Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO 1

Seorang wanita ny. Y berusia 50 tahun berobat ke poliklinik


saraf dengan keluhan ketika bangun tidur, wajah nyonya Y tiba-
tiba perot dan ia tidak dapat menggerakkan tangan dan kakinya
sebelah kiri.
A. Lakukan anamnesis lengkap pada pasien tersebut!
B. Lakukan pemeriksaan fisik yang terkait keluhan pasien!
C. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan?
D. Apa diagnosis klinis, topis, dan etiologis-nya?
E. Apa terapi yang diperlukan? Tuliskan resepnya!
F. Apa konseling dan edukasinya?
SKENARIO 2
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan
kesemutan pada telapak tangan kanannya.
A. Lakukan anamnesis lengkap pada pasien tersebut!
B. Lakukan pemeriksaan fisik yang terkait keluhan pasien!
C. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan?
D. Apa diagnosis klinis, topis, dan etiologis-nya?
E. Apa terapi yang diperlukan? Tuliskan resepnya!
F. Apa konseling dan edukasinya?
SKENARIO 1
A. ANAMNESIS : identitas pasien lengkap
(nama,alamat,umur,pekerjaan)
RPK :
1. Bu, keluhan yang dirasakan apa bu?
- Ini tangan dan kaki saya yang kiri tiba-tiba ga bisa
digerakkan dok, dan wajah saya tiba-tiba perot seperti ini
2. Sejak kapan bu?
- Sejak 2 hari lalu dok.
3. Apakah tangan kaki ibu benar-benar tidak bisa digerakkan
sama sekali atau masih bisa gerak tapi lemah?
- Masih bisa dok tapi ya lemah gini
4. Kalau masih bisa digerakkan apakah yg dirasakan
pergerakannya kaku atau malah loyo/lemas gitu bu?
- Rasanya kaku dok.
5. Keluhan ini dirasakannya terus menerus sampai saat ini bu?
- Iya dok ini masih kaku gabisa bergerak dok.
6. Sebelum kejadian ini ibu melakukan kegiatan apa bu?
- Saya sedang tidur dok lalu pas bangun tiba-tiba sudah
seperti ini.
7. Kalau yang memperberat keadaan ibu saat sedang apa bu?
- Kalau kerja bersih-bersih rumah gitu udah ndak kuat dok.
8. Kalau lagi seperti ini keadaanya paling enak dibuat apa bu?
- Ya paling enak untuk istirahat dok, untuk tiduran.
9. Ada keluhan lain lagi bu?
- kalau bicara jadi susah juga dok karena mulut saya seperti
ini, bicara saya juga pelo
RPD :
10. Dulu pernah sakit seperti ini juga bu?
- Tidak pernah dok.
11. Ibu memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau DM?
- Tidak ada dok.
12. Ibu sebelumnya pernah dirawat di RS karena sakit?
- Tidak pernah dok.
RPK :
13. Apakah dikeluarga ibu ada yang pernah sakit seperti ini?
- Tidak ada dok
14. Di keluarga ibu ada yg punya darah tinggi atau DM?
- Nenek saya DM dok.
RPSosEk :
15. Di rumah ibu kebersihannya bagaimana?
- Bersih kok dok, saya orangnya gasuka lihat kotor.
16. Di rumah ada yang merokok atau konsumsi alkohol?
- Tidak ada dok.

Baik bu, saya akan lakukan pemeriksaan pada ibu apakah


ibu bersedia?

B. PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan tanda vital: kesadaran, pernapasan, nadi, suhu,
tekanan darah harus diukur kanan dan kiri , VAS score nyeri
• Pemeriksaaan jantung paru
• Pemeriksaan bruit karotis dan subklavia
(bila sudah tercantum tidak usah diperiksa)
• Pemeriksaan neurologis
• a. Kesadaran: tingkat kesadaran diukur dengan
menggunakan Glassgow Coma Scale (GCS) -> GCS 15
• b.Mata : pupil bulat? Isokor / anisokor? Hasil : bulat dan
isokor
• b. Tanda rangsang meningeal: periksa neck sign dulu, kaku
kuduk,  hasil : kaku kuduk (-)
• c. Saraf kranialis: terutama Nn. VII, XII
- hasil : N.VII = bisa mengerutkan dahi kiri dan kanan,
bibir tertarik ke kanan,tidak dapat
menggelembungkan pipi kiri.
- N.XII = Lidah menyimpang ke sisi kiri, tidak ada atrofi
lidah, fasciculasi tidak ada
• d. Motorik: kekuatan, tonus, trofi, refleks fisiologis, refleks
patologis,klonus
superior inferior
- gerak - +/ - +/
- Kekuatan - 555/444 - 555/444
- Tonus - N/ - N/
- RF - ++ / +++ - ++ / +++
- RP - -/+ - -/+
- Klonus - -/- - -/+
- Trofi - -/- - -/-
-
• e. Sensorik ( bila ada keluhan kesemutan) : bandingkan
kanan dan kiri dgn kapas
• - hasil : tidak ada hipesethesi (normal)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-CT SCAN OTAK : Lesi hipodens di hemisfer cerebri dextra
-Darah rutin ( Hb, Hematokrit)
-EKG
-Kadar Gula darah
-Elektrolit serum

D. DIAGNOSIS KLINIS
DK : Hemiparesis sinistra spastik
Paresis N.VII sinistra central
Paresis N.XII sinistra central
DT : suspek hemisfer cerebri dextra
DE : Stroke non hemoragik / stroke infark
E. Terapi dan Edukasi
- Modifikasi gaya hidup : olahraga teratur
- Kontrol faktor risiko
- Beri obat-obat anti platelet : klopidogrel tab 75 mg 1 kali
sehari
Setelah dapat didiagnosis stroke non hemoragik, rujuk pasien ke
pelayanan sekunder yang terdapat dokter spesialis saraf.

SKENARIO 2
A. ANAMNESIS : identitas pasien lengkap
(nama,alamat,umur,pekerjaan)
RPK :
1. Pak, keluhan yang dirasakan apa bu?
- Ini tangan kanan saya rasanya sakit dok seperti kesemutan
2. Sejak kapan pak?
- Sejak 5 hari lalu dok.
3. Lokasi yang paling nyeri dimana pak?
- Ini dok di pergelangan tangan sm di telapak tangannya
sakit sekali.
4. Nyeri yang dirasakan seperti apa pak?
- Nyeri sekali gitu dok, terkadang kayak kesemutan gitu
5. Kalau dibuat aktivitas masih bisa tidak pak?
- bisa dok, tapi ya sakit sekali
6. Keluhan ini dirasakannya terus menerus atau saat tertentu
saja?
- Iya dok rasanya nyeri terus tapi paling sakit pas malam
hari dok.
7. Sebelum kejadian ini bapak melakukan kegiatan apa pak?
- Saya memang sudah seminggu ini lagi panen dok, trs saya
lembur nyangkul di sawah sampai sore
8. Kalau yang memperberat keadaan ini saat sedang apa pak?
- Kalau kerja macul berat saya ga kuat dok yang tangan
kanannya rasanya nyeri sekali.
9. Kalau lagi seperti ini keadaanya paling enak dibuat apa pak?
- Ya paling enak untuk istirahat dok, tangannya diistirahatin
gitu.
10. Ada keluhan lain lagi pak?
- Tidak ada dok.
RPD :
11. Dulu pernah sakit seperti ini juga?
- Tidak pernah dok.
12. Bapak memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau DM?
- Tidak ada dok.
13. Bapak sebelumnya pernah dirawat di RS karena sakit?
- Tidak pernah dok.
RPK :
14. Apakah dikeluarga bapak ada yang pernah sakit seperti
ini?
- Tidak ada dok
15. Di keluarga bapak ada yg punya darah tinggi atau DM?
- Ayah saya DM dok.
RPSosEk :
16. Di rumah bapak kebersihannya bagaimana?
- Bersih kok dok, saya orangnya gasuka lihat kotor.
17. Di rumah ada yang merokok atau konsumsi alkohol?
- Tidak ada dok.

Baik pak, saya akan lakukan pemeriksaan pada ibu apakah


ibu bersedia?

B. PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan tanda vital: kesadaran, pernapasan, nadi, suhu,


tekanan darah harus diukur kanan dan kiri , VAS score nyeri (1-
10) = hasil VAS 6-7
• Pemeriksaan neurologis
• A. Phallen test = parestesia di ibu jari, jari telunjuk, dan ½
lateral jari manis (+)
• B. Tinnel sign = pasien merasakan paresthesia di distal dari
pergelangan tangan (+)
• C. Motorik: kekuatan, tonus, trofi, refleks fisiologis, refleks
patologis,klonus
superior inferior
- gerak - +/+ - +/+
- Kekuatan - 444/555 - 444/555
- Tonus - N/N - N/N
- RF - ++ / ++ - ++ / ++
- RP - -/- - -/-
- Klonus - -/- - -/-
- Trofi - -/- - -/-
-
• D. Sensorik ( bila ada keluhan kesemutan) : bandingkan
kanan dan kiri dgn kapas
• - hasil : ada hipesethesi pada telapak tangan kanan

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan neurofisiologi (EMG)
- Px. Radiologi
-Kadar Gula darah
- Darah rutin

D. DIAGNOSIS KLINIS
• Diagnosis klinis : nyeri dan paresthesia jari I,II,III tangan kanan
• Diagnosis topis : n. Medianus dextra
• Diagnosis etiologis : entrapment (Carpal tunnel syndrome)

E. Terapi
- Istirahatkan pergelangan tangan.
- Obat anti inflamasi non steroid.
- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan.
Bidai dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada
malam hari (Night Splint) selama 2-3 minggu.
- Injeksi steroid :
• Deksametason 1-4 mg atau
• Hidrokortison 10-25 mg atau
• Metilprednisolon 20 mg atau 40 mg
Diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan
menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah
proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon
musculus palmaris longus. Bila belum berhasil, suntikan
dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih.
- Vitamin B6 (piridoksin)
CTS yang diakibatkan defisiensi piridoksin à piridoksin 100-
300 mg/hari selama 3 bulan. Dosis besar dapat menimbulkan
neuropati.
- Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi
pergelangan tangan.

Anda mungkin juga menyukai