TINJAUAN PUSTAKA
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan) kepada ibu selama masa
2016).
a. Tujuan umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
b. Tujuan khusus
pemberian ASI.
sedini mungkin.
5) Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai dengan
Tinggi badan bila < 145 cm, maka faktor risiko panggul sempit kemungkinan
sulit melahirkan secara normal. Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali
periksa, Sejak bulan ke-4 pertambahan berat badan paling sedikit 1kg/bulan.
Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi)
dalam kehamilan.
Hasil LiLA < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi
Kronis (KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
e. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin.
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut
jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukkan
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk
h. Tes laboratorium
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas,
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada
bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.
jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali
2) Perencanan persalinan.
1. Kompetensi Bidan
kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi
a. Pengetahuan dasar
antenatal.
9) Temuan normal [hasil] dari tes laboratorium skrining dasar yang ditentukan
oleh kebutuhan daerah di dunia, (misalnya, kadar zat besi, tes urin untuk gula,
13) Perubahan psikologis normal pada kehamilan, indikator stres psikososial, dan
18) Prinsip dasar farmakokinetik obat yang diresepkan, dibagikan atau diberikan
19) Efek dari obat yang diresepkan, obat-obatan jalanan, tradisional obat-obatan,
23) Tanda dan gejala onset persalinan (termasuk persepsi dan gejala wanita).
24) Teknik untuk meningkatkan tindakan relaksasi dan penghilang rasa sakit yang
25) Tanda, gejala dan efek potensial dari kondisi yang mengancam jiwa bagi
26) Sarana dan metode menasihati tentang perawatan, pengobatan dan dukungan
untuk ibu hamil yang HIV positif termasuk langkah-langkah untuk mencegah
27) Tanda, gejala dan indikasi untuk rujukan komplikasi dan kondisi yang dipilih
dari kehamilan yang mempengaruhi ibu atau janin (misalnya, asma, infeksi
29) Farmakologis dasar cacing dalam kehamilan (jika relevan dengan negara
praktek).
30) Fisiologi laktasi dan metode untuk mempersiapkan wanita untuk menyusui.
b. Keterampilan dasar
nadi.
mencapainya.
untuk digunakan).
8) Mendengarkan denyut jantung janin; uterus palpasi untuk aktivitas janin dan
interpretasikan temuan.
tentang perkembangan kehamilan normal, tanda dan gejala bahaya, dan kapan
15) Memberikan bimbingan dan persiapan dasar untuk persalinan, kelahiran dan
pengasuhan.
pedoman berbasis bukti, standar lokal dan sumber daya yang tersedia untuk:
d) Perdarahan vagina.
g) Ketuban pecah sebelum berakhirnya status HIV positif dan / atau AIDS.
kondisi presentasi.
18) Mengidentifikasi penyimpangan dari normal selama kehamilan dan memulai
proses rujukan untuk kondisi yang memerlukan tingkat intervensi yang lebih
tinggi.
2. Kewenangan Bidan
Pelayanan kesehatan ibu diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil,
masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.
3) Persalinan normal
5) Ibu menyusui
1) Episiotomi
7) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif
Pelayanan kesehatan anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita,
berwenang melakukan:
perawatan tali pusat, pemberian suntikan Vit K1, pemberian imunisasi HB0,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan tanda bahaya, pemberian tanda
identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi
stabil dan tepat waktu ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang lebih mampu.
a) Penanganan awal asfiksia bayi baru lahir melalui pembersihan jalan nafas,
b) Penanganan awal hipotermia pada bayi baru lahir dengan BBLR melalui
povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering; dan
d. membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan
3) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah, meliputi
tinggi badan, stimulasi deteksi dini, dan intervensi dini peyimpangan tumbuh
(KPSP).
edukasi (KIE) kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, ASI
eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir, pelayanan kesehatan, imunisasi,
berencana.
3. Kewajiban Bidan
dibutuhkan.
c. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan
tepat waktu.
undangan.
secara sistematis.
bidang tugasnya.
C. Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau
petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet,
latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley, 2007).
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010). Perilaku merupakan
berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan sikap yang saling
berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor
dari sebuah pemberian informasi kesehata, maka ada banyak teori tentang perubahan
proses belajar pada individu. Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme
dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari oganisme
(diterima) maka selanjutnya stimulus ini akan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
Setelah itu itu organisme mengolah stimulus tersebut lalu timbul kesedian untuk
bertindak (bersikap). Dukungan fasilitas serta dorongan telah didapat dari lingkungan
karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi yang saling bertengtangan.
menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersenbut menimbulkan pendapat
atau keyakinan yang berbeda di dalam individu itu sendiri. Penyeleseian konflik ini
adalah penyesuaian diri secara kognitif. Dengan penyesuain diri ini maka akan terjadi
3) Teori Fungsi
kepada kebutuhan. Hal ini berarti stimulus yang dibutuhkan adalah stimulus yang
dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Menurut Katz perilaku
berfungsi sebagi penerima objek dan pemberi arti. Dalam peranya dengan tindakan
sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi.
