Matriks Referensi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

No Judul Penulis Penerbit Tahun Jenis Intisari

Tulisan
1 Analisis tingkat kebisingan 1. Dedy Fredianta 2013 Jurnal Jurnal ini membahas kebisingan yang terjadi pada
untuk mereduksi dosis 2. Dr. Eng. industri obat nyamuk bakar PT.XYZ. Dalam
Paparan bising di pt. Xyz Listiani Nurul penelitiaannya mengatakan bahwa sumber-sumber
Huda, MT
bising yang terdengar berasal dari alat-alat industri
3. Ir. Elisabeth
Ginting M.si yang bekerja selama produksi. Sampelnya diambil
sebanyak 15 titik sesuai dengan tempat operator yang
bekerja dan jam-jamnya terbagi 2, shift I dan shift ke-
II sesuai petunjuk pengukuran tingkat kebisingan.
Hasil penelitian jurnal ini ialah tingkat kebisingan
ekuivalen di area produksi pada siang hari dari jumlah
15 titik terdapat 14 titik di shift I dan 15 titik di
shift II yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB)
yang ditetapkan oleh pemerintah Kep-51/MEN/1999
dan SNI No. 16-7063-2004.Pengendalian kebisingan
yang telah dilakukan adalah penggunaan earplug dan
earmuff.
2 Kebisingan dan pengaruhnya Sungging Universitas Mercu Jurnal Jurnal ini menyatakan bahwa tidak semua sumber
pada lingkungan hidup Handoko Buana bunyi dapat dikatakan kebisingan, akan tetapi bunyi
yang mengganggu pendengaranlah yang dikatakan
kebisingan, sehingga bunyi memiliki nilai baku mutu
untuk mengetahui kriteria kebisingan yang dihasilkan.
Batas suara yang menyullitkan atau menganggu telinga
ialah 120dB. Kebisingan memiliki pengaruh pada
tumbuhan dan terhadap kejiwaan manusia.
Jurnal ini juga menyebutkan pengendalian kebisingan
dalam ruangan/rumah (indoor) ialah menggunaan
karpet tebal di dalam ruangan yang dapat
menghasilkan kebisingan, mengurangi kebiasaan
membunyikan musik-musik keras, suara kelakar yang
sumbang dan ramai. Dinding dan lantai dengan dilapisi
bahan penyerap suara seperti permadani akan
mengurangi bunyi dan gaung akibat geseran ataupun
getaran-getaran suara keras lainnya.

3 Gangguan Pendengaran Jacky Munilson, Universitas Studi Kasus Jurnal ini menuliskan bahwa gangguan pendengaran
Akibat Bising : Yan Edward, Al Andalas akibat bising dapat terjadi secara mendadak atau
Tinjauan Beberapa Kasus Hafiz perlahan, dalam waktu bulan sampai tahun. Hal ini
sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga pada
saat penderita mulai mengeluh kurangpendengaran,
biasanya sudah dalam stadium yang tidak dapat
disembuhkan (irreversible). Pada kasus-kasus tertentu,
gangguan pendengaran akibat bising mulai
berlangsung antara 6 sampai 10 tahun lamanya
setelah terpapar bunyi yang keras.
Dalam jurnal juga menjelaskan mengenai anatomi dan
fisiologi pendengaran serta memuat studi kasus
pekerja yang bekerja di industru dan mengalami
gangguan pada audiometri nada murni.
4 Hubungan kebisingan dengan Hisma S, Universitas 2014 Jurnal Kebisingan di tempat kerja bukan hanya menyebabkan
gangguan pendengaran pada Syamsiar S. Hasanuddin gangguan pendengaran seperti penurunan nilai
Pekerja di unit produksi Russeng, ambang batas dengar pekerja, namun juga dapat
paving block cv. Sumber Masyitha Muis
menyebabkan gangguan non audiotoir (gangguan yang
galian Makassar
tidak berpengaruh langsung terhadap pendengaran)
yaitu stress, mempercepat denyut nadi, meningkatkan
tekanan darah, perasaan mudah marah, gangguan
komunikasi, dan menurunkan gairah kerja yang akan
menyebabkan meningkatnya absensi. Penarikan
sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara
exhaustive sampling. Penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional study mengenai variabel–variabel
independen yang terdiri dari intensitas bising, masa
kerja, penarikan sampel dalam penelitian ini di
lakukan dengan cara exhaustive sampling. Penelitian
ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional study mengenai variabel–variabel
independen yang terdiri dari intensitas bising, masa
kerja. Hasil analisis univariat dan bivariat terhadap
variabel independen dan dependen diperoleh hasil
bahwa masa kerja, umur, lama kerja berhubungan
dengan terjadinya gangguan pendengaran kepada
pekerja akibat bising di lingkungan kerja.
5 PENGENDALIAN 1. Novantri Institut 2010 Jurnal Dalam upaya pengendalian kebisingan dapat
KEBISINGAN PADA Faradilla Teknoologi Penelitian melibatkan tiga elemen yaitu pengendalian
INDUSTRI PENCUCI 2. Andi Sepuluh bising pada sumber kebisingan, lintasan atau jalur
PASIR Rahmadiansah, November rambat kebisingan dan penerima kebisingan. Jika
DI PT. MAHARADIA ST, MT ketiga elemen tersebut belum bisa menggendalikan
PRAKARSA 3.Dyah Sawitri, kebisingan maka ada
REMBANG - JAWA ST, MT cara lain yaitu pengendalian kebisingan secara
TENGAH administratife yaitu pengendalian kebisingan dengan
cara mengatur pola kerja, dan upaya terakhir dengan
penggunaan alat pelindung diri yaitu penyumbat
telinga (ear plug)dan pelindung telinga (ear muff ).
Pada penelitian ini dijelaskan barrier untuk mengatasi
kebisingan. Barier merupakan tembok, pagar atau
bangunan
yang fungsinya sebagai peredam rambatan
gelombang bunyi. Dalam penelitian ini menggunakan
enclosure yang terbuat dari polycarbonate yang dapat
menurunkan tingkat kebisingan meskipun enclosure
yang terbuat dari batu bata lebih banyak tinggi
menurunkan tingkat kebisingan
6 PENGELOLAAN 1. Badrus Zaman, UPT UNDIP 2012 Buku ajar Buku ini menjelaskan definisi bising, perhitungan
KUALITAS LINGKUNGAN ST, MT Press Semarang tingkat tekanan suara dari Pascal (Pa) menjadi
2. Ir. Syafrudin, desibel(dB),tingkatt daya suara, sistem skala
CES, MT
kebisingan, tingkat energi ekivalen, tingkat polusi
kebisingan dan indek kualitas kebisingan
7 Hubungan Kebisingan dengan Dinar Hartanto Universitas Tugas Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional
Tekanan Darah pada Sebelas Maret Akhir analitik dengan menggunakan pendekatan cross
Karyawan Unit Compressor sectional. Titik pengambilan sampel karyawan dan
PT.Indo Acidatma. 2011
pengukuran kebisingan ialah pada unit
Tbk.Kemiri, Kebakkramat
compressor.Pengukuran kebisingan menggunakan alat
sound level meter dan pengukuran tekanan darah
menggunakan tensi motor digital. Dan hasil yang
didapatkan ialah rata-rata intensitas kebisingan sebesar
89,3% dB yang melebihi NAB sebesar 85 dB dan hasil
penggolongan tekanan darah tinggi sebanyak 12 orang
sedangkan darah normal sebanyak 8 orang. Hubungan
nilai korelasi menunjukkan tingkat hubungan
yangsangat kuat dan sempurna.
8 PEMANTAUAN Ardina Yullynta Universitas 2011 Tugas Pada industri ini,proses peleburan dari awal hingga
KEBISINGAN DAN Sari Sebelas Maret Akhir akhir ialah Repairing, charging, penetrasi, melting,
EFEKTIFITAS reffining, tapping menghasilkan kebisingan yang
PENGENDALIAN
bersifat fluktuatif dan ada juga yang kontinyu.
YANG ADA DI DAPUR
PELEBURAN BAJA SLAB Pengendalian kebisingan yang diterapkan oleh industri
STEEL PLANT II baja ini ialah pada engineering control dengan
(SSP II) PT KRAKATAU melakukan perawatan mesin, pembuatan control room,
STEEL CILEGON pemberian peredam kebisingan, pembuatan dua pintu,
pembuatan dua kaca. Pada bagian Administrasi yaitu
shift kerja, satu shift terdapat 7 orang tenaga kerja
yaitu empat tenaga kerja organik dan 3 tenaga kerja
non organik. Dilakukan rotasi kerja, 1 shift dilakukan
3 rotasi kerja. Masing-masing rotasi dilakukan oleh
seorang tenaga kerja. Pelatihan K3 yang dijadwalkan 1
tahun sekali. Alat Pelindung Diri (APD) Pelindung
telinga, misal: ear “classic”foam earplug
(NRR=29),ear”ultrafit”earplugs (NRR=21),
Model”1000 earmuff” (NRR=22).

9 Analisa Pengendalian 1.Indri Universitas 2014 Jurnal Pengendalian kebisingan yang dilakukan perusahaan
Kebisingan Pada Setyaningrum Diponegoro dengan cara isolasi, teknis (rekayasa engineering),
Penggerindaan Di Area administratif, dan penggunaan alat pelindung telinga,
Fabrikasi Perusahaan 2.Baju Widjasena
serta pelaksanaan program penyuluhan peraturan
Pertambangan
3.Suroto terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta
memberikan pengawasan dan disesuaikan dengan
faktor kelayakan ekonomi, faktor safety, kemudahan
operasi alat, dan kemudahan perawatan (maintenance).
Rekayasa engineering belum bisa berjalan efektif,
karena tingkat kebisingan alat yang digunakan masih
melebihi NAB kebisingan. Pengendalian dengan
teknik administratif tidak bisa d aplikasikan karena
perusahaan tidak dapat mengurangi jam kerja.
Alternatif terakhir yaitu dengan pemberian alat
pelindung telinga kepada pekerja dengan area kerja
bising. Namun, belum bisa berjalan efektif dalam
menurunkan angka jumlah pekerja yang mengalami
penurunan pendengaran akibat kebisingan.

10 Penggunaan Sound Level Sugiono Universitas 2014 Penuntun Penuntun ini mengajarkan prosedur menggunakan
Meter Digital Brawijaya Praktikum sound level meter secara manual dan disertai dengan
bagan alir untuk memudahkan.
11 Analisis intensitas kebisingan 1.Ardanariswari Universitas 2013 Jurnal Metode Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat
terhadap perubahan nilai 2.Irawan Wisnu Diponegoro Kerja, dapat dilihat bahwa nilai Leq terendah adalah
ambang 3.Wardana dan Sri sebesar 90,2 dB di titik RF 26 dan Leq tertinggi
dengar pekerja sebelum dan Sumiyati
sebesar 98,6 Db di titik RF 66, dimana angka tersebut
setelah terpapar kebisingan di
unit berada diatas angka baku mutu yang berlaku menurut
ring frame spinning 5 pt apac KEPMENAKER 51 Tahun 1999 yakni sebesar 85 dB.
inti corpora, bawen – Tes Audiometri yang dilakukan pada 15 orang
semarang. karyawan Unit Ring Frame Spinning 5 PT APAC INTI
CORPORA menunjukkan bahwa rata-rata nilai
ambang dengar telinga kanan 4 orang pekerja berkisar
26 –40 dB, yang dikategorikan mengalami Tuli
Ringan. Dan 3 orang pekerja nilai ambang dengar
telinga kirinya berkisar 26 –40 dB ,yang juga
dikategorikan mengalami TuliRingan.
12
13
14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai