Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PT AlWANO CIPTA MAKMUR

2018
BAB I
DASAR PEMBENTUKAN

1.1 PT Alawano Cipta Makmur (selanjutnya disebut (“Perseroan”), sebagai


perusahaan terbuka harus mematuhi peraturan perundangan yang berkaitan
dengan operasi perusahaan.

1.2 Dewan Komisaris PT Alwano Cipta Makmur membentuk Komite Nominasi dan
Remunerasi (selanjutnya disebut “Komite”) untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, agar perusahaan berjalan sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance/GCG.

1.3 Sehubungan dengan itu, Komite wajib menyusun Pedoman Komite Nominasi dan
Remunerasi (selanjutnya disebut “Pedoman”) yang mengikat bagi setiap anggota
Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yang selanjutnya
ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

1.4 Dasar hukum Pedoman ini adalah:


1.3.1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
1.3.2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
1.3.3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang
Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik; dan
1.3.4 Anggaran Dasar PT Alwano Cipta Makmur berdasarkan Akta No. 1
tanggal April 2015 yang dibuat oleh ………… S.H.

BAB II
STRUKTUR DAN MASA JABATAN

2.1 Struktur Keanggotaan


2.1.1 Komite terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota, dengan komposisi
sebagai berikut:
a. seorang Ketua, sekaligus merupakan Komisaris Independen
Perseroan;
b. anggota lainnya yang dapat berasal
dari: anggota Dewan Komisaris; atau
pihak eksternal, yang tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Perseroan, mempunyai pengalaman terkait
Nominasi dan/atau Remunerasi dan tidak merangkap
jabatan sebagai anggota Komite lainnya di Perseroan; atau
pihak internal di bawah Direksi yang membidangi sumber daya
manusia.

2
2.1.2 Anggota Komite sebagian besar tidak dapat berasal dari pihak internal
di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia.
2.1.3 Anggota Direksi Perseroan tidak dapat menjadi anggota Komite.

2.2 Masa Jabatan


2.2.1 Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
2.2.2 Masa jabatan anggota Komite tidak boleh lebih lama dari masa
jabatan Dewan Komisaris.
2.2.2 Anggota Komite yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat
kembali.
2.2.3 Penggantian anggota Komite yang bukan berasal dari Dewan
Komisaris dilakukan paling lambat 60 hari sejak anggota Komite yang
dimaksud tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya.

BAB III
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3.1 Komite wajib bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya serta


bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

3.2 Terkait fungsi Nominasi:


3.2.1 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
a. komposisi jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
b. kebijakan dan kriteria proses nominasi; dan
c. kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris;
3.2.2 Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota
Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah
disusun sebagai bahan evaluasi;
3.2.3 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris;
3.2.4 Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris,
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”).

3.3 Terkait fungsi Remunerasi:


3.3.1 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
struktur, kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris;
3.3.2 Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan
kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi
dan Dewan Komisaris.

3
BAB IV
PROSEDUR KERJA

4.1 Terkait fungsi Nominasi:


4.1.1 Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
4.1.2 Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
nominasi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
4.1.3 Membantu pelaksanaan evaluasi kinerja anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
4.1.4 Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
4.1.5 Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai
anggota Direksi dan Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris,
untuk disampaikan kepada RUPS.

4.2 Terkait fungsi Remunerasi:


4.2.1 Menyusun struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi anggota
Direksi dan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. remunerasi yang berlaku pada industri dan skala usaha yang
sejenis;
b. tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan
Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan
kinerja Perseroan;
c. target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan
Dewan Komisaris;
d. keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan
variabel.
4.2.2 Struktur remunerasi dapat berupa gaji, honorarium, insentif, dan/atau
tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variabel.
4.2.3 Struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi harus dievaluasi oleh
Komite minimum 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

BAB V
RAPAT

5.1 Mekanisme dan Pengambilan Keputusan Rapat


5.1.1 Rapat Komite wajib diselenggarakan secara berkala minimal 1 (satu)
kali dalam 4 (empat) bulan.
5.1.2 Rapat Komite hanya dapat diselenggarakan apabila:
a. dihadiri oleh mayoritas dari jumlah anggota Komite, dan
b. salah satu dari mayoritas jumlah anggota Komite sebagaimana
dimaksud pada huruf (a) merupakan Ketua Komite.
5.1.3 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.

