Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN ORIENTASI REALITA : MELATIH

ORIENTASI REALITA

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN

1/3

RSUD
Dr. MURJANI
SAMPIT

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR 30 Nopember 2017 Direktur,
OPERASIONAL
(SPO)

Dr. Denny Muda Perdana, Sp.Rad


NIP. 19621121 199610 1 001
PENGERTIAN Meningkatkan orientasi realita adalah tindakan mandiri perawat yang
mana di lakukan untuk mengajarkan klien untuk melakukan penilaian
terhadap

TUJUAN 1. Meningkatkan pemahaman klien tentang pentingnya mempunyai


pikiran realitis
2. Meningkatkan kemampuan klien membandingkan atau membedakan
antara pikiran realisti dan tidak realistis
3. Meningkatkan kemampuan mengenali jenis pikiran yang tidak
realistis yang dimiliki beserta dampak nya
4. Meningkatkan kemapun mengidentifikasi pikiran tidak realistis
KEBIJAKAN 1) Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Murjani Sampit
Nomor 215/SKPT/RSUD-DM/V/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Di RSUD dr.Murjani
Sampit
2) Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD dr.
Murjani Sampit Nomor......./PDM/KBDYN/RSUD-
DM/I/2018

PROSEDUR 1. Persiapan
a. Alat dan Bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Meja dan kursi
3) Alat dan bahan : Kertas kosong dan alat tulit ( jika di
butuhkan )
4) Form CPT ( catatan Perkembangan terintergrasi ) dan
bolpoint
5) Form nursing order (resepkeperawatan) ( jika klien bisa
membaca)
6) Form logbook SKP Harian
b. Klien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
2) Menjamin pemenuhan privasi klien, hanya perawat dan klien
saja

2. Pelaksanaan
FASE ORIENTASI
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan nama perawat, dan panggilan, dan menjelaskan
saat ini yang akan membantu klien
c. Menanyakan nama klien umur klien ( dan nomor register jika
perlu/ lihat pada gelang yang dipakai klien ).
d. Menjelaskan tujuan pertemuan ( melatih orintasi realita).
e. Mengevalusi tanda dan gejala waham yang dialami ( jika pasien
pernah di temui perawat gunakan data subjektif dan objektif
untuk mengevalusi dengan mengidentifikasi:
3) Ada pikiran waham
4) Ansietas bertambah, afek labil
5) Rentang perhatian terbatas
6) Hipersensitivitas terhadap stimulus normal
7) Tidak mampu menyelesaikan masalah
8) Disoreintasi
9) pikiran cepat berubah -ubah
10) kekacauan alur pikir
11) pikiran cepat berubah – ubah
12) Kemampuan mengenal waham nya dan kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan
aktivitas positif yang dimiliki
f. Melakukan kontrak ulang tentang topik latihan yang kan di
berikan, lamanya waktu dan tempat latihan.
g. Memberikan kesempatan klien untuk buang air kecil,atau minum
air sebelum latihan.

FASE KERJA
a. Menjelaskan selama latihan, klien mendengarkan perawat dan ada
kesempatan tersendiri diakhir jika da yang ditanyakan.
b. Menjelaskan pada klien
1) Pengertian orientasi realita (kondisi klien yang
berusahauntuk berfokus pada kondisi pikiran yang sesuai
dengan saat ini atau sesuai kenyataan yang ada pada diri
klien) .
2) Tujuan orientasi realita ( klien mampu mengnali serta
mengendalikan wahamnnya selama berada di rumah sakit
maupun dirumah yang mana intensitas ketegangan pikiran
dan perasaan berkurang sehingga intensitas wahamnya
berkurang)
3) Alat dan bahan yang di perlukan dalam orientasi.( jika perlu
menggunakan kertas untuk menulis cara berfokus pada
kondisi saat ini).
4) Jelaskan langkah- langkah latihan orientasi realita
a) Jelaskan maksud dari orientasi realita (yaitu suatu konsi
yang fokuspada kenyaaan sat ini) dan diorentasi realita
(suatu kondisi yang kurang atau tidak berfokus pada
kondisi yang tidak sesuai dengan kenyataan).
b) Berikan contoh – contoh kasus yang menunjukan
pikiran yang berfokus pada realita dan tidak realita saat
ini.
c) Minta klien untuk mengidentifikasi pikiran – pikiran
realistis dan tidak realistis pada saat ini serta perasaan
yang muncul
d) Minta klien menilai apakah pikiran yang tidak realistis
sampai menggangupemenuhan datau pelaksaan kegitan
harian klien.
e) Minta klien untuk mengidentifikasi kegiatan positif
yang dimiliki saat ini dalam melonggorkan ketegangan
pikiran dan perasaan saat ini
f) Menanyakan kondisi pemenuhan kebutuhan dasar saat
ini setalah banyak melakukan aktivitas positif yang
dimiliki ( misal tidur, makan, berhubungan sosial, mandi,
dll)
g) Minta klien ketika mulai befokus pada pikiran yang
tidak realistis berusaha menghentikan pikiran tersebut
dengan mengatakan “berhenti.... saya tidak mau
memikirkan nya lagi..
h) Lanjutkan melakukan aktivitas positif yang dimiliki
saat itu untuk mendistraksi isi waham.
c. Mendemonstrasikan cara orientasi realitas sesuai langkah diatas
d. Memberi kesempatan pasienuntuk betanya jika belum jelas
e. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan pasien
dalam mendemontrasikan orientasi realita

