A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya suatu
masalah terdiri dari : Pertama adalah Faktor Genetik, faktor genetik
ini terlibat dalam perkembangan suatu kelainan ini adalah mereka
yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama. Kedua
adalah Faktor Bioligi meliputi: Gangguan tumbuh kembang,terdapat
lesi pada korteks frontal, temporal dan limbik. Yang ketiga adalah
Faktor Psikologis seperti: Ibu pengasuh yang cemas/over protektif,
tidak sensitif, Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang
berlebihan dan Konflik perkawinan, Sosial budaya,
Kemiskinan, Ketidakharmonisan sosial dan Stress yang menumpuk.
B. Faktor Presipitasi
Faktor Presipitasi yang menyebabkan terjadinya suatu masalah
terdiri dari: Pertama adalah Stressor sosial budaya seperti terjadinya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan
stabilitas keluarga, perpisahan dengan orang yang paling penting,
atau diasingkan dari kelompok. Kedua adalah Faktor Biokimia
Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin,zat halusinogen
diduga berkaitan dengan orientasi realita. Ketiga adalah Faktor
Psikologi: Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang
disertai terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkurangnya orientasi realiata.
C. Jenis
Jenis-Jenis Waham, Meliputi :
1) Waham Kebesaran: Individu meyakini bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus yang diucapkan berulang
kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
2) Waham Curiga: Individu meyakini bahwa ada seseorang atau
kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya dan
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan
3) Waham Agama: Individu memiliki keyakinan terhadap
terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
4) Waham Somatic: Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian
tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
5) Waham Nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak
ada di dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi
tidak sesuai kenyataan.
6) Waham Kontrol Pikir: Keyakinan klien bahwa pikirannya
dikontrol oleh kekuatan di luar dirinya.
D. Fase-Fase
Menurut Yosep (2009), proses terjadinya waham meliputi 6 fase,
yaitu :
1) Fase Of Human Need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan
klien baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien
dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status
sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat
miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial
dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara realiti
dengan self ideal sangat tinggi.
5) Fase Comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya
serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan
mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertai
halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya.
Selanjutnya klien sering menyendiri dan menghindari interaksi
sosial (isolasi sosial).
6) Fase Improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi,
setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan
meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan
dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang
tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap
dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan
ancaman diri dan orang lain.
E. Rentang Respon Neurobiologist
F. Mekanisme Koping
Mekanisme Koping Dapat Dibedakan Menjadi Dua Yaitu :
1) Reaksi Yang Berorientasi Pada Tugas: Yaitu upaya yang
disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi
secara reakstik tuntunan situasi stress seperti prilaku
menyerang dan menarik diri.
2) Mekanisme Pertahana Ego: Merupakan mekanismne yang
dapat membantu mengatasi cemas, jika berlangsung pada
tingkat sadar dan melibatkan penipuan diri dan disorientasi
realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon
maladaptive terhadap stress. (Anonymous, 2009).
III. A. Pohon Masalah
VI. Sumber
Stuart Gail.2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa.Jakarta: EGC
Komalasari.Renata.2008.Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
Klien mengatakan bahwa orang-orang disekitarnya akan
mencederai dirinya dan dikatakan berulang-ulang. Klien
mengatakan tidak mau kontak dengan orang lain. Klien tampak
mondar-mandir tak menentu.
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham Curiga.
C. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
D. Tindakan Keperawatan
1) Membina Hubungan Saling Percaya Dengan Klien:
Beri salam terapeutik
Perkenalkan diri
Jelaskan tujuan Interaksi
Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak ygJelas [topik, waktu, tempat]
II. Proses Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Lia saya mahasiswa
dari stikes Abdi Nusantaa Jakarta. Hari ini saya bertugas
merawat ibu saya bertugas dari jam 07.00 -14.00. Nama Ibu
siapa ? Ibu lebih senang di panggil, apa bu ?”
