Anda di halaman 1dari 11

TEORI PENGUKURAN

TOLERANSI DAN DIMENSI PENGUKURAN

BAB I

PENDAHULUAN

Didalam pengukuran suatu alat tak dapat dipisahkan dengan dimendi dan
toleransi, hal ini karena semua alat ukur mempunyai dimensi dan toleransi yang
berbeda-beda yang harus dipahami dan dipatuhi oleh setiap orang yang akan
menggunakan alat ukur.

Hal ini penting agar kita tidak merusak alat ukur maupun bahan yang
diukur. Dalam merangkai komponen juga perlu diperhatikan adanya toleransi
yang diperbolehkan oleh tiap-tiap komponen yang akan dirangkai.

Dalam pembuatan suku cadang yang dapat bergerak (poros dengan


bantalannya), ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran
lubangnya,, sehingga jika dipasang maka pemasangannya dapat dilakukan dengan
jalan dipres atau dipaksa, dan suaian ini disebut suaian paksa.

Mengingat akan pentingnya pemahaman dimensi dan toleransi, maka


penulis mencoba untuk menyusun makalah sebagai tugas mata kuliah dan
diharapkan akan memperkaya wawasan sidang pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

1. Toleransi

Toleransi adalah batas penyimpangan demensi yag diijinkan. Misalnya


sebuah elemen di beri ukurann sebagai berikut :

a. Ukuran dasar.

b. Toleransi yang diberikan.

Toleransi pada awalnya di bedakan menjadi tiga macam, yakni


toleransi ukuran, toleransi Geometrik, dan konfigurasi kekasaran
permukaan.

a. Toleransi ukuran

Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang


diijinkan pada setiap ukuran elemen.

Toleransi memegang peranan penting pada proses produksi dikarenakan


sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda yang sesuai dengan
ukuran yang tepat , karena menyangkut ketelitian dalam prosesw
pengerjaannya .

b. Toleransi standar ( Toleransi Internasional / IT )


Besarannya toleransi di tentukan oleh ISO/R286 (system ISO untuk limit
dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk
keseragaman.

ISO menetapkan 18 toleransi standar , yakni mulai dari IT 01, IT1, IT 2,


sampai dengan IT 16.

Sedangkan untuk dasar satuan dari kualitas 01 – 1 , harga toleransi


standarnya dapat di hitung dengan rumus pada table berikut :

IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam µm 0,3 + 0,008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,0 20 D
untuk D dalam µm

Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara


pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya
adalah sbb.

a. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya


pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
b. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa,
termasuk untuk komponen-komponen yang mampu tukar.

c. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti


pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.

Toleransi Toleransi Umum dan Toleransi Khusus

a. Toleransi Umum

Umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau


bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas
penyimpangan bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh
tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.

b. Toleransi Suaian ( fits)

Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau


kelonggaran yang mungkin di hasilkan dari penggunaan kelegaan atau
toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan .

Ada empat macam suaian pada elemen mesin , yakni :

a. Suaian Longgar ( clearance fit )


Suaian ini selalu menghasilkan kelnggaran ( celah bebas ) dengan daerah
toleransi lubang selalu terletak diatas daerah toleransi poros .
b. Suaian Sesak ( interference fit )
Suaian yang selalu menghasilkan keseksakkan , dengan daerah toleransi
lubang selalu terletak di bawah toleransi poros .
c. Suaian Pas ( trasnsition fit )
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi , namun
poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan
negative.
d. Suaian Garis
Batas – batas ukuran di tentukan sedemikian sehingga celah bebas atau
kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang
berpasangan di rakit .

Beberapa istililah suaian yang sering di pakai :

a. Ukuran dasar

Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yang di tulis sebelum
di sertai angka – angka batas penyimpangan yang di ijinkan .
b. Penyimpangan atas

Penyimpangan atas adalah penyimpangan kearah atas ukuran maksimum.

c. Penyimpangan bawah

Penyimpangan bawah adalah penyimpangan minimum

d. Ukuran maksimum

Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih di perbolehkan.

Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas

e. Ukuran minimum

Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih di perbolehkan .


Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah .

f. Garis nol

Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol

g. Ukuran sesungguhnya

Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang di dapat setelah
benda selesai di buat,yang dapat di ketahui dengan mengguakan alat ukur.

h. Kelonggaran (Clearance )

Kelonggaran adalah selisih kelonggaran antara lubang dengan poros dimana


ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros .

1) Kelonggaran maksimal adalah selisih antara lubang terbesar dengan


poros terkecil dalam suatu suaian longgar .

2) Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lubang terkecil dengan


poros terbesar dalam suatu suaian longgar .
i. Kesesakan ( Interference )

Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang poros , di mana
ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang .

1) Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil


dengan poros terbesar pada suaian sesak .

2) Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar


dengan poros terkecil pada suaian sesak .

Sebagai contoh pemberian toleransi pada sebiah lubang dan poros :

a) 65H7 b) 53g6

Keterangan :

a) Suatu lubang dengan ukuran dasar 65mm , posisi daerah toleransinya


H , dan kualitasnya 7

b) Suatu poros dengan ukuran dasar 53mm , posisis daerah toleransinya


g, dan kualitasnya 6

Sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran,
daerah toleransi di kelompokkan menjadi berikut .

a. Luas dalam lingkaran ( selanjutnya di lambangkan dengan #1)

b. Luas antara dua lingkaran sepusat ( selanjutnya di lambangkan #2 )

c. Luas antara dua garis yang berjarak sama , atau dua garis lurus sejajar
( selanjutnya di lambangkan dengan #3)

d. Ruang dalam bola ( selanjutnya di lambangkan dengan #4 )

e. Ruang dalam silinder ( selanjutnya di lambangkan dengan #5 )

f. Ruang antara dua silinder bersumbu sama ( selanjutnya di lambangkan


dengan #6 )
g. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau bidang sejajar ( selanjutnya
di lambangkan dengan #7 )

h. Ruang dalam sebuah kubus ( selanjutnya di lambangakan dengan # 8 )

Berikut ini adalah gambaran mengenai hubungan sifat yang diberi toleransi di
berikan dalam satu table.

Daerah Toleransi #1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8

Sifat-sifat yang diberi


Simbol
toleransi

Kelurusan • • • •
Kedataran •
Kebulatan •
Kesilindrisan •
Profil garis •
Profil permukaan •
Kesejajaran • • • •
Ketegaklurusan • • • •
Ketirusan • • •
Posisi • • • • • •
Konsentrisitas • •
dan koaksialitas
Kesimetrisan • •
Putar tunggal • •
Putar total • •

Uaian – Suaian
Cara Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi

Toleransi dituliskan di gambar kerja dengan cara tertentu sesuai


dengan standar yang diikuti (ASME atau ISO). Toleransi biasa dituliskan
dengan beberapa cara:

a. Ditulis menggunakan ukuran dasar dan penyimpangan yang


diijinkan.
Gambar Penulisan ukuran dan toleransi pada gambar kerja.

2. Satuan Toleransi

Satuan toleransi merupakan bilangan konstan dengan satuan (unit)


yang besarnya tergantungpada batas-batas daerah ukuran nominal

Dalam sistem ISO telah ditetapkan 20 kelas toleransi (grades of


tolerance) yang dinamakan toleransi standar yaitu mulai dari IT 01, IT 0, IT
1 sampai dengan IT 18. Untuk kualitas 5 sampai 16 harga dari toleransi
standar dapat dihitung dengan menggunakan satuan toleransi i (tolerance
unit), yaitu :

i � 0,453 D � 0,001D

Harga I tersebut untuk daerah ukuran nominal = 500.


Sedangkan untuk daerah ukuran nominal = 500, maka harga i adalah:
i � 0,453 D � 0,001D
Di mana :
i = satuan toleransi (dalam �m)
D=Rata-rata geometrik batas-batas ukuran nominal ( mm).
D�D.

TingkatanSuaian
BAB III

PENUTUP

A. Kesimulan

1. Dalam pembuatan suku cadang yang dapat bergerak (poros dengan


bantalannya), ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran
lubangnya,, sehingga jika dipasang maka pemasangannya dapat dilakukan
dengan jalan dipres atau dipaksa, dan suaian ini disebut suaian paksa.

2. Toleransi pada awalnya di bedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi


ukuran, toleransi Geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.

Anda mungkin juga menyukai