Anda di halaman 1dari 4

Posted by: kankerpayudara on: Desember 25, 2007

Diterjemahkan dari artikel di People Living With Cancer

GEJALA :
Wanita dengan kanker payudara, bisa jadi mengalami gejala-gejala berikut.
Kadang meskipun di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan gejala apapun.
Atau bisa juga ditubuhnya menunjukkan gejala tersebut tetapi bukan karena kanker payudara, tapi akibat
kondisi medis lain.

Apabila seorang wanita mempunyai gejala dibawah ini dan merasa sangat khawatir,sebaiknya segera ke
dokter.
Adapun tanda-tanda atau gejalanya antara lain :

 Ada benjolan yang keras di payudara


 Bentuk puting berubah ( bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus), mengeluarkan
cairan / darah
 Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk
 adanya benjolan-benjolan kecil
 Ada luka dipayudara yang sulit sembuh
 Payudara terasa panas, memerah dan bengkak
 Terasa sakit / nyeri ( bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tapi tetap harus diwaspadai )
 Terasa sangat gatal didaerah sekitar puting
 Benjolan yang keras itu tidak bergerak ( terfiksasi ). dan biasanya pada awal-awalnya tidak terasa
sakit
 Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada 1 payudara

PENYEBAB KANKER PAYUDARA :

Secara pasti belum diketahui, Hanya bisa ditandai pada wanita yang mempunyai factor resiko dibawah ini :

 Umur diatas 30 tahun ( sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara )
 Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ( sekarang ini juga tidak mutlak karena
tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena )
 Punya riwayat tumor
 Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun
 Tidak menikah / tidak menyusui
 Melahirkan anak petama diatas usia 35 tahun
 Sering terkena radiasi ( Bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan
alat X-ray )
 Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan
 Kegemukan
 Konsumsi alcohol berlebihan
 Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
 Stress
 Faktor genetic ( BRCA1/BRCA2 )
BAGAIMANA MENDIAGNOSA KANKER PAYUDARA :
Dokter menggunakan berbagai macam cara untuk mendiagnose kanker payudara dan untuk menentukan
apakah sudah ada metastasis ke organ lain. Beberapa test juga berguna untuk menentukan pengobatan yang
paling efektive untuk pasien. Kebanyakan pada type kanker, biopsi ( mengambil sedikit jaringan , untuk
diteliti dibawah mikroskop, yang dilakukan oleh ahli patologi ) adalah jalan satu-satunya untuk menentukan
secara pasti diagnosis kanker. Apabila biopsy tidak mungkin dilakukan, dokter akan mengusulkan test lain
untuk membantu diagnosa. Test Imaging bisa digunakan untuk menemukan apakah telah terjadi metastasis.

Dokter akan mempertimbangkan factor-faktor dibawah ini, ketika akan memutuskan test diagnostic :

 Usia dan kondisi medis pasien


 Type kanker
 Beratnya gejala
 Hasil test sebelumnya

Test diagnosa kanker payudara biasanya dimulai apabila wanita atau dokter menemukan suatu massa atau
pengerasan yang tidak normal ( suatu titik kecil dari kalsium, biasanya dilihat pada saat X-ray ), pada
screening mammogram. Atau bisa juga suatu yang tidak normal di payudara wanita ditemukan pada
pemeriksaan klinis atau pemeriksaan sendiri. Beberapa test mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosa
dari kanker payudara. Tidak pada semua orang akan dilakukan seluruh test dibawah ini :

IMAGING TEST :

Diagnostic mammography.
Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih banyak gambar yang bisa diambil.
Biasanya digunakan pada wanita dengan tanda-tanda, diantaranya putting mengeluarkan cairan atau ada
benjolan baru. Diagnostic mammography bisa juga digunakan apabila sesuatu yang mencurigakan
ditemukan pada saat screening mammogram.

