Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS EFISIENSI RSUD KELET JEPARA JAWA TENGAH

Berikut ini data indikator pelayanan kesehatan RSUD Kelet Jepara:

Indikator Tahun
Pelayanan Kriteria Ideal
Kesehatan 2015 2014
BOR 52,99 % 64, 36 % 60-85 %
LOS 5 hari 6 hari 6-9 hari
TOI 4 hari 4 hari 1-3 hari
BTO 41,72 %/tahun 35,5 %/tahun 40-50 pasien/tahun
NDR 7% 14 % < 25 per 1000 penderita keluar
GDR 27 % 32 % < 45 per 1000 penderita keluar

1. BOR (Bed Occupancy Ratio)


BOR menurut Depkes RI adalah rata-rata persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Dari data diatas menunjukkan bahwa BOR RSUD Kelet tahun 2014 sebesar 64,36%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa BOR telah ideal sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Depkes RI yaitu antara 60-85%. Nilai BOR yang ideal menunjukkan bahwa jumlah pasien
yang dirawat tidak melebihi kapasitas tempat tidur yang tersedia pada RSUD Kelet di tahun
2014. Sedangkan BOR RSUD Kelet tahun 2015 sebesar 52,99 % tidak menunjukkan ideal
yang ditetapkan Depkes RI yaitu antara 60-85%.

2. ALOS (Average Length of Stay)


ALOS menurut Depkes RI adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Lama rawat
yaitu lamanya 1 orang pasien dirawat setelah pasien tersebut keluar hidup (sehat, pulang
atas izin dokter, pulang paksa, melarikan diri dan dirujuk) atau meninggal.
Dari data diatas menunjukkan bahwa ALOS di RSUD Kelet tahun 2014 yaitu 6 hari.
Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata lama rawat inap pasien RSUD Kelet telah ideal
sesuai dengan yang ditetapkan oleh Depkes RI yaitu 6-9 hari. Merujuk pada Net Death
Rate di tahun 2014 dan 2015, bahwa tingkat kematian di RSUD Kelet ini terbilang rendah
dalam waktu 48 jam karena hanya 14 pasien dan 7 pasien (tidak lebih dari 25 penderita
per 1000 penderita keluar). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pasien yang keluar dari
RSUD ini adalah pasien yang sebagian besar keluar dengan sehat, bukan karena
meningggal.
Sedangkan ALOS di RSUD Kelet tahun 2015 adalah 5 hari. Maka dapat disimpulkan
bahwa rata-rata rawat inap pasien di RSUD tahun 2015 tidak berada pada rentang ideal
yang ditetapkan oleh Depkes RI yaitu 6-9 hari.
3. TOI (Turn Over Interval)
TOI menurut Depkes RI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur.
Berdasarkan data diatas menunjukkan TOI di RSUD Kelet baik tahun 2014 dan 2015
yaitu 4 hari. Sehingga dapat disimpulkan TOI RSUD Kelet tidak menunjukkan ideal yang
ditetapkan oleh Depkes RI yaitu 1-3 hari. Hal ini berarti bahwa, pemanfaatan tempat tidur
di RSUD Kelet tidak efisien. Terbukti di tahun 2014 dan 2015 rata-rata hari dimana tempat
tidur yang tidak digunakan adalah 4 hari.

4. BTO (Bed Turn Over)


BTO menurut Depkes RI adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa rata-rata BTO RSUD Kelet tahun 2014
adalah 35,5 % per tahun. Sehingga dapat disimpulkan BTO RSUD Kelet tahun 2014 tidak
ideal dengan kriteria yang ditetapkan oleh Depkes RI yaitu 40-50 pasien/tahun.
Sedangkan BTO di RSUD Jepara tahun 2015 adalah 41,72 % per tahun. Dapat
disimpulkan juga bahwa BTO RSUD Kelet tahun 2015 telah ideal sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh Depkes RI yaitu 40-50 pasien/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat efisiensi rata-rata pemakaian tempat tidur dalam setahun sudah baik. Rasio ini
membandingkan antara jumlah pasien keluar (hidup dan mati) dibandingkan dengan jumlah
tempat tidur.

5. NDR (Net Death Rate)


NDR menurut Depkes RI adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambar mutu pelayanan di rumah
sakit.
Berdasarkan data diatas menjukkan bahwa NDR di RSUD Kelet tahun 2014
sebanyak 14 penderita dan telah ideal sesuai dengan yang ditetapkan Depkes RI yaitu tidak
lebih dari 25 penderita untuk setiap 1000 penderita.
Sedangkan NDR di RSUD Kelet tahun 2015 sebanyak 7 penderita dan telah ideal
juga dengan yang ditetapkan Depkes RI yaitu tidak lebih dari 25 penderita untuk setiap
1000 penderita. Dari keseluruhan dapat disimpulkan, bahwa tingkat kematian di RSUD
Kelet terus menurun dalam waktu 48 jam. Hal ini berarti bahwa pasien yang dirawat di
RSUD Kelet angka kematian nya rendah dalam waktu 48 jam.

6. GDR (Gross Death Rate)


GDR menurut Depkes RI adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar. Berdasarkan data diatas menunjukkan GDR di RSUD Kelet tahun 2014 adalah 32
penderita. Dapat disimpulkan bahwa GDR telah ideal sesuai dengan yang ditetapkan
Depkes RI yaitu tidak lebih dari 45 penderita untuk setiap 1000 penderita.
Sedangkan GDR di RSUD Kelet tahun 2015 sebanyak 27 penderita dan telah ideal
juga dengan yang ditetapkan Depkes RI yaitu tidak lebih dari 45 penderita untuk setiap
1000 penderita. Sehingga dapat disimpul keseluruhan, angka GDR pada RSUD Kelet
semakin turun dari tahun ketahun, yakni ditahun 2014 jumlah pasien meninggal 32 orang,
sedangkan ditahun 2015 jumlahnya turun hanya 27 orang.

Anda mungkin juga menyukai