Kurt Lewin berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang
dalam diri tersebut memilki ketidakseimbangan di dalam diri seseorang maka ada tiga
ini berupaya penyuluhan atau informasi yang diberikan. Kekuatan kekutan penahan
pokok, yakni behavior causes dan non behavior causes. Kemudian perilaku itu
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti
bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
seseorang, dalam hal ini pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima, oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
penilaian terhadap suatu meteri atau objek. Penilaian didasarkan pada suatu kriteria
yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria - kriteria yang telah ada.
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi
dirinya).
(1) Pendidikan
(2) Pekerjaan
(3) Umur
(4) Minat
(5) Pengalaman
2) Umur
Umur adalah terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan berulang tahun.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa
akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi tingkat
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Semakin dewasa seseorang, maka cara berfikir semakin matang dan teratur
Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak
terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi
untuk melahirkan. Kesiapa seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
3) Paritas
Menurut Dorlan (2007) paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh
seorang wanita. Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram
yang pernah dilahirkan hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui maka
(1) Primipara adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali.
(2) Multipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan seorang anak lebih
(3) Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau
lebih.
4) Sikap
Sikap merupakan aksi atau respon seseorang yang masih tertutup. Menurut
rangsangan tersebut.
Selain itu Allport (1935 dalam Notoadmodjo, 2003) menjelaskan bahwa sikap
merupakan ide dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi
komponen ini secara bersama sama membentuk sikap yang utuh (total attitude).
Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi
a) Faktor instriksik
kepribadian.
b) Faktor ekstrinsik
Sedangkan yang termasuk didalam ekstrinsik antara lain yang datang dari
lingkungan individu itu sendiri. Maka sikap seseorang terhadap rangsangan sangat
tergantung pada berbagai situasi dan kondisi lingkungan dimana orang itu berada.
Dan sikap juga terukir melalui pengalaman seseorang, dengan motivasi yang ada
pada dirinya. Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap
kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
6) Nilai
pada umum nya disebut kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai
Faktor ini yang terwujud dalam lingkungan fisik, ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Termasuk juga fasilitas pelayanan
Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas
yang lain, yang kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Maka promosi dan
kesehatan yang paling tepat adalah bentuk pelatihan bagi tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan petugas kesehatan agar sikap dan perilaku petugas, tokoh agama dan
tokoh masyarakat dapat menjadi teladan, contoh, atau acuan bagi masyarakat tentang
agamanya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa
serta dapat menerima keadaannya, demikian juga cara akan lebih baik.
kepercayaan yang kuat akan lebih patuh terhadap anjuran dan larangan
Lingkungan yang jauh atau jarak yang juah dari pelayanan kesehatan
iii. Individu
2. Pengetahuan
1. Dukungan petugas
2. Dukungan keluarga
penderita.
d.
Penggunaan reward dan punishment ini terkait dengan adanya usaha penguatan
e. Teori Perilaku
Menurut teori Green (1980) perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu :
1) Predisposisi (Predisposing)
Terwujud oleh adanya fasilitas daialam lingkungan fisik, maupun tersedianya fasilitas
perilaku masyarakat.
Menurut mubarak (2012) proses perubahan perilaku mencakup 5 (lima) fase yaitu :
dalam hal ini dipertimbangkan melalui tingkat usia dan jenis kelamin individu
Individu mulai mencoba perilaku baru. Pada fase ini individu mulai mencoba dan
disediakan.
5) Fase Pembekuan Ulang (Refreezing Phase)
kemudian diasimilasikan menjadi pola tingkah laku yang permanen, dalam hal ini
diharapkan dalam perubahan perilaku dapat menggunakan alat pelindung diri secara
permanen.
dipengaruhi oleh faktor Internal dan faktor Eksternal. Pentingnya peran penggunaan
alat pelindung diri di tempat kerja perlu adanya kesadaran dan kepatuhan oleh tenaga
alat pelindung diri yang telah di sediakan oleh perusahaan dan sesuai
sekelilingnya.
2) Jenis Kelamin
15
3) Usia
4) Masa Kerja
5) Pelatihan
2) Penghasilan
3) Sosial
4) Buday
Faktor predisposisi
(predisposing factor)
1. Pengetahuan
2. Umur
3. Paritas
4. Sikap Kunjungan ANC
5. Nilai
6. Kepercayaan
1. Ketersediaan sarana
2. Sumber dana
3. Keterampilan
4. Keterjangkauan