TERMINASI
1) Menanyakan perasaan klien setelah berlatih orientasi realita
2) Meminta klien mencoba kembali cara orientasi realita
3) Mengobservasi perilaku baik verbal maupun non verbal selama
proses interaksi
4) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya (topik, tempat dan
waktu)
5) Mempersilahkan klien untuk istirahat dan mengikuti kegiatan
lain nya.

PENDOKUMENTASIAN
a. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan kedalam
catatan perkembangan terintergrasi sesuai standar presedur
operasional yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
perkembangan Terintergrasi harus dilakukan oleh perawat yang
telah diberikan penugasan klinik oleh direktur utama.
b. Mencatat latihan orintasi realita yang harus dilakukan klien pada
papan jadal kegiatan untuk di tindak lanjuti perawat shif
berikutnya
c. Mencatat tindakan keperawatan pada logbook (SKP) Harian
d. Membereskan catatan perkembangan terintergrasi pada status
rekam medis pasien

3. Hal – Hal Yang Harus Di Perhatikan


a. Mengevalusi respon serta toleransi klien selama latihan
b. Mengevalusi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pasien dan
staff selama latihan.
c. Kemamupuan orientasi realita di sesuaikan dengan kemampuan
klien menerima informasi, belajar, mengingat, sesuai kesepakatan
yang dibuat dengan klien.
UNIT TERKAIT IRNA,IRJA,IRD, POLI Jiwa
MENINGKATKAN ORIENTASI REALITA : MELATIH
TERLIBAT AKTIVITAS POSITIF

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN

1/3

RSUD
Dr. MURJANI
SAMPIT
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
(SPO)
30 Nopember 2017
Dr. Denny Muda Perdana, Sp.Rad
NIP. 19621121 199610 1 001
PENGERTIAN Melatih terlibat aktiitas positif adalah tindakan mandiri perawat yang
mana di lakukan untuk mengajarkan klien untuk melakukan aktivitas
positif dimilki sesring mungkin denga makud menurunkan intensitas
waham nya.
TUJUAN 1. Membantu klien mengidentifikasi jenis kemampuan positif yang
dimiliki
2. Meningkatkan pemahaman klien tantang penting nya memanfaat kan
kemampuan positif yang di milki untuk menurunkan ketegangan
pikiran dan perasaan nya kaibat wahammelalaui keterlibatan melalui
aktivtas positif
3. Meningkatkan motivasi dan inisiatif klien dalam melakukan akivitas
yang dimiliki secara mandiri.
KEBIJAKAN 1) Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Murjani Sampit
Nomor 215/SKPT/RSUD-DM/V/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Di RSUD dr.Murjani
Sampit
2) Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD dr.
Murjani Sampit Nomor......./PDM/KBDYN/RSUD-
DM/I/2018
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Alat dan Bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Meja dan kursi
3) Alat dan bahan : Kertas kosong dan alat tulit ( jika di
butuhkan )
4) Form CPT ( catatan Perkembangan terintergrasi ) dan
bolpoint
5) Form nursing order (resepkeperawatan) ( jika klien bisa
membaca)
6) Form logbook SKP Harian
b. Klien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
2) Menjamin pemenuhan privasi klien, hanya perawat dan klien
saja

