Anda di halaman 1dari 13

Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

PEMBUATAN BIOGAS DARI BAHAN SAMPAH SAYURAN


(KUBIS, KANGKUNG dan BAYAM)

Oleh : Joko Sutrisno *)


ABSTRAK

Sampah sayur di pasar-pasar tradisional sangat berlimpah jumlahnya, terdiri dari beberapa bahan
buangan sisa proses penyortiran untuk dijual seperti sayur kangkung,. Kubis, bayam, sawi, daun
ubi jalar,daun ubi kayu, kacang panjang dan brokoli. Sesungguhnya semua sisa sayur yang
akhirnya menjadi sampah ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan guna diproses agar
menghasilkan gas bio yang merupakan energi panas alternative dengan bahan baku dapat
diperbarui. Melalui alat digester biogas yang disiapkan pada ukuran kecil untuk skala rumah
tangga, kebutuhan energi panas untuk keperluan memasak dapat dipenuhi dari proses ini.
Penelitian ini merupakan percobaan pembuatan gas bio dengan bahan sampah sayur basah dari
pasar tradisional berupa 3 variasi bahan yaitu kangkung, bayam dan kubis, yang dihaluskan
terlebih dahulu dengan mesin perajang sampah. Untuk mempercepat proses digunakan starter
berupa bakteri Effektive Microorganisme (EM4) yang banyak beredar di pasaran. Hasil percobaan
menunjukan bahwa ketiga bahan sayuran tersebut dapat dijadikan bahan pembuatan gas bio,
dengan tekanan produk maksimal yang tidak signifikan perbedaannya.

Kata Kunci: Biogas, Tekanan, Sampah Sayuran, Kubis, Kangkung dan Bayam.

PENDAHULUAN organik dicincang terlebih dahulu sebelum


Latar Belakang Masalah dimasukkan kedalam reaktor.
Energi gas bio dihasilkan dari proses Sampah organik berpotensi untuk
fermentasi bahan-bahan organik dengan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bantuan bakteri anaerob pada lingkungan pembuatan gas bio, namun belum banyak
tanpa oksigen bebas. Energi gas bio dimanfaatkan. Bahkan selama ini telah
didominasi gas metan (55% - 75%), menimbulkan masalah pencemaran yang
karbondioksida (25% - 45%) dan beberapa berdampak pada kesehatan lingkungan.
gas lain dalam jumlah lebih kecil. Gas metan Umumnya sampah organik yang dihasilkan
termasuk gas rumah kaca (greenhouse gas), dari aktivitas pasar setiap harinya yang
bersama dengan gas karbon dioksida (CO2) dapat meningkatkan volume sampah dan
memberikan efek rumah kaca yang pada akhirnya menimbulkan bibit penyakit
menyebabkan terjadinya fenomena dari pembusukkan sampah organik tersebut.
pemanasan global. Pengurangan gas metan
secara lokal ini dapat berperan positif dalam Perumusan Masalah
upaya penyelesaian permasalahan global. 1. Apakah jenis bahan sampah
Pada dasarnya pembuatan gas bio sangat sayuran akan menghasilkan tekanan
sederhana, hanya dengan mencampurkan produk biogas yang berbeda – beda
substrat EM4 pada sampah organik yang 2. Berapakah lama produksi gas yang
dimasukkan ke dalam digester yang dihasilkan untuk setiap jenis bahan
anaerob. Dalam waktu tertentu gas bio akan sampah sayur?
terbentuk yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi, Variabel Penelitian
misalnya untuk kompor gas atau listrik. a. Variabel Bebas ( independent variable )
Dengan adanya energi alternatif yang nyata Variabel bebas dalam penelitian ini
sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak adalah jenis sayur sebagai bahan
(BBM) yang penggunaannya cukup tinggi. pembuat biogas yaitu:
Pembuatan energi alternatif biogas o Variasi 1, sampah sayuran Kubis
sangatlah relatif mudah, dimana dapat kita o Variasi 2, sampah sayuran
pergunakan sampah organik sebagai bahan Kangkung
dasar pembuatannya, dengan mefungsikan o Variasi 3, sampah sayuran Bayam
drum bekas sebagai unit reaktor biogas,
agar proses pendegrasian sampah organik *)Penulis adalah dosen Teknik Lingkungan
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
tersebut berjalan cepat, maka sampah

108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

b. Variabel Terikat ( dependent variable ) dalam biomassa sebagai akibat aktivitas


1. Tekanan gas yang dihasilkan mikroorganisme (fermentasi) pada kondisi
2. Waktu yang dibutuhkan sampai tanpa udara (anaerobic). Kandungan utama
dengan menghasilkan gas bio. biogas adalah gas metana (CH4) dan karbon
dioksida (CO2). Sebagian kecil adalah gas
c Variabel yang dikontrol hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2),
1. Volume bahan hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Kehadiran
2. Perbandingan campuran bahan gas metana yang besar ini membuat biogas
dengan air ( 1 : 1) mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai
3. Jenis dan jumlah stater yaitu sumber energi untuk memasak, penerangan,
menggunakan EM4 500 ml / sampel. bahkan pada skala besar dapat
4. Perlakuan pada bahan, yaitu menghasilkan energi listrik.
dihancurkan dengan mesin pencacah Biogas ini juga menghasilkan produk
sampah. samping berupa lumpur organik yang dapat
diolah menjadi pupuk kompos. Kualitas
D. Tujuan Penelitian pupuk kompos yang dihasilkan tergantung
1. Untuk mengetahui seberapa besar pada bahan baku yang digunakan.
tekanan gas bio yang dihasilkan oleh Pengolahan lanjutan limbah biogas menjadi
setiap bahan sampah sayuran . kompos bukanlah hal yang sulit untuk
2. Untuk mengetahui lama produksi dilakukan. Pengolahan dilakukan dengan
gas yang dihasilkan dari input cara memisahkan cairan (bisa digunakan
sampai dengan bertekanan sebagai pupuk cair) dengan padatan melalui
maksimal. proses penyaringan. Kemudian padatannya
dikeringkan dan ditambahkan bahan-bahan
E. Manfaat Penelitian lain untuk mencapai komposisi senyawa
kompos yang diinginkan seperti kandungan
1. untuk mengetahui apakah dari nitrogen (N), phosfor (P), kalium (K),
bahan sampah sayuran khususnya magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan mineral-
bayam, kangkung dan kubis, dapat mineral lainnya. Bahkan unsur – unsur
dimanfaatkan sebagai bahan tertentu seperti protein, selulosa, lignin dan
pembuatan biogas. lain – lain tidak bisa digantikan oleh pupuk
2. Sebagai bahan informasi kepada kimia.
kemasyarakat akan pemanfaatan
sampah organik disekitar kita untuk Tabel 1. Komposisi Dalam Biogas.
dapat digunakan sebagai sumber Komponen Prosentase
energi alternatif. Metana (CH4) 55 - 75
Karbon dioksida (CO2) 25 - 45
TELAAH PUSTAKA Nitrogen (N2) 0 - 0.3
Hidrogen (H2) 1 - 5
A. Biogas Hidrogen sulfida (H2S) 0 - 3
Secara garis besar bahan baku yang Oksigen (O2) 0.1 - 0.5
diperlukan adalah biomassa (residu mahluk Sumber :www.unsoed.ac.id
hidup), mikroorganisme, dan air. Produk
utama dari biogas ini adalah gas metana dan Mekanisme Pembentukan Biogas
pupuk organik. Gas metana telah dikenal sampah organik sayur-sayuran dan buah-
luas sebagai bahan ramah lingkungan, buahan seperti layaknya kotoran ternak
karena dapat terbakar sempurna sehingga adalah substrat terbaik untuk menghasilkan
tidak menghasilkan asap yang berpengaruh biogas (Hammad et al, 1999). Proses
buruk terhadap kualitas udara. Karena pembentukan biogas melalui pencernaan
sifatnya tersebut, gas metana merupakan anaerobik merupakan proses bertahap,
gas yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat dengan tiga tahap utama, yakni hidrolisis,
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan asidogenesis, dan metanogenesis. Tahap
mulai dari memasak, hingga penggerak pertama adalah hidrolisis, dimana pada
turbin pembangkit listrik tenaga uap. tahap ini bahan-bahan organik seperti
Biogas adalah gas yang mudah karbohidrat, lipid, dan protein didegradasi
terbakar (flammable gas) yang diperoleh dari oleh mikroorganisme hidrolitik menjadi
penguraian senyawa-senyawa organik senyawa terlarut seperti asam karboksilat,

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

asam keto, asam hidroksi, keton, alkohol, kemudian bersama-sama dengan H2 dan
gula sederhana, asam-asam amino, H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu
CO2. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).
asidogenesis senyawa terlarut tersebut Pada dasarnya efisiensi produksi
diubah menjadi asam-asam lemak rantai biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai
pendek, yang umumnya asam asetat dan faktor meliputi : suhu, derajat keasaman
asam format oleh mikroorganisme (pH), konsentrasi asam - asam lemak volatil,
asidogenik. Tahap terakhir adalah nutrisi (terutama nisbah karbon dan
metanogenesis, dimana pada tahap ini nitrogen), zat racun, waktu retensi hidrolik,
asam-asam lemak rantai pendek diubah kecepatan bahan organik, dan konsentrasi
menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan amonia. Beberapa kondisi optimum proses
mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO 2, produksi biogas yaitu:

Tabel 2. Kondisi Optimum Produksi Biogas

Parameter Kondisi Optimum


o
Suhu 35 C
Derajat Keasaman 7 - 7,2
Nutrien Utama Karbon dan Nitrogen
Nisbah Karbon dan Nitrogen 20/1 sampai 30/1
Sulfida < 200 mg/L
Logam-logam Berat Terlarut < 1 mg/L
Sodium < 5000 mg/L
Kalsium < 2000 mg/L
Magnesium < 1200 mg/L
Amonia < 1700 mg/L
Sumber :www.unsoed.ac.id Pengolahan Limbah Organik
Menjadi Biogas (2004)

Parameter - parameter ini harus Begitupun dengan nutrien, apabila rasio C/N
dikontrol dengan cermat supaya proses tidak dikontrol dengan cermat, maka
pencernaan anaerobik dapat berlangsung terdapat kemungkinan adanya nitrogen
secara optimal. Sebagai contoh pada derajat berlebih (terutama dalam bentuk amonia)
keasaman (pH), pH harus dijaga pada yang dapat menghambat pertumbuhan dan
kondisi optimum yaitu antara 7 - 7,2. Hal ini aktivitas bakteri.
disebabkan apabila pH turun akan Berdasarkan keterangan tentang
menyebabkan pengubahan substrat menjadi potensi biogas dari sampah sayuran , maka
biogas terhambat sehingga mengakibatkan dapat ditunjukan hubungan antara aktivitas
penurunan kuantitas biogas. Nilai pH yang manusia kaitannya dengan penggunaan
terlalu tinggipun harus dihindari, karena akan biogas dengan jumlah volume biogas yang
menyebabkan produk akhir yang dihasilkan digunakan seperti yang terlihat pada tabel
adalah CO2 sebagai produk utama. dibawah ini.

Tabel 3 Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Volume Biogas yang digunakan.
Aktifitas Volume Gas
3
Memasak untuk keluarga yang jumlahnya 5 - 6 orang 2 m /hari
3
Memasak air dengan kapasitas tangki 100 liter 3 m /hari
3
Menyalakan 1 lampu 0,1 - 0,15 m /jam
3
Mengoperasikan mesin dengan kekuatan 2 tenaga kuda 0,9 m /jam
Sumber : Direktorat Jendral Pertanian; 2006

108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

B. Proses Anaerobik dalam Biogas a. Menghasilkan biomasa yang relatif lebih


sedikit.
Proses pengolahan limbah secara b. Mempunyai nilai ekonomis karena
anaerobik merupakan metode yang efektif menghasilkan gas metan yang bisa
untuk mengolah berbagai macam limbah digunakan untuk bahan bakar
organik. Pengolahan ini dimediasi oleh c. Mampu mengolah bahan organik yang
mikroorganisme anaerobik dan tinggi karena tidak membutuhkan
mikroorganisme fakultatif yang tidak oksigen yang lebih banyak.
membutuhkan oksigen yang kemudian Biogas terjadi akibat reaksi
mengubah zat – zat organik manjadi produk anaerobik bahan organik. Menurut Larry D.
akhir seperti karbon dioksida (CO2) dam Benefield dan Clifford W. Randal reaksi
metana (CH4). Keuntungan utama fermentasi pembentukan biogas adalah
pengolahan limbah secara anaerobik sebagai berikut :
dibanding dengan pengolahan secara Asam Asetat :
aerobik adalah sebagai berikut :

CH 3COOH  CH 4  CO2 ………………………………………….……… (1)


Asam Propionat :
1. CH 3 CH 2 COOH  0,5H 2 O  CH 3COOH  0,25CO 2  0,75CH 4 ……….(2)
2. CH 3 COOH  CH 4  CH 2 ………………………………. (3)
Reaksi keseluruhannya :
CH 3CH 2 COOH  0,5H 2 O  1,25CO2  1,75CH 4 …………………………. (4)

Dari kedua reaksi diatas tinggi bila dibandingkan dengan bakteri pada
menunjukan bahwa hanya satu golongan gas metana. Sebagai hasilnya gas metana
bakteri metan yang dibutuhkan untuk proses biasanya diasumsikan untuk menjadi bahan
fermentasi bahan organik. Asam asetat dan pengendalian dalam proses anaerobik.
asam propionat yang difermentasi terdiri dua Berikut adalah gambar proses
golongan yang berbeda untuk bakteri metan. pembentukan gas metana (CH4) secara
Bakteri yang bertanggung jawab anaerobik dari bahan organik seperti yang
untuk asam asetat secara relatif mengalami terlihat pada gambar 1 berikut ini.
perubahan di pH dan temperatur serta
mempunyai perkembangan yang jauh lebih

Limbah
15% 65%
Organik
Ferment
100
% asi
CO Asam
D

17% 35%
13% Asam Propionat 15%
Bahan
20 15 % Lain
%

Asam
Asetat
72
%
Fermentasi
Metana CH4
(CH4)
Gambar 1. Proses Fermentasi Bahan Organik

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

I. Karakteristik Kandungan Sampah mengandung sedikit cairan. Karena banyak


Sayuran mengandung bahan organik, limbah ini dapat
Menurut Djuarnani, dkk (1995), terdekomposisi secara cepat, terutama
sampah organik yang dihasilkan dari ketika cuaca hangat. Limbah ini dapat
aktivitas tumbuhan hasil pemeliharaan dan mengeluarkan bau busuk. Komponen dan
budi daya, dapur rumah tangga, pasar, komposisi bahan sampah organik dapat
mengandung lebih banyak bahan organik dilihat pada tabel dibawah ini.
yang mudah membusuk, lembab, dan

Tabel 4. Komponen dan komposisi bahan sampah organik


Komponen Kandungan
Air (%) 30,0 – 60,0
Serat kasar (%) 4,1 – 6,0
Lemak (%) 3,0 – 9,0
Amonium (mg/g sampah) 0,5 – 1,14
N organik (mg/g sampah) 4,8 – 14,0
Total nitrogen (mg/g sampah) 4,0 – 17,0
Protein (mg/g sampah) 3,1 – 9,3
Keasaman (pH) 5,0 – 8,0
Sumber : Hadiwiyoto (1983)

J. Komposisi Kandungan Jenis Sampah menyirip, kedua permukaan berambut,


Sayuran panjang 4-8 cm, lebar 1-3 cm, warnanya
1. Kubis hijau atau hijau kekuningan. Bunga
Kubis adalah tanaman sayuran yang tunggal atau berpasangan, di ketiak
memiliki kasiat yang begitu besar .Sayur daun dan ujung tangkai, mahkota
ini juga mengandung vit. C, maka ia juga berambut kelenjar, bibir atas mahkota
berkhasiat melawan penyakit kanker, berbagi empat, bulat telur, warnanya
dan melindungi perut serta usus besar ungu. Buah elips, panjang 1,5 cm,
dari menjalarnya sel-sel penyakit kanker, berbibir tiga sampai empat, kecokelatan.
terutama organ pencernaan tubuh. Biji kecil, pipih, warna cokelat. Nilai
Selain itu, kubis berkhasiat untuk nutrisi setiap 100 gram kangkung yang
membasmi segala macam bakteri dan direbus tanpa garam mengandung air
mikroba yang membahayakan tubuh 91,2 gr, energi 28 kkal, protein 1,9 gr,
karena kubis mengandung sulfur yang lemak 0,4 gr, karbohidrat 5,63 gr, serat 2
tinggi. Sayur kubis juga berkhasiat gr, dan ampas 0,87 gr. Kangkung juga
mengobati bronchitis dan meningkatkan kaya vitamin A, B, C, mineral, asam
aktivitas kedua ginjal. Sayur kubis juga amino, kalsium, fosfor, karoten, dan zat
termasuk salah satu komponen obat besi.
yang dapat menyembuhkan penyakit
adiksi dan menetralisir darah dalam 3. Bayam
tubuh. Dari berbagai macam kasiat dari Bayam (Spinacea oleracea) adalah
tanaman Kubis tersebut memiliki tumbuhan yang berasal dari Amerika
komposisi gizi Dalam setiap 100 fgr dan Selandia Baru. Karena mudah
sayur kubis terkandung 1,4 gr zat protein tumbuh di mana saja, kini bayam sudah
+ 0,02 gr lemak + 5,3 gr karbohidrat + 80 sangat dikenal di Indonesia. Bila di
gr vit. A + 0,06 gr vit. B1 + vit. B2, nisin, negara kita bayam telah dikonsumsi
dan mineral2 seperti kalsium, potasium, secara luas, di Eropa dan Australia,
fosfor dan zat besi. pada awalnya tanaman ini lebih dikenal
sebagai tanaman hias yang banyak
2. Kangkung dijumpai di sudut-sudut kota. Barulah
Tumbuhan asli India ini umumnya sekitar tahun 1960-an, penduduk
mempunyai ukuran tinggi 1-3 m, Australia mulai melirik bayam sebagai
bercabang banyak. Batang berkayu, salah satu bahan makanan yang
bulat, berbuku-buku, berambut, hijau ternyata memiliki kandungan protein
kecokelatan. Daun tunggal, berhadapan, yang sangat tinggi. Sayuran ini memang
helaian elips sampai lanset, ujung dan sangat sederhana. Tetapi bayam
pangkal runcing, tepi rata, tulang daun memiliki kandungan gizi yang sangat

108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

lengkap dan penting untuk tubuh kita juga mengandung zat nitrat (NO3).
selama ini, Kandungan mineral dalam Kalau teroksidasi udara, akan menjadi
bayam cukup tinggi, terutama Fe (zat NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang
besi) yang dapat digunakan mencegah tidak berwarna, tidak berbau, dan
kelelahan akibat anemia. Karena bersifat racun bagi tubuh manusia
kandungan Fe dalam bayam cukup (Marzuki Iskandar, 2004)
tinggi, ditambah kandungan Vitamin B
terutama asam folat. Baik mineral Fe METODE
atau asam folat berhubungan dengan A. Replikasi Percobaan
produksi darah.Tidak hanya itu, Untuk memperoleh reliabilitas dan
kandungan asam oxalat dan asam folat validitas data yang diambil dari sampel ini,
juga membuat sayur bayam dapat maka diadakan percobaan sebanyak 3 kali
membantu mengatasi berbagai macam untuk tiap variasi variabel bebas.
penyakit. Misalnya mengobati eksem,
asma, untuk perawatan kulit muka, kulit B. Metode Pengumpulan Data
kepala dan rambut, menurunkan kadar Untuk memperoleh data, maka ditempuh
kolesterol, serta mencegah sakit pada langkah – langkah sebagai berikut :
gusi. Tetapi, manfaat yang besar adalah 1. Peralatan dan Bahan Percobaan
untuk mengobati rasa lesu, letih, dan Dalam penelitian biogas ini, alat dan
kurang bergairah sebagai tanda kurang bahan yang dipersiapkan adalah
darah atau anemia. Bayam juga sangat sebagai berikut :
baik sebagai sumber protein, terutama Alat-alat :
asam amino yang baik untuk a. Reaktor (digester) yang terdiri dari :
pembentukan otak. Jadi, jika dilihat dari o Bak Pencampur
komposisi proteinnya, bayam sangat o Bak (corong) Pemasukan Bahan
baik untuk dikonsumsi anak-anak. Dari o Bejana Pencerna ( memiliki pipa
segi lemak, kolesterol dalam bayam nol, / kran keluaran gas)
artinya bayam aman untuk dikonsumsi o Bak keluaran Bahan
sebanyak apapun tanpa ada pengaruh o Bejana pencuci dan Penampung
kolesterol. Lemak yang terdapat dalam Gas (jika perlu)
bayam juga termasuk lemak yang o Alat Pengaduk/pencampur
jenisnya baik, yaitu lemak tidak jenuh. o Alat Penusuk
Vitamin dalam bayam sangat penting, b. Alat Pengukur tekanan dengan
misalnya vitamin A yang bagus untuk metode kolom air.
mata serta mempertahankan daya tahan c. Alat Pencatat Waktu (jam)
tubuh sehingga orang tidak mudah e. Alat Uji Kadar Air
terserang penyakit. Vitamin C dan E 1. Cawan Petri
untuk antioksidan sehingga bagi yang 2. Timbangan digital
rajin mengonsumsi bayam, bisa memiliki Bahan :
kulit yang halus. Selain itu, antioksidan a. Sampah Sayur (bayam,
juga mampu mencegah radikal bebas. kangkung dan kubis)
Kemudian fosfor dapat dimanfaatkan b. Stater EM4
untuk pembentukan tulang dan gigi. c. Air
Kandungan negatif dalam bayam juga
terdapat kandungan senyawa kimia yang 2. Tahapan Pengumpulan Data
bersifat negatif, yaitu asam oxalate. Pembuatan Gas Bio :
Kandungan ini dapat menurunkan  Sampah sayur dikumpulkan tiap
penyerapan beberapa kandungan zat jenis sampah sayur, kemudian
gizi yang ada pada bayam seperti Fe. sampah sayuran tersebut
Zat ini hanya dapat diserap 53 persen dibersihkan dari sampah anorganik,
dan kalsium sebanyak 5 persen. agar dapat mempercepat proses
Caranya, sebaiknya bayam dikonsumsi pembentukkan gas bio.
setelah lebih dari lima jam atau  Timbang masing–masing jenis
dihangatkan karena akan menyebabkan sampah sayuran tersebut sebesar
asam oxalat larut. "Jangan dikonsumsi 30 kg untuk tiap jenis sampah
setelah lebih dari lima jam atau sayuran, guna menentukan volume
dihangatkan karena akan menyebabkan yang ditentukan dalam proses
asam oxalat lebih banyak keluar bayam

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

pencampuran sampah sayur dengan  Bentuk ujung pipa tersebut


air. menyerupai huruf ”U” pada papan
 Kemudian masing-masing sampah  Isi pipa tersebut dengan air warna,
sayuran tersebut dilakukan sampai mendapatkan ukuran air
penggilingan untuk mendapatkan vertikal antara sisi ujung pipa leter U
ukuran sampah sayuran lebih halus, tersebut.
agar mempermudah proses  Pasang penggaris pada sisi pipa,
pencernaan dalam fermentasi dengan tanda start awal 0 ml pada
pembentukkan gas bio. ujung pipa berisi air warna.
 Dimasukkan kedalam bak dengan  Pada waktu yang ditentukan, maka
menggunakan corong dan gas bio dapat terbaca dengan
ditambahkan air sehingga diperoleh melihat kenaikkan air warna. Dan
bahan isian 1 : 1 air. pembacaan tekanan gas dapat
 Setelah bahan isian tercampur, dihitung pada penggaris yang telah
maka tambahkan stater EM4 bakteri terpasang pada sisi ujung pipa.
fermentasi sebanyak 500 ml pada  Pembacaan tekanan gas bio pada
setiap jenis sampah sayur. kolom air menggunakan satuan ml.
 Pipa pemasukan ditusuk - tusuk (jika  Pembacaan tekanan dilakukan
konstruksi reaktor sempurna, maka setiap pagi dan siang hari,
akan masuk secara otomatis, dan di pembacaan dilakukan selama 7 hari
bak keluaran bahan akan terisi untuk setiap jenis sampah sayuran.
keluaran secara otomatis pula).
 Tutup lubang corong dengan rapat E. Metode Analisis Data
dan kedap, dengan tujuan agar tidak
kemasukkan benda asing dari luar, Setelah data yang diperoleh maka
yang dapat mempengaruhi proses langkah selanjutnya adalah mengolah data
dan hasil dari gas bio tersebut. tersebut. Data yang diperoleh ini merupakan
 Pengukuran tekanan gas bio yang data mentah sehingga harus diolah sesuai
dihasilkan dilakukan setiap pagi dan dengan tujuan penelitian yang telah
siang hari selama 7 hari setiap jenis dirumuskan untuk mendapatkan kesimpulan.
bahan sampah sayuran. Adapun metode yang digunakan dalam
analisis data adalah dalam bentuk grafik dan
3. Cara Pengukuran Tekanan Gas Bio : tabel selanjutnya dilakukan pembahasan
 Pasang pipa pada lubang penghasil dengan jalan membandingkan antar jenis
gas, kemudian ujung dari pipa bahan sampah sayuran.
tersebut letakkan pada papan.

Gambar 2 : Alat Digester Biogas skala Rumah Tangga


108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

C. Rancangan penelitian

Mulai

Sampah sayur Sampah sayur Sampah sayur


Kubis Kangkung Bayam

Dicacah Dicacah Ditakar

Ditakar Ditakar Ditakar

Ditakar
Dicampur Air Dicampur Air Dicampur Air
1:1 1:1 1:1

Dimasukkan Dimasukkan Dimasukkan


Digester Digester Digester

Diberi starter EM4 Diberi starter EM4 Diberi starter EM4

Proses Fermentasi Proses Fermentasi Proses Fermentasi

Pembacaan Pembacaan Pembacaan


Tekanan Gas Bio Tekanan Gas Bio Tekanan Gas Bio

Uji Beda

Kesimpulan

Selesai

Gambar 2 : Desain Penelitian

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

HASIL
Tabel 5 : Tekanan Gas di Outlet Digester
No Variasi Bahan Perbandingan Tekanan Durasi
Bahan : Air Maksimal pencapaian
(mm kolom air) Tekanan (jam)
1 Kubis 1:1 52 80

2 Kangkung 1:1 55 152

3 Bayam 1:1 58 127


Sumber : Hasil Penelitian

Analisis dari hasil pembacaan dalam setiap harinya,


Untuk menganalisis pengolahan namun data yang disajikan pada analisis
data pada tekanan gas dan lama produksi data ini adalah data tekanan gas dimulai dari
gas yang dihasilkan, maka diadakan awal penelitian yaitu pada hari ke I sampai
perbandingan untuk setiap bahan uji yang hari ke VII. Adapun data yang dianalisis
berbeda – beda, guna mandapatkan hasil yaitu antara lain :
yang di inginkan. Metode yang digunakan a. Data Tekanan Gas Tertinggi untuk Tiap
dalam analisis data ini yaitu analisis secara Bahan Sampah Sayuran
tabel dan grafik kemudian dijelaskan dengan Untuk mengetahui jenis mana yang
jalan membandingkan antar bahan yang di memiliki tekanan gas yang paling optimal
uji. Data yang diperoleh merupakan data dari dari ketiga bahan sayuran (Kubis, Kangkung,
hasil pengamatan secara langsung Bayam), maka analisa data yang ditampilkan
dilapangan. Secara keseluruhan hasil dari yaitu berupa tekanan gas yang paling tinggi
masing – masing bahan sampah sayuran untuk pada setiap bahan saja. Berikut adalah
(Kubis, Kangkung, Bayam) dilakukan tabel tekanan gas optimal untuk tiap kategori
pengamatan sampai dengan tekanan gas seperti yang terlihat pada tabel 4.3 dibawah
puncak dengan rentang waktu pagi dan ini.
siang hari dengan pengamatan yang terbaik

Tabel 6 : Tekanan Gas Tertinggi untuk Tiap Bahan Sampah Sayur


Kategori Tekanan Gas Tertinggi (mm kolom air)
Kubis 52
Kangkung 55
Bayam 58
Sumber : Hasil Pengamatan

Tekanan Gas Tertinggi Untuk Tiap


Bahan Sampah Sayur
Tekanan Gas (mm Kolom Air)
60
58
58
56 55

54
52
52
50
48
Kubis Kangkung Bayam

Gambar 4 : Diagram Batang Tekanan Gas Tertinggi untuk Tiap Jenis Sayuran
108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

Dari garfik diatas terlihat, bahwa b. Lama Produksi Gas untuk Tiap Jenis
tekanan gas yang tertinggi terjadi pada Bahan
bahan sampah sayur Bayam dengan Dari hasil pengamatan mengenai
tekanan gas mencapai 58 mm kolom air. produksi gas yang dihasilkan menunjukkan
Peningkatan produksi gas yang terjadi pada bahwa, pada bahan sampah sayur kangkung
bahan sampah sayur Bayam terjadi karena membutuhkan waktu cukup lama untuk
dilihat dari komposisi kandungan sayuran menghasilkan tekanan gas yang maksimal
bayam tersebut kompleks seperti dibandingkan dengan bahan sampah sayur
mengandung kabohidrat, protein, lemak & Kubis hanya membutuhkan waktu kurang
kadar air yang cukup tinggi yakni sebesar lebih 80 jam untuk menghasilkan gas yang
86,90 mg, dari kandungan sayur Bayam paling optimal. Adapun data tentang tekanan
tersebut dapat mempermudah bakteri dalam gas dan lama produksi gas dapat dilihat
proses pencernaan sampah sayuran pada tabel 7 dibawah ini.
tersebut.

Tabel 7 : Waktu Proses Gas untuk Tiap Jenis Bahan


Kategori Lama Produksi Biogas (Jam Ke-)
Kubis 80
Kangkung 152
Bayam 127

Sumber : Hasil Penelitian

Waktu Proses Gas Untuk Tiap Bahan

152
160
140 127
120
Gambar 4.6 : Diagram Batang Produksi Gas
100 80
Jam

80
60
40
20
0
Kubis Kangkung Bayam

Gambar 5 : diagram Waktu Pembentukan Gas Bio tiap-tiap Variasi Bahan

Perkembangan Tekanan Biogas 3 Variasi Bahan


Tekanan Gas (mm kolom air)
70
60
50
40
30
20
10
0
II III IIII IIV V VI VII
Tekanan Gas Hari Ke