Ultrasound ( USG )
Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi untuk
mendapatkan gambaran jaringan pada payudara. Gelombang bunyi yang tinggi ini bisa membedakan suatu
massa yang solid, yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi cairan, yang kemungkinannya bukan
kanker.

MRI
MRI menggunakan magnetic, bukan X-ray, untuk memproduksi images ( gambaran ) detail dari tubuh. MRI
bisa digunakan, apabila sekali seorang wanita, telah didiagnose mempunyai kanker, maka untuk mencheck
payudara lainnya bisa digunakan MRI. Tapi ini tidak mutlak. Bisa juga untuk screening saja.Menurut
American Cancer Society ( ACS ), wanita yang mempunyai resiko tinggi terkena kanker payudara, seperti
contohnya pada wanita dengan mutasi gen BRCA atau banyak anggota keluarganya yang terkena kanker
payudara, sebaiknya juga mendapatkan MRI, bersamaan dengan mammography.MRI biasanya lebih baik
dalam melihat suatu kumpulan massa yang kecil pada payudara yang mungkin tidak terlihat pada saat USG
atau mammogram. Khususnya pada wanita yang mempunyai jaringan payudara yang padat. Kelemahan
MRI juga ada, kadang jaringan padat yang terlihat pada saat MRI bukan kanker, atau bahkan MRI tidak bisa
menunjukkan suatu jaringan yang padat itu sebagai in situ breast cancer maka untuk memastikan lagi harus
dilakukan biopsy.
TEST DENGAN BEDAH

Biopsi
Suatu test bisa saja menunjukkan kemungkinan adanya kanker, tapi hanya biopsy yang bisa memberikan
diagnosis secara pasti. Sample yang diambil dari biopsy, danalisa oleh ahli patologi ( dokter spesialis yang
ahli dalam menterjemahkan test-test laboratorium dan mengevaluasi sel, jaringan, organ untuk menentukan
penyakit )

 Image guided biopsy digunakan ketika suatu benjolan yang mencurigakan tidak teraba. Itu dapat
dilakukan dengan Fine Needle Aspiration Biopsy ( FNAB, menggunakan jarum kecil untuk untuk
mengambil sample jaringan ). Stereotactic Core Biopsy ( menggunakan X-ray untuk menentukan
jaringan yang akan diambil ) atau Vacuum-Assisted Biopsy ( menggunakan jarum yang tebal untuk
mengambil beberapa macam jaringan inti yang luas ). Dalam melakukan prosedur ini, jarum biopsy
untuk menuju area yang dimaksud, dibantu oleh mammography, USG atau MRI. Metal clip kecil
bisa diletakkan pada bagian dari payudara yang akan dilakukan biopsy. Dalam kasus ini apabila
jaringan itu membuktikan adanya kanker, maka segera diadakan operasi tambahan. Keuntungan
teknik ini adalah bahwa pasien hanya butuh sekali operasi untuk menetukan pengobatan dan
menetukan stadium.

 Core Biopsy dapat menetukan jaringan. FNAB dapat menetukan sel dari suatu massa yang teraba,
dan ini semua kemudian dapat dianalisa untuk menentukan adanya sel kanker.

Fine needle biopsy Sentinel node biopsy

 Surgical Biopsy ( biopsy dengan cara operasi ) mengambil sejumlah besar jaringan.Biopsy ini bisa
incisional ( mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional ( mengambil seluruh benjolan ).

lumpectomy biopsy

Apabila didiagnose kanker, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk mendapatkan clear margin area
( area jaringan disekitar tumor dimana dipastikan sudah bersih dari sel kanker ) kemungkinan, sekalian
mengambil jaringan kelenjar getah bening.

Jaringan yang didapat dari biopsy juga akan di ditest oleh dokter untuk menentukan pengobatan.Test itu
untuk melihat:

 Ciri-ciri tumor. Apakah tumor itu Invasive ( biasanya menyebar ) atau In situ ( biasanya tidak
menyebar ). Ductal ( dalam saluran susu ) atau lobular ( dalam kelenjar susu ). Grade ( seberapa
besar perbedaan sel kanker itu dari sel sehat ) dan apakah sel kanker telah menjalar ke pembuluh
darah atau pembuluh getah bening. Margin dari tumor juga di amati.

