Bab 2
Bab 2
Bab 2
id
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TINJAUAN MUSIK
Curt Sachs, seorang guru besar musik dari Berlin mengatakan bahwa
terdapat dua macam musik yang muncul dari suasana yang berbeda yaitu
musik instrumental dan musik vokal. Musik instrumental muncul dari musik
yang mendukung suasana magis, dan musik vokal adalah hasil dari
komunikasi manusia yang bersifat memanggil-mangil.
1. DEFINISI MUSIK
2
Wijaya, Juan Panca, Pusat Pagelaran Seni Musik dan tari, Universitas Sugijapranata, Semarang
commit to user
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
commit to user
2. FUNGSI MUSIK
Pada awal pemebentukan musik, selain untuk didengarkan
musik juga berperan penting dalam hal-hal adat seperti upacara adat.
Hingga kini masyarakat tradisional masih sering menggunakan musik
untuk acara-acara keagamaan. Selain itu, musik juga digunakan untuk
pengiring baris berbaris yang dilakukan oleh para prajurit kerajaan, musik
juga digunakan untuk pemberitahuan akan adanya bahaya yang datang.
Bahkan baru-baru ini musik digunakan sebagai ajang promosi untuk
produk-produk industri komersial dan untuk mengiringi sebuah film.
Lebih jauh lagi, musik membantu membentuk kepribadian
manusia untuk menjadi lebih kritis karena dengan belajar musik berarti
meltih musikalitas (perasaan bermusik) yang mencakup 5:
a. Musical sense, mencakup:
- Ritme
- Melodi
- Harmonisasi
- Dinamika
- Warna musik
- Nada
b. Teknik, mencakup teknik memainkan alat-alat musik dan
ekspresi
c. Intelectual understanding, yaitu pemahaman tentang naskah
musik, latar belakang sejarah, dan bentuk musik.6
3. SEJARAH MUSIK
Sejarah musik dapat mengutarakan pengertian yang jelas dan
tepat terhadap interpretasinya dengan seni, sehingga dapat mengerti
4
Suhastjarja, Guru besar Fakultas Seni, ISI Yogyakarta
5
Catatan kuliah ISI Surakarta Fakultas Etnomusikologi, Inmagma, tahun 2012
6
Pranajaya, Bina Vokalia, Jakarta, disadur dari Wijaya, Juan Panca, Pusat Pagelaran Seni Musik
dan tari, Universitas Sugijapranata, Semarang
commit to user
7
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musik&action=edit§ion=1
commit to user
ini memiliki unsur yang kompleks dan penuh baik dari instrumen
musik maupun suara choral manusia.
g. Baroque
h. Classical
i. Romantic
j. Impressionisme
8
Virtuoso : Pemain musik yang mencapai level teknik, penguasaan instrumen, dan
pengabdian yang tertinggi pada bidang musik, contoh: Ludwig Van Beethoven
commit to user
a. Musik Pentatonis
b. Musik Diatonis
Musik Klasik
Musik klasik ini mempunyai sifat mantap dan
keindahannya diakui sehingga dapat dikatakan bahwa
musik klasik adalah musik abadi. Alat musik yang dipakai
antara lain piano, biola, violin, cello, trombone, flute,
tamborin, harpa, dan lain-lain.
2. Musik Jazz
Jazz memiliki hubungan khusus dengan
waktu, yang didefinisikan sebagai ayunan, sebuah
spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana
improvisasi memainkan peran, kemerduan dan cara
ungkapan yang mencerminkan individualitas dari musisi
9
Curt Sachs, Music Encyclopedia
commit to user
4. Musik Pop
5. Musik Rock
6. Rap
10
Bill Lamb, "What Is Pop Music? A Definition", About.com, retrieved 8 March 2012.
commit to user
7. Reggae
Rastafari.