2. Pelaksanaan
FASE ORIENTASI
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan nama perawat, dan panggilan, dan menjelaskan
saat ini yang akan membantu klien
c. Menanyakan nama klien umur klien ( dan nomor register jika
perlu/ lihat pada gelang yang dipakai klien ).
d. Menjelaskan tujuan pertemuan ( melatih terlibat kemampuan
positif yang dimiliki)
h. Mengevalusi tanda dan gejala waham yang dialami ( jika pasien
pernah di temui perawat gunakan data subjektif dan objektif
untuk mengevalusi dengan mengidentifikasi:
1) Ada pikiran waham
2) Ansietas bertambah, afek labil
3) Rentang perhatian terbatas
4) Hipersensitivitas terhadap stimulus normal
5) Tidak mampu menyelesaikan masalah
6) Disoreintasi
7) pikiran cepat berubah -ubah
8) kekacauan alur pikir
9) pikiran cepat berubah – ubah
10) Kemampuan mengenal waham nya dan kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan
aktivitas positif yang dimiliki
i. Melakukan kontrak ulang tentang topik latihan yang kan di
berikan, lamanya waktu dan tempat latihan.
j. Memberikan kesempatan klien untuk buang air kecil,atau minum
air sebelum latihan.

FASE KERJA
a. Menjelaskan selama latihan, klien mendengarkan perawat dan
ada kesempatan tersendiri diakhir jika da yang ditanyakan.
b. Menjelaskan pada klien
1) Pengertian terlibat kemampuan aktivitas positif (kegiatan
yang dilakukan untuk menggali kegitan yang dapat
mengontrol waham yang dapat dilakukan oleh klien baik
dirumah maupun di rumah sakit serta menyusun jadwal
pelaksaan dan melakukan kan nya sesuai jadwal yang di
rencanakan) .
2) Tujuan kemampuan aktivitas positif ( klien mampu mengnali
serta mengendalikan wahamnya selama berada di rumah
sakit maupun dirumah yang mana intensitas ketegangan
pikiran dan perasaan berkurang sehingga intensitas
wahamnya berkurang)
3) Alat dan bahan yang di perlukan dalam mengontrol
halusiansi ( jika perlu menggunkan kertas untuk menuliskan
jenis kemampuan yang dimiliki)
4) Jelaskan langkah- langkah latihan terlibat aktivitas positif
a) Minta klien menjelaskan atau mengingat jenis – jenis
kemampuan positif yang mampu dilakukan dirumah
sakit dan sering dilakukan di rumah.
b) Tulis dalam kertas yang sudah disediakan jenis
kemampuan positif yang dimiliki
c) Bantu klien mebuat jadwal kegiatan harian dalam
sehari terkait pelaksaaan aktivitas yang dpat dilakukan
dan sesuai dengan kondisi di ruangan
d) Minta klien untuk melaksakan sesuai jadwal jika ingin
cepat sembuh
e) Memberi jaminan jika semua perawat diruangan akan
mendukung serta membantu pelaksaan dari akivitas
positif
f) Menganjurkan klien mengikuti TAK orientasi realita,
dan stimulasi persepsi.
c. Mendemonstrasikan cara mengidentifikasi aspek positif sesuai
langkah diatas
d. Memberi kesempatan klien untuk bertanya jika ada yang ingin di
tanyakan
e. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan pasien dalam
mendemontrasikan mengidentifikasi kemampuan positif yang
dimiliki.

TERMINASI
1) Menanyakan perasaan klien setelah berlatih terlibat kemampuan
positif yang dimiliki
2) Meminta klien mencoba kembali cara terlibat kemampuan postif
yang dimiliki
3) Mengobservasi perilaku baik verbal maupun non verbal selama
proses interaksi
4) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya (topik, tempat dan
waktu)
5) Mempersilahkan klien untuk istirahat dan mengikuti kegiatan
lain nya.

