Anda di halaman 1dari 6

1.

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais bin Sulaim ra, Ia


merupakan salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu
'allaihi wasalam yang menghafal AlQuran. Ia mempunyai
perhatian yang besar terhadap kitab suci ini.

Abu Musa dianugerahkan Allah Subhanahu wata'ala berupa


suara yang merdu. Suara merdunya ini mampu menembus
tirai hati orang-orang mukmin dan melenakannya hingga
mereka merasakan betapa agungnya kebesaran Allah.
Rasulullah pun pernah memuji suaranya yang merdu itu "Ia
(Abu Musa) benar-benar telah diberi seruling Nabi Dawud",
begitu sabda Rasulullah. Sampai-sampai banyak para
sahabat yang menanti-nanti Abu Musa untuk menjadi Imam
pada setiap kesempatan shalat,

Abu Musa telah memperlajari AlQuran langsung dari


Rasulullah Shallallahu 'allaihi wasalam, ia mengajarkan dan
meyebarkannya pada umat setiap negeri yang ia kunjungi.
Perjalanan hidup dan kisa mulianya banyak terekam dalam
kitab-kitab tarikh. Abu Musa wafat di usia 63 tahun pada
tahun 44 Hijriah. Ia telah meriwayatkan 365 hadits, *dalam
Buku "Negeri-Negeri Penghafal AlQuran - Abu Ammar dan
Abu Fatiah Al Adnani"
2. Yang kedua adalah Beliau, Abu Darda ra,

Abu Darda adalah seorqng hafizh yang bijaksana. Ia


termasuk orang yang mengunpulkan AlQuran dan menjadi
sumber bagi para pembaca di Damaskus pada masa khalifah
Ustman bin Affan. Ia memiliki kedudukan yang tinggi dalam
hal ilmu dan amal dari para sahabat lainnya. Selama
hidupnya ia mengajarkan kepada ummat apa yang ia
pelajari dari Rasulullah Shallallahu 'allaihi wasalam. Ia guru
yang selalu dinanti-nanti muridnya.

Dalam pengakuan Suwaid bin Abdul Aziz dikatakan jika Abu


Darda shalat di masjid Damaskus, ribuan manusia
mengelilinginya untuk mempelajari AlQuran. Ia membagi-
bagi mereka satu kelompok dengan anggota sepuluh orang
dan dipilih satu orang ketua. Ia hanya mengawasinya di
mihrab. Jika ada yang salah mereka kembali kepada
ketuanya. Jika ketua yang salah maka ketua tersebut
menghadap Abu Darda untuk bertanya. Jumlah penghafal
AlQuran dalam majelis Abu Darda mencapao 1.600 orang.

Beliau wafat tahun 32 Hijriah pada masa Khilafah Ustaman


do Syam. Ia telah meriwayatkan 179 hadits, *dalam Buku
"Negeri-Negeri Penghafal AlQuran - Abu Ammar dan Abu
Fatiah Al Adnani"
3. Yang ketiga Sobat Quran,
Adalah beliau Zaid bin Tsabit ra,

Zaid mempunyai nama lengkap Abu Said al-Khazraji al-


Anshari. Ia merupakan sahabat anshar yang cerdas, penulis,
penghafal dan mengusai ilmu. Ia mengalahkan orang lain
dalam pengusaan ilmu al-Qur’an dan faraid. Ia juga mampu
mempelajari kitab yahudi dalam waktu yang relatif singkat
atas permintaan Rasulullah SAW. Selain itu Zaid juga di
kenal sebagai sekretaris kepercayaan Rasulullah SAW dalam
menerima wahyu. Apabila Rasulullah SAW menerima wahyu,
Zaid selalu di panggil untuk menulisnya.

Zaid sebagai penghimpun al-Qur’an dan menguasai


informasi tentang al-Qur’an. Jasa Zaid dalam upaya
kodifikasi al-Qur’an sangatlah mulia. Tiada yang mampu
menandinginya dalam menulis kalamullah,

Zaid wafat tahun 45 hijriah. Kepergiannya di tangisi seluruh


penduduk Madinah. Banyak orang yang merasa kehilangan,
di antaranya Ibnu Abbas RA yang berkata, “hari ini telah
pergi seorang ulama besar dan tokoh cendekia”
4. Yang keempat Sobat Quran,
Adalah beliau Abdullah Bin Mas’ud ra

Ia memiliki nama lengkap Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil


Abdirrahman al-Hadzali al-Maki al-Muhajiri. Ia merupakan
seorang penghimpun al-Qur’an di masa Rasulullah saw dan
membacakan di hadapannya. Ia pernah berkata “Aku telah
menghafal dari mulut Rasulullah SAW tujuh puluh surat.”
Abdullah selalu mengikuti Rasulullah SAW sejak usia belia.
Pendengarannya selalu di hiasi dengan ayat-ayat al-Qur’an
sejak turun kepada Rasulullah SAW. Kiprahnya dalam
memelihara al-Qur’an tidak di ragukan lagi. Ia hidup
bersama dan untuk al-Qur’an,

Abdullah menjadi ulama yang paling tahu tentang al-Qur’an.


