Anda di halaman 1dari 4

Sistem Pertanian Terpadu

Jumat, 17 Januari 2014


Contoh pertanian terpadu dan berkelanjutan berwawasan lingkungan

Contoh pertanian terpadu dan berkelanjutan berwawasan lingkungan


1. Pertanian terpadu biosiklus
Pertanian terpadu biosiklus adalah pertanian yang mengintegrasikan tanaman, ternak,
dan ikan dalam satu siklus (biosiklus) sedemikian rupa sehingga hasil panen dari satu
kegiatan pertanian dapat menjadi input kegiatan pertanian lainnya, selebihnya dilepas ke
pasar. Dengan pola itu ketergantungan petani dengan input produksi dari luar dapat
diminimalisasi. Misalnya pakan untuk ternak dan ikan sebagian dapat dipenuhi dari hasil
tanaman dan limbah, sedangkan kebutuhan pupuk organik dapat diperoleh dari kotoran hasil
ternak.
Kotoran ternak ditampung dalam biodigester untuk diambil gas metannya dan dapat
dimanfaatkan untuk memasak bahkan untuk energi listrik. Dengan sistem pertanian terpadu
biosiklus itu, petani memperoleh sumber penghasilan yang beragam dari diversifikasi produk
hasil pertanian; panen harian (misal telur, susu), panen musiman (misal gabah, jagung) dan
panen tahunan (anak sapi), meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya, kebutuhan
pangan yang bergizi seimbang tercukupi (mendekati PPH ideal) dari usaha tani mereka,
kesuburan lahan terjaga dan tanpa limbah (zero waste). Data penelitian lapangan
menunjukkan bahwa dengan sistem pertanian terpadu itu, petani kecil dapat memperoleh
pendapatan per bulan lebih besar daripada UMR.

2. Pertanian Organik Modern


Pertanian ramah lingkungan salah satunya adalah dengan menerapkan pertanian
organik. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari
penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara,
tanah, dan air. Di sisi lain, Pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di
antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan
degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya,
sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan
pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-
ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik. Bila kita sepenuhnya mengacu kepada
terminologi (pertanian organik natural) ini tentunya sangatlah sulit bagi petani untuk
menerapkannya, oleh karena itu pilihan yang dilakukan adalah melakukan pertanian organik
regenaratif, yaitu pertanian dengan perinsip pertanian disertai dengan pengembalian ke alam
masukan-masukan yang berasal dari bahan organik.
Pengelolaan pertanian yang berwawasan lingkungan dilakukan melalui pemanfaatan
sumberdaya alam secara optimal, lestari dan menguntungkan, sehingga dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
Pemilihan komoditas dan areal usaha yang cocok merupakan kunci dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian berkelanjutan, komoditas harus yang menguntungkan secara
ekonomis, masyarakat sudah terbiasa membudidayakannya, dan dibudidayakan pada lahan
yang tidak bermasalah dari segi teknis, ekologis dan menguntungkan secara ekonomis.
Beberapa perinsip dasar yang perlu diperhatikan adalah: (1) pemanfaatan sumberdaya
alam untuk pengembangan agribisnis hortikultura (terutama lahan dan air) secara lestari
sesuai dengan kemampuan dan daya dukung alam, (2) proses produksi atau kegiatan
usahatani itu sendiri dilakukan secara akrab lingkungan, sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif dan eksternalitas pada masyarakat, (3) penanganan dan pengolahan hasil,
distribusi dan pemasaran, serta pemanfaatan produk tidak menimbulkan masalah pada
lingkungan (limbah dan sampah), (4) produk yang dihasilkan harus menguntungkan secara
bisnis, memenuhi preferensi konsumen dan aman konsumsi. Keadaan dan perkembangan
permintaan dan pasar merupakan acuan dalam agribisnis hortikultura ini.
Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian
Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang
memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah
lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan
masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan
pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi
kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain,
pertanian organik terus berkembang.
3. Sistem Tanam Tumpangsari (Multiple Cropping)
Sistem pertanaman berganda atau tumpangsari adalah definisi umum dari semua pola
pertanaman yang melibatkan penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan
lahan. Prinsip esensial yang terkandung di dalamnya adalah penanaman beberapa jenis
tanaman secara sekaligus pada sehamparan lahan (intercropping) dan penanaman beberapa
jenis tanaman secara bertahap pada sehamparan lahan (sequentialcropping) (Steiner 1984).
Multiple cropping atau sistem tanam ganda merupakan suatu usaha pertanian untuk
mendapatkan hasil panen lebih dari satu kali dari satu jenis atau beberapa jenis tanaman pada
sebidang tanah yang sama dalam satu tahun. Dalam hal ini tanaman-tanaman yang ada disitu
akan melakukan suatu hubungan atau interaksi. Hubungan-hubungan tersebut ada yang
bersifat kompetitif, yaitu apabila tanaman yang satu dapat merintangi pertumbuhan atau
bersaing dengan tanaman lain dengan tanaman lain dalam pemanfaatan unsur hara, air,
oksigen dan cahaya matahari. Bersifat komplementer, yaitu apabila masing-masing tanaman
justru akan tumbuh dan berproduksi lebih baik dibanding tanaman monokultur.
Diposting oleh risma grenda dewi di 00.18
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Total Tayangan Halaman

76,803
Arsip Blog
Profil Saya
 ▼ 2014 (10)
o ▼ Januari (10)
 Sistem Budidaya
 Contoh pertanian terpadu dan berkelanjutan
berwawa...
 Aplikasi Pertanian Berkelanjutan
risma grenda  Pertanian Berkelanjutan
dewi  Konservasi Lahan Kering
Lihat profil  SPT pada Lahan Kering
lengkapku  Peternakan Ruminansia
 Pertanian Terpadu Untuk Lahan Sempit
 Penerapan Sistem Pertanian Terpadu
 Definisi pertanian terpadu

Google+ Followers
Follow by Email

Tema Sederhana. Gambar tema oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai