Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MEKANIKA BATUAN

Oleh :
Saniyandri P.M Manek
710015117
04

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS MEKANIKA BATUAN

Oleh :
Saniyandri P.M Manek
710015117

Disetujui untuk Jurusan Teknik Pertambangan


Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta

09 Mei 2018

Menyetujui Asisten Pembimbing


Dosen pengampu

(Dr. R. Andy Erwin W, S.T.,M.T) Ambar Sutanti, S.T


NIK : 19730227

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tentang klasifikasi
massa batuan metode RMR ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Penyusun juga
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun
meminta maaf bila terjadi kesalahan penulisan kata sehingga kurang menarik
untuk dilihat maupun dibaca. Harapan penyusun adalah semoga laporan
klasifikasi massa batuan metode RMR ini berguna, dan dapat membantu untuk
keperluan para pembaca. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang membangun, sehingga dapat lebih baik kedepannya.
Penyusun juga mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya teman-teman mahasiswa Teknik Pertambangan, Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.

Yogyakarta, 09 Mei 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
TUGAS MEKANIKA BATUAN ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Genesa, ciri dan sifat fisik batu gamping ................................................. 2
2.2 Lembar Mapping Geoteknik .................................................................... 3
2.3 Ploting Lokasi ........................................................................................... 6
2.4 Lereng Strike/Dip ..................................................................................... 8
2.5 Rock Quality Designation (RQD) ............................................................ 8
2.6 SPASI KETIDAKMENERUSAN ........................................................... 8
BAB 3 PENUTUPAN......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
3.2 Lampiran ................................................. Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ploting lokasi .................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2 foto lokasi penambangan ............... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3 Foto Perbandingan Ukuran ............ Error! Bookmark not defined.

v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................ Error! Bookmark not defined.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode rancangan empiris berhubungan dengan pengalaman praktis yang
diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya untuk mengantisipasi kondisi dari
lokasi proyek yang diusulkan
Klasifikasi massa batuan merupakan cikal bakal dari pendekatan
rancangan empeirisdan digunakan secara luas di dalam rekayasa batuan.
Dalam kenyataannya, dibanyak proyek, pendekatan klasiflikasi digunakan
sebagai dasar praktis untuk merancang struktur di bawah tanah yang
kompleks. Klasifikasi massa batuan tidak diaunakan sebagai pengganti untuk
rancangan rekayasa. Tetapi harus digunakan bersama-sama dengan metode
observasi dan analitik untuk memformulasikan secara menyeluruh rancangan
yang rasional, yang cocok dengan tujuan rancangan dan kondisi geologi di
lapangan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah:
1. Sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mekanika Batuan
2. Untuk mengetahuin secara umum cara mengklasifikasi massa batuan
dengan menggunakan system RMR (Rock Mas Ranting)

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Genesa, ciri dan sifat fisik batu gamping


Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh kalsium
karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu gamping
sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah luarnya biasa
disebut "limestone". Batu gamping paling sering terbentuk di perairan laut
dangkal.
Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik,
mekanik, dan kimia. Sebagian besar batu gamping di alam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera,
ganggang, atau berasal dari kerangka binatang yang telah mati.
Batu gamping yang terjadi secara mekanik bahannya tidak jauh berbeda
dengan jenis batu gamping yang terjadi secara organik. Perbedaan dengan batu
gamping jenis pertama adalah terjadinya perombakan dari bahan batu gamping
organik yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari
tempat semula.
Batu gamping yang terjadi secara kimia adalah jenis batu gamping yang
terjadi dari pengendapan kalsium karbonat dalam kondisi iklim lingkungan
tertentu, baik di dalam air laut maupun air tawar. Mata air mineral dapat pula
mengendapkan batu gamping yang biasa disebut endapan sinter kapur. Jenis batu
gamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batu
gamping di bawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali di permukaan
bumi.
Batu gamping dengan sifat keras dan padat memiliki berat jenis lebih dari 2,
sedangkan batu gampig yang bersifat lunak memiliki berat jenis kurang dari 2.
Batu gamping bersifat poros atau sarang, warna bervariasi yakni putih susu, abu-
abu muda hingga tua, coklat, merah sampai kehitaman yang dipengaruhi oleh
pengotor di dalam batuan.
Sifat fisik, mineralogi, dan kenampakan batu gamping dapat berubah apabila
mengalami diagenesa hingga pemalihan yang disebabkan oleh perubahan tekanan
dan temperatur, sehingga terjadi penghabluran kembali material penyusun batu
gamping, contohnya seperti yang dijumpai pada batu pualam atau batu marmer.

2
2.2 Lembar Mapping Geoteknik
1 KEKUATAN BATUAN UTUH
Point Load UCS(Mpa) Uji Nilai Lereng Lereng Total
(Mpa) Lapangan 1 2 Nilai
>10 >250 Batuan 15
tidak hancur
dengan palu
geologi
4-10 100-250 Dibutuhkan 12
berkali-kali
pukulan
palu geologi
2-4 50-100 Dibutuhkan 7 ✓
lebih dari
satu
pukulan
palu geologi
1-2 25-50 Dapat 4
dipecahkan
oleh satu
7
pukulan
palu geologi
5-25 Dapat 2
dipatahkan
dengan
ujung palu
geologi
1-5 Dapat 1
dikupas
dengan
pisau lipat
<1 Dapat 0
dipatahkan
dengan
tangan

2 ROCK QUALITY DESIGNATION


Deskripsi Nilai Lereng 1 Lereng 2 Total nilai
90-100% Sangat baik 20
75-90% Baik 17
50-75% Sedang 13 ✓ 13
25-50% Jelek 8
<25% Sangat jelek 3

3
Parameter/deskripsi Nilai Joint Joi Joint Total
set1 nt Set 3 Nilai
set
2
3 SPASI KETIDAKMENERUSAN
Sangat lebar >2m 20
Lebar 0.6-2m 17
8
Sedang 200-600mm 13
Rapat 60-200mm 8 ✓ ✓ ✓
Sangat Rapat <60mm 5
4 KONDISI KETIDAK MENERUSAN
Sangat pendek <1m 6
Pendek 1-3m 4 ✓ ✓ ✓
Panjang Sedang 3-10m 2 4
kemenerusan Panjang 10- 1
20m
Sangat panjang >20m 0
Tidak ada 0 6
Sangat rapat <0.1m 5
Bukaan/rekaha m
n Sedang 0.1- 4 ✓ ✓ ✓ 4
1.0m
m
Lebar 1- 1
5mm
Sangat lebar >5mm 0
Bergelombang Sangat 6
Kasar
Kasar 5
Agak 4
Kasar
Halus 1
Slicke 0
Kekerasan nside
Curam/Tajam Sangat 6
Kasar
Kasar 5 4
Agak 4 ✓ ✓ ✓
Kasar
Halus 1

4
Slicke 0
nside
Halus Sangat 6
Kasar
Kasar 5
Agak 4
Kasar
Halus 1
Slicke 0
nside
Isian Tidak ada 0 6
Keras <5mm 5 ✓ ✓ ✓
>5mm 4
Lunak <5mm 1 1
>5mm 0
Tidak Lapuk 6
Agak Lapuk 5 ✓ ✓ ✓
Pelapukan Sedang 4 5
Tinggi 1
Terurai 0

5 KONDISI AIR TANAH


` Kering 0 Tidak 15 ✓ ✓ ✓
Ada
Lembab <0.1 <10(lt/mi 10 15
n)
Basah 0.1-0.2 10- 7
25(lt/min
)
Menetes 0.2-0.5 25- 4
125(lt/mi
n)
Mengalir >0.5 >125(lt/ 0
min)
Total 61

Selang nilai (RMR) 100-81 80-61 61-41 41-21 <21


Nomor Kelas I II III IV V
Deskripsi Sangat Baik Baik Sedang Jelek Sangat jelek
Kohesi >400 300-400 200-300 100-200 <100
Fraction Angle (deg) >45 35-45 25-35 15-25 <15

5
Jadi hasil penelitian dilapangan didapat nilai kekuatan batuan utuhnya 7, Rock
Quality Designationnya 13, spasi ketidakmenerusannya 8, panjang kemenerusan
10, bukaan/rekahannya 9, kekerasannya bergelombang 4, isiannya 1,
pelapukannya 4 dan kondsi air tanahnya 15, total jumlah keseluruhan 71 dan
termasuk kedalam nilai RMR nya kedalam kategori baik

2.3 Ploting Lokasi

Gambar 2.1 Ploting lokasi

Gambar 1 Foto Gps Ploting Lokasi

6
Gambar1 foto lokasi penambangan

Gambar 2.2 Foto Perbandingan Ukuran

7
2.4 Lereng Strike/Dip

N238°E/13

2.5 Rock Quality Designation (RQD)

∑ 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑡𝑖


𝑅𝑄𝐷 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑟𝑢𝑛
∑ 60 + 21 + 20
𝑅𝑄𝐷 = × 100%
200
101
𝑅𝑄𝐷 =
200
=50.5%
2.6 SPASI KETIDAKMENERUSAN

200 + 21 + 60
Spasi ketidakmenerusan =
3
281
= 3

=93.6

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari hasil makalah ini menurut saya ialah, Rock Mass
Ranting (RMR) adalah salah satu metode klasifikasi massa batuan yang
hasilnya digunakan sebagai bahan perbandingan maupun acuan dalam
meningkatkan kualitas hasil penyelidikan lapangan, memberikan
informasi/data kuantitatif untuk tujuan rancangan, serta dapat membantu
dalam memberikan data untuk keperluan pada suatu proyek tertentu.

9
LAMPIRAN

10
Gambar : Foto dokumentasi

11

Anda mungkin juga menyukai