Anda di halaman 1dari 14

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

”CULTURE IN FOOD OF INDONESIA”


BIDANG KEGIATAN: PKM-Kewirausahaan

Diusulkan oleh:
Jhonwart Charmindo Agustian Siregar (1006669351 / 2010)
Laurent Renato Sitorus (1006669433 / 2010)
Yohanes Himawan S ( )
Stefanus Wijaya ( )

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2010
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : CULTURE IN FOOD OF INDONESIA


2. Bidang Kegiatan : Sosial Ekonomi
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Jhonwart Charmindo Agustian Siregar
b. NIM : 1006669351
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Universitas : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : (Wisma Azelia) Jl. H. Amat ,kukusan / beiji
085266636997
f. Alamat email : cutbrayjhonwart@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 10.000.000,00
b. Sumber lain (sebutkan…) : Rp.

Kepala Unit Mahalum FKM UI Ketua Pelaksana Kegiatan

(Nisfarwati Volini, S.KM., M.KM.) (Jhonwart Charmindo Agustian S.)


NUP. 100013011 NIM. 1006669351
Halaman Sampul ...
Lembar Pengesahan ...
Daftar Isi ...
Ringkasan Organisasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Perumusan Masalah ...
C. Tujuan ...
D. Luaran yang Diharapkan ...
E. Kegunaan ...
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Aspek Umum dan Organisasi ...
B. Analisis SWOT ...
C. Metode Pelaksanaan ...
D. Jadwal Kegiatan ...
E. Rancangan Biaya ...
BAB III PENUTUPAN
Kesimpulan ...
Lampiran
A. MANAJEMEN
Nama Perusahaan : Culture in Food of Indonesia
Nama Pemilik : Jhonwart Charmindo A. S. , dkk
Bidang Usaha : Kuliner
Jumlah Karyawan : 10 Orang
B. PEMASARAN
Produk yang Dipasarkan : Aneka Kreasi Masakan Tradsisional Daerah
Sasaran Konsumen : Umum
Wilayah Pemasaran : JABODETABEK
Penetapan Harga Jual : Tergantung jenis produk, kisaran Rp. 20.000-
Rp. 30.000
C. PRODUKSI
Kapasitas Produksi : 50-100 porsi per hari (tergantung permintaan
konsumen)
Ketersediaan Bahan Baku : Diperoleh dari kebun organik
Fasilitas/Sarana Produksi : perangkat alat dapur, gedung, kursi, meja
D. KEUANGAN
Estimasi biaya awal : Rp. 10.000.000,00
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ide untuk membuat culture in food berawal dari kegemaran
salah satu anggota kelompok kami dalam makan masakan kuliner tradisional indonesia.
Dari ide tersebut, muncul lah sebuah ide untuk membuat restoran makanan tradisional
Kami berpikir dengan cara tersebut, akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh antara lain
menambah nilai ekonomi dan melestarikan budaya. Di samping itu, usaha ini juga dapat
mengurangi tingkat pengangguran.

B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam usaha ini antara lain:
a. Terbatasnya sumber daya atau peralatan untuk proses produksi culture in food
menjadi masalah dalam proses produksi.
b. Kurangnya modal untuk mengembangkan usaha.
c. Adanya ketidakpastian terhadap permintaan produk.
d. Jumlah pesaing usaha yang cukup banyak sehingga membutuhkan
diferensiasi produk.

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan usaha ini adalah:
a. Membuka lapangan usaha dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Mengasah kreativitas masyarakat.
c. Melatih jiwa kewirausahaan masyarakat.

D. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari usaha flannel ini adalah:
1. Menghasilkan produk berbahan makanan tradisional untuk menjadi salah satu
upaya pelestarian budaya.
2. Produk yang dapat melepaskan kerinduan pada kampung halaman

E. Kegunaan
Kegunaan dari pemanfaatan kain flannel ialah:
1. Menghasilkan makanan tradisional yang lezat, bergizi dan ekonomis
2. Menjadi media penyaluran kreatifitas dan jiwa kewirausahaan
masyarakat.

BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Aspek Umum dan Organisasi
Aneka kreasi culture in food dapat menghasilkan makanan yang sangat unik
dan banyak digemari. Oleh karena itu, menurut kami, usaha culture in food
memiliki potensi yang cukup tinggi bila dikembangkan. Ide usaha ini
berawal dari salah satu anggota tim yang sering melihat upaya pelestarian budaya sehingga ia
mencoba mengkreasikannya dengan makanan. Selain itu, ide tersebut juga muncul dari
kegemarannya dalam
membuat berbagai masakan .
Nama unit usaha kami adalah culture in food. Hal tersebut terinspirasi
dari keinginan kami yang ingin membuat sebuah restoran dengan dekorasi
budaya tradisional indonesia, jika usaha ini berkembang dengan baik. Berikut ini adalah
penjabaran singkat mengenai usaha kain flannel tersebut:

Usaha
Nama Unit Usaha : Culture in Food
Jenis : Kuliner Tradisional Indonesia
Pemilik : Jhonwart C. A. S. , dkk
Lokasi Usaha :
Produk : Seluruh kuliner tradisional indonesia
Jumlah Pekerja : 4 orang
Estimasi biaya awal : Rp. 10.000.000,00

Visi dan Misi


Visi : Menjadi usaha mandiri yang professional dalam menghasilkan
produk-produk yang berdaya guna tinggi, inovatif dan tepat sasaran demi
tercapainya kepuasan pelanggan.
Misi: promosi budaya

Struktur Organisasi
Pada dasarnya, setiap anggota dalam tim memiliki tanggung jawab yang
sama. Akan tetapi, bagian keuangan membawahi 3 divisi yaitu produksi,
promosi dan pemasaran, madia dan teknologi karena bagian keuangan
memiliki peran besar untuk jalannya pekerjaan dari 3 divisi tersebut.
Untuk pembagian hasil sendiri disesuaikan dengan kontribusi masingmasing
individu dalam unit usaha ini.

Pemilik

Keuangan

Produksi Promosi dan Pemasaran Media dan Teknologi

Pemilik : Jhonwart dan Lauren

Keuangan : Lauren dan Yohanes

Produksi : Yohanes dan Stefanus

Promosi dan Pemasaran : Stefanus dan Jhonwart

Media dan Teknologi : Lauren dan Yohanes

B. Analisis SWOT
Strengths
1. Produk yang kreatif, unik, fungsional dan inovatif
2. tidak membutuhkan modal yang terlalu besar
3. memiliki kekompakkan tim yang tinggi
4. memiliki jiwa wirausaha dan telah berpengalaman dalam berwirausaha
5. mendukung semboyan bhinneka tunggal ika
Weakness
1. peralatan dan teknologi yang masih sederhana
2. keterbatasan SDM yang dapat memproduksi
3. produksi yang masih bergantung pada pesanan
Opportunities
1. pangsa pasar yang cukup menjanjikan
2. dekat dengan target pemasaran
3. bahan baku yang murah dan mudah didapatkan
Threats
1. banyaknya pesaing yang menjual barang sejenis
2. ketidakpastian permintaan pasar.

C. Metode Pelaksanaan
1. Analisis Permintaan dan Penawaran
 Permintaan
Berbagai produk yang dihasilkan dari culture in food ini dapat
dipesan sesuai dengan permintaan konsumen. Oleh karena itu, kami
optimis terhadap jumlah permintaan terhadap produk tersebut. Selain
itu, produk ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain harganya
yang cukup terjangkau dan asli buatan tangan sehingga produknya
sangat unik dan disesuaikan dengan selera konsumen.
 Penawaran
Sebenarnya sudah banyak yang memproduksi barang sejenis, dari
mulai usaha kecil sampai industri besar. Akan tetapi, kami memiliki
spesifikasi yang berbeda dari usaha-usaha sejenis lainnya. Dari mulai
harga yang bersaing sampai dengan cara promosi atau penawaran
barang serta target pasar.

