Anda di halaman 1dari 18

FFA = FIRE FIGHTING APPLIANCES

Fire fighting appliances adalah alat-alat pemadam


kebakaran yang harus ada diatas kapal sebagaimana
diatur dalam solas Chapter II-2 yang kemudian
diperjelas dalam fss code = fire safety system code

SOLAS Ch. II-2 Konstruki : Perlindungan Kebakaran, Deteksi Kebakaran &


Pemadaman Kebakaran
International shore connection
• Ch. 2 FSS Code,
International Shore Connection
Ukuran Standar , Flange harus sesuai tabel berikut :
Description Dimension
Outside diameter / Diameter luar 178 mm
Inside diameter / Diameter dalam 64 mm
Bolt circle diameter / Diameter bulat
132 mm
kepala baut
Slot in flange / Lubang pada flens 4 lubang masing-masing berdiameter 19
mm, jarak yang sama dari tiap lubang ke
lubang lainnya
Flange thickness / Ketebalan Flens 14.5 mm

Bolts and Nuts / Baut & Mur Masing-masing 4 buah, dengan diameter
& panjang masing-masing 16 mm & 50
mm
International Shore Connection
• Bahan dan perlengkapan :
- Harus dari bahan besi/kuningan atau bahan yang serupa
dan harus didisain pada kekuatan 1 N/mm²
- Flens berbentuk permukaan rata pada sisi yang satu dan
sisi lainnya.
- Harus dicantolkan secara permanen pada kopling yang
dapat disambungkan pada kran dan selang kebakaran.
- ISC harus disimpan diatas kapal bersama dengan gasket
dari material yang mampu menahan kekuatan 1 N/mm² ,
termasuk 4 buah baut & mur serta 4 buah washer (ring).
Personnel protection = perlindungan perorangan
Fire man out fit, baju tahan api
Ch. 3 Firefighter Outfit
Baju Tahan api ini harus di Pakai dgn
breathing apparatus.
BAJU TAHAN API TERBUAT DARI BAHAN
ASBESTOS YANG MEMPUNYAI KETAHAN
TERHADAP NYALA API SELAMA 15 DETIK,
MELINDUNGI KULIT, DARI RADIASI PANAS, AIR
PANAS STEAM DAN KEDAP AIR (FSS Ch. 5- 1
Firefighter out fit (Ch. 3.2.1)
Personal Equipment dilengkapi sbg berikut:
1.Baju Tahan Api terbuat dari bahan yg dapat melindungi
kulit dari radiasi api dan panas, percikan api, juga kedap
air
2.Sepatu Boot atau sepatu karet yg tidak menghantar arus
listrik
3.Helmet keras yang efektif melindungi kepala dan wajah
4.Lampu listrik keselamatan (Lampu Jinjing) yang diakui dan
menyala dgn periode 3jam, Lampu keselamatan di kapal
Tanker di gunakan di daerah berbahaya harus dari type
anti ledak.
5.Kapak dengan gagang dilengkapi insulation yg tidak
terpengaruh tegangan tinggi
.
Breathing Apparatus Ch.3.2.1.2
• Breathing Apparatus / Alat bantu pernapasan
• Harus dapat menekan udara dengan sendirinya
• Sebagai alat bantu pernapasan
• Botol silinder berisi setidak-tidaknya 1,200L, atau dapat
berfungsi selama kurang lebih 30 menit.
• Semua botol silinder harus dapat dengan mudah ditukar
• Breathing Apparatus di pasang dgn audible alarm atau
dengan alat lain yang dapat memberikan peringatan
kepada pengguna bahwa isi botol sudah mulai berkuran
dari 200L.
• Total Breathing Apparatus diatas kapal CTP Fortune 4
Sets
Life Line (Ch. 3.2.1.3)
Setiap FIRE MAN OUTFIT dilengkapi dengan tali
pengikat yang terbuat dari bahan tahan api
dengan panjangnya 30M.
Telah lulus uji coba dengan kekuatan 3.5Kn
selama 3menit
Tali Pengikat ini di lengkapi dgn gancu sentak
(snap hook) yg dapat di hubungkan pada ikat
pinggang secara gampang untuk dipasang
maupun dilepas sewaktu-waktu saat akan
dioperasikan
EEBD = EMERGENCY ESCAPE BREATHING DEVICE
(Ch. 3.2.2.1)
EEBD alat bantu pernapasaan darurat di pakai dalam keadaan situasi darurat
kebakaran, eebd ini dipakai saat akan menyelamatkan diri dari kepulan asap
disuatu ruangan menuju ketempat udara terbuka melalui pintu darurat misalnya
dari kamar mesin atau dari ruang akomodasi yang berasap.
EEBD tidak di gunakan utk memadamkan api, melainkan berisi udara oksigen
dalam botol sudah di kemas secara praktis dan efisien buat si pamakai selama
kurang lebih 15menit, botol tersebut dalam kemasan yang dapat ditutup dengan
zip, juga dilengapi dengan masker untuk bernafas, pelindung kepala, wajah hingga
ke leher pemakai yang dihubungkan dengan selang untuk supply O2.
Jumlah EEBD diatas kapal CTP Fortune sesuai dengan FFA = 14 sets.
FIRE EXTINGUISHER ( FSS ch. 4-3.2 )
1.Tabung Pemadam berukuran medium
Tabung Pemadam powder / bubuk atau karbon dioxide extinguisher mempunyai kapasitas
