Anda di halaman 1dari 27

Keseimbangan Asam-Basa

cairan tubuh

Faizah Fulyani, Ph.D


2017
Kandung air pada seorang bb 70kg

• Dewasa : 60 %
• Anak-anak: 75 %
• Kandungan air pada orang
yang gemuk, perempuan,
tua ?
• Fluida tubuh menyediakan
suatu “lingkungan-dalam”
yang relatif stabil.
• Aktivitas metabolik tubuh menghasilkan senyawa asam
sebesar 20.000 mEq yang apabila semua itu terlarut
dalam cairan tubuh akan membuat pH tubuh < 1.

• Tetapi tubuh memiliki sistem buffer sehingga pH dapat


dijaga pada rentang 7.36- 7.44
(intra : 6.9- 74.4).

• Kegagalan sistem tubuh untuk meregulasi stabilitas pH


normal akan mengakibatkan dampak fisiologi serius
(acidosis, alkalosis)
Berbagai senyawa asam yang dapat ditemukan pada darah
Asam vs.Basa
Ka = Tetapan disosiasi asam lemah
pH

• pH menunjukan kadar ion H+


• Sorensen (1909)
– pH adalah log negatif dari konsentrasi ion Hidrogen.

pH = -log (H+)

– pH = 7 = -log (10-7); [H+]= 0.0000001 M

– Hydrogen ions (i.e. protons) do not exist free in solution


but are linked to adjacent water molecules by hydrogen
bonds (H3O+)

• Persamaan di atas berlaku untuk asam ataupun basa kuat


Skala pH digunakan untuk
menunjukan derajat
keasaman
Buffer/Dapar
• Menahan perubahan pH
• Mengandung pasangan ____dan ___
• Sifat dapar berhubungan dengan reaksi ion
sekutu
• Kapasitas pembuferan bergantung pada__
• Kemampuan dapar paling efektif adalah
pada ______
Buffer tubuh

Intraseluler Ekstraseluler

H2PO4 / HPO4- Protein H2CO3 / HCO3-

HHb/Hb Asam amino Plasma protein

sitoplasma
Sistem buffer cairan tubuh
pH tubuh

pH N: 7.35- 7.45
Produk
metabolisme

Kh

pKa = 3.8

Buffer darah

• α adalah faktor kelarutan CO2 dalam larutan = 0.03


• pKa as.karbonat dan Kh = 6,1
• pCO2 normal = 40 mmHg
Regulasi pH tubuh

[CO2] di cairan tubuh ~ 1.2 mmol/L

• Reabsorbsi bikarbonat: 4 to 5
mol/day
• Sekresi asam terutama nv (titrasi
ke fosfat dan amonia): 100
Eksresi CO2 via mmol/hari
ventilasi alveolus • pertukaran kation dan
min 12 mol/hari proton)pengasaman urin
• pH urin minimum ~ 4.8
Respon tubuh terhadap perubahan pH
• Sistem buffer tubuh terutama adalah sistem karbon dioksida
bikarbonat,
• Dimana konjugat asamnya (H2CO3) diatur oleh pusat
pernafasan dan paru-paru (CO2) dan basanya (HCO3-) diatur
oleh ginjal.
• Perubahan pH tubuh  respon regulasi ventilasi dan
regulasi ginjal
• Respon respirasi pada perubahan pH sangat cepat. Asidosis
menstimulasi ventilasi dan alkalosis akan mendepresi
• Asidosis akan memacu sekresi ion hidrogen renal
• Asidosis ekstrem  produksi amonia >>> 10x atau lebih (40
- 50 meq / hari).
• Hiperkapnia memacu reabsorbsi bikarbonat renal dan
meningkatkan bikarbonat plasma
Peranan ginjal
Ginjal mengatur konsentrasi bikarbonat plasma dengan 2 cara:
– bikarbonat yang difiltrasi diserap kembali oleh tubulus proksimal
– bikarbonat dibentuk kembali dalam tubulus distal untuk menggantikan
bikarbonat yang digunakan oleh asam-asam yang tidak menguap
dalam cairan ekstrasel sebagai akibat metabolisme.
A. Tubulus proximal ____

80 % of filtered HCO3- is Gln Glu (E. glutaminase)


reabsorb in
prox.conv.tubule
B. Duktus kolektivus
Type A intercalated cell - secretes H+
Type B intercalated cell: secretes HCO3-
ASIDOSIS DAN ALKALOSIS

• Asidosis/asidemia : suatu gangguan fisiologis


dimana cenderung terjadi penambahan asam
atau kehilangan alkali dari cairan tubuh.

• Alkalosis/alkalemia : kelainan fisiologis


dimana terjadi kehilangan asam atau terjadi
penambahan alkali.
ASIDOSIS METABOLIK

Patofisiologi:
• Asidosis metabolik disebabkan oleh salah satu
dari 3 mekanisme :
– 1. peningkatan produksi asam nonvolatil.
– 2. penurunan ekskresi asam oleh ginjal
– 3. kehilangan alkali : diare
ALKALOSIS METABOLIK

Patofisiologi
• Alkalosis metabolik dimulai dengan peningkatan kehilangan
asam dari lambung maupun ginjal.

– Berhubungan dengan kehilangan volume (klorida)


– Berhubungan dengan hypercorticism
– Kehilangan Kalium/potasium berat
– Intake alkali yang berlebihan
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Patofisiologi
• Kegagalan ventilasi akan meningkatkan pCO2
metabolik sangat cepat.
• Asidosis respiratorik akut diatur (dimodulasi) oleh
adanya keterbatasan buffer jaringan.
• Jika hiperkapnia dipertahankan, ekskresi asam renal
akan meningkat dan merangsang absorbsi bikarbonat.
• Hipoksia akan menstimulasi peningkatan ventilasi,
karena CO2 lebih diffusibel daripada O2, ekskresi CO2
ditingkatkan melebihi batas pertukaran gas.

• Hiperkapnia terjadi hanya bila terjadi kelelahan


respirasi atau penyakit yang berat.
Respon terhadap asidosis respiratorik

Gambar 5.Respon terhadap asidosis respiratorik


ALKALOSIS RESPIRATORIK
Patofisiologi

• Terjadi karena pengurangan tiba-tiba (akut) dari


konsentrasi karbondioksida.

• Alkalosis akut dapat meningkatkan glikolisis,


meningkatkan produksi asam laktat dan piruvat,
menurunkan bikarbonat serum.

• Penurunan pCO2 akan berefek menurunkan


reabsorbsi bikarbonat renal.
Respon terhadap alkalosis respiratorik

Gambar 6. Respon terhadap alkalosis respiratorik


Diagnostic tool for acid base disorder
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai