Sampah sayur di pasar-pasar tradisional sangat berlimpah jumlahnya, terdiri dari beberapa bahan
buangan sisa proses penyortiran untuk dijual seperti sayur kangkung,. Kubis, bayam, sawi, daun
ubi jalar,daun ubi kayu, kacang panjang dan brokoli. Sesungguhnya semua sisa sayur yang
akhirnya menjadi sampah ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan guna diproses agar
menghasilkan gas bio yang merupakan energi panas alternative dengan bahan baku dapat
diperbarui. Melalui alat digester biogas yang disiapkan pada ukuran kecil untuk skala rumah
tangga, kebutuhan energi panas untuk keperluan memasak dapat dipenuhi dari proses ini.
Penelitian ini merupakan percobaan pembuatan gas bio dengan bahan sampah sayur basah dari
pasar tradisional berupa 3 variasi bahan yaitu kangkung, bayam dan kubis, yang dihaluskan
terlebih dahulu dengan mesin perajang sampah. Untuk mempercepat proses digunakan starter
berupa bakteri Effektive Microorganisme (EM4) yang banyak beredar di pasaran. Hasil percobaan
menunjukan bahwa ketiga bahan sayuran tersebut dapat dijadikan bahan pembuatan gas bio,
dengan tekanan produk maksimal yang tidak signifikan perbedaannya.
Kata Kunci: Biogas, Tekanan, Sampah Sayuran, Kubis, Kangkung dan Bayam.
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
asam keto, asam hidroksi, keton, alkohol, kemudian bersama-sama dengan H2 dan
gula sederhana, asam-asam amino, H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu
CO2. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).
asidogenesis senyawa terlarut tersebut Pada dasarnya efisiensi produksi
diubah menjadi asam-asam lemak rantai biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai
pendek, yang umumnya asam asetat dan faktor meliputi : suhu, derajat keasaman
asam format oleh mikroorganisme (pH), konsentrasi asam - asam lemak volatil,
asidogenik. Tahap terakhir adalah nutrisi (terutama nisbah karbon dan
metanogenesis, dimana pada tahap ini nitrogen), zat racun, waktu retensi hidrolik,
asam-asam lemak rantai pendek diubah kecepatan bahan organik, dan konsentrasi
menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan amonia. Beberapa kondisi optimum proses
mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO 2, produksi biogas yaitu:
Parameter - parameter ini harus Begitupun dengan nutrien, apabila rasio C/N
dikontrol dengan cermat supaya proses tidak dikontrol dengan cermat, maka
pencernaan anaerobik dapat berlangsung terdapat kemungkinan adanya nitrogen
secara optimal. Sebagai contoh pada derajat berlebih (terutama dalam bentuk amonia)
keasaman (pH), pH harus dijaga pada yang dapat menghambat pertumbuhan dan
kondisi optimum yaitu antara 7 - 7,2. Hal ini aktivitas bakteri.
disebabkan apabila pH turun akan Berdasarkan keterangan tentang
menyebabkan pengubahan substrat menjadi potensi biogas dari sampah sayuran , maka
biogas terhambat sehingga mengakibatkan dapat ditunjukan hubungan antara aktivitas
penurunan kuantitas biogas. Nilai pH yang manusia kaitannya dengan penggunaan
terlalu tinggipun harus dihindari, karena akan biogas dengan jumlah volume biogas yang
menyebabkan produk akhir yang dihasilkan digunakan seperti yang terlihat pada tabel
adalah CO2 sebagai produk utama. dibawah ini.
Tabel 3 Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Volume Biogas yang digunakan.
Aktifitas Volume Gas
3
Memasak untuk keluarga yang jumlahnya 5 - 6 orang 2 m /hari
3
Memasak air dengan kapasitas tangki 100 liter 3 m /hari
3
Menyalakan 1 lampu 0,1 - 0,15 m /jam
3
Mengoperasikan mesin dengan kekuatan 2 tenaga kuda 0,9 m /jam
Sumber : Direktorat Jendral Pertanian; 2006
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
Dari kedua reaksi diatas tinggi bila dibandingkan dengan bakteri pada
menunjukan bahwa hanya satu golongan gas metana. Sebagai hasilnya gas metana
bakteri metan yang dibutuhkan untuk proses biasanya diasumsikan untuk menjadi bahan
fermentasi bahan organik. Asam asetat dan pengendalian dalam proses anaerobik.
