Diusulkan oleh:
Jhonwart Charmindo Agustian Siregar (1006669351 / 2010)
Laurent Renato Sitorus (1006669433 / 2010)
Yohanes Himawan S ( )
Stefanus Wijaya ( )
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2010
LEMBAR PENGESAHAN
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam usaha ini antara lain:
a. Terbatasnya sumber daya atau peralatan untuk proses produksi culture in food
menjadi masalah dalam proses produksi.
b. Kurangnya modal untuk mengembangkan usaha.
c. Adanya ketidakpastian terhadap permintaan produk.
d. Jumlah pesaing usaha yang cukup banyak sehingga membutuhkan
diferensiasi produk.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan usaha ini adalah:
a. Membuka lapangan usaha dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Mengasah kreativitas masyarakat.
c. Melatih jiwa kewirausahaan masyarakat.
E. Kegunaan
Kegunaan dari pemanfaatan kain flannel ialah:
1. Menghasilkan makanan tradisional yang lezat, bergizi dan ekonomis
2. Menjadi media penyaluran kreatifitas dan jiwa kewirausahaan
masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Aspek Umum dan Organisasi
Aneka kreasi culture in food dapat menghasilkan makanan yang sangat unik
dan banyak digemari. Oleh karena itu, menurut kami, usaha culture in food
memiliki potensi yang cukup tinggi bila dikembangkan. Ide usaha ini
berawal dari salah satu anggota tim yang sering melihat upaya pelestarian budaya sehingga ia
mencoba mengkreasikannya dengan makanan. Selain itu, ide tersebut juga muncul dari
kegemarannya dalam
membuat berbagai masakan .
Nama unit usaha kami adalah culture in food. Hal tersebut terinspirasi
dari keinginan kami yang ingin membuat sebuah restoran dengan dekorasi
budaya tradisional indonesia, jika usaha ini berkembang dengan baik. Berikut ini adalah
penjabaran singkat mengenai usaha kain flannel tersebut:
Usaha
Nama Unit Usaha : Culture in Food
Jenis : Kuliner Tradisional Indonesia
Pemilik : Jhonwart C. A. S. , dkk
Lokasi Usaha :
Produk : Seluruh kuliner tradisional indonesia
Jumlah Pekerja : 4 orang
Estimasi biaya awal : Rp. 10.000.000,00
Struktur Organisasi
Pada dasarnya, setiap anggota dalam tim memiliki tanggung jawab yang
sama. Akan tetapi, bagian keuangan membawahi 3 divisi yaitu produksi,
promosi dan pemasaran, madia dan teknologi karena bagian keuangan
memiliki peran besar untuk jalannya pekerjaan dari 3 divisi tersebut.
Untuk pembagian hasil sendiri disesuaikan dengan kontribusi masingmasing
individu dalam unit usaha ini.
Pemilik
Keuangan
B. Analisis SWOT
Strengths
1. Produk yang kreatif, unik, fungsional dan inovatif
2. tidak membutuhkan modal yang terlalu besar
3. memiliki kekompakkan tim yang tinggi
4. memiliki jiwa wirausaha dan telah berpengalaman dalam berwirausaha
5. mendukung semboyan bhinneka tunggal ika
Weakness
1. peralatan dan teknologi yang masih sederhana
2. keterbatasan SDM yang dapat memproduksi
3. produksi yang masih bergantung pada pesanan
Opportunities
1. pangsa pasar yang cukup menjanjikan
2. dekat dengan target pemasaran
3. bahan baku yang murah dan mudah didapatkan
Threats
1. banyaknya pesaing yang menjual barang sejenis
2. ketidakpastian permintaan pasar.
C. Metode Pelaksanaan
1. Analisis Permintaan dan Penawaran
Permintaan
Berbagai produk yang dihasilkan dari culture in food ini dapat
dipesan sesuai dengan permintaan konsumen. Oleh karena itu, kami
optimis terhadap jumlah permintaan terhadap produk tersebut. Selain
itu, produk ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain harganya
yang cukup terjangkau dan asli buatan tangan sehingga produknya
sangat unik dan disesuaikan dengan selera konsumen.
Penawaran
Sebenarnya sudah banyak yang memproduksi barang sejenis, dari
mulai usaha kecil sampai industri besar. Akan tetapi, kami memiliki
spesifikasi yang berbeda dari usaha-usaha sejenis lainnya. Dari mulai
harga yang bersaing sampai dengan cara promosi atau penawaran
barang serta target pasar.
3. Marketing Mix
1. Produk
Terdapat beberapa jenis produk berbahan dasar makanan tradisional yang akan
diproduksi. Namun, semua produk tetap menekankan pada keinginan
dan kepuasan konsumen. Jenis produk pun akan disesuaikan dengan
fungsi dan tren yang sedang diminati saat ini. Jadi tidak hanya fungsi
estetis yang dilihat, namun fungsi utilitasnya pun tetap diperhatikan.
Product ready-to-sell
Produk yang kami produksi ini ditujukan untuk langsung dijual jika
konsumen merasa cocok dan sesuai atau dapat dikonsinyasi sesuai
dengan keinginan konsumen.