 Receptor Estrogen ( ER ) dan Receptor Progesteron ( PR ) test. Sel kanker payudara apabila
diketahui positif mengandung receptor ini ER (+) dan PR (+) berarti sel kanker ini berkembangnya
karena hormon-hormon tersebut. Biasanya diadakan terapy hormone ( akan dibahas tersendiri ).

 Test HER2 neu.( C-erb2 ). Adanya protein HER2 yang berlebihan. Rata-rata 25% penderita kanker.
Dengan mengetahui status HER2 ( positive atau negative ) maka dapat ditentukan apakah pasien
akan diterapi dengan menggunakan obat yang disebut trastuzumab ( HERCEPTIN ) atau tidak.
( mengenai HERCEPTIN akan dibahas tersendiri )

 Genetic Description of the Tumor.Test dengan melihat unsur biology dari tumor, untuk memahami
lebih dalam mengenai kanker payudara. Oncotype DX adalah test untuk mengukur resiko seberapa
jauh kekambuhannya.
TEST DARAH
Test darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Test-test itu antara lain :

 Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada di dalam sel darah merah
 Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalam seluruh badan
 Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi
 Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah )
 Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )

JUMLAH ALKALINE PHOSPHATASE


Jumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke liver, hati dan saluran empedu dan
tulang.

SGOT & SGPT


Test ini untuk mengevaluasi fungsi lever. Angka yang tinggi dari salah satu test ini mengindikasikan adanya
kerusakan pada liver, bisa jadi suatu sinyal adanya penyebaran ke liver

TUMOR MARKER TEST


Untuk melihat apakah ada suatu jenis zat kimia yang ditemukan pada darah, kencing atau jaringan tubuh.
Dengan adanya jumlah tumor marker yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari nilai normalnya,
mengindikasikan adanya suatu proses tidak normal dalam tubuh. Bisa disebabkan karena kanker , bisa juga
bukan. Pada kanker payudara tumor marker yang biasanya dilakukan adalah CA 15.3 dengan mengambil
sample darah. Pada standard PRODIA tumor marker tidak boleh melebihi angka 30

TEST-TEST LAIN
Test –test lain yang biasa dilakukan untuk kanker payudara adalah :

 Photo Thorax Untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran keparu-paru

 Bonescan Untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke tulang. Pada bonescan, pasien
disuntikkan radioactive tracer pada pembuluh vena. Yang natinya akan berkumpul pada tulang yang
menunjukkan kelainan karena kanker. Jarak antara suntikan dan pelaksanaan bonescan kira-kira 3-4
jam. Selama itu pasien dianjurkan minum sebanyak-banyaknya. Hasil yang terlihat adalah gambar
penampang tulang lengkap dari depan dan belakang. Tulang yang menunjukkan kelainan akan
terlihat warnanya lebih gelap dari tulang normal.

 Computed Tomography ( CT atau CAT ) Scan.Untuk melihat secara detail letak tumor. Disini
pasien juga disuntik radioactive tracer pada pembuluh vena, tapi volumenya lebih banyak sehingga
sebenarnya sama dengan infuse. Setelah disuntik CT-scan bisa segera dilakukan. CT-scan akan
membuat gambar tiga dimensi bagian dalam tubuh yang diambil dari berbagai sudut. Hasilnya akan
terlihat gambar potongan melintang bagian dari tubuh yang discan 3 dimensi.

Positron Emission Tomography ( PET ) scan.Untuk melihat apakah kanker sudah menyebar.Dalam PET
scan cairan glukosa yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel kanker akan menyerap lebih
cepat cairan glukosa tersebut, dibanding sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada PET scan.
PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI dan pemeriksaan secara fisik

Anda mungkin juga menyukai