8. Techno
9. New Age
10. Metal
11. Dangdut
12. Country
commit to user
a. Musik Serius
Yaitu musik yang mengharuskan penikmatnya untuk
memperhatikan secara penuh terhadap musik yang
sedang dimainkan, misalnya musik musik yang
berkarakter rumit seperti musik metal.
b. Musik Ringan
11
Harjana, 2004 : 187
12
Pada sistem kromatik dalam tangga nada diatonis berjumlah 12
13
Genre : Aliran
14
Catatan kuliah ISI Surakarta Fakultas Etnomusikologi, Inmagma, 2012, direferensikan dari Kerth,
Spance, Living musik, Hamish Hamilton, London, halaman 11.
commit to user
15
Davies, Marilyn Kornreich, Music Dictionary, Music Book Company, New York, USA
commit to user
- Saron
c) Chordophone
Yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang
bergetar dengan cara di petik, digesek dan ditekan. Contoh :
1) Dipetik, dawai yang tegang dipetik menggunakan jari
atau klapper. Contoh:
- Gitar
- Harpa
- Mandolin
- Bas dan lain-lain.
2) Digesek, dawai tegang berupa nylon string digesek
menggunakan dawai lain yang berbahan nylon string
yang lebih kasar. Misalnya:
- Biola
- Viola
- Contrabass
- Rebab
3) Ditekan, dawai berupa metal string yang ditarik
kencang, kemudian dipukul dengan dipicu pada
penekanan tuts. Misalnya : piano akustik
d) Membranophone
Yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran
selaput tipis yang terbuat dari kulit atau plastic dengan cara
dipukul. Contoh :
- Tamborin
- Drum set
- Ketipung
- Ttympani dan lain-lain.
e) Elektrophone
Yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari rangkaian
elektronika yang terdapat di dalam alat tersebut. Contoh
- Keyboard
- Organ elektrik
- Gitar elektrik
- Bass elektrik dan lain-lain.
commit to user
commit to user
6. PEMENTASAN MUSIK
Musik pada dasarnya adalah usaha untuk berkomunikasi
yang dilakukan oleh musisi kepada pendengar atau penikmat. Usaha
komunikasi ini dapat diutarakan secara langsung melalui adanya
pementasan. Pementasan ini menjadi sarana komunikasi musik yang
commit to user
Gambar 2.1
Pementasan Ensemble
Sumber : remusik.org
16
Curt Sachs, Music Encyclopedia
commit to user
Gambar 2.2
Sistem Pementasan Symphony Orchestra
Sumber : remusik.org
3) Pementasan Sistem Concert Band
Pementasan musik yang menggunakan alat
musik baku ataupun modifikasi dengan pemain musik
yang berjumlah kecil yaitu 3 10 orang. Pementasan
sistem ini ditujukan untuk penonton yang berjumlah
besar.
Gambar 2.3
Sistem Pementasan Concert Band
Sumber : remusik.org
17
Ham, Roderick, AA Dipl. RIBA, Theatre Planning, The Architectural Press, London, 1972,
Halaman 13.
commit to user
Gambar 2.4
Recital
Sumber : remusik.org
b) Chamber Konser
Chamber konser adalah
pertunjukan musik yang dimainkan oleh 20
30 orang.
commit to user
Gambar 2.5
Chamber Concert
Sumber : remusik.org
c) Choral Konser
Choral konser adalah pertunjukan
musik skala besar yang dimainkan oleh
penyanyi yang jumlahnya dapat mencapai
200 orang.
Gambar 2.6
Choral Concert
Sumber : remusik.org
commit to user
Gambar 2.7
Konser Indoor
Sumber : remusik.org
2) Pementasan outdoor
Merupakan pementasan musik yang
dilakukan di luar ruangan. Pementasan biasanya
dilakukan di lapangan atau di lahan terbuka.
Pementasan jenis ini memungkinkan untuk menampung
penonton yang berjumlah sangat banyak. Namun sistem
akustikal dari pementasan ini akan sangat kurang
karena suara yang tidak menyebar secara merata.
Pementasan jenis ini juga sangat terpengaruh dengan
kendala cuaca.
Gambar 2.8
Konser Outdoor
Sumber : remusik.org
b. Penonton Pertunjukan Musik Modern18
1. Tingkat penikmatan
18
Curt Sachs, Music Encyclopedia
commit to user
Gambar 2.9
Amphitheatre
Sumber : wikipedia.com
b. Auditorium
Auditorium merupakan tempat perunjukan indoor yang
sering digunakan untuk pertunjukan musik, opera, maupun drama.
Auditorium dirancang sedemikian rupa agar penonton dapt melihat
pertunjukan secara jelas.
19
Machlis, Joseph, 1982, The Enjoyment of Music, New Jersey, Prentice Hall.
commit to user
Gambar 2.10
Auditorium
Sumber : wikipedia.com
c. Concert Hall
Concert hall merupakan tempat yang digunakan untuk
mewadahi pertunjukan musik klasik. Namun pada masa modern
bangunan ini juga digunakan untuk tempat pertunjukan musik modern
yang berpengeras suara.
Gambar 2.11
Concert Hall
Sumber : wikipedia.com
d. Theatre
Merupakan tempat pertunjukan yang berfungsi hampir
sama dengan amphiteatre, namun memiliki bentuk panggung yang
berbeda. Theatre memiliki bentuk panggung setengah lingkaran,
berbeda dengan amphitheatre yang melingkar penuh.
commit to user
Gambar 2.12
Theatre
Sumber : wikipedia.com
e. Performing Arts
Merupakan bangunan yang digunakan untuk tempat
pagelaran berbagai macam seni pertunjukan seperti seni tari, seni
musik, dan berbagai macam seni pertunjukan lain. keistimewaan dari
bangunan ini adalah dapat dengan mudah disesuaikan untuk
pergantian macam seni yang ditampilkan.
20
Anshori, Muhhammad, Pusat Pagelaran Musik Surakarta dengan Penekanan Arsitektur Post
Modern, 2007
commit to user
Gambar 2.13
Kyoto Concert Hall
Sumber :
http://architecturalmoleskine.blogspot.com
commit to user
2) Bentuk Kipas
Bentuk kipas merupakan bentuk yang paling menguntungkan
dalam pembuatan gedung pertunjukan dalam segi akustik,
kenyamanan, pengolahan tempat duduk penonton,
Gambar 2.14
Boston Symphony Hall
Sumber :
http://architecturalmoleskine.blogspot.com
Gambar 2.15
Bentuk Tapal kuda
Sumber :
http://architecturalmoleskine.blogspot.com
commit to user
4) Bentuk melengkung
Bentuk ini biasanya disertai dengan langit-langit yang tinggi dan
berbentuk melengkung. Bentuk ini memungkinkan terjadinya
pemusatan bunyi dan waktu gema yang panjang.
Gambar 2.16
Sydney Opera House
http://architecturalmoleskine.blogspot.com
Gambar 2.17
Philharmonic Hall, Berlin
http://www.overgrownpath.com
commit to user
c. Bentuk Panggung
Selain dari bentuk ruangan itu sendiri terdapat faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kenyamanan sebuah gedung pertunjukan musik
yaitu dari bentuk panggung yang digunakan. Berikut merupakan
beberapa jenis bentuk panggung yang sering digunakan dalam ruang
pertunjukan:22
1) Panggung proscenium
21
Neufert, Ernst, Data Arsitek, Erlangga, 2002
22
Scarbrough, Paul, Time Saver Standart for Building Types, 2001
commit to user
Gambar 2.18
Panggung Proscenium
http://www.acttheatre.org
Gambar 2.19
Panggung Open Thrust
http://archpaper.com
Gambar 2.20
Panggung Arena
stage2planning.com
commit to user
Gambar 2.21
Panggung Fleksibel
stage2planning.com
Kekurangan:
commit to user
Kekurangan
23
Ham, Roderick, AA Dipl. RIBA, Theatre Planning, The Architectural Press, London, 1972
commit to user
Gambar 2.22
Perbandingan sistem tempat duduk, baris lurus (A), baris miring
tepi (B), dan baris lengkung (C)
Sumber : Dokumen pribadi
Sedangkan untuk penataan vertikal lantai, terdapat 3
macam jenis layout tempat duduk yaitu:24
1) Lantai Dasar
Penataan kursi ditempatkan pada ketinggian yang sama, hal ini
menyebabkan pandangan penonton yang terhalang penonton
lain di depannya.
2) Lantai Miring
Penataan kursi pada lantai yang dimiringkan. Penonton tidak
terhalang oleh penonton lain yang berada di depannya, namun
pemasangan kursi akan lebih sulit
3) Lantai Berundak
Penataan kursi yang berada pada lantai berundak yang
semakin tinggi ke belakang. Penonton mendapatkan
pandangan ke arah panggung dengan baik dan pemasangan
kursi akan lebih mudah.
Gambar 2.23
Perbandingan kemiringan tempat duduk
Sumber : De Chiara, Time Saver Standart for Building Types
24 24
Ham, Roderick, AA Dipl. RIBA, Theatre Planning, The Architectural Press, London, 1972
commit to user
Gambar 2.24
Sudut pandang penonton
Sumber : Dokumen pribadi
25
De Chiara, Time Saver Standart for Building Types
commit to user
Gambar 2.25
Sudut pandang vertikal single row
Sumber : De Chiara, Time Saver Standart for Building Types
26
De Chiara, Time Saver Standart for Building Types
commit to user
Gambar 2.26
Sudut pandang vertikal double row
Sumber : De Chiara, Time Saver Standart for Building
Types
27
Iskhayati, Anita, Basic Lighting, 2008
commit to user
C. TINJAUAN AKUSTIK
1. TEORI AKUSTIK
Akustika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang
penghasilan, penyampaian, pengendalian, penerimaan, dan pengaruh bunyi.
Dalam sistem akustikal terdapat istilah penting yang disebut bunyi. Bunyi ini
adalah gelombang getaran mekanis yang merambat melalui partikel padat,
cair maupun gas yang akhirnya sampai pada telinga menusia. Bunyi
menggetarkan gendang telinga sehingga terjadi proses pendengaran. Bisa
dipastikan bahwa jika tidak ada media rambat, maka tidak ada bunyi atau
suara yang dapat didengar. Jadi untuk dapat didengar, bunyi membutuhkan
adanya sumber bunyi, media rambat bunyi, dan tentunya pendengar. Dalam
hal ini media rambat yang ada adalah udara.
Adapun bunyi yang dapat didengar oleh manusia memiliki
frekuensi antara 20 20.000 Hz. Bunyi yang didengar oleh manusia akan
berbeda-beda tergantung dari kerapatan molekul udara yang ada di sekitar
pendengar. Udara dingin memiliki kerapatan molekul yang lebih, sehingga
pada saat udara dingin manusia dapat mendengar bunyi yang lemah menjadi
bunyi yang lebih keras. Ada tidaknya materi perambat suara juga berpengaruh
commit to user
dalam bunyi yang didengar manusia, karena bunyi juga akan merambat
melalui partikel padat seperti besi, dinding, kabel dan lain-lain.
Bunyi dapat menjadi sesuatu yang enak didengar dan sesuatu
yang tidak enak didengar. Bunyi yang tidak enak untuk didengar disebut
kebisingan. Sedangkan untuk bunyi itu sendiri terdapat 2 macam, yaitu:28
a) Bunyi udara (airborne sound)
Merupakan bunyi yang ditransmisikan melalui udara.
b) Bunyi benturan (impact sound)
Merupakan bunyi yang tidak hanya ditransmisikan melalui udara saja,
melainkan juga dapat membuat kerangka bangunan bergetar karena
suara yang serentak.
