Anda di halaman 1dari 61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU


GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT PEMBELAJARAN
MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIERJO SRAGEN

SKRIPSI

Oleh :
SRI SUWARTINAH
X 4711174

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU


GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT PEMBELAJARAN
MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIERJO SRAGEN

Oleh :
SRI SUWARTINAH
X 4711174

skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelarSarjana Pendidikan


Program Studi PendidikanJasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2012

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Sri Suwartinah. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK


PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT
PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS
VI SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIREJO SRAGEN . Skripsi. Surakarta.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret., 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo
kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat
pembelajaran modifikasi bola Plastik
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklus mempunyai 4 langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan,
Observasi, dan Refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN
Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012
berjumlah 15 siswa, terdiri atas 4 siswa putra dan 11 siswa putri. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penelitian hasil belajar
tolak peluru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
secara statistik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik, dapat
meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Dari hasil analisis yang diperoleh
peningkatan yang signifikan dari kondisi awal yang hanya 33,33 % siswa yang
tuntas yaitu 5 siswa dari jumlah 15 siswa, siklus I 60 % atau 6 siswa yang
mencapai nilai KKM 70 dan siklus II 73,33 % atau 11 siswa dari 15 jumlah siswa
. Hasil belajar tolak peluru pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 60 %
jumlah siswa yang tuntas adalah 9 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan
prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas pencapaian target penelitan
yaitu siklus I 60 % dan siklus II 70 %.

Kata kunci :Hasil belajar, tolak peluru, gaya ortodoks, modifikasi bola plastik

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

# Setiap orang pernah bermimpi…tetapi tidak sama …


Mereka yang pernah bermimpi di malam hari pikirannya terlena…
Ketika bangun di pagi hari mereka menyadari
Bahwa mimpi itu adalah kesia-siaan…
Akan tetapi, seorang pemberani adalah
Orang yang bermimpi di siang hari pada saat mata
Mereka terbuka karena dapat membuat mimpi menjadi kenyataan …
(T.E.Lawrence )

# Kerjakanlah sesuatu dengan kesungguhan dan do’a

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-MU, kupersembahkan karya ini untuk :

 ”Bapak dan Ibu”


Ibu dan bapak tercinta , terima kasih atas do’a yang selalu menyertaiku

 ”Ngatino ”
Terima kasih yang selalu memberikan motivasi dan semangat belajar

 ”Ridho, Adtya, Tria Danang Nugroho”


Yang memacuku semangatku menyelesaikan Skripsi ini

 Mahasiswa PPKHB Gelombang 3 JPOK FKIP UNS


Teman-teman seperjuangan dari Sragen yang selalu mengerti arti penting
persahabatan dan mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini

 “Almamater”

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan segala karunia-Nya sehingga
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi prasyarat dalam
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini dapat


terselesaikan dengan baik atas bantuan semua pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan FKIP UNS yang
telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Drs. H.Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Jurusan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Waluyo, S.Pd, M.Or, Ketua Progam Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd sebagai pembimbing I dan Drs. Agus Margono,
M.Kes sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. H,Sunardi, M.Kes Pembimbing Akademik, yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Progam studi pendidikan
jasmani, kesehatan dan rekreasi kualifikasi guru.
6. Supardi, S.Pd Kepala Sekolah sebagai guru pamong dan guru-guru serta stap
Guru SD Negeri Dawung 2, Kecamatan Sambierjo, Kabupaten Sragen.
7. Siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dengan senang hati bersedia menjadi obyek
bagi penelitian ini.
8. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mendo’akan, mendukung
serta memberi semangat. commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9. Rekan JPOK yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.


10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas pengorbanan yang telah diberikan dengan
balasan yang lebih baik. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Sragen, 8 Juli 2012

PENULIS

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i
PERNYATAAN............................................................................................. ii
PENGAJUAN ................................................................................................ iii
PESETUJUAN ............................................................................................... iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Perumusan Masalah...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 4


A. Tinjauan Pustaka .........................................................................
1. Pengertian Tolak Peluru ......................................................... 4
2. Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya Ortodoks ........................... 4
3. Penbelajaran ........................................................................... 7
a. Konsep Belajar ................................................................. 7
b. Hakekat Belajar ................................................................ 7
c. Prinsip –Prinsip Pembelajaran ......................................... 7
commit to user
d. Hasil Belajar ..................................................................... 8

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Media Pembelajaran ............................................................... 8


a. Pengertian Media Pembelajaran ....................................... 8
b. Peran dan Kegunaan Media Pembelajaran ....................... 9
c. Kriterria Pemilihan media Pembelajaran ......................... 10
5. Alat Bantu Pembelajaran ........................................................ 10
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran................................ 11
b. Ragam Pembelajaran Tolak Peluru dengan Modifikasi Bola
Plastik ............................................................................... 11
c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik .................... 12
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 15


A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 15
B. Subyek Penelitian ......................................................................... 16
C. Sumber Data ................................................................................. 16
D. Pengumpulan Data ....................................................................... 16
E. Validitas Data ............................................................................... 17
F. Analisis Data .. ............................................................................ 17
G. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................... 19
H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 19
I. Proses Penelitian .......................................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 25


A. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................... 25
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 27
1. Siklus I Pertemuan 1 .............................................................. 27
a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 27
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 27
c. Observasi ......................................................................... 29
d. Analisis dan refleksi ......................................................... 30
2. Siklus I Pertemuancommit to user
II.............................................................. 31

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 31


b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 32
c. Observasi .......................................................................... 32
d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 33
3. Siklus II Pertemuan I............................................................. 34
a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 34
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 34
c. Observasi .......................................................................... 36
d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 37
4. Siklus II Pertemuan II ............................................................ 38
a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 38
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 38
c. Observasi .......................................................................... 40
d. Analisis dan refleksi ......................................................... 40

C. SIMPULAN, IMPLIKAI, DAN SARAN .................................... 45


A. Simpulan ................................................................................ 45
B. Implikasi................................................................................. 45
C. Saran....................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................... 49

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Cara Memegang Peluru ...................................................................... 5
2. Serangkaian Gerakan Tolak Peluru Gaya Ortodoks .......................... 6
3. Pembelajaran Tolak peluru dengan Bola plastik................................ 11
4. Pembelajaran Tolak peluru dengan Bola Plastik Berisi Pasir ............ 12
5. Skema Kerangka Berpikir .................................................................. 14
6. Alur Analisis Data .............................................................................. 18
7. Alur Tahapan Siklus penelitian Tindakan Kelas................................ 21
8. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Peserta Didik ............................ 24
9. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Setelah Melalui Penggunaan Alat
Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik ............................................... 43
10. Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Setelah Melalui Penggunaan Alat
Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik ............................................... 44

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .................... 15
2. Deskripsi Data awal / Pra siklus ........................................................ 26
3. Deskripsi Data Akhir Siklus I ............................................................ 33
4. Deskripsi Data Akhir Siklus II ........................................................... 40
5. Perbandingan Data Pra Siklus, Data Akhir Siklus I, II ...................... 42
6. Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru ........................................ 43