2. Evaluasi /Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Ada keluhan yang ibu
rasakan? tampaknya ibu terlihat segar, tetapi apa yang
membuat ibu terlihat begitu curiga terhadap saya? Jika ibu tidak
keberatan ibu bisa Ceritakan apa yang ibu rasakan ?”
3. Kontrak
a) Tujuan Interaksi
“Baik ibu tujuan saya menemui ibu saat ini adalah ingin
berbincang-bincang dan mengenal lebih dekat tentang
ibu sehingga kita bisa saling kenal, dan dapat
meningkatkan hubungan saling percaya antara ibu dan
saya.”
b) Topik
“Baiklah bu topik yang akan kita bicarakan tentang
membina hubungan saling percaya antara ibu dengan
perawat.”
c) Tempat
“Tempatnya di bangku taman ya Bu”
d) Waktu
“Ibu mau bertemu jam berapa ? Bagaimana jika jam
10.00, tidak lama bu sekitar 20 menit. Bagaimana bu,
apakah ibu setuju ?
B. Kerja
“Baiklah mari kita mulai bu. “Ibu tidak usah meras khawatir
karena kita berada ditempat yang aman bu, saya ingin bertanya, ibu
sudah berapa lama disini?, ibu masih ingat tidak apa yang
menyebabkan ibu di bawa ke sini? Ibu bisa ceritakan apa yang ibu
rasakan saat ini ? sekarang coba ibu ceritakan pengalaman yang
pernah ibu alami misalnya bagaimana hubungan ibu dan keluarga
atau dengan teman-teman ibu seperti apa? Oh jadi ibu selalu
merasa bahwa orang-orang disekitar ibu akan mencederai ibu.
Lalu apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi pikiran
tersebut yang datang sewaktu-waktu itu?” Apakah ibu merasa takut
di cederai kepada semua orang atau orang tertentu saja? Saya
memahami apa yang ibu rasakan dan saya mengerti dengan
kondisi ibu saat ini, tapi jika saya boleh menyarankan jika perasaan
takut dicederai itu datang ibu bisa katakan kepada diri ibu sendiri
bahwa perasaan tersebut bohong dan tidak benar karna semua
orang disi menyayangi ibu”.
C. TERMINASI
Obyektif :
“Apakah ibu masih ingat dengan nama ibu sendiri, lalu apakah
ibu masih ingat dengan nama saya?. Sekarang coba ibu
ceritakan lagi apa yang sudah kita diskusikan tadi. Ya Bagus Bu,
rasa berharap ibu lebih bisa mengungkapkan perasaan ibu dan
lebih terbuka ya bu”.
2. Rencana tindak lanjut (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai
hasil tindakan yang telah dilakukan).
“Baik dari hasil kegiatan kita hari ini kita telah mengetahui
bahwa ibu dapat menyebutkan nama ibu dan ibu juga sudah
bisa menceritakan perasaan curiga yang ibu alami. Saya
berharap setiap ibu bertemu dengan saya dan saat memerlukan
bantuan saya, ibu mau memanggil saya, sehingga selama ibu
di sini dapat bekerjasama dengan saya dan perawat lainnya,
sehingga mempercepat proses kesembuhan ibu”.
Tindakan Keperawatan :
Membina Hubungan Saling
Percaya Dengan Klien.
Nama : ...........................................
Ruang : ...........................................
Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
05.00-
1
06.00
06.00-
2
07.00
07.00-
3
08.00
08.00-
4
09.00
09.00-
5
10.00
10.00-
6
11.00
11.00-
7
12.00
12.00-
8
13.00
13.00-
9
14.00
14.00-
10
15.00
15.00-
11
16.00
16.00-
12
17.00
17.00-
13
18.00
18.00-
14
19.00
19.00-
15
20.00
20.00-
16
21.00
21.00-
17
22.00
22.00-
18
23.00
23.00-
19
24.00
24.00-
20
01.00
01.00-
21
02.00
02.00-
22
03.00
03.00-
23
04.00
04.00-
24
05.00
05.00-
25
06.00
KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya
BIOSTATISTIK
UJI ANOVA, UJI T INDEPENDENT
DISUSUN OLEH
120106017
2013/2014