katalisator signifikan dan langsung terhadap layanan dan
BERPERAN usaha inti organisasi

Hasil kerjanya secara signifikan dan langsung terkait dekat dengan rangkaian proses
layanan usaha inti organisasi.
UTAMA U
NGSUNG)
kan karakter atau sifat dan posisi kontribusi

NILAI JENIS JABATAN

1.00

1.25

1.88

2.81
FAKTOR # 10 : PROBABILITAS RESIKO
Adalah tingkat :
Kemungkinan timbulnya gangguan dan atau resiko karena terjadinya kekurangtepatan
sampai dengan kesalahan tindakan dalam proses kerja disebabkan karena faktor-faktor
yang tak terduga

TINGKAT DESKRIPSI

Fak t or -f akt or yang mem pengaruhi relat if st abil, s ehingga kemungkinan


MINIMAL I terjadinya gangguan dan kesalahan kerja sangat kecil

Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat berubah dan berkem- bang sehingga


memungkinkan t erjadinya gangguan namun r e l a t i f m e m u n g k i n k a n u
SEDANG II ntuk segera dapat diatasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses pekerjaan, memungkinkan


terjadinya gangguan dan atau kesalahan tindakan , yang relatif sulit
dideteksi pada saat proses berlangsung, namun masih dapat
MENENGAH III dikoreksi walaupun memungkinkan mengganggu operasional

Faktor-faktor sangat kompleks, dapat berubah dan berkembang sangat cepat


bahkan tak terduga, sehingga sangat memungkin- kan terjadinya gangguan,
salah perkiraan, dan kesalahan tindakan keputusan yang memungkinkan
TINGGI IV berdampak terhadap kehidupan jangka panjang organisasi
NILAI

55%

65%

75%

85%

Anda mungkin juga menyukai