dgn berat sekurang-kurangnya 3.5 kg,
Untuk botol pemadam busa berkapasitas 9 kg.
botol tabung pemadam tidak boleh > 23 kg yang mempunyai kemampuan pemadaman
hampir sama dengan 9 Liter cairan pemadaman.
2.Pengisian Ulang
untuk pengisian pd botol tabung pemadam harus dari bahan yang diakui
3.Total dan Jumlah
Di kapal MV.FORTUNE hanya mempunyai type botol pemadam kebakaran sbg berikut:
1. DRY CHEMICAL PORTABLE berat 3.5 kg berjumlah 33 botol lokasi disemua dek
akomodasi, Engine Room, Bosun Store, Paint Store.
2. DRY CHEMICAL WITH NITROGEN berat 50 kg jumlah 2 botol lokasi di Engine Room
dekat Incenarator dan dekat Boiler.
3.DRY CHEMICAL WITH NITROGEN berat 20 kg jumlah 1 botol berada di Engine Room
dekat M/E kiri, Semua jumlah dan lokasi sesuai FIRE PLAN APPROVED
PORTABLE FOAM APPLICATOR ( FSS Ch. 4-3.2)
DI kapal MV.FORTUNE Portable Foam Applicator berjumlah 2 set lengkap dgn hose dan
nozzle, 4 jerrycan masing-masing berisi 20 ltr.
Foam Appliactor yg letaknya di kamar mesin.
System Portable Foam Applicator dengan detail sbb :
- Type Nozzle bercabang satu untuk sambungan fire hose ke hydrant dan satunya untuk
sambungan ke Jerrycan yang berisi foam concentrade (chemical).
- Nozzle/pipa bercabang dan induksi harus dapat memproduksi busa mampu
memadamkan minyak yang terbakar, dengan semburan busa sedikitnya 200L/min dengan
tekanan minimum dari pipa utama pemadam kebakaran.
- concentrated Foam hrs yang diakui sesuai yg ditunjuk pemerintah (Flag State/Class).
CO2 FIX INSTALLATION( FSS Ch. 5)
TEST CO2 fix installation
Contoh : Ikatkan beberapa kantong plastik pada ujung corong pipa buang
CO2 yang ada di kamar mesin maupun yang ada didalam palkah (Hatch
Coaming),
tutup kran dari sumber botol-botol pemadam yang ada di CO2 Room,
kemudian sambungkan selang kompressor angin ke pipa buang/discharge
yang menuju ke kamar mesin lalu buka kran buang/discharge dan lihat
hasilnya, jika kantong plastik mengembang maka sistem kran dan saluran
pipa masih dalam kondisi yang normal.
Setelah itu lakukan hal yang sama terhadap sistem dan saluran dalam palkah,
komunikasikan dengan radio handy-talky untuk mendapatkan hasilnya,
setelah itu catat pada checklist terkait dan Log Book.
SMOKE DETECTOR, DETEKSI ASAP Ch. 9
• Saat alat ini mendeksi asap maka alat tersebut akan
mengirim signal ke pusat deteksi PANEL yang ada
dianjungan, setelah itu akan terjadi proses bunyi alaram
dengan tanda menyala kelap-kelip disertai bunyi detak
pada panel alalarm detector di anjungan dengan selang
waktu 90 detik maka alaram disetiap kompartemen dideck
dan di kamar mesin akan berbunyi alaram kebakaran
(secara terus menerus/CONTINUOUS RINGING).
• Perwira atau Nakhoda saat mengetahui adanya signal
proses terdeteksinya asap kebakaran, langsung melihat
pada box panel detektor ruang mana yang terindikasi
adanya kebakaran.
• Kemudian mengumumkannya lewat Handy Talky, Public
Addressor (PA), atau paging (0) pada interphone.
Main fire line, hydrant, solas ii-2/10
• Pipa utama pemadam kebakaran & Kran
• Isolation Valve = Keran pemisah untuk aliran air
kesetiap ruangan (Kamar Mesin, Akomodasi &
Deck/Tunnel)
• Untuk menyalurkan air dari luar kapal melalui Sea-
Chest dihisap oleh Pompa ke : kamar mesin, Semua
Deck hingga ke tunnel & Ulup Jangkar kapal :
Pompa-Pompa yg ada ;
• Fire & GS Pump
• Fire & Bilge Ballast Pump
• Emergency Fire Pump Isolation Valves
FIRE HOSE , coupling AND NOZZLE
Selang pemadam kebakaran , kopling dan nozzle ,
Selang Pemadam Kebakaran terbuat dari bahan terpal
(Kanvas), kedap air & tidak mudah rusak oleh cuaca
Ukuran Selang Pemadam Kebakaran 50mm x 15meter untuk
kamar mesin dan 50mm x 20 meter untuk deckJumlah Selang
Pemadam Kebakaran diatas kapal ctp fortune 21 rolls lengkap
dengan Coupling, Nozzle disertai Spanner
Coupling sebagai penyambung antara Hydrant dengan salah
satu ujung selang, ujung selang lainnya disambung dengan
nozzle
Nozzle dengan Dual Type yaitu Jet & Spray.
Jet untuk jangkauan air jauh ( > dari 12meter horizontal)
Spray sebagai payung melindungi pemakai sekaligus
mendinginkan area kebakaran secara luas sekaligus memadam
Spanner berguna untuk mengunci dan membuka Coupling
pada Hydrant dan Nozzle
Fire blanket, selimut kebakaran