PENDOKUMENTASIAN
e. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan kedalam
catatan perkembangan terintergrasi sesuai standar presedur
operasional yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
perkembangan Terintergrasi harus dilakukan oleh perawat yang
telah diberikan penugasan klinik oleh direktur utama.
f. Mencatat latihan terlibat aktivitas positif yang harus dilakukan
klien pada papan jadal kegiatan untuk di tindak lanjuti perawat
shif berikutnya
g. Mencatat tindakan keperawatan pada logbook (SKP) Harian
h. Membereskan catatan perkembangan terintergrasi pada status
rekam medis pasien

3. Hal – Hal Yang Harus Di Perhatikan


d. Mengevalusi respon serta toleransi klien selama latihan
e. Mengevalusi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pasien dan
staff selama latihan.
UNIT TERKAIT IRNA,IRJA,IRD, POLI Jiwa
MENINGKATKAN ORIENTASI REALITA : MELATIH
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG TIDAK TERPENUHI
AKIBAT WAHAM NYA

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN

1/3
RSUD
Dr. MURJANI
SAMPIT
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
PROSEDUR 30 Nopember 2017 Direktur,
OPERASIONAL
(SPO)

Dr. Denny Muda Perdana, Sp.Rad


NIP. 19621121 199610 1 001
PENGERTIAN Melatih identifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat
wahamnya adalah tindakan mandiri perawat yang mana di lakukan untuk
mengajarkan klien untuk mengenal kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi
akibat kecemasan yang menyertai pikiran yang tidak realistis.
TUJUAN 1. Membantu klien mengidentifikasi kebutuhan dasarnya
2. Meningkatkan pemahaman klien tentang kebutuhan dasar yang tidak
di penuhi akibat wahamnya.
3. Miningkatkan pemahaman klien daam menilai jenis kebutuhan yang
tidak terpenuhi akibat aham ( isi pikir yang tidak realistis)
KEBIJAKAN 1) Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Murjani Sampit
Nomor 215/SKPT/RSUD-DM/V/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Di RSUD dr.Murjani
Sampit
2) Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD dr.
Murjani Sampit Nomor......./PDM/KBDYN/RSUD-
DM/I/2018
PROSEDUR 4. Persiapan
a. Alat dan Bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Meja dan kursi
3) Alat dan bahan : Kertas kosong dan alat tulit ( jika di
butuhkan )
4) Form CPT ( catatan Perkembangan terintergrasi ) dan
bolpoint
5) Form nursing order (resepkeperawatan) ( jika klien bisa
membaca)
6) Form logbook SKP Harian
b. Klien
3) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
4) Menjamin pemenuhan privasi klien, hanya perawat dan klien
saja

5. Pelaksanaan
FASE ORIENTASI
e. Memberikan salam
f. Memperkenalkan nama perawat, dan panggilan, dan menjelaskan
saat ini yang akan membantu klien
g. Menanyakan nama klien umur klien ( dan nomor register jika
perlu/ lihat pada gelang yang dipakai klien ).
h. Menjelaskan tujuan pertemuan ( melatih identifikasi kebutuhan
dasar yang tidak terpenuhi akibat waham nya).
k. Mengevalusi tanda dan gejala waham yang dialami ( jika pasien
pernah di temui perawat gunakan data subjektif dan objektif
untuk mengevalusi dengan mengidentifikasi:
1) Ada pikiran waham
2) Ansietas bertambah, afek labil
3) Rentang perhatian terbatas
4) Hipersensitivitas terhadap stimulus normal
5) Tidak mampu menyelesaikan masalah
6) Disoreintasi
7) pikiran cepat berubah -ubah
8) kekacauan alur pikir
9) pikiran cepat berubah – ubah
10) Kemampuan mengenal waham nya dan kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan
aktivitas positif yang dimiliki
l. Melakukan kontrak ulang tentang topik latihan yang kan di
berikan, lamanya waktu dan tempat latihan.
m. Memberikan kesempatan klien untuk buang air kecil,atau minum
air sebelum latihan.

FASE KERJA
f. Menjelaskan selama latihan, klien mendengarkan perawat dan ada
kesempatan tersendiri diakhir jika da yang ditanyakan.
g. Menjelaskan pada klien
5) Pengertian identifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi
akibat waham nya (kegiatan yang tidak bisa dilakukan akibat
dari wahanm yang di derita) .
6) Tujuan identifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi
akibat wahamnya ( klien mampu beberapa kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya)
7) Alat dan bahan yang di perlukan dalam mengidentifikasi
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya ( jika
perlu memerlukan kertas untuk mencatat jenis keutuhan
dasar yang tidak terpenuhi)
8) Jelaskan langkah- langkah latihan mengontrol kebutuhan
dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya
a) Jelaskan kebutuhan dasar yang harus di penuhi
( perawatan diri, mandi, toeliting, dll)
b) Dorng klien untuk menceritakan tentang apa yang ada
di pikiran nya sehingga mempengaruhi perasaan nya
yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar nya.
c) Bantu klien memahami hubungan antara pikiran yang
tidak realistis dengan perasaan nya serta kecemasan yang
di rasakan sehingga mempengaruhi pelaksanaan
kebutuhan sehari hari.
d) Bantu klien mngkungkan perasaan tidak aman, cemas
dan takut atas apa yang di pikirkan.
e) Pantau pelaksaan cara yang telah dipilih dan dilatih,
beri pujian jika klien berhasil melakukanya.
f) Jika intensitas waham nya berkurang diskusikan tentang
waham dan konsekkuensi tentang waham tersebut.
h. Mendemonstrasikan cara sesuai langkah latihan mengontrol
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya diatas
i. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan klien latihan
mengontrol kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat
wahamnya

TERMINASI
1) Menanyakan perasaan klien setelah berlatih latihan mengontrol
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya .
2) Meminta klien mencoba kembali cara latihan mengontrol
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya
3) Mengobservasi perilaku baik verbal maupun non verbal selama
proses interaksi
4) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya (topik, tempat dan
waktu)
5) Mempersilahkan klien untuk istirahat dan mengikuti kegiatan
lain nya.

PENDOKUMENTASIAN
i. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan kedalam
catatan perkembangan terintergrasi sesuai standar presedur
operasional yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
perkembangan Terintergrasi harus dilakukan oleh perawat yang
telah diberikan penugasan klinik oleh direktur utama.
j. Mencatat latihan latihan mengontrol kebutuhan dasar yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya yang harus dilakukan klien pada papan
jadal kegiatan untuk di tindak lanjuti perawat shif berikutnya
k. Mencatat tindakan keperawatan pada logbook (SKP) Harian
l. Membereskan catatan perkembangan terintergrasi pada status
rekam medis pasien

6. Hal – Hal Yang Harus Di Perhatikan


f. Mengevalusi respon serta toleransi klien selama latihan
g. Mengevalusi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pasien dan
staff selama latihan.
UNIT TERKAIT IRNA,IRJA,IRD, POLI Jiwa
MENINGKATKAN ORIENTASI REALITA : MELATIH
MENGENAL WAHAM NYA

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN

1/3

RSUD
Dr. MURJANI
SAMPIT
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
PROSEDUR 30 Nopember 2017 Direktur,
OPERASIONAL
(SPO)

Dr. Denny Muda Perdana, Sp.Rad


NIP. 19621121 199610 1 001
PENGERTIAN Melatih mengenal waham adalah tindakan mandiri perawat yang mana
di lakukan untuk mengajarkan klien untuk mengenal waham yang
dialami sebagai tahap awal orintasi realita.

TUJUAN 1. Membantu klien mengidentifikasi isi pikir dan perasaayang tidak


realitas akibat waham nya
2. Meningkatkan pemahaman kliententang isi pikir yang dialami
3. Meningkatkan kemampuan daya nilai terhadap realitas
KEBIJAKAN 1) Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Murjani Sampit
Nomor 215/SKPT/RSUD-DM/V/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Di RSUD dr.Murjani
Sampit
2) Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD dr.
Murjani Sampit Nomor......./PDM/KBDYN/RSUD-
DM/I/2018
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Alat dan Bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Meja dan kursi
3) Alat dan bahan : Kertas kosong dan alat tulit ( jika di
butuhkan )
4) Form CPT ( catatan Perkembangan terintergrasi ) dan
bolpoint
5) Form nursing order (resepkeperawatan) ( jika klien bisa
membaca)
6) Form logbook SKP Harian
b. Klien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
2) Menjamin pemenuhan privasi klien, hanya perawat dan klien
saja

2. Pelaksanaan
FASE ORIENTASI
i. Memberikan salam
j. Memperkenalkan nama perawat, dan panggilan, dan menjelaskan
saat ini yang akan membantu klien
k. Menanyakan nama klien umur klien ( dan nomor register jika
perlu/ lihat pada gelang yang dipakai klien ).
l. Menjelaskan tujuan pertemuan ( melatih mengenal waham yang
dialami)
n. Mengevalusi tanda dan gejala waham yang dialami ( jika pasien
pernah di temui perawat gunakan data subjektif dan objektif
untuk mengevalusi dengan mengidentifikasi:
1) Ada pikiran waham
2) Ansietas bertambah, afek labil
3) Rentang perhatian terbatas
4) Hipersensitivitas terhadap stimulus normal
5) Tidak mampu menyelesaikan masalah
6) Disoreintasi
7) pikiran cepat berubah -ubah
8) kekacauan alur pikir
9) pikiran cepat berubah – ubah
10) Kemampuan mengenal waham nya dan kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan
aktivitas positif yang dimiliki
o. Melakukan kontrak ulang tentang topik latihan yang kan di
berikan, lamanya waktu dan tempat latihan.
p. Memberikan kesempatan klien untuk buang air kecil,atau minum
air sebelum latihan.

FASE KERJA
a. Menjelaskan selama latihan, klien mendengarkan perawat dan
ada kesempatan tersendiri diakhir jika da yang ditanyakan.
b. Menjelaskan pada klien
1) Pengertian mengenal waham (kegiatan yang dilakukan untuk
mengenal apa yang di pikirkan klien sebagai pikiran yang
tidak realistis) .
2) Tujuan mengenal waham ( klien mampu membedakan
pikiran yang realistis dan tidak realistus serta menilai atau
membandingkan dengan apa yang di pikirkan)
3) Alat dan bahan yang di perlukan dalam waham ( tidak butuh
alat)
4) Jelaskan langkah- langkah latihan mengenal waham
a) Dorong klien mengungkapkan dan mendiskusikan
pikiran – pikiran yang menggangu dan mempengaruhi
perasaan
b) Dorong klien mengekspesikan perasaan secara
langsung terkait pikiran – pikiran tersebut.
c) Ekplorasi dengan klien cara menghadapi perasaan –
perasaan dengan cara yang bisa di terima
d) Dorong klien menyatakan secara verbal pikiran negatif
yang menggaggu muncul dan mengaihkan perhatian
klien dari realita.
e) Katakan pada klien anda menerima ketyakinan klien
yang salah, tetapi tadak membenarkan keyakinan
tersebut. Misalnya “ saya mengerti, bahwa yang anda
ungkapkan tersebut benar tetapi saya pun sulit
mempercayai yang anda pikirkan.”
f) Jelaskan perbedaan pikiran realistis dan tidak realistis
dan berikan contohnya
g) Bicarakan pada klien tentang waham untuk mencoba
membantu klien melihat waham nya tersebut tidak di
benarkan
h) Minta klien menilai yang di pikirkan termasuk dalam
pikiran realistis dan tidak realistis.
i) Berikempata pada klien untuk merungkan dan berpikir
c. Mendemonstrasikan cara waham sesuai langkah diatas
d. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan pasien dalam
mengenal waham

TERMINASI
1) Menanyakan perasaan klien setelah berlatih mengenal waham
2) Meminta klien mencoba kembali cara waham
3) Mengobservasi perilaku baik verbal maupun non verbal selama
proses interaksi
4) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya (topik, tempat dan
waktu)
5) Mempersilahkan klien untuk istirahat dan mengikuti kegiatan
lain nya.

PENDOKUMENTASIAN
m. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan kedalam
catatan perkembangan terintergrasi sesuai standar presedur
operasional yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
perkembangan Terintergrasi harus dilakukan oleh perawat yang
telah diberikan penugasan klinik oleh direktur utama.
n. Mencatat latihan mengenal waham yang harus dilakukan klien
pada papan jadal kegiatan untuk di tindak lanjuti perawat shif
berikutnya
o. Mencatat tindakan keperawatan pada logbook (SKP) Harian
p. Membereskan catatan perkembangan terintergrasi pada status
rekam medis pasien

3. Hal – Hal Yang Harus Di Perhatikan


h. Mengevalusi respon serta toleransi klien selama latihan
i. Mengevalusi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pasien dan
staff selama latihan.
UNIT TERKAIT IRNA,IRJA,IRD, POLI Jiwa

Anda mungkin juga menyukai