asam propionat yang difermentasi terdiri dua Berikut adalah gambar proses
golongan yang berbeda untuk bakteri metan. pembentukan gas metana (CH4) secara
Bakteri yang bertanggung jawab anaerobik dari bahan organik seperti yang
untuk asam asetat secara relatif mengalami terlihat pada gambar 1 berikut ini.
perubahan di pH dan temperatur serta
mempunyai perkembangan yang jauh lebih
Limbah
15% 65%
Organik
Ferment
100
% asi
CO Asam
D
17% 35%
13% Asam Propionat 15%
Bahan
20 15 % Lain
%
Asam
Asetat
72
%
Fermentasi
Metana CH4
(CH4)
Gambar 1. Proses Fermentasi Bahan Organik
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
lengkap dan penting untuk tubuh kita juga mengandung zat nitrat (NO3).
selama ini, Kandungan mineral dalam Kalau teroksidasi udara, akan menjadi
bayam cukup tinggi, terutama Fe (zat NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang
besi) yang dapat digunakan mencegah tidak berwarna, tidak berbau, dan
kelelahan akibat anemia. Karena bersifat racun bagi tubuh manusia
kandungan Fe dalam bayam cukup (Marzuki Iskandar, 2004)
tinggi, ditambah kandungan Vitamin B
terutama asam folat. Baik mineral Fe METODE
atau asam folat berhubungan dengan A. Replikasi Percobaan
produksi darah.Tidak hanya itu, Untuk memperoleh reliabilitas dan
kandungan asam oxalat dan asam folat validitas data yang diambil dari sampel ini,
juga membuat sayur bayam dapat maka diadakan percobaan sebanyak 3 kali
membantu mengatasi berbagai macam untuk tiap variasi variabel bebas.
penyakit. Misalnya mengobati eksem,
asma, untuk perawatan kulit muka, kulit B. Metode Pengumpulan Data
kepala dan rambut, menurunkan kadar Untuk memperoleh data, maka ditempuh
kolesterol, serta mencegah sakit pada langkah – langkah sebagai berikut :
gusi. Tetapi, manfaat yang besar adalah 1. Peralatan dan Bahan Percobaan
untuk mengobati rasa lesu, letih, dan Dalam penelitian biogas ini, alat dan
kurang bergairah sebagai tanda kurang bahan yang dipersiapkan adalah
darah atau anemia. Bayam juga sangat sebagai berikut :
baik sebagai sumber protein, terutama Alat-alat :
asam amino yang baik untuk a. Reaktor (digester) yang terdiri dari :
pembentukan otak. Jadi, jika dilihat dari o Bak Pencampur
komposisi proteinnya, bayam sangat o Bak (corong) Pemasukan Bahan
baik untuk dikonsumsi anak-anak. Dari o Bejana Pencerna ( memiliki pipa
segi lemak, kolesterol dalam bayam nol, / kran keluaran gas)
artinya bayam aman untuk dikonsumsi o Bak keluaran Bahan
sebanyak apapun tanpa ada pengaruh o Bejana pencuci dan Penampung
kolesterol. Lemak yang terdapat dalam Gas (jika perlu)
bayam juga termasuk lemak yang o Alat Pengaduk/pencampur
jenisnya baik, yaitu lemak tidak jenuh. o Alat Penusuk
Vitamin dalam bayam sangat penting, b. Alat Pengukur tekanan dengan
misalnya vitamin A yang bagus untuk metode kolom air.
mata serta mempertahankan daya tahan c. Alat Pencatat Waktu (jam)
tubuh sehingga orang tidak mudah e. Alat Uji Kadar Air
terserang penyakit. Vitamin C dan E 1. Cawan Petri
untuk antioksidan sehingga bagi yang 2. Timbangan digital
rajin mengonsumsi bayam, bisa memiliki Bahan :
kulit yang halus. Selain itu, antioksidan a. Sampah Sayur (bayam,
juga mampu mencegah radikal bebas. kangkung dan kubis)
Kemudian fosfor dapat dimanfaatkan b. Stater EM4
untuk pembentukan tulang dan gigi. c. Air
Kandungan negatif dalam bayam juga
terdapat kandungan senyawa kimia yang 2. Tahapan Pengumpulan Data
bersifat negatif, yaitu asam oxalate. Pembuatan Gas Bio :
Kandungan ini dapat menurunkan Sampah sayur dikumpulkan tiap
penyerapan beberapa kandungan zat jenis sampah sayur, kemudian
gizi yang ada pada bayam seperti Fe. sampah sayuran tersebut
Zat ini hanya dapat diserap 53 persen dibersihkan dari sampah anorganik,
dan kalsium sebanyak 5 persen. agar dapat mempercepat proses
Caranya, sebaiknya bayam dikonsumsi pembentukkan gas bio.
setelah lebih dari lima jam atau Timbang masing–masing jenis
dihangatkan karena akan menyebabkan sampah sayuran tersebut sebesar
asam oxalat larut. "Jangan dikonsumsi 30 kg untuk tiap jenis sampah
setelah lebih dari lima jam atau sayuran, guna menentukan volume
dihangatkan karena akan menyebabkan yang ditentukan dalam proses
asam oxalat lebih banyak keluar bayam
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
C. Rancangan penelitian
Mulai
Ditakar
Dicampur Air Dicampur Air Dicampur Air
1:1 1:1 1:1
Uji Beda
Kesimpulan
Selesai
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
HASIL
Tabel 5 : Tekanan Gas di Outlet Digester
No Variasi Bahan Perbandingan Tekanan Durasi
Bahan : Air Maksimal pencapaian
(mm kolom air) Tekanan (jam)
1 Kubis 1:1 52 80
54
52
52
50
48
Kubis Kangkung Bayam
Gambar 4 : Diagram Batang Tekanan Gas Tertinggi untuk Tiap Jenis Sayuran
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
Dari garfik diatas terlihat, bahwa b. Lama Produksi Gas untuk Tiap Jenis
tekanan gas yang tertinggi terjadi pada Bahan
bahan sampah sayur Bayam dengan Dari hasil pengamatan mengenai
tekanan gas mencapai 58 mm kolom air. produksi gas yang dihasilkan menunjukkan
Peningkatan produksi gas yang terjadi pada bahwa, pada bahan sampah sayur kangkung
bahan sampah sayur Bayam terjadi karena membutuhkan waktu cukup lama untuk
dilihat dari komposisi kandungan sayuran menghasilkan tekanan gas yang maksimal
bayam tersebut kompleks seperti dibandingkan dengan bahan sampah sayur
mengandung kabohidrat, protein, lemak & Kubis hanya membutuhkan waktu kurang
kadar air yang cukup tinggi yakni sebesar lebih 80 jam untuk menghasilkan gas yang
86,90 mg, dari kandungan sayur Bayam paling optimal. Adapun data tentang tekanan
tersebut dapat mempermudah bakteri dalam gas dan lama produksi gas dapat dilihat
proses pencernaan sampah sayuran pada tabel 7 dibawah ini.
tersebut.
152
160
140 127
120
Gambar 4.6 : Diagram Batang Produksi Gas
100 80
Jam
80
60
40
20
0
Kubis Kangkung Bayam
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
DAFTAR PUSTAKA
Daugherty E.C. 2001. Biomass Energy Systems Efficiency:Analyzed through a Life Cycle
Assessment. Lund Univesity, New York.
Direktorat Jendral Peternakan, 1988. Potensi Energi Biogas di Indonesia., Jakarta.
ESCAP, 1977. Proceedings of the Workshop on Biogas and Other Rural Energy Resources. held
at Suva, and the Roving Seminar on Rural Energy Development,’ held at Bangkok,
Tehran and Jakarta (Bangkok, Thailand).
ESCAP, 1980. Workshop on Biogas Technology and Utilization, Report, New Delhi.
Harahap, F., et al.,1978. Teknologi Gas Bio, Publikasi Pusat Teknologi Pembangunan, ITB,
Bandung.
Instruksi Presiden, Instruksi Preiden No 1 tahun 2006 tertanggal 25 januari 2006. tentang
Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuels), sebagai Energi
Alternative, Jakarta.
Suraji, Didik, 1985, Pengolahan Sampah, Surabaya : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan
Singh, R.K and Misra, 2005. Biofels from Biomass, Department of Chemical Engineering National
Institue of Technology. Rourkela, USA.
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007. BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai
Pengganti Minyak Bumi, Jakarta
Tata Power Company, 1978 ‘The Kalyam Biogas Plant’, Publication, Bombay, India.
--------------, 2003. Dasar – Dasar Teknologi Biogas. www.petra.ac.id. ( 27 November 2007 )
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867