Kubis Kangkung Bayam

Gambar 6 : Grafik Gabungan Takanan Tiap Jenis Bahan

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

Pembahasan tidak berbeda-beda secara


Dari data hasil penelitian yang tersaji di signifikan.
atas, dapat diinterpretasikan bahwa 3 jenis 2. Tekanan gas dan waktu yang
bahan sampah sayuran menghasilkan gas dibutuhkan sampai dengan
bio. Dalam penelitian ini bahan sampah menghasilkan gas yang maksimal
sayuran yang memiliki hasil tekanan gas pada hasil pembacaan mm kolom air
yang paling besar dari hasil pembacaan mm yang terjadi ketiga 3 bahan sampah
kolom air yakni bahan sampah sayuran sayuran yang telah diuji dihasilkan
Bayam yaitu sebesar 58 mm kolom air yakni pada bahan sampah sayuran
dengan waktu yang dibutuhkan 127 jam, Kubis tekanan gas bio sebesar 52
selain itu lama produksi gas yang dihasilkan mm kolom air dalam waktu 80 jam,
juga tidak terlalu lama bila dibandingkan untuk Kangkung sebesar 55 mm
dengan bahan sampah sayur Kangkung kolom air dalam waktu 152 jam, dan
yaitu membutuhkan waktu sekitar 157 jam pada sampah sayuran Bayam
untuk menghasilkan gas yang lebih besar. tekanan gas bio sebesar 58 mm
Dari ke tiga jenis bahan sampah sayur tidak kolom air dalam waktu 127 jam.
menyebabkan perbedaan signifikan pada B. Saran.
tekanan gas yang di hasilkan dilihat dari Saran yang dapat diberikan dari
hasil uji analisis. Sehingga tidak ada penelitian ini adalah sebagai berikut :
pengaruh jenis sampah sayuran dengan 1. Bagi para peneliti akan datang
tekanan gas yang dihasilkan. diharapkan melakukan penelitian
lebih lanjut mengamati effektifitas
penggunaan sampah sayuran
SIMPULAN DAN SARAN sebagai bahan pembuatan biogas
yang merupakan salah satu sumber
A. Simpulan energi alternatif dalam rumah
Berdasarkan hasil penelitian yang tangga, terutama dilihat dari segi
telah dilakukan, didapatkan tekanan gas dan ekonomi.
waktu yang dibutuhkan sampai dengan 2. Bagi para peneliti akan datang
menghasilkan gas yang maksimal. Dari diharapkan dapat memvariasikan
pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan jenis sampah sayuran, perbandingan
bahwa : stater, maupun penempatan
1. Berdasarkan hasil analisis uji Anova degester dan membandingkan
dari ke 3 jenis sampah sayuran tingkat tekanan gas yang dihasilkan.
(Kubis, Kangkung, Bayam)
menghasilkan tekanan gas bio yang

DAFTAR PUSTAKA
Daugherty E.C. 2001. Biomass Energy Systems Efficiency:Analyzed through a Life Cycle
Assessment. Lund Univesity, New York.
Direktorat Jendral Peternakan, 1988. Potensi Energi Biogas di Indonesia., Jakarta.
ESCAP, 1977. Proceedings of the Workshop on Biogas and Other Rural Energy Resources. held
at Suva, and the Roving Seminar on Rural Energy Development,’ held at Bangkok,
Tehran and Jakarta (Bangkok, Thailand).
ESCAP, 1980. Workshop on Biogas Technology and Utilization, Report, New Delhi.
Harahap, F., et al.,1978. Teknologi Gas Bio, Publikasi Pusat Teknologi Pembangunan, ITB,
Bandung.
Instruksi Presiden, Instruksi Preiden No 1 tahun 2006 tertanggal 25 januari 2006. tentang
Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuels), sebagai Energi
Alternative, Jakarta.
Suraji, Didik, 1985, Pengolahan Sampah, Surabaya : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan
Singh, R.K and Misra, 2005. Biofels from Biomass, Department of Chemical Engineering National
Institue of Technology. Rourkela, USA.
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007. BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai
Pengganti Minyak Bumi, Jakarta
Tata Power Company, 1978 ‘The Kalyam Biogas Plant’, Publication, Bombay, India.
--------------, 2003. Dasar – Dasar Teknologi Biogas. www.petra.ac.id. ( 27 November 2007 )

108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

--------------, 2005. Menuai Biogas dari Limbah. www.pikiran-rakyat.com


( 14 April 2008 )

--------------, 2005. Model Reaktor Biogas. www.reaktor.com


( 10 Oktober 2008)

--------------, 2007. Sampah Organik Sebagai BahanBaku Biogas.


www.chem-is-try. Org .com (26 Agustus 2007)

--------------, 2003. Teknologi Digester Gas Bio Skala Rumah Tangga.


www.pikiran-rakyat.com ( 5 Desember 2007)

-------------- 2004 Pengolahan Limbah Organik Menjadi Biogas www.unsoed.ac.id

Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867 108
Joko Sutrisno: Pembuatan Biogas dari Bahan Sampah Sayuran ( Kubis, Kangkung dan Bayam)

108 Jurnal Teknik WAKTU Volume 08 Nomor 01 Januari 2010 – ISSN : 1412 - 1867

Anda mungkin juga menyukai