Kuliah Leukemiahandout PDF
Kuliah Leukemiahandout PDF
LLA
LMA 4
Leukemia akut
MORFOLOGI SEL LEUKEMIA AKUT
LMA LLA
6
Leukemia
8
Leukemia akut dapat dibagi atas:
• Unclassified : 4%.
Etiologi
Penyebab/faktor risiko :
• Faktor keturunan
• Kelainan kromosomal
• Bahan kimia
• Radiasi
• Faktor hormonal
• Infeksi virus (sekarang banyak diteliti).
Leukemia Limfoblastik Akut
Anamnesis
Kelemahan tubuh
Berat badan menurun
Anoreksia
Pasien mudah sakit
Sering demam.
Sumsum tulang:
didominasi oleh limfosit muda (limfoblast)
• Leukosit 50.000/mm3
• Foto rontgen dada : tampak masa mediastinal.
• Meningeal leukemia
• Setelah 1 minggu pemberian deksametason :
• - jumlah blast > 1000/mm di darah tepi
Kriteria :
a. Remisi total:
• Perbaikan keadaan klinis;
• Tak ada tanda-tanda infiltrasi;
• Tak ada leukemia meningeal;
• Darah tepi normal;
• Sumsum tulang mengandung bias <5%.
b. Remisi parsial:
• Klinik dan darah tepi normal;
• Sumsum tulang dengan bias > 5% tetapi < 20%;
c. Relaps:
• bila muncul dalam sumsum tulang > 20% bias per 200 sel yang
berinti:
dan/atau
• Bias di darah tepi;
• Leukemia meningeal; dan/atau
• Infiltrat leukemia khususnya di testis pada anak laki-laki.
Pemantauan
a. Umum :
Keadaan umum, tanda utama;
Perdarahan, anemia;
Infeksi, sepsis;
Sebaiknya periksa HBsAg
a. Protokol pengobatan:
disesuaikan dengan tahapnya (lihat Protokol Tetap).
6. Lain-lain:
a. Infeksi berat/sepsis mempunyai prognosis tak baik.
b. Perdarahan memberi prognosis kurang baik.
c. Common ALL mempunyai prognosis > pre B-ALL > T-ALL > B-ALL.
B-ALL palingburuk (belum ada fasilitas).
d. Pasien LLA dengan hiperploidi punya masa remisi paling
panjang dibanding lainnya.
e. Pasien pseudoploidi punya remisi paling pendek (bila
perlu dapat
diperiksa).
Pengertian
Laboratorium
• Sel mieloid dominan. Pungsi sumsum tulang: sumsum
tulang didominasi oleh turunan myeloid stem cell,
sistem lain terdesak.
Tatalaksana
• Sitostatika:
kombinasi Daunorubisin (atau Doxorubisin, lebih
toksik), Arabinosa sitosin dan Tioguanin merupakan
standar terapi. Vinkristin, Prednison, 6 MP dan
Siklofosfamid dapat ditambahkan (lihat protokol terapi
keganasan).
Diagnosis
– Anamnesis dan pemeriksaan fisik cermat,
menyeluruh.
– Darah rutin,hitung jenis, trombosit.
– Urinalisis
– Biokimiawi darah
– Ro toraks, CT scan toraks, abdomen/ pelvis
– Fungsi dan biopsi sumsum tulang
– Kalau perlu limfangiogram, scan gallium
untuk membedakan IIA atau IIIA
mungkin perlu dibuktikan dengan
laparatomi.untuk kepentingan terapi.
Tatalaksana
• Pembagian stadium bermanfant untuk tatalaksana terapi:
- stadium I : radio terapi
- stadium II : radiotarapi dengan/tanpa kemoterapi
- stadium III & IV: kemoterapi
• Kemoterapi
- MOPP (nitrogen-mustard, onkovin/vinkristin,
procarbazin dan prednison)
paling baik untuk stadium lanjut.
- ABVD (Adriamisin, Bleomisin, Vinblastin dan
Dekarbazin).
Untuk kasus resisten
• Prognosis :