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Data Hasil Nilai Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II ............................ 49
2. RPP Siklus I dan Siklus II .................................................................. 52
3. Foto – Foto Kegiatan.......................................................................... 101
4. Kartu Ceria ......................................................................................... 106
5. Surat Izin Penelitian ........................................................................... 107
Surat

commit to user

xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani di dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini,


merupakan mata pelajaran penting untuk mendidik manusia yang utuh dan
berkarakter. Pendidikan Jasmani merupakan pengetahuan dasar yang erat
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun pelajaran pendidikan jasmani
bagi sebagian siswa dianggap sebagai pendidikan yang sulit dan rumit, sehingga
kemampuan siswa dalam pengetahuan dasar masih kurang. Oleh karena itu ke
tidak mampuan menimbulkan kejenuhan dan kesulitan belajar terutama didalam
menganalisa secara sederhana untuk memecahkan masalah dalam bentuk gerakan
yang baik dan benar. Akibatnya prestasi belajar siswa cenderung lebih rendah
dibanding dengan pelajaran yang lain.
Melihat dari kenyataan di atas, bisa kita katakan salah satu penyebab
rendahnya prestasi belajar olahraga adalah kurangnya pemanfaatan alat peraga
olahraga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa kurang
tertarik dan sulit memahami karena siswa tidak dilibatkan secara langsung.
Menurut Mulyasa(2006:194) yang dikutip Waluyo(2011:13): “pembelajaran yang
menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat
suatu kohesi yang kuat antara pedidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan
terpaksa atau tertekan (not under pressure)”.
Dalam hal ini peranan guru menjadi salah satu kunci utama dalam
keberhasilan pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani dituntut agar
melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan mengesan sehingga siswa
akan lebih mudah menerima dan tertarik untuk melaksanakan seperti apa yang
diinginkan oleh guru. Dengan demikian akan dapat tercapainya tujuan
pembelajaran.
Permasalahan yang masih penulis hadapi sebagai guru pendidikan jasmani
kelas VI SD Negeri Dawung 2, Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen adalah
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani pada umumnya,dan konsep Tolak


Peluru pada khususnya. Dari pengalaman penulis beberapa kali ulangan tentang
Tolak Peluru, dari 15 siswa hanya berkisar 5 siswa (33,33%) yang tuntas
mencapai KKM kelas 6 yaitu mencapai nilai 70 pada tes penjajakan karena anak-
anak merasa takut tidak bisa karena peluru dihangap terlalu berat dan sulit untuk
menguasai tehnik tolak peluru dalam pembelajaran di SD.
Hasil pengamatan dan diskusi penulis dengan teman sejawat dan kepala
sekolah diindikasikan bahwa rendahnya hasil belajar tersebut adalah guru dalam
melaksanakan pembelajaran hanya menggunakan metode demonstrasi dan
ceramah, siswa tidak dilibatkan. Tidak memanfaatkan alat peraga yang memadai
sehingga siswa kurang dapat merespon dan jenuh dengan situasi pembelajaran
seperti itu.
Proses pembelajaran dalam bidang pendidikan merupakan proses komunikasi
yang selalu melibatkan tiga komponen yaitu guru sebagai pengirim pesan, murid
sebagai pelaksana pesan dan materi pembelajaran sebagai pesan itu sendiri. Agar
upaya peningkatan prestasi belajar dapat meningkat, maka guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran dapat dengan memanfaatkan media termasuk
alat bantu di dalamnya.
Demikian pentingnya pemanfaatan alat bantu dalam keberhasilan suatu
pembelajaran, yang nantinya akan memberikan pengalaman lebih mengesankan
sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya dibanding hanya dengan
menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, yang segala sesuatunya hanya
monoton.
Dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas perlu dilakukan penelitian
yang melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Melalui Penggunaan Alat
Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2
Sambirejo Sragen ” .

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, masalah
dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah alat bantu
Pembelajaran bola plastik yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar
tolak peluru di kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012 ?.

C. Tujuan Penelitihan
Berdasarkan permasalah yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian
ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru, melalui alat bantu
pembelajaran modifikasi bola plastik .

D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen.
a. Dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks
b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
2. Bagi Guru Penjaskesrek SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen.
a. Membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran tolak peluru gaya
ortodoks yang efektif, inovatif dan kreatif.
b. Menjadi acua bagi guru dalam memilih alternatif modifikasi alat
pembelajaran yang lain
3. Bagi Sekolah SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangkan metode/model pembelajaran sebagai alternative dalam
upaya mengaktifkan siswa dalam belajar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.Pengertian Tolak Peluru
Tolak Peluru termasuk cabang olahraga atletik dan masuk cabang lempar,
Menurut Sunarya Basuki dkk(1980:128) pengertian tolak peluru adalah :
”Tolak peluru merupakan event lempar,tetapi istilah yang digunakan bukan
lempar peluru tetapi tolak peluru. Ini sesuai dengan peraturan tentang cara
melepaskan peluru,ialah dengan cara m menolak,bukannya melempar .Istilah
dalam bahasa Inggris (The Shot Put.)”.
Menurut Endang Widyastuti (2010:21), ” Tolak Peluru yaitu olahraga atletik
dengan menggunakan peluru. Peluru dilempar dengan cara ditolakkan kearah
sasaran. Dalam melaksanankan tolakan, dapat menggunakan gaya menyamping
atau membelakangi sektor lemparan”.

2.Teknik dasar tolak gaya Ortodoks


a.Cara Memegang Peluru.
Menurut Sunaryo Basuki dkk (1980:128): cara menempatkan jari pada
peluru,cara memegang peluru ada tiga macam :
1) Jari-jari agak renggang.Jari kelingking ditekuk berada di samping
peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak
mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak
peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang.(gb.1 A)
2) Jari-jari agak rapat,ibu jari di samping,jari kelingking berada disamping
belakang peluru.Jari kelingking kecuali berfungsi untuk menahan jangan
sampai peluru mudah bergeser ,juga dapat membantu menekan pada
waktu peluru ditolakkan .cara ini lebih banyak digunakan dari pada cara
yang pertama ( Gb.1 B)
3) Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari-jarinya pendek,dapat
menggunakan cara terakhir ini : Jari-jari seperti pada cara kedua tetapi
lebih renggang. Jari kelingking di belakanh peluru sehingga dapat ikut
menolak peluru.ibu jari untuk menahan geseran ke samping.Karena tangan
pelempar kecil dan berjari –jari pendek,peluru di letakkan hampir pada
seluruh lekuk tangan ( Gb.1 C )
commit4to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

lingkaran.Sewaktu mendarat kaki ditekuk lebih rendah,berat badan


seluruhnya diterima oleh kaki kanan.Pemindahan kaki dilakukan dengan
meluncur (glinding)tidak melompat.Mendaratkan kaki kanan segera diikuti
dengan mendaratnya kaki kaki kiri yang semula diayun lebuh
dulu.Sewaktu kaki kanan mndarat badan dalam keadaan makin condong
kesamping kanan.Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.Pegangan peluru
jangan sampai bergeser pada waktu melakukan meluncur ke arah
lemparan.Posisi ini adalah posisi siap melakuan tolakan.

3) Tolakan pada peluru

Dari sikap menolakkan peluru itu,tanpa saat berhenti harus segera diikuti
dengan gerakan tolak peluru.

4) Lepasnya peluru

Gerakan tolak peluru telah selesai dilakukan, dengan badan yang condong
ke depan,menghabiskan daya dorong dari belakang,Saat terakhir dari
lepasnya peluru disertai dengan tolakan jari –jari.