FIRE BLANKET
FIRE DOORS, blower, damper,
ventilation, and duck
• FIRE DOOR SELAIN BERFUNGSI SEBAGAI
PENUTUP SUATU RUANGAN, JUGA BERFUNGSI
SEBAGAI PEMUTUS SALAH SATU MATA RANTAI
SEGI TIGA API KEBAKARAN YAITU O2 (UDARA) /
SELF CLOSING DEVICE – ALAT MENUTUP SENDIRI
PINTU KEBAKARAN / FIRE DOOR
• DAMPER, BLOWER, VENTILASI DAN DUCKS,
SELAIN PENUTUP SALURAN UDARA JUGA
SEBAGAI SALAH SATU MATA RANTAI SEGI TIGA
API KEBAKARAN YAITU O2 (UDARA)
THE BEST WAY HOW TO REACT
• Kepada yang menemukan adanya asap, api / kebakaran,
• Hal-hal berikut harus tegas dilakukan:
• Jangan panik, tetap tenang
• Analisa dengan seksama, cermat dan cepat, apakah api / kebakaran tersebut dapat di padamkan
sendiri dengan Alat Pemadam Api Jinjing sesuai Class ’A/B/C/D’
• Pecahkan kaca dan tekan tombol alaram kebakaran yang ada disekitar anda
• Informasikan kebakaran tersebut & lokasinya kesemua pihak lewat Public
addressor/interphone/telephone/handy-talky/teriak, singkiran benda/cair mudah
menyala/meledak sambil mengusahakan untuk memadamkannya dengan berdiri dekat escape
route
• Jika tidak mampu untuk memadamkannya sendiri segera tutup ventilasi, damper dalam ruangan
tersebut dan tutup pintu dibelakang anda kemudian menyelamatkan diri
• Semua ABK, Perwira Jaga, Perwira Lain, KKM dan Nakhoda saat mendengar alaram kebakaran
segera menuju keposisi masing-masing di ”Muster Station” sesuai ”Muster List” sambil
berkomunikasi dengan handy-talky, sementara Nakhoda/Perwira langsung melihat panel
Kebakaran dianjungan untuk memastikan lokasi/Zone kebakaran dan mengumumkannya lewat
handy-talky & public addressor
• Mualim-III membantu Nakhoda dengan memegang ”Fire Plan” untuk melokalisasi kebakaran
• Saat berkumpul di ”Muster Station”, semua ABK didata untuk memastikan tidak ada yang
terjebak dalam ruangan kebakaran, jika demikian harus dilakukan pencaharian oleh ”Team
Pencari”
• KKM sebagai ”Team Leader” untuk kebakaran di Kamar Mesin, Mualim-I sebagai Team Leader di
Dek; langsung membuat Formasi Fire Squat sambil berkomunikasi dengan Anjungan/Nakhoda
dan menuju lokasi kebakaran untuk memadamkannya (situasional)
• Jika semua cara pemadaman telah dilaksanakan tidak berhasil, segera dipertimbangkan untuk
mengoperasikan CO2 Instalasi Tetap (CO2 Fix Installation) sesuai prosedur yang ada
• Ingat evakuasi dulu sebelum dioperasikan.

Anda mungkin juga menyukai