4
5.2 Risalah Rapat
5.2.1 Hasil Rapat wajib dituangkan dalam risalah rapat dan disampaikan
secara tertulis kepada Dewan Komisaris serta didokumentasikan oleh
Perseroan.
5.2.2 Risalah Rapat wajib memuat perbedaan pendapat (jika ada) anggota
Komite serta alasan perbedaan pendapat tersebut.

BAB VI
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

6.1 Pelaporan
6.1.1 Komite wajib melaporkan pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan
prosedur Nominasi dan Remunerasi yang dijalankan kepada Dewan
Komisaris.
6.1.2 Laporan pelaksanaan tugas Komite merupakan bagian dari laporan
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan disampaikan dalam RUPS.

6.2 Pengungkapan
Pelaksanaan fungsi nominasi dan remunerasi harus diungkapkan dalam laporan
tahunan dan situs web Perseroan.

BAB VII
ANGGARAN

7.1 Setiap awal tahun anggaran, Komite mengajukan rencana anggaran untuk
menunjang kegiatannya.
7.2 Anggaran Komite diajukan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuannya.
7.3 Anggaran Komite merupakan bagian dari anggaran Dewan Komisaris dan
pengawasan terhadap penggunaannya dilakukan audit oleh pihak yang ditunjuk
oleh Direksi.
Pedoman Fungsi Nominasi dan Remunerasi

I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

Sesuai dengan hukum di Indonesia, PT Alwanno Cipta Makmur mempunyai 3 organ


perseroan:
1. Rapat Umum Pemagang Saham
2. Dewan Komisaris
3. Direksi

Masing-masing organ perseroan memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
Perseroan.

Fungsi ini melekat pada anggota Dewan Komisaris untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
pengawasan terkait dengan sistem nominasi dan remunerasi untuk anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan anggota komite-komite di tingkat Dewan Komisaris.

Tujuan dari dibuatnya pedoman ini adalah sebagai panduan bagi Dewan Komisaris
dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi bagi perseroan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik/ GCG-Good Corporate Governance.

II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Terkait Fungsi Nominasi
1. Menentukan akuntabilitas perusahaan dan kinerja anggota Direksi, Dewan
Komisaris dan Komite Komisaris berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menyusun struktur, jumlah dan komposisi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite
Komisaris.
3. Menyusun rencana suksesi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Komisaris.
4. Menentukan kebijakan dan kriteria yang diperlukan dalam proses nominasi untuk
diimplementasikan dalam mengidentifikasi para calon, memeriksa dan menyetujui
calon anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Komisaris.
5. Menyampaikan usulan calon anggota Direksi dan atau Dewan Komisaris dan atau
Komite Komisaris kepada RUPS Peseroan.
6. Membuat program pengembangan perusahaan kemampuan anggota Direksi,
Dewan Komisaris dan Komite Komisaris.
III. Terkait Fungsi Remunerasi
1. Menyusun struktur remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif dan tunjangan
yang bersifat tetap dan variabel bagi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite
Komisaris.
2. Menyusun kebijakan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Komisaris.
3. Menyusun besaran atas struktur remunerasi Direktur, Dewan Komisaris dan
Komite Komisaris.
4. Menyampaikan usulan struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi Direksi,
Dewan Komisaris dan Komite Komisaris tersebut dalam RUPS Perseroan.
5. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun struktur, kebijakan dan besaran
remunerasi sebagaimana di atas antara lain:
a. Remunerasi yang berlaku di sektor bidang industri sejenis dan skala usaha
yang sama dengan Perseroan.
b. Kinerja keuangan Perseroan terkait dengan target dan strategi jangka
pendek maupun jangka panjang
c. Prestasi kinerja individual anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite
Komisaris sesuai dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya.
6. Keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan variable dengan memperhatikan
kelayakan dan keseluruhan remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris dan
Komite Komisaris.
7. Melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan remunerasi dan implementasinya.

III. PENUTUP
1. Pedoman Nominasi dan Remunerasi ini akan dievaluasi secara berkala dan akan
direvisi apabila dibutuhkan.
2. Dokumen Asli Pedoman Nominasi dan Remunerasi ini akan didokumentasikan
Direksi dan dimuat dalam website Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai