Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

A. KASUS (MASALAH UTAMA)


Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah (HDR)
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
Harga diri rendah merupakan rasa negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan
percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan
dan putus asa (Depkes, 2000).
2. Faktor predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalan yang
berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada
orang lain, dan idealdiri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran
Dimasyarakat umumnya peran seseorang disesuai dengan jenis kelaminnya.
Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang
obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap kurang sensitif, kurang hangat,
kurang ekspresif dibandimg wanita. Sesuai dengan standar tersebut, jika wanita
atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat menimbulkan konflik diri
maupun hubungan sosial. Misal: seorang istri yang berperan sebagai kepala
rumah tangga atau seorang suami yang mengerjakan pekerjaan rumah, akan
menimbulkan masalah. Konflik peran dan peran tidak sesuai muncul dari faktor
biologis dan harapan masyarakat terhadap wanita atau pria. Peran yang berlebihan
muncul pada wanita yang mempunyai sejumlah peran.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Meliputi ketidakpercayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan struktur
sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan anak menjadi
kurang percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui rasa bersalah
ketika akan melakukan sesuatu. Kontrol orang tua yang berat pada anak remaja
akan menimbilkan perasaan benci pada orang tua. Teman sebaya merupakan
faktor lain yang berpengaruh pada identitas. Remaja ingin diterima, dibutuhkan,
dan diakui oleh kelompoknya.
d. Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik secara yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotransmitter di otak,
contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami
depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri rendah kronis semakin
besar karena klien lebih dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya.
3. Faktor presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang dihadapi
individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stresor dapat mempengaruhi
komponen. Stresor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian
tubuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur dan fungsi
tubuh, proses tumbuh kembang, prosedur tindakan dan pengobatan. Sedangkan
stresor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan
kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak
tepat misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan sodara, kesalahan dan
kegagalan berulang, cita- cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab
sendiri.
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa
yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi.

Ada tiga jenis transisi peran:

a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan


pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan
individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai, serta tekanan untuk
menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan
sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran, bentuk, penampilan, atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang berhubungan
dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat mempengaruhi semua
komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas diri, peran dan harga diri.
4. Tanda dan Gejala
a. Mengejek dan mengkritik diri.
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, misal : tekanan darah tinggi, gangguan pengunaan zat.
d. Menunda keputusan.
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
g. Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi.
h. Merusak diri : harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup.
i. Merusak atau melukai orang lain.
j. Perasaan tidak mampu.
k. Pandangan hidup yang pesimitis.
l. Tidak menerima pujian.
m. Penurunan produktivitas.
n. Penolakan terhadap kemampuan diri.
o. Kurang memperhatikan perawatan diri.
p. Berpakaian tidak rapi.
q. Berkurang selera makan.
r. Tidak berani menatap lawan bicara.
s. Lebih banyak menunduk.
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah.
5. Rentang Respons

Keterangan:
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima.
b. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri.
c. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
d. Keracuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain.
6. Pohon Masalah

Risiko Perilaku Kekerasan

Perubahan persepsi sensori:


Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Kronis

Koping individu tidak efektif

Trauma tumbuh kembang


7. Mekanisme Koping
7.1. Pertahanan jangka pendek
a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti kerja
keras, nonton, dan lain-lain.
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, seperti ikut
kegiatan sosial, politik, agama, dan lain-lain.
c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, seperti kompetisi
pencapaian akademik.
d. Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, seperti penyalahgunaan
obat.
7.2. Pertahanan jangka panjang
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi diri individu.
b. Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai
harapan masyarakat.
7.3. Mekanisme pertahanan ego
a. Fantasi
b. Disosiasi
c. Isolasi
d. Proyeksi
e. Displacement
f. Marah/amuk pada diri sendiri
8. Strategi Pelaksanaan
https://www.scribd.com/doc/214819614/Laporan-Pendahuluan-Harga-Diri-Rendah

https://www.academia.edu/7223231/LAPORAN_PENDAHULUAN_HARGA_DIRI_RENDAH_I

http://repository.ump.ac.id/1076/3/EKA%20NUR%20HALIFAH%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai