Narasi Otak PDF
Narasi Otak PDF
Otak TumorOtak
Versi 1.0 2010
Batasan dan Tumor otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh tumor susunan saraf
pusat. Insidensi berkisar antara 6,6 per 100.000 penduduk per tahun di
Uraian Umum AS dengan angka mortalitas 4,7 per 100.000 penduduk per tahun.
Mortalitas lebih tinggi pada pria.
Dari seluruh tumor susunan saraf pusat, astrositoma anaplastik dan
glioblastoma multiforme (GBM) meliputi sekitar 38% dari jumlah
keseluruhan, dan meningioma dan tumor mesenkim lainnya 27%.
Sisanya terdiri dari tumor otak primer yang bervariasi, meliputi tumor
hipofisis, schwannoma, limfoma SS P, oligodendroglioma, ependimoma,
astrositoma derajat rendah, dan meduloblastoma.
Pada pembahasan ini hanya tumor otak yang tersering saja yang dibahas
lebih lanjut yaitu tumor sel glial (glioma), meliputi glioma derajat rendah
(astrositoma grade I/II, oligodendroglioma), glioma derajat tinggi
(astrositoma anaplastik (grade III), glioblastoma (grade IV), anaplastik
oligodendroglioma).
Manifestasi
Gejala yang timbul pada pasien dengan tumor otak tergantung dari lokasi
klinis dan tingkat pertumbuhan tumor. Kombinasi gejala yang sering ditemukan
adalah peningkatan tekanan intrakranial (sakit kepala hebat disertai
muntah proyektil), defisit neurologis yang progresif, kejang, penurunan
fungsi kognitif. Pada glioma derajat rendah gejala yang biasa ditemui
adalah kejang, sementara glioma derajat tinggi lebih sering menimbulkan
gejala defisit neurologis progresif dan tekanan intrakranial meningkat.
Diagnosis • CT Scan
• MRI, MRS, DWI
• SPECT CT
• PET CT
Klasifikasi Klasifikasi lesi primer susunan saraf pusat dilakukan berdasarkan grading
dan tipe histologik.
Stadium
WHO grade I : tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca
reseksi cukup baik.
WHO grade II : tumor bersifat infiltratif , aktivitas mitosis rendah, namun
sering timbul rekurensi. Jenis tertentu cenderung untuk bersifat progresif
ke arah derajat keganasan yang lebih tinggi.
WHO grade III : gambaran aktivitas mitosis jelas, kemampuan infiltrasi
tinggi, dan terdapat anaplasia.
WHO grade IV : mitosis aktif, cenderung nekrosis, pada umumnya
berhubungan dengan progresivitas penyakit yang cepat pada pre/post
operasi.
Operasi
Operasi pada tumor otak dapat bertujuan untuk menegakkan diagnosis
yang tepat, menurunkan tekanan intrakranial, meningkatkan kerja terapi
lain. Reseksi tumor pada umumnya direkomendasikan untuk hampir
seluruh jenis tumor otak yang operabel. Tumor otak yang terletak jauh di
dalam dapat diterapi dengan tindakan bedah kecuali apabila tindakan
bedah tidak memungkinkan (keadaan umum buruk, toleransi operasi
rendah). Steroptaktik biopsi dapat dikerjakan pada lesi yang letak dalam.
Radioterapi
Radioterapi memiliki banyak peranan pada berbagai jenis tumor otak.
Radioterapi diberikan pada pasien dengan keadaan inoperabel, sebagai
adjuvant pasca operasi, atau pada kasus rekuren yang sebelumnya telah
dilakukan tindakan operasi.
Pada glioma derajat tinggi modalitas dan penentuan GTV, CTV dan PTV
sama dengan glioma derajat rendah namun dosis total yang diberikan
lebih besar yaitu 54 – 60 Gy, dan dapat digunakan teknik shrinking field.
Terapi Kemoterapi
Kemoterapi pada kasus tumor otak saat ini sudah banyak digunakan
karena diketahui dapat memperpanjang survival rate dari pasien terutama
pada kasus oligodendroglioma. Glioblastoma merupakan tipe yang
bersifat kemoresisten, namun 2 tahun terakhir ini sedang berkembang
penelitian mengenai kegunaan temozolomide pada glioblastoma.
Kemoterapi pada tumor otak tidak bersifat kuratif, tujuan utama dari
kemoterapi adalah untuk menghambat pertumbuhan tumor dan
meningkatkan kualitas hidup (quality of life) pasien selama mungkin.
Penyulit Pemulihan tergantung beberapa faktor antara lain faktor keadaan umum
pasien, faktor pilihan pengobatan, faktor stadium penyakit, faktor
adanya
penyulit infeksi, faktor penyembuhan luka.
Informed
Penjelasan tentang stadium penyakit, rencana terapi, hasil pengobatan
consent dan kemungkinan komplikasi pengobatan.
Lama Lama perawatan tergantung beberapa faktor antara lain faktor keadaan
umum pasien, faktor pilihan pengobatan, faktor stadium penyakit,
perawatan faktor
adanya penyulit infeksi, faktor penyembuhan luka.
Masa Pemulihan tergantung beberapa faktor antara lain faktor keadaan umum
pasien, faktor pilihan pengobatan, faktor stadium penyakit, faktor
pemulihan adanya
penyulit infeksi, faktor penyembuhan luka.
Indikator Respons terapi, masa bebas tumor, survival dan kualitas hidup