Product ready-to-stock
Ialah produk yang kegunaannya hampir sama dengan product readyto-
sell, ditujukan untuk langsung dijual jika konsumen merasa cocok
dan sesuai atau dapat juga dikonsinyasi.
Product customized
Produk yang hanya akan diproduksi jika ada pesanan. Spesifikasi
produk disesuaikan dengan keinginan pemesan.
2. Tempat Usaha
Kami memilih kosan salah satu anggota tim kami sebagai tempat
usaha. Di tempat usaha itulah, produk diproduksi dan didisplay.
Tempat usaha kami berlokasi di daerah PoCin (Pondok Cina) yang
merupakan wilayah ramai dan tempat kos mahasiswa.
Pertimbangannya ialah kemudahan menjangkau target pemasaran dan
promosi serta kemudahan akses dalam memperoleh bahan baku.
3. Promosi
Tahap promosi yang akan kami lakukan adalah introduction, growth,
dan mature. Tahap introduction merupakan elemen penting dalam
proses promosi, karena pada tahap inilah produk kami mulai
dikenalkan pada pangsa pasar. Pada tahap introduction, kami akan
menggencarkan promosi baik secara personal maupun komunitas.
Beberapa contoh produk akan kami coba kenalkan, bisa dilakukan
ketika jam-jam kuliah atau jam-jam isirahat di kantin. Beberapa
keunggulan dari produk ini yaitu murah dan unik, akan lebih kami
tekankan ketika melakukan promosi. Selanjutnya, pada tahap growth,
kami akan mencoba melebarkan sayap dengan melakukan penjualan
secara online dilengkapi dengan katalog jenis produk sehingga
konsumen dapat memilih jenis produk yang cocok atau dapat memesan
sendiri sesuai dengan spesifikasi masing-masing. Kami juga akan
mencoba menjalin kerjasama dengan beberapa koneksi seperti di
Kober atau di koperasi mahasiswa fakultas masing-masing, atau jika
memungkinkan, kami akan mencoba membuka stand penjualan di
event-event yang diselenggarakan di UI. Terakhir, pada tahap mature,
kami hanya akan memaksimalkan usaha-usaha promosi yang telah
dilakukan. Pada tahap ini pun, kami akan mencoba mematenkan nama
CULTURE IN FOOD dan beberapa produk yang dihasilkan.
4. Harga
Penetapan harga produk ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan
dalam proses pembuatan dan pemakaian bahan baku.
5. STP Analysis
Segmenting
Segmen utama terbagi menjadi: masyarakat.
Segmentasi dinilai dari kesamaan keempatnya yang menyukai produk
yang unik dan murah.
Targeting
Target utama kami ialah mahasiswa. Hal ini disebabkan pemilik
merupakan mahasiswa yang berada di lingkungan kampus dan dekatnya
lokasi usaha dengan tempat kos mahasiswa. Sedangkan untuk meraih
beberapa segmen lain, kami akan mencoba bekerjasama dengan beberapa
koneksi seperti di kober atau berusaha mempromosikannya di daerah
ramai seperti Detos atau Margo City.
Positioning
Usaha produk berbahan dasar flanel ini merupakan salah satu alternatif
usaha yang sangat visibel dilakukan, dilihat dari tidak membutuhkan
modal besar dan mudahnya mendapat bahan baku. Tak ayal jika ke depan,
usaha ini akan mulai digeluti sehingga jumlah pesaing akan semakin
banyak. Oleh karena itu, perlu strategi penjualan yang tepat agar produk
kami tetap laku di pasaran. Dengan berbagai pertimbangan, kami
memutuskan untuk mencoba menerapkan focus and low cost strategy,
dengan strategi tersebut diharapkan menjadi nilai keunggulan untuk dapat
berkompetitif dalam usaha ini. Kami akan menekankan pada produk yang
sesuai dengan kustomisasi dan spesifikasi konsumen. Konsumen memiliki
kebebasan menentukan spesifikasi pesanannya sendiri dan konsumen tak
perlu khawatir dengan harga, karena dengan harga yang terjangkau (low
cost strategy) tetap dapat mendapat produk unik yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
D. Jadwal Kegiatan
Pada dasarnya, proses produksi usaha kreasi flannel tersebut tidak
memerlukan waktu yang lama. Bahkan dapat selesai dalam waktu satu
hari atau sesuai tingkat kesulitan produk. Akan tetapi, untuk mencapai
hasil yang maksimal, maka diperlukan ketelitian juga dalam proses
pengerjaannya.
E. Rancangan Biaya
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Kesimpulan
a. Usaha culture in food merupakan usaha yang menghasilkan produk yang sangat unik
dan memiliki daya jual tinggi.
b. Usaha culture in food memiliki prospek yang sangat baik dan cukup menjanjikan.
c. Biaya produksi kerajinan flannel terbilang cukup rendah sehingga harga
jualnya pun sangat terjangkau.
LAMPIRAN
Biodata Kelompok
Nama Lengkap : Jhonwart Charmindo Agustian Siregar
Tempat, tanggal lahir : Jambi , 10 Agustus 1992
NPM : 1006669351
Departemen/Angkatan: Kesehatan Masyarakat / 2010
Alamat : Wisma Azelia / Jl. H. Amat ,kukusan, beiji
No. Hp : 085266636997
Alamat e-mail : cutbrayjhonwart@yahoo.com