2. Market Size and Market Share


Pada dasarnya usaha kerajinan culture in food ini memiliki pasar yang
cukup luas yaitu untuk semua kalangan karena produknya yang bisa
disesuaikan dengan selera konsumen. Akan tetapi, untuk sementara
kami hanya membatasi pada kalangan mahasiswa, anak-anak dan
orang tua karena wilayah distribusinya pun masih melingkupi UI,
beberapa sekolah di JABODETABEK dan sekitarnya. Dengan produk yang
unik tersebut, akan dapat meningkatkan permintaan pasar.
Kami optimis usaha ini memiliki potensi pasar yang tinggi, meski pun
telah banyak pesaing yang terjun lebih dulu. Dengan spesifikasi yang
kami miliki dan harga yang cukup bersaing, usaha ini akan
berkembang dengan baik.

3. Marketing Mix

1. Produk
Terdapat beberapa jenis produk berbahan dasar makanan tradisional yang akan
diproduksi. Namun, semua produk tetap menekankan pada keinginan
dan kepuasan konsumen. Jenis produk pun akan disesuaikan dengan
fungsi dan tren yang sedang diminati saat ini. Jadi tidak hanya fungsi
estetis yang dilihat, namun fungsi utilitasnya pun tetap diperhatikan.
Product ready-to-sell
Produk yang kami produksi ini ditujukan untuk langsung dijual jika
konsumen merasa cocok dan sesuai atau dapat dikonsinyasi sesuai
dengan keinginan konsumen.
Product ready-to-stock
Ialah produk yang kegunaannya hampir sama dengan product readyto-
sell, ditujukan untuk langsung dijual jika konsumen merasa cocok
dan sesuai atau dapat juga dikonsinyasi.
Product customized
Produk yang hanya akan diproduksi jika ada pesanan. Spesifikasi
produk disesuaikan dengan keinginan pemesan.

Jenis Produk yang akan diproduksi:


seluruh makanan tradisional indonesia
PRODUK-INOVASI
Melihat banyaknya potensi pesaing yang akan menggeluti usaha
sejenis maka diperlukan diferensiasi produk yang cukup inovatif.
Diferensiasi produk dilakukan dengan cara selalu mengutamakan higeanitas makanan

2. Tempat Usaha
Kami memilih kosan salah satu anggota tim kami sebagai tempat
usaha. Di tempat usaha itulah, produk diproduksi dan didisplay.
Tempat usaha kami berlokasi di daerah PoCin (Pondok Cina) yang
merupakan wilayah ramai dan tempat kos mahasiswa.
Pertimbangannya ialah kemudahan menjangkau target pemasaran dan
promosi serta kemudahan akses dalam memperoleh bahan baku.

3. Promosi
Tahap promosi yang akan kami lakukan adalah introduction, growth,
dan mature. Tahap introduction merupakan elemen penting dalam
proses promosi, karena pada tahap inilah produk kami mulai
dikenalkan pada pangsa pasar. Pada tahap introduction, kami akan
menggencarkan promosi baik secara personal maupun komunitas.
Beberapa contoh produk akan kami coba kenalkan, bisa dilakukan
ketika jam-jam kuliah atau jam-jam isirahat di kantin. Beberapa
keunggulan dari produk ini yaitu murah dan unik, akan lebih kami
tekankan ketika melakukan promosi. Selanjutnya, pada tahap growth,
kami akan mencoba melebarkan sayap dengan melakukan penjualan
secara online dilengkapi dengan katalog jenis produk sehingga
konsumen dapat memilih jenis produk yang cocok atau dapat memesan
sendiri sesuai dengan spesifikasi masing-masing. Kami juga akan
mencoba menjalin kerjasama dengan beberapa koneksi seperti di
Kober atau di koperasi mahasiswa fakultas masing-masing, atau jika
memungkinkan, kami akan mencoba membuka stand penjualan di
event-event yang diselenggarakan di UI. Terakhir, pada tahap mature,
kami hanya akan memaksimalkan usaha-usaha promosi yang telah
dilakukan. Pada tahap ini pun, kami akan mencoba mematenkan nama
CULTURE IN FOOD dan beberapa produk yang dihasilkan.

4. Harga
Penetapan harga produk ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan
dalam proses pembuatan dan pemakaian bahan baku.