Terdapat 2 hal utama dalam dunia bunyi, yaitu frekuensi dan
amplitudo. Frekuensi adalah jumlah banyaknya gelombang suara dalam
setiap detik. Frekuensi suara menentukan tinggi tau rendahnya suara.
a) Frekuensi
Frekuensi dinyatakan dalam cycle per detik (C/dt) atau Hertz (Hz).
Suara yang dapat didengar oleh telinga manusia merentang antara 20
sampai 20.000 Hz. Kurang dari 20 Hz suara itu akan lemah sekali dan
akan dirasakan hanya sebagai getaran saja (infra-suara), mungkin
hanya bisa didengar oleh telinga binatang.
b) Amplitudo
Amplitudo adalah besarnya gelombang suara. Amplitudo menentukan
kuat dan lemahnya tekanan suara (sound pressure). Makin besar
amplitudo dari gelombang suara, semakin kuat pula tekanan suaranya
(semakin keras). Satuan ukuran bagi tekanan suara ialah Bel (B),
tetapi ukuran tersebut sebenarnya terlalu besar untuk dipergunakan
pada kejadian yang biasa, oleh karena itu satuan Desibel (dB) lebih
lazim digunakan.
Dalam dunia arsitektur, terdapat istilah noise yang juga bisa
diartikan sebagai kebisingan. Terdapat 2 macam sumber kebisingan untuk
diperhatikan dalam perancangan bangunan, yaitu:29
a) Interior Noise
28
Lawrence, A., 1970, Architectural Accoustic, London, Elseiver Pubishing Company
29
Christina E. M. Phd, Akustika Bangunan, 2005, Jakarta
commit to user
Tabel 2.1
Pengaruh Tingkat Keras suara pada manusia
Sumber : Buku Satwiko, Prasasto, 2004
commit to user
Tabel 2.2
Perbandingan tingkat keras bunyi
Sumber : Gayo, Iwan, 1993, Buku Pintar Seri Senior,
Jakarta
Dalam perancangan sebuah bangunan perlu diperhatikan
persoalan akustikal yang ada. Untuk memahami tentang pengolahan akustikal
bangunan, terdapat 4 terminologi utama antara lain:
1. Reverberation (gema)
istilah RT 60. Definisi RT60 adalah waktu yang dibutuhkan untuk suara
melemah sebanyak 60dB. Untuk membuat ruangan dengan hasil akustik
yang baik, hal yang perlu diperhatikan adalah:
RT60 = (0,161 x V) / (A x S)
commit to user
Gambar 2.27
Pemantulan Bunyi di langit - langit
Sumber : Doelle, 1990
commit to user
Tabel 2.3
Rekomendasi STC pada ruang
Sumber : Buku Akustik lingkungan
commit to user
commit to user
commit to user
1. Akustik ruang
Program ruang interior panggung akan membentuk
desain utama dan orientasi akustikal ruangan. Setiap jenis
pertunjukan musik dengan karakter yang berbeda akan
membutuhkan nuansa akustik dan sistem akustik yang berbeda
pula. Perbedaan ini mempengaruhi kebutuhan ruang yang berupa
besarnya ruangan, bentuk ruang, material penutup ruang, dan lain-
lain. untuk mengatasi perbedaan kebutuhan ruang dalam
pertunjukan musik yang berbeda, maka dibutuhkan pengolahan
sistem akustikal yang dapat diganti-ganti dan fleksibel. Terdapat 2
macam pendekatan untuk mencipatakan sebuah sistem akustikal
yang fleksibel:
Sistem akustik sebuah ruangan yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan pertunjukan orkestra dan
pertunjukan choral yang disajikan tanpa menggunakan
bantuan listrik. Untuk jenis bangunan ini dibutuhkan sebuah
ruangan fisik yang fleksibel untuk mengurangi kebisingan
dan noise pada pertunjukan lain yang menggunakan
pengeras suara listrik seperti konser musik, pidato, dll.
Sistem akustik sebuah ruangan yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan pertunjukan musik yang
menggunakan pengeras suara elektrik seperti konser,
pidato, dn lain lain. untuk jenis bengunan ini dibutuhkan
sebuah sistem akustik yang dapat diubah-ubah secara
elektronik pada sistem pengeras suara pada pertunjukan
musik yang tidak memakai pengeras listrik agar tingkat
keras suara dapat ditingkatkan.
penyerap suara
dengan jumlah yang
seimbang
Konser musik Sangat kering Ruang membutuhkan
(musik Jernih space penonton yang
berpengeras) Jelas sangat kecil seiring
dengan jumlah
penonton dan
estetika arsitektur
Bahan penutup ruang
didominasi material
penyerap suara.
Tabel 2.4
Kebutuhan Akustikal Gedung Pertunjukan
Sumber : De Chiara, Joseph, Time Saver Standarts for Building Types
Fourth Edition, Singapore, 2001
c) Pemiringan Lantai
30°
Gambar 2.28
Penaikan Sumber Bunyi dan Pemiringan Kursi Penonton
Sumber : Doelle, 1990
Gambar 2.29
Penempatan Langit Langit Pemantul
Sumber : Doelle, 1990
30
Mills, 1976:28
commit to user
Gambar 2.30
Pemantulan yang Baik
commit Sumber
to user : Doelle, 1990
stage
Area tempat
45 ° duduk terbaik
Sumber bunyi
Gambar 2.31
Area Sumbu Longitudinal
Sumber : Doelle, 1990
commit to user
aktor
audience
Gambar 2.32
Limit Lingkar Penonton yang dapat dijangkau pemain
Sumber : Doelle, 1990
commit to user
31
Mills, 1976, 28
32
Mills, 1976, 29
commit to user
a) Gema (echoes)
commit to user
33
Mills, 1976:28
commit to user
commit to user
commit to user
Tabel 2.5
Koefisien Absorpsi Material Ruangan
Sumber : Buku Akustika Bangunan
a) Bahan Berpori
Gambar 2.33
Unit Akustik Siap Pakai
Sumber : Acoustic.com
b) Penyerap Panel
Gambar 2.34
Panel Penyerap
Sumber : acoustic.com
Bahan ini berfungsi sebagai penyerap panel dan
akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi. Getaran
lentur dari panel akan menyerap sejumlah energi bunyi yang
commit to user
Gambar 2.35
Panel Penyerap Pada Dinding
Sumber : Doelle, 1990
c) Karpet
lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet maka makin besar
pula daya serap dan kemampuannya dalam mereduksi bising
Gambar 2.36
Bahan Akustik dari Karpet
Sumber : Acousttic.com
Gambar 2.37
Bagan distribusi suara yang diperkuat
Sumber : dokumentasi pribadi
a) Microphone
Microphone adalah alat yang digunakan untuk
menangkap bunyi untuk disalurkan kepada amplifier.
Kualitas suara yang diterima microphone tergantung dari
kualitas suara dari sumber bunyi dan kualitas mikrofon itu
sendiri. Untuk menghindari feedback, peletakan microphone
harus diletakkan sedemikian rupa sehingga suara yang
diterima dapat lebih berkualitas. Menurut mobilitasnya,
peletakan microphone dapat dibagi menjadi:
commit to user
34
Hasil wawancara terhadap Dimas, sound engineer Biru Studio Musik & The Think Organizer
35
Hasil wawancara terhadap Dimas, sound engineer Biru Studio Musik & The Think Organizer
36
Egan, 1976
commit to user
- Peletakan terpusat
- Peletakan tersebar
- Monitor speaker (speaker khusus untuk pemain)
Penggunaan sistem penguat suara dengan kualitas
tinggi dan disesuaikan dengan karakteristik ruangan akan
menghasilkan suara natural yang baik. Penundaan waktu antara
datangnya bunyi dengung dengan bunyi yang diperkuat tidak boleh
lebih dari 1/50 detik dengan jarak pemisahan maksimum antara
sumber bunyi dengan loudspeaker sebesar 7 8 meter.