5) Memelihara Keseimbangan

Pada saat lepasnya peluru badan dalam keadaan condong ke depan dan
berada di luar lingkaran.Supaya jangan sampai jatuh ke luar lingkaran
maka segera diikuti dengan kaki kanan digerakkan ke muka sampai ujung
kaki menyentuh balok tolak.Bersamaan dengan mendaratnya kaki
kanan,kaki kiri ditarik ke belakang,demikian pula lengan kiri,untuk
memelihara keseimbangan( Gb.2).

Gambar 2: Serangkaian gerakan tolak peluru gaya ortodoks:


Sunaryo Basuki dkk Atletik(1980:131)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran.
Konsep pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut, menurut Agus
Kristiyanto (2010:121-122) menyatakan:
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah
proseses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walapun


mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didk dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (Aspek Kongnitif), juga
dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan
(aspek psikomotor) seorang, peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih
memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti
setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari
suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan
seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk
berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan.

b. Hakekat Pembelajaran
Menurut Agus Kritiyanto(2010:122) : “Pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku
kearah yang baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adnya
saling hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam
pembelajaran adalah dengan peserta didik.”
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya(2006:30) yang dikutip Agus Kristiyanto
(2006:30).Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran diantaranya :
(1) Berpusat pada siswa.
commit to user
(2) Belajar dengan melakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(3) Mengembangkan kemampuan sosial.


(4) Mengembangkan keingintahuan ,imanjinasi dan fitrah.
(5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah.
(6) Mengembangkan kreatifitas siswa.
(7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi.
(8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik.
(9) Belajar sepanjang hayat.

d. Hasil Belajar.
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan
hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus
pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka
membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas
pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap
peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil
belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil
belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses
belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.
Menurut Hamalik (2001:159) “bahwa hasil belajar menunjukkankepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa.”
Dimyati &Mudjiono ( 2006: 20) mengemukanan bahwa hasil belajar adalah
Suatu proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi
guru. Hasil dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring.Kedua
dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.Perilaku siswa juga
merupakan hasil proses belajar. Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang
tak dikehendaki dan yang dikehendaki.Hanya perilaku-perilaku yang
dikehendaki diperkuat. Penguatan perilaku yang dikehendaki tersbut
dilakukan dengan pengulangan, latihan, drill atau aplikasi.

4.Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran.
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
aktivitas belajar. Menurut Waluyocommit to user
( 2011:77) media pembelajaran adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang, fikiran,


perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik”. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran yang dikutip waluyo(2011:76) anatara lain :
(1) Schramm (1977) mengemukanan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
(2) Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untukmenyampaikan isui/materi pembelajaran seperti:buku,
flim,video dan sebagainya.
(3) National Education Associaton(1969) mengemukapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang dengar, temasuk teknologo perangkat keras.

b. Peran dan Kegunaan Media.


Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu
sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan
sendiri oleh siswa.Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut
dependent media.Sebagai alat bantu efektifitas media itu sangat tergantung pada
cara dan kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut,tetapi kalau guru
kurang kreatif memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu.Jadi
guru harus dituntut untuk lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran.Media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan
belajar mandiri disebut independent media.Bagi siswa media yang dipersiapkan
dengan baik, didesain dan digambarkan dengan warna-warni yang serasi dapat
menarik perhatian untuk berkonsentrasi pada materi yang sedang disajikan
sehingga membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.
Manfaat media dalam proses pembelajaran secara umum adalah
memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa
belajar secara optimal.

c. Kriteria Pemilihan Media


Pemilihan media harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan
commit
yang diinginkan.Dick dan Carey(1978) to user
yang dikutip Agus Kristiyanto(2010:128)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

menyebutkan beberapa patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih


media yaitu:
(1)Ketersediaan sumber.
(2)Ketersediaan dana,tenaga dan fasilitas.
(3)Keluwesan,kepraktisan dan daya tahan (umur).
(4)Efektivitas media untuk waktu yang panjang.
Atas dasar uraian mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan
memilih media dan saran yang diberikan oleh Dick dan Carey dapat disajikan
kriteria pemilihan media adalah sebagai berikut :
(1) Tujuan.
Kalau yang diajarkan adalah suatu proses,media gerak,seperti
video,flim,TV merupakan pilihan yang sesuai.Kalau yang diajarkan adalah
sesuatu ketrampilan dalam menggunakanalat tertentusehingga
membutuhkan media yang tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang
ingin dicapai.
(2) Karakteristik siswa
Berapa jumlahnya? dimana lokasinya? Bagaimana gaya mengajarnya? dan
berbagai karakteristik yang mempengaruhi pemilihan media itu.
(3) Karakteristik media
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan dan
keterbatasan masing-masing media.
(4) Alokasi waktu
Cukuplah waktu untuk kegiatan perancanagan,pengembangan,
pengadaan,penyajian
(5) Ketersediaan
Tersediakah media yangdiperlukan? Tersediakah layanan purna jualnya?
Apakah tenaga pengelolanya ?
(6) Efektifitas
Apakah efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Efektif
untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama ?
(7) Kapatibilitas
Apakah penggunaan alat bantu tersebut tidak bertentangan dengan norma-
norma yang berlaku? Bagaimana daya tahan umurnya?
(8) Biaya
Cukupkah dana yang diperlukan untuk pengadaan ,pengelolaan dan
pemeliharaannya?

5.Alat Bantu Pembelajaran


a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu pembelajaran merupakanalat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan materi pembelajaran.Alat bantu sering disebut alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses
commit to user
pendidikan pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo(2003) yang dikutip


Agus Kritiyanto(2010:129) secara terperinci manfaat alat peraga anatara lain
sabagai berikut :
1.Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
2.Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3.Membantu mengatasi hambatan bahasa
4.Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
kesehatan
5.Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
6.Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang
Diterima kepada orang lain.
7.Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para
Pendidikan pelaku pendidikan.
8.Mempermudah peneriaan informasi oleh sasarn pendidikan

b. Ragam pembelajaran tolak peluru dengan modifikasai bola plastik

Gambar.3 Pembelajaran tolak peluru dengan bola Plastik


Djumidar Dasar-dasar Atletik(2001:7.53)

1) Pembelajaran Tolak Peluru dengan bola plastik.


Pembelajaran gerak dasar tolak peluru dapat menggunakan bola
plastik.Pembelajaran dengan menggunakan bola plastik merupakan bentuk belajar
tolak peluru yang pelaksanaannya sebuah peluru digantikan oleh sebuah bola
plastik.Pembelajaran dengan bola plastik ini bertujuan lebihmendekatkan ke alat
sesungguhnya. Pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran tolak peluru serta
siswa akan lebih tertarik karena terdapat alat modifikasinya.Salah satu kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

tersebut adalah terlihat dalam pada gambar 3, dimana siswa menolakkan bola
plastik ke papan dengan jarak berbeda.

2) Pembelajaran Tolak Peluru dengan bola plastik berisi pasir.


Pembelajaran gerak dasar tolak peluru dapat menggunakan bola
plastik.Pembelajaran denagn menggunakan bola plastik berisi pasir merupakan
bentuk belajar tolak peluru yang pelaksanaannya sebuah peluru digantikan oleh
sebuah bola plastik berisi pasir.Pembelajaran dengan bola plastikberisi pasir ini
bertujuan lebihmendekatkan ke alat sesungguhnya
Kegiatan pembelajaran ketrampilan menolak dengan jarak yang berbeda.untuk
melatih tempo atau mengatur menggunakan tenaga waktu menolak.Seperti terlihat
pada gambar 4.

Gambar :4 Pembelajaran tolak peluru dengan bola plastik berisi pasir


( Djumidar, Dasar-dasar Atletik( 2001:7.54)

c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik.


Alat bantu pembelajaran dikatakan baik,apabila mempunyai tujuan pendidikan
untuk merubah pengetahuan,pengertian,pendapat dan konsep-konsep,mengubah
sikap dan persepsi. Menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru.Alat
bantu harus efesien dalam penggunaannya,dalam waktu yang singkat dapat
mencakup isi yang luas
dan tempat yang diperlukan tidak terlalu
commit to user
luas.Penempatannya perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

baik oleh siswa,Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dri
segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar.Komunikatif ialah
bahwa media tersebut mudah untuk dimengeri maksudnya,sehingga membuat
siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru.

B.Kerangka berpikir.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan


keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai
dengan konsep yang dipelajari.Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani peralatan pembelajaran yang minim atau
terbatas.dikarenakan situasi dan kondisi sekolah yang serba terbatas.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung
oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar.Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran,penggunaan
modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan
seperti.melihat,menyetuh,merasakan,melalui modifikasi alat bantu tersebut.
Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari.Secara garis besar
modifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu,bola plastik yang
digunakan untuk pembelajaran dalam teknik dasar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan


sebagai berikut

Kondisi awal Guru Kurang kreatif dan a. Siswa kurang tertarik dan cepat
inovatif dalam proses bosan dengan pembelajaran
pembelajaran penjas penjas.
b. Dan yang paling utama hasil
belajar tolak peluru rendah 33%

Menerapkan model
pembelajaran dengan
Tindakan Siklus I:guru dan peneliti
menggunakan alat bantu
menyusun bentuk pengajaran yang
pembelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan
dimodifikasi bola plastik.
kemampuan dan ketrampilan dasar
tolak peluru gaya ortodoks melalui
pembelajaran dengan alat bantu
Melalui penggunaan alat (bola plastik , bola plastik berisi)
bantu modifikasi bola pasir)
plastik untuk meningkatkan SiklusII :upaya perbaikan dari
Kondisi Akhir hasil belajar tolak peluru siklus I sehingga meningkatkan
siswa lebih bersemangat dan kemampuan dan ketrampilan dasar
berprestasi belajar tolak peluru gaya ortodoks dengan
meningkat, serta partisipasi model pembelajaran dengan alat
siswa dalam mengikuti bantu(Bola plastik dan bola plastic
pembelajaran meningkat berisi pasir)

Gambar 5: Skema Kerangka Berpikir

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) akan direncanakan di SD Negeri Dawung 2

Sambirejo Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) akan direncanakan dari bulan


April sampai Juli 2012.Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 1: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
Bulan/Tahun Ket
N
Rincian kegiatan April Mei Juni Juli
O
2012 2012 2012 2012
1. Persiapan
a. Observasi di sekolah mitra
b. Identifikasi masalah
c. Penentuan tindakan
d. Pengajuan judul
e. Menyusun proposal
f. Pengajuan izin penelitian
g. Tindakan terhadap masalah
2.Pelaksanaan
a. Seminar proposal
b. Pelaksanaan penelitian
c. Pengumpulan data
3.Penyusunan Laporan
a. Penulisan hasil penelitian
b. Ujian skripsi

commit to user

15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

B. SubyekPenelitian

Subyek PenelitianTindakanKelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri

Dawung 2 tahun pelajaran 2011/2012.

C. Sumber Data

Sumber data dalam PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut

1. Siswa,untuk mendapatkan data tentang tolak peluru dengan penerapan

pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Dawung 2 tahun pelajaran

2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran tolak peluru di SD Dawung 2 tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini terdiri
dari : tes dan observasi.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan nilai awal tolak peluru sebelum
siswa mendapatkan pembelajaran menggunakan modifikasi.
2. Observasi dipergunakan sebagai teknik mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat pelaksanaan
penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk peningkatan hasil
belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SD Negeri Dawung 2 Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

E. Validitas Data
Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi
merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data
dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu:
1. Trianggulasi data
2. Trianggulasi sumber
3. Trianggulasi metode
Di dalam penelitian tindakan kelas ini uji validitas data menggunakan:
1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan
informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-
pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)
3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda
agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang
akurat mengenai subyek.

F. Analisis Data

Di dalam penelitian ini, peneliti menganalisi data dengan menggunakan


analisis interaktif. Menurut HB. Sutopo (2002 : 87 ) menyatakan model analisis
interaktif mempunyai 3 buah komponen pokok yaitu reduksi data, sajian dan
penarikan kesimpulan. Proses analisis data berlangsung dalam bentuk siklus
sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanan penelitian.
Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pada
waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan
membuat ringkasan dari catatan datatoyang
commit user diperoleh di lapangan. Di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

penelitian reduksi datanya adalah catatan-catatan yang telah diperoleh


mengenai kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran bermain untuk
meningkatkan hasil belajar tolak peluru.
2. Sajian Data
Sajian data ini harus mengacu pada rumusan yang telah ditentukan sebagai
pertanyaan penelitian sehingga narasi dan sajian merupakan deskripsi
mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap
permasalahan yang ada. Dalam hal ini peneliti menunjukkan data dan
membandingkan antara data-data yang telah terkumpul tersebut dengan data
yang sesuai dengan penelitian. Dalam penyajian data harus berhubungan
dengan pelaksanaan pembelajaran penjaskesrek dalam aspek tolak peluru.
Tujuannya adalah untuk mempermudah penarikan kesimpulan, pengambilan
verifikasi atau bisa melengkapi data yang masih kurang melalui pengumpulan
data tambahan dan reduksi data.
3. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan diambil pada pengambilan data terakhir kemudian diverifikasi
agar cukup mantap serta benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Verifikasi
juga dapat dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian.

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data
Penarikan/Verifikasi

Gambar 6 : Alur Analisis Data

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

G. Indikator Kinerja Penelitian


Melalui pembelajaran tolak peluru melalui penggunaan alat pembelajaran
modifikasi bola plastik diharapkan penguasaan gerak dasar tolak peluru peserta
didik menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan
adalah siswa menguasai gerak dasar peluru.
Dan dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila
pada siklus pertama mencapai 60% dan pada siklus ke dua mencapai 70% dari
jumlah peserta didik (15 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan gerak dasar
tolak pelurusama atau lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai
70.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh


peneliti dalam menerapkan metode yang akan dilakukan dalam penelitian.
Kemudian peneliti menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam setiap
siklus.
Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilakukan secara partisipatif
atau kolaboratif antara (guru dengan tim yang lain) bekerja sama. Untuk
memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, maka prosedur
penelitian secara keseluruhan meliputi tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan survei awal
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi sekolah
atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas.
Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran tolak peluru yang diterapkan
oleh sekolah tersebut.
2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat
Kegiatan dalam tahap ini adalah :
a) Menyiapkan metode dan instrumen penelitian serta evaluasi
3. Penentukan subjek penelitian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

4. Tahap pengumpulan data dan tindakan


Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan tabulasi data penelitian yang
terdiri dari :
a) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
b) Pelaksanaan pembelajaran
c) Semangat dan keaktifan peserta didik
5. Tahap analisis data
Dalam tahap ini analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, teknik
analisis tersebut digunakan karena data yang terkumpul berupa uraian
deskriprif tentang hasil belajar tolak peluru siswa melalui penggunaan alat
pembelajaran modifikasi bola plastik yang dideskripsikan melalui hasil
kualitatif.
6. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini disusun laporan penelitian tindakan kelas dari mulai awal survei
hingga menganalisis data yang dilakukan selama penelitian. Pada penelitian
ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research (CAR). Menurut Supardi (2008 : 104) yakni
penelitian tindakan kelas yang diawali dengan perencanaan (planning),
Penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan
(observation dan evaluation), melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya
sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan). Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan kelas
tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut :
a) Perencanaan (Planing) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
b) Perencanaan tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau
pelaksanaan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan
sebelumnya.
c) Observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation) adalah tahap
pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama
penelitian berlangsung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

d) Refleksi (reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi


dan evaluasi dalam penerapan pada siklus, sehingga dapat digunakan
untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya.
Keempat tahap di atas merupakan rancangan tindakan dalam satu siklus
penelitian. Adapun tahapan siklus pada penelitian tindakan kelas ini dapat
diterangkan melalui gambar sebagai berikut :

Tahap I perencanaan

Tahap IV
SIKLUS I Tahap II pelaksanaan
refleksi

Tahap III
Pengamatan

Tahap I
Perencanaan

Tahap IV
SIKLUS II Tahap II pelaksanaan
refleksi

Tahap III pengamatan

Gambar7 : Alur tahapan siklus penelitian tindakan kelas

I. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2

commit
Kecamatan Sambirejo Kabupaten to user
Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu
siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2)
pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi
untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.

1. Siklus I
a.Rencana Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun rencana pembelajaran
yang terdiri dari :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan dalam pembelajaran penjasorkes dan membuat(RPP)
tolak peluru
2) Menyusun instrument tes ketrampilan tolak peluru
3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran
4) Menyusun lembar observasi
5) Menyiapkan lembar tes
6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
7) Menyiapkan tempat penelitian
8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan
9) Sosialisasi kepada subjek

b.Tahap pelaksanaan Siklus I

Dalam pelaksanaan pada siklus I peneliti melakukan kegiatan


dilapangandengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran tolak peluru
2) Sebelum masuk pada inti terlebih dahulu melakukan pemanasan
3) Membentuk kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru
4) Guru menjelaskan cara serta gerak dasar –gerak dasar didalam pelaksanaan
pembelajaran tolak pelurudiantaranya :
a. Cara memegang peluru
commit to user
b. Cara menenpatka peluru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

c. Cara menolakkan peluru


5) Melaksanakan gerak dasar tolak pelurumelalui alat pembelajaran modifikasi
bola plastik guna meningkatkan kemampuan gerak dasar tolak peluru peserta
didik.
6) Guru melakukan penilaian pembelajaran tolak peluru untuk mengetahui hasil
pembelajaran yang diperoleh peserta didik
7) Menarik kesimpulan dari proses pembelajaran
8) Melakukan pendinginan

c.Pengamatan hasil pembelajaran siklus I

Kegiatan pengamatan hasil pembelajaran dilakukan bersama dengan


kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap
penerapan model pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru
yaitu melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik.

d. Tahap evaluasi (refleksi)

Tahap evaluasi (refleksi) dilakukan dengan menganalisis hasil observasi


sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang yang perlu diperbaiki dan apa saja
yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari
pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Prosentase indikator pencapaian hasil penelitian terdapat pada tabel berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

Prosentase Target
Pencapaian
Aspek yang diukur Cara mengukur
Kondisi Siklus Siklus
Awal I II
Diukur melalui ketuntasan
Hasil belajar tolak peluru 33 % 60 % 70% siswa belajar tolak peluru
VI depan melalui hasil
penjumlahan aspek
(afektif, kognitif dan
psikomotor)
Dengan acuan KKM
sekolah adalah : 70

Gambar 8: Indikator pencapaian hasil belajar peserta didik

e. Siklus II
Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada
tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
pembelajaran tolak peluru sesuai dengan silabus mata pelajaran penjaskesrek yang
telah dibuat. Kemudian setelah pembelajaran berlangsung peserta didik diberi
angket tentang pembelajaran tolak peluru dengan media alat bantu serta media
permainan. Dari itu dapat disimpulkan apakah pembelajaran mengalami
peningkatan atau tidak.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus )


Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes
khususnya tolak peluru adalah15 siswa, yang terdiri atas 4 siswa putra dan 11
siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi tolak
peluru, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran tolak
peluru, siswa takut memegang peluru karena menganggap peluru terlalu berat,
sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi tolak peluru, sehingga siswa
merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru.
3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa
menunjukkan sikap malas , seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan
guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara
dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya dan ada juga
yang berpura-pura sakit.
4. Guru kesulitan menemukan contoh / alat pembelajaran tolak peluruyang baik
dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan
langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa
kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini
karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat
dipahami oleh siswa.
5. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran tolak
peluru. Guru kurang kreatif untuk membuatcara agar siswa tertarik dan senang
mengikuti materi tolak peluru.

commit to user

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

6. Guru sedikit kesulitan menemukan alat pembelajaran yang baik kepada siswa
agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran
tolak peluru.Pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan
motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya
hasil belajar tolak peluru.
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator
melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran tolak peluru
pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah hasil
belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal hasil belajar tolak pelurupada siswa VI SDN Dawung 2
Kecamatan Sambjiro Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum
diberikan tindakan Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2 :Deskripsi Data Awal/Pra Siklus Hasil tolak peluru Pada SiswaKelas VI
SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012.

Jumlah
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Prosentase
Anak
>80 Baik Sekali Tuntas - 0%
75 – 79 Baik Tuntas 1 6,66%
70 – 74 Cukup Tuntas 4 26,66%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas - 0%
< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 10 66,66%
Jumlah 15 100%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan


maka dapat dijelaskan bahwa commit to user
mayoritas siswa kelas VI SDN Dawung 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

kecamatan Sambirejo kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum


menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran tolak peluru,
hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 33,33% siswa atau 5 siswa
yang telah tuntas dalam materi pembelajaran tolak peluru.
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan
pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran tolak peluru. Dari
observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran materi tolak peluru pada siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat
pembelajaran modifikasi bola plastik. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan
sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4)
Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus


1. Siklus I Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 18 Juni 2012,
sebagai berikut:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu melalui penggunaan alat pembelajifikasi
bola dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran tolak
peluru.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, meliputi :
commit to user
1) Siswa dibariskan, absensi dan berdoa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum


3) Pemanasan
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran.
Adapun permainan ini bernama permainan Menembak burung. Cara
permainanburung adalah sebagai berikut :
Siswa dibagi menjadi dua regu , setelah diadakan undian regu yang menang
sebagai burung, regu yang kalah menjadi penembak, setelah ada aba-aba dari
guru permainan dimulai dengan cara regu penembakkan bola mengenai
anggota tubuh burung bagian pinggang ke bawah yang kena keluar lapangan,
setelah 2 menit gantian regu penembak jadi burung,
Regu yang paling banyak menembak burung adalah regu menang .
4) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan gerak dasar cara memegang, cara
menolakkan peluru dan menolak peluru. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerak dasar tersebut dan
dikondisikan dengan bagi menjadi 2 sab. Siswa melakukan gerak dasar
memegang,menenpatakan, menolak peluru sesuai dengan barisannya dan
setelah selesai sab pertama bergantian sab kedua . Setelah selesai melakukan
gerakan dasar memegang, menempatkan dan menolak peluru kemudian
siswa mempraktikan rangkairan gerak dasar tolak peluru kedalam
permainan lomba lempar tangkap bola dengan cara ditolak dan permainan
voli dengan ditolak. Dalam pelaksanaan permainan ini siswa dibagi menjadi
2 kelompok untuk saling berkompetisi.
b) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya
jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan
gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran
yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan tolak peluru dan
commit to user
dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

5) Penutup
a) Melaksanakan penenangan/pendinginanyaituguru memberikan Tanya jawab
tentang pembelajaran tolak peluru yang telah dilakukan
b) Siswa berbaris dua sab sambil istirahat ditempat.
c) Berdoa kemudian dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan pembelajaran tolak peluru
melalui pengunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik. Hal ini terlihat dari
peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa semangat dan
antusias proses pembelajaran berlangsung.
1) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan
karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan
biasanya.
2) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model pembelajaran
bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran aktif siswa saat
pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk melakukan
kembali gerakan maupun gerak dasar tolak peluru yang telah diajarkan.
Bahkan saat siswa melakukan permainan untuk meningkatkan kemampuan
tolak peluru dengan berkompetisi terlihat sangat bersemangat serta
menunjukkan kerjasama yang baik dalam tiap kelompoknya masing-masing.
Dan pada saat melakukan rangkaian gerakan tolak peluru dengan modifikasi
bola plastik yang telah dibuat oleh guru siswa menunjukkan kemampuannya
masing-masing dan terlihat bersungguh-sungguh dalam melakukannya terbukti
dari perubahan kemampuan gerak dasar tolak peluru siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

d. Analisis dan Refleksi


Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi,
adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Pembelajaran melalui Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola platik dapat
meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, unsur-unsur
kompetisi dalam permainan memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran khususnya tolak peluru dan juga mampu meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan gerak . Selain itu melalui penggunaan alat
pembelajaran modifikasi bola plastik siswa tidak menjadi jenuh selama mengikuti
pembelajaran tolak peluru.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
Dengan melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik yang
terdapat unsur-unsur kompetisi membuat siswa harus mau bekerjasama dalam
kelompoknya, kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah membuat siswa
putra dan putri mau bersatu dan satu kelompok tanpa ada batasan dan juga rasa
malu. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran
serta menghilangkan batasan dan juga rasa malu tersebut maka sebaiknya
peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti:
bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain sebagainya. Sehingga
siswa mampu termotivasi dan juga melupakan batasan dan juga rasa malu
tersebut setelah larut dalam permainan yang diberikan.
3) Rencana Perbaikan:
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maka
perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna meningkatkan
hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal yang dilakukan antara
lain :
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain
commit
dengan benar dalam pelaksanaan to user tolak peluru .
pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap
memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada
melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik.
.

2. Siklus I Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan
pada siklus I pertemuan II tanggal 23 Mei 2012 yang juga akan dilakukan
penilaian adalah sebagai berikut:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan melalui penggunaan alat
pembelajaran modifikasi bola plastik dalam pelaksanaan pembelajaran tolak
peluru.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran :
1) Siswa dibariskan ,berdoa dan absensi siswa
2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
3) Pemanasan
Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Menembak burung. Cara
permainanburung adalah sebagai berikut :
Siswa dibagi menjadi dua regu , setelah diadakan undian regu yang menang
sebagai burung, regu yang kalah menjadi penembak, setelah ada aba-aba dari
guru permainan dimulai dengan cara regu penembakkan bola mengenai
anggota tubuh burung bagian pinggang ke bawah yang kena keluar lapangan,
commit tojadi
setelah 2 menit gantian regu penembak user
burung,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

Regu yang paling banyak menembak burung adalah regu menang .


4) Inti Pelajaran
a.Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan cara memegang,
menempatkan dan menolak peluru. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerak dasar tolak peluru
tersebut dan dikondisikan dengan bagi menjadi 2 sab. Siswa melakukan
gerak dasar cara memegang, menempatkan dan menolak peluru sesuai
dengan barisannya dan setelah selesai ,sab pertama kemudian sab kedua.
b.Kemudian siswa kembali melakukan gerakan tolak peluru menggunakan
alat pembelajaran bola plastik dengan batas papan dengan jarak yeng
berbeda, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, melakukan dalam bentuk
berlomba, siswa melaksanakan dengan semangat, sportif dan jujur.
c.Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya
jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali melakukan
gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran
yang telah diajarkan. sekaligus guru melakukan penilaian sebagai evaluasi
hasil pembelajaran siswa pada siklus I tolak peluru dilakukan sesuai dengan
urutan absen siswa.
5) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan dua sab kemudian guru memberikan penjelasan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan menberikan Tanya jawab
tentang pemebelajaran tadi.
b) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa
kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada dasarnya pembelajaran melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi
commit
bola plastik cukup memberikan gairah to semangat
dan user baru pada pembelajarantolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

peluru , hal ini dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dan juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi pembelajaran,
karena belum puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum
memenuhi target yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus
I dan diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru.
Tabel 3. Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Tolak Peluru Pada Siswa
Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012
Jumlah
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Prosentase
Anak
>80 Baik Sekali Tuntas 1 6,67%
75 – 79 Baik Tuntas 3 20%
70 – 74 Cukup Tuntas 5 33,33%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 4 26,67%
< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 2 13,33%
Jumlah 15 100%
d.Analisis dan Refleksi
Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
tolak peluru meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal.
Akan tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun
keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah :
1) Keberhasilan guru/siswa:
Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar tolak peluru yang
cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 60% atau 9 siswa dari
jumlah siswa 15 siswa,sedangkan siswa yang belum tuntas 40%atau sekitar 6
siswa.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :
a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit
dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga
pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus
II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan


pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada
perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya,untuk mendapatkan hasil belajar yang
maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :
(a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat
menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa
agar menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan
maksimal.
(b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa
masih kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan
sehingga termotivasi untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.

3.Siklus II PertemuanI

a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan
tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 02 Juni l2012 sebagai berikut:
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran
dengan model bermain yang pada pertemuan sebelumnya kurang berhasil
dibuat lebih menarik lagi untuk lebih meningkatkan semangat dan peran aktif
siswa sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses
perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, adapun skenario pembelajaran tolak
pelurusebagaiberikut :
commit to user
1) Siswa di bariskan absensi dan berdoa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum


3) Melakukan pemanasan
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada pembelajaran
inti, dalam pemanasan kali ini menggunakan permainan yang diberi nama
“bola beranting”. Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan berbaris
saling membelakangi. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok yaitu
regu hariamau dan regu kancil masing-masing regu berusah secepatnya
menolakkan bola plastik secara beranting dalam regunya.Regu yang dulu
menyelesaikan permainan adalah pemenangnya.
4)Inti Pelajaran
a. Memberi panjelasan materi tolak peluru cara memegang, menempatkan,
menolak pelurukepada siswa.
b. Selesai menjelaskan materi tolak peluru dari cara memegang, menempatkan
dan menolak peluru kemudian guru menugaskan siswa untuk melakukan
kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Siswa dibagi menjadi 2 sab dan
melakukan gerakan dasar tolak peluru. Siswa yang telah selesai melakukan
kembali berbaris pada barisan paling belakang untuk menunggu giliran
berikutnya, setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar
yang diajarkan sebanyak 4 kali.
c. Setelah siswa selesai melakukan gerak dasar –gerak dasar yang diajarkan
kemudian guru mengajak siswa melakukan gabungan gerak dasar tolak
peluru dari cara memegang , menempatkan dan menolak peluru, kedalam
bermainan berlomba mencapai sasaran yaitu dengan cara menolakkan
peluru dari bola plastik yang diisi pasir dengan jarak yang berbeda dengan
sistem kompetisi. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok kemudian berlomba
dalam permainan yang telah ditentukan dan dijelaskan oleh guru. Kelompok
yang dapat memcapai ban berwarna biru terbanyak adalah kelompok yang
menang, karena ban biru artinya lulus,ban hijau naik kelas, ban merah
tinggal kelas
d. Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan
evaluasi dari pembelajarancommit to user
yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya


tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya
jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan
gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran
jauhnya dengan peluru sesungguhnya dengan urutan absen siswa.
5)Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan:
a) Pendinginan dilakukan berupa siswa dibariskan dua bersab diistirahatkan,
sambil diberi penjelasan dan Tanya jawab tentang pelajaran yang telah di
lakukan.
b) Berdoa dan siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interpretasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias melakukan
pembelajarantolak peluru, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa selama
mengikuti proses pembelajaran.
1) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dengan pemanasan yang dikemas
dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan
dengan rasa antusias.
2) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi
pembelajaran tolak peluru. Melalui penggunaan alat pembelajaran
modifikasi bola plastik sudah mulai bisa menikmati pembelajaran dan
denganberkompetisi dalam permainan yang diberikan terlihat saling ingin
mengalahkan dan menjadi juara.Hal ini terlihat dari sikap siswa yang
cenderung selalu ingin mencoba lagi dengan permainan yang diberikan
guru, terlebih saat siswa melakukan gabungan gerakan gerak dasar tolak
commit
peluru dengan berlomba dalam to user yang telah dibuat, seluruh siswa
permainan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

melakukannya dengan sungguh-sungguh serta saling berlomba untuk


menjadi juara.
d. Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II pertemuan
pertama adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastipada siklus II ini
tampaknya semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini
terbukti dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap
unsur gerakan dan meminta guru untuk mengevaluasi serta selalu ingin
mengulangi lagi permainan yang diberikan dalam pembelajaran tolak peluru.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
a) Untuk semakin memacu semangat siswa berimijinasi lulus selalu disiapkan
berupa pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang
melakukan rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang ada siswa
merasa kecewa karena gagal mecapai sasaran yang diharapkan dari guru
merupakan hal yang biasa karena kemampuan setiap siswa berbeda.
b) Peneliti harus selalu memonitor kegiatansiswa dari awal hingga akhir
selama proses pembelajaran berlangsung agar guru mengetahui siswa yang
belum menguasai dengan benar gerak dasar tolak peluru yang diajarkan.
3) Rencana Perbaikan:
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama, maka
perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, adapun rencana
perbaikan yang akan dilakukan antara lain:
a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan gerak dasar dengan benar dalam pembelajaran
tolak peluru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih dan mencoba gerak
dasar tolak peluru yang telah diajarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi agar siswa tetap
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru.

4. Siklus II Pertemuan II
2) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka perencanaan
tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 06 Juni 2012, yang juga dijadikan
untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut:.
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian
tolakpeluru.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dapat berjalan dengan lancar.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
3) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat,adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut :
1) Siswa di bariskan berdoa dan absensi
2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
3) Melakukan pemanasan
Seperti pada pertemuan sebelumnya pemanasan menggunakan permainan
yang mengarah pada materi inti, pada pertemuan II siklus II guru
menggunakan permainan seperti pada pertemuan I siklus I yaitu permainan
bola beranting yang dirasa paling mendekati dan memberikan dampak
positif pada pembelajaran tolak peluru. Adapun permainan berantinga
adalah sebagai berikut :
Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan berbaris saling membelakangi.
Kemudian guru memberi nama setiap kelompok yaitu regu hariamau dan
regu kancil masing-masing regu berusah secepatnya menolakkan bola
commit
plastik secara beranting dalam to user
regunya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

Regu yang dulu menyelesaikan permainan adalah pemenangnya.


4) Inti Pelajaran
a) Guru memberi panjelasan materi tolak peluru dari cara memegang,
menempatkan dan menolak peluru.
b) Selesai menjelaskan materi tolak peluru dari cara memegang,
menempatkan dan menolak peluru, kemudian guru menugaskan siswa
untuk melakukan kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Siswa dibagi
menjadi 2 sab dan melakukan gerakan dasar tolak peluru. Siswa yang telah
selesai melakukan kembali berbaris pada barisan paling belakang untuk
menunggu giliran berikutnya, setiap siswa diberi kesempatan untuk
melakukan tiap gerak dasar tolak peluru yang diajarkan sebanyak 4 kali.
c) Setelah siswa selesai melakukan gerak dasar-gerak dasar yang diajarkan
kemudian guru mengajak siswa melakukan gabungan gerak dasar tolak
peluru bermainan berlomba mencapai sasaran yaitu dengan cara
menolakkan peluru dari bola plastik yang diisi pasir dengan jarak yang
berbeda dengan sistem kompetisi. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
kemudian berlomba dalam permainan yang telah ditentukan dan dijelaskan
oleh guru. Kelompok yang dapat memcapai ban berwarna biru terbanyak
adalah kelompok yang menang, karena ban biru artinya lulus,ban hijau
naik kelas, ban merah tinggal kelas
d) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai
bertanyajawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali
gabungan gerak dasar tolak peuru untuk memberi penguatan dari materi
pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan
gerak dasar tolak pelurudengan bola palstik beisi pasir dan peluru
sesungguhnya yang telah disediakan dan dilakukan sesuai dengan urutan
absen siswa sekaligus guru mengambil penilaian sebagai bahan evaluasi
pada siklus II. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

5) Penutup
a) Pada kegiatan penutup siswa diajak melakukan pendinginan dibariskan
dua sab dan diistirahatkan, ddiberi penjelasan dan tanya jawab tentang
pelajaran yang telah dilakukan.
b) Berdoa kemudian dibubarkan.

d.Observasi dan Interprestasi


Pada pembelajaran tolak peluru melalui penggunaan alat pembelajaran
modifikasi bola plastik, ternyata dapat meningkatkan semangat serta peran aktif
siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru, hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi pada siklus II yang memuaskan.

Tabel 4. Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar tolak peluru Pada Siswa
Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012
Jumlah
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Prosentase
Anak
>80 Baik Sekali Tuntas 3 20%
75 – 79 Baik Tuntas 8 53,33%
70 – 74 Cukup Tuntas - 0%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 20%
< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 1 6,67%
Jumlah 15 100%

e.Analisis dan Refleksi


Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut :
Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar tolak peluru
meningkat dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 60% pada akhir siklus I dan
meningkat menjadi 73,33% pada akhir siklus II. Dari perbandingan peningkatan
prosentase tersebut maka guru mampu memberikan materi pembelajaran tolak
peluru dengan baik yaitu dengan penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola
plastik dan berdampak pada antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
commitpembelajaran
baik sehingga siswa mampu memahami to user tolak peluru secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

maksimal dan juga pencapaian hasil pembelajaran tolak peluru yang maksimal
pula.Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik ternyata dapat memberi
pencerahan sebagai alternatif dalam memberikan pembelajaran guna meningkatkan
peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru sehingga siswa dapat
menerima pembelajaran dengan baik dan memiliki antusias yang tinggi sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
1) Dari prosentase diatas maka hasil pembelajaran tolak peluru pada siklus II
pertemuan ke II telah memenuhi target dari yang diharapkan. Oleh karena itu
melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik dalam pelaksanaan
pembelajaran tolak peluru dapat memberikan pencerahan kepada guru sebagai
alternatif dalam memilih alat pembelajaran- pembelajaran yang lain khususnya
materi pembelajaran tolak peluru guna meningkatkan hasil belajar siswa dan juga
sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa
dapat berperan aktif selama mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.

C.Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus


Setelah dilakukan deskripsi data tiap siklus. Maka dari hasil tersebut
disajikan perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan
peningkatan hasil penelitiann yang telah dicapai. Berdasarkan analisis yang
dilakukan pada tes awal, tes setelah siklus I dan setelah siklus II maka deskripsi
analisis data hasil tes tolak peluru dan nilai ketuntasan belajar siswa disajikan
sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

Tabel 5: Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil
Belajar Tolak Peluru Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012

Prosentasi
RentangNilai Keterangan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
>80 Baik Sekali 0% 6,67% 20%
75 – 79 Baik 6,66% 20% 53,33%
70 – 74 Cukup 26,66% 33,33% 0%
65 – 69 Kurang 0% 26,67% 20%
64 Kurang sekali 66,66% 13,33% 6,67%

Dari table perbandingan antar siklus di atas dapat di lihat peningkatan hasil
belajar tolak peluru siswa melalui penggunaan media alat bantu pembelajaran,
peningkatan di tiap siklus sesuai dengan target yang di harapkan siswa tergolong
memuaskan. Dengan demikian media alat bantu pembelajaran dapat membantu
siswa untuk meningkatkan hasil belajar khususnya materi pembelajaran tolak
peluru. Melalui table perbandingan hasil belajar tolak peluru di atas apabila
diilustrasikan dalam grafik perbandingan, di sajikan sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Siswa

100.00%
80.00%
60.00%

40.00%
20.00%
0.00%
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali Sekali
Pra Siklus 0% 6.66% 26.66% 0% 66.66%
Siklus I 6.67% 20% 33.33% 26.67% 13.33%
Siklus II 20% 53.33% 0% 20% 6.67%

Gambar 9 : Histogram Perbandingan Hasil Belajar Tolak Peluru setelah di


berikan Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas VI SD
Negeri Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Ajaran 2011/2012

D.Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II maka
dapat disimpulkan adanya peningkatan pembelajaran tolak peluru pada siswa
kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten SragenTahun
Pelajaran 2011/2012. Perbandingan hasil belajar pada Pra silkus, akhir siklus I dan
akhir siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 6: Diskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siswa


Tes Statistik
Jumlah 956
Pra siklus
Rerata 64
Jumlah 1060
Siklus I
Rerata 71
Jumlah 1121
Siklus II
Rerata 75

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

Melalui tabel perbandingan hasil belajar tolak peluru di atas apabila


diilustrasikan dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut :

Ketuntasan Hasil Belajar Tolak


Peluru Siswa
80

60
Nilai

40

20

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rerata 64 71 75

Gambar 10: Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Setelah melalui penggunaan
alat pembelajaran modifikasi bola plastik .
Dari gambar peningkatan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN
Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus,
siklus I dan siklus II.
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan, dari jumlah 15 siswa yang
mencapai KKM nilai 70 :
1. Kondisi awal siswa yang mencapai KKM ada 5 siswa
Prosentasinya

2. Pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM ada 9 siswa


Prosentasinya

3. Pada silkus II siswa yang memenuhi KKM ada 11 siswa


Prosentasinya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua
siklus. Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:
Melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik, dapat
meningkatkan hasil belajar tolaki peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil
analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II.
Hasil belajar tolak peluru pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 60% jumlah
siswa yang tuntas adalah 9 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase
hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 73,33 %, sedangkan siswa yang
tuntas 11 siswa.

B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang
digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan
materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam
mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta
teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.
Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Alat pembelajaranyang menarik dapat juga membantu
motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
commit to user
optimaldalam hal ini khususnya pembelajaran tolak peluru.

45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus


diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru
dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di
lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan
materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan
prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.
Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat
dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,
efektif, dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui
penggunaaan alat pembelajaran modifikasi bola plastic dapat meningkatkan hasil
belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan
sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin memilih alternatif dalam
menggunakan alat pembelajaran. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani
olahraga dan kesehatan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar tolak peluru yang efektif dan menarik
yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai
pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi
pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan
yang lebih kreatif dalam membuat alat-alat pembelajaran yang lebih banyak. Ia
dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik
yang profesional dan inovatif.
Dengan diterapkannya penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi
untuk peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran tolak peluru, maka
siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran
Penjasorkes sebelumnya. Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya
membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa


terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada
pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan
yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses
maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran
Penjas, penggunaan alat pembelajaran modifikasi dapat merangsang berminat
siswa pada pelajaran penjas. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan
kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan
mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam
pendidikan jasmani.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya
pada guru SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen:
1. Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan modifikasi alat
pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Guru hendaknya memberikan lebih banyak modifikasi alat pembelajaran yang
menarik kepada siswa dalam pembelajaran yang sederhana tetapi tetap
mengandung unsur materi yang diberikan, agar siswa tidak terlalu jenuh dan
dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dan menyenangkan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam


Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga, Surakarta: UNS
Press

Dimyati &Mudjiono(2006) Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka


Cipta

Djumidar(2001).Dasar Dasar Atletik,Jakarta: Universitas Terbuka

Endang Widyastuti,Agus Suci (2010) Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan 6, Surakarta: CV.Putra Nugraha

Hamalik (2001). Hasil Belajar dari . http://hendrians


diamond.blogspot.com/ 2012/01/pengertian-faktor-dan-indikator-
hasil.html. Diperoleh 12 Mei 2012.

Kyriazis T, Terzis G, Karampatsos G, et al. 2010. Body composition and


performance in shot put athletes at preseason and at
competition. Int J Sports Physiol Perform. Athens, Greece:
University of Athens dari http://www.unboundmedicine.com/
medline/ebm/search?start=10&next=true&additional=shot%20put.
Diperoleh 12 Mei 2012

Lippi G, Banfi G, Favaloro EJ, Rittweger J, Maffulli N. 2008. Updates on


improvement of human athletic performance: focus on world
records in athletics. Verona, Italy : Università degli Studi di Veron.
Dari http://www.unboundmedicine.com/medline/ebm/search?start
=10&next=true&additional=shot%20put. Diperoleh 12 Mei 2012

Mochammad Moeslim, M.Sc( 1980)Pedoman Mengajar Olahraga


Pendidikan di Sekolah Dasar, Bandung: Remadja Karya C.V
Bandung

Sunaryo Basuki,dkk (1980)Atletik(Sejarah Tehnik danMetodik),Jakarta:


Garuda Madju Cipta

Tim Pengajar Atletik UNS,Pembelajaran& Latihan Atletik, Surakarta: UNS

commit toDalam
Waluyo(2011) Teknologi Pendidikan user Penjas, Surakarta,

Anda mungkin juga menyukai