Tak heran jika Rasulullah memujinya dan menganjurkan para
sahabat dan orang setelahnya untuk mempelajari
kandungan al-Qur’an dari Abdullah bin Mas’ud. Abdullah
bin Mas’ud wafat pada tahun 32 hijriyah dalam usia 65
tahun. Ia wafat di madinah dan telah meriwayatkan 840
hadits
5. Yang ke lima Sobat Quran,
Adalah beliau Utsman Bin Affan ra

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash


Abu Amr Abu Abdillah al-Quraisy al-Amawi. Ia dikenal
sebagai sahabat Rasulullah SAW yang hatinya selalu terkait
dengan al-Qur’an.

Di masa kekhalifaannya ia berhasil menghimpun al-Qur’an


dalam satu mushaf dan menyebarkannya pada beberapa
kota. Ali bin Abi Thalib pun memujinya “kalaulah Utsman tak
melakukannya maka pasti akan kulakukan.” Selain itu,
Utsman juga mampu menyatukan al-Qur’an yang tujuh jenis
huruf atau di alek sehingga terhindarlah malapetaka dan
fitnah perpecahan umat. Di akhir kekhalifaannya (tahun 35
hijriah) terjadi kekacauan, Utsman di sekap di rumahnya
selama empat puluh hari. Ia syahid terbunuh saat membaca
al-Qur’an diusia 82 tahun,
6. Yang keenam Sobat Quran,
Adalah beliau Ali Bin Abi Thalib ra

Ali merupakan seorang sahabat penghafal al-Qur’an yang


kuat, dan termasuk di antara orang yang pertama kali
mendapat hidayah islam. Ali berislam di usia belia. Beliau di
kenal zuhud, wara, dan dermawan, dan menganggap rendah
dunia, selalu beramal untuk keridhaan Allah swt. Ia sangat
memahami ilmu al-Qur’an. Abu Abdurrahman as-Sulmi
berkata “aku tidak pernah melihat seorang yang lebih
pandai dalam al-Qur’an daripada Ali”, Kehidupan Ali selalu
di warnai dengan al-Qur’an. Ali berkata tentang dirinya dan
karunia Allah kepadanya, “Demi Allah tidak satupun ayat
yang di turunkan kecuali aku telah mengetahui tentang apa
dan di mana di turunkan. Sesungguhnya Allah telah
memberikan kecerdasan hati dan lidah yang fasih”
7. Yang ke tujuh Sobat Quran,
Adalah beliau Ubai Bin Ka’ab ra

Ia memiliki nama lengkap Ubai bin Ka’ab bin Qais Abu al-
Mudzir al-Anshari al-Madani. Ubai hidup dalam naungan al-
Qur’an. Ia selalu menyempatklan diri membaca al-Qur’an
siang malam dan khatam dalam delapan malam. Umar bin
Khattab pernah berkata “Qari paling baik di antara kami
adalah Ubai”

Umar juga pernah berkutbah di Jabiyah sembari menyatakan


tentang pengetahuan Ubai terhadap al-Qur’an. Umar
berkata “barang siapa yang hendak menanyakan tentang al-
Qur’an datanglah ke Ubai”. Ubai telah menjadikan al-Qur’an
sebagai sumber kebaikan dalam ucapan serta perbuatannya.
Ubai selalu menasehati orang-orang untuk menjadikan al-
Qur’an sebagai pedoman dalam setiap perbuatan. Ubai
termasuk sekretaris Rasulullah SAW sebelum Zaid bin Tsabit,

Ia bersama Zaid adalah sahabat yang paling tekun menulis


wahyu dan menulis banyak surat. Keduanya menulis wahyu
dalam pengawasan Rasulullah SAW. Ubai wafat di madinah
tahun 20 hijriah. Di hari wafatnya Umar berkata “hari ini
telah meninggal seorang tokoh Islam, semoga Allah
meridhainya”

Anda mungkin juga menyukai