Sound System pada dasarnya merupakan sebuah
sistem yang dirancang untuk mengatasi kurangnya energi suara
yang sampai ke pendengar karena besarnya volume space atau
jauhnya jarak pendengar dari sumber. Pada saat sebuah sound
system diaplikasikan di dalam ruangan atau space, dia berfungsi
untuk meningkatkan energi suara yang dihasilkan oleh sumber
suara natural dan mendistribusikan energinya kepada seluruh
pendengar di dalam space atau ruangan tersebut.
Apabila level suara sumber memungkinkan untuk
mencapai seluruh bagian ruangan (atau seluruh posisi pendengar)
maka ruangan tersebut pada dasarnya tidak memerlukan sound
system, karena problemnya adalah bagaimana perancang ruangnya
mendesain karakteristik pemantulan yang dihasilkan permukaan
dalam ruangan untuk memperkaya suara langsung yang sampai ke
telinga pendengar. Sedangkan bila level energi suara dari sumber
tidak mungkin mengcover seluruh area pendengar, pada saat itulah
diperlukan Sound System. Dalam kondisi ini, problemnya bergeser
dari perancangan karakterisasi pantulan ruang menjadi
perancangan posisi sumber suara non-natural.
commit to user
D. STUDI KOMPARASI
1. GUANGZHOU OPERA HOUSE
a. Umum
Guangzhou Opera House merupakan sebuah bangunan
untuk mewadahi aktifitas bermusik yang berada di Guangzhou, China.
Bangunan ini dirancang oleh Zaha Hadid, sebagai hasil dari sayembara
pada tahun 1994. Walaupun demikian bangunan ini baru resmi dibuka
pada tahun 2011.
Guangzhou opera house memiliki kapasitas 1800 penonton,
dan merupakan bangunan opera terbesar ketiga di China. Bangunan ini
memiliki luas 70.000 m² diantaranya 30.000 m² berada di level lebih
rendah dari permukaan tanah (underground). Bangunan tersebut terdiri
dari sebuah opera hall dengan kapasitas 1800 penonton, sebuah hall
serba guna dengan kapasitas 400 orang, sebuah foyer, galeri seni dan
37
Boyce, P. R. (1974). Users assessments of a landscaped office, 44-62
commit to user
b. Review Desain
Guangzhou Opera House membuat kota Guangzhou itu
sendiri mempunyai sebuah monumen tersendiri dalam bidang kesenian
terutama seni musik. Lokasi pembangunan gedung ini berada di tempat
yang strategis. Bangunan ini berada di muara sungai Peal yang ramai
dengan kegiatan perkapalan.
Wujud bangunan yang unik dengan berbentuk seperti batu
penghalang kembar dan sangat besar dapat menjadi penyambung bagi
kawasan pelabuhan dan kawasan pinggiran sungai. Area yang bershelter
yang dibentuk pada persimpangannya telah didesain untuk mewadahi
aktivitas di luar ruangan yang diakomodasikan sebagai wadah
38
pertunjukan seni kelas dunia.
Gambar 2.38
Gambar Kerja Guangzhou Opera House
Sumber : Faculty.arch.tamu.edu
38
Majalah View, Reference Magazine, 2011 (E-books)
commit to user
Gambar 2.39
Eksterior Guangzhou Opera House
Sumber: Chinalert.com
Sedangkan untuk bagian interior dirancang sedemikian rupa
agar mempunyai suatu nuansa yang berbeda. Menurut majalah Focus
yang membahas mengenai opera house, interior dari Guangzhou Opera
39
itu sendiri.
Bahan penutup dinding pada opera hall berupa fiberglass
yang ditutup dengan warna emas yang berbentuk lekukan lekukan yang
tidak beraturan. Zaha Hadid mengatakan bahwa lekukan tak teratur
dengan warna emas adalah perwujudan dari kain sutera, khas negeri
China. Warna emas tersebut diterangi dengan lampu LED yang berjumlah
banyak, yang menghasilkan interior bangunan menjadi mengkilap.
39
Aura dijelaskan dalam bahasa inggris yang berarti suasana atmosferik yang bersifat hangat.
Berbeda dengan definisi dalam bahasa Indonesia.
commit to user
Gambar 2.40
Interior dan Tata Panggung Opera House
Sumber : Arch2o.com
40
Jonathon Glancy, Guardian.co.uk, dikutip dari Richard Margison, penyanyi tenor senior di
commit to user
Gambar 2.41
Pemantulan Awal Gedung Opera
Sumber : marshallday.com
commit to user
Gambar 2.42
Dinding yang dilubangi untuk difusi suara
Sumber : Marshallday.com
41
Ken Smith, Financial Times, 10 Mei 2010
commit to user
Gambar 2.43
Sidney Opera House
Sumber : Faultytowers.net
b. Desain
Hal yang paling menarik dalam bangunan ini adalah fasade
bangunan yang sangat unik. Jorn Utzon menyatakan bahwa ia telah
mendesain sesuatu yang benar benar baru di dunia, ia tidak memiliki
preseden akan bangunan lain, ia mendapatkan bentuk tersebut melalui
eksperimen trial and error. Dalam Sidney Opera House, Utzon menyadari
dan menerapkan sintesis antara langit, laut, bumi, kota, serta keintiman,
pemikiran dan perasaan. 42
Bangunan ini banyak mengambil turunan gaya arsitektural
suku maya, islam, dan bangunan modern. Kemudian beberapa aliran
tersebut digabungkan dengan keselarasan bentuk organik yang disadur
dari wujud kerang mengingat letak bangunan berada di tepi laut.
Utzon mewujudkan bentuk sintesis alam dan sosial Sidney
Opera House dalam bentuk shell43 yang ditata sedemikian rupa. Shell itu
sendiri terbuat dari beton concrete yang solid yang ditutup dengan
keramik putih semi transparan yang dibuat khusus hanya untuk bangunan
ini.
42
Norberg Schulz, 1996, 172
43
Shell : Kerang, tempurung, kulit, kerangka
commit to user
Gambar 2.44
Gambar 2.45
Gambar Kerja Sidney Opera House
Sumber : Arch2o.com
Gambar 2.46
Interior Sidney Opera House
Sumber : Arch2o.com
c. Akustika
Sidney Opera House pada awalnya ditujukan untuk
menampung musik opera yang notabene tanpa pengeras. Akan tetapi
pada perkembangan penggunaannya gedung ini juga digunakan untuk
musik yang berpengeras. Bahkan akhir akhir ini 75% penggunaan
gedung ini didominasi oleh musik yang berpengeras. Oleh karena itu
terdapat ketimpangan dalam hal akustikal di gedung ini.
Musik tanpa pengeras membutuhkan ruangan yang kaya
akan pantulan suara, agar suara menjadi lebih keras dan lebih jelas.
Namun jika ruangan ini digunakan untuk ruangan musik berpengeras,
alhasil suara yang dihasilkan akan menjadi berbenturan antara pantulan
suara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan ketidak
jernihan suara.
Sistem akustikal di gedung ini kini banyak menggunakan
peredam suara daripada pemantul suara. Hal ini dikarenakan banyaknya
pertunjukan musik berpengeras yang menggunakan ruangan ini. Pelapis
ruang yang berupa kayu australian brushbox bersifat sangat absorbtif
terhadap gelombang suara. Kondisi demikian akan menguntungkan
pemnggunaan musik berpengeras, namun akan merugikan musik tanpa
commit to user
pengeras karena dalam jarak tertentu musik tersebut nyaris tidak dapat
terdengar dengan baik.44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user