5. STP Analysis
Segmenting
Segmen utama terbagi menjadi: masyarakat.
Segmentasi dinilai dari kesamaan keempatnya yang menyukai produk
yang unik dan murah.
Targeting
Target utama kami ialah mahasiswa. Hal ini disebabkan pemilik
merupakan mahasiswa yang berada di lingkungan kampus dan dekatnya
lokasi usaha dengan tempat kos mahasiswa. Sedangkan untuk meraih
beberapa segmen lain, kami akan mencoba bekerjasama dengan beberapa
koneksi seperti di kober atau berusaha mempromosikannya di daerah
ramai seperti Detos atau Margo City.
Positioning
Usaha produk berbahan dasar flanel ini merupakan salah satu alternatif
usaha yang sangat visibel dilakukan, dilihat dari tidak membutuhkan
modal besar dan mudahnya mendapat bahan baku. Tak ayal jika ke depan,
usaha ini akan mulai digeluti sehingga jumlah pesaing akan semakin
banyak. Oleh karena itu, perlu strategi penjualan yang tepat agar produk
kami tetap laku di pasaran. Dengan berbagai pertimbangan, kami
memutuskan untuk mencoba menerapkan focus and low cost strategy,
dengan strategi tersebut diharapkan menjadi nilai keunggulan untuk dapat
berkompetitif dalam usaha ini. Kami akan menekankan pada produk yang
sesuai dengan kustomisasi dan spesifikasi konsumen. Konsumen memiliki
kebebasan menentukan spesifikasi pesanannya sendiri dan konsumen tak
perlu khawatir dengan harga, karena dengan harga yang terjangkau (low
cost strategy) tetap dapat mendapat produk unik yang sesuai dengan
keinginan konsumen.

D. Jadwal Kegiatan
Pada dasarnya, proses produksi usaha kreasi flannel tersebut tidak
memerlukan waktu yang lama. Bahkan dapat selesai dalam waktu satu
hari atau sesuai tingkat kesulitan produk. Akan tetapi, untuk mencapai
hasil yang maksimal, maka diperlukan ketelitian juga dalam proses
pengerjaannya.

E. Rancangan Biaya
Biaya Tetap (Fixed Cost)

Rincian Biaya Harga Satuan Jumlah Total Biaya (menyesuaikan)

TOTAL BIAYA Rp 10.000.000,00


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a. Usaha culture in food merupakan usaha yang menghasilkan produk yang sangat unik
dan memiliki daya jual tinggi.
b. Usaha culture in food memiliki prospek yang sangat baik dan cukup menjanjikan.
c. Biaya produksi kerajinan flannel terbilang cukup rendah sehingga harga
jualnya pun sangat terjangkau.
LAMPIRAN
Biodata Kelompok
Nama Lengkap : Jhonwart Charmindo Agustian Siregar
Tempat, tanggal lahir : Jambi , 10 Agustus 1992
NPM : 1006669351
Departemen/Angkatan: Kesehatan Masyarakat / 2010
Alamat : Wisma Azelia / Jl. H. Amat ,kukusan, beiji
No. Hp : 085266636997
Alamat e-mail : cutbrayjhonwart@yahoo.com

Nama Lengkap : Laurent Renato Sitorus


Tempat, tanggal lahir : Pekanbaru, 19 Maret 1992
NPM : 1006669433
Departemen/Angkatan: Kesehatan Masyarakat / 2010
Alamat : Asrama UI Depok
No. Hp : 081371873747
Alamat e-mail : rentlagi@gmail.com

Nama Lengkap : Stefanus Wijaya


Tempat, tanggal lahir : 6 Maret 1992
NPM : 1006761332
Departemen/Angkatan: Kesehatan Masyarakat 2010
Alamat : Jalan Dahlia no. 25 Cimahi
No. Hp : 081910253371
Alamat e-mail : stefanus_wijaya_stomichi@yahoo.com

Nama Lengkap : Yohanes Himawan Sedyahutama


Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 19 April 1992
NPM : 1006670965
Departemen/Angkatan: Kesehatan Masyarakat / 2010
Alamat : Jalan Hanjuang Blok H3/24 BSD – Tangerang Selatan
No. Hp : 081510860754
Alamat e-mail : yohanes.himawan@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai