Fokus dalam penelitian ini adalah penerapan etika bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran di
umrah / biro perjalanan haji "X" Surabaya. Peneliti meneliti pelaksanaan etika bisnis Islam dalam
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Tour "X" dan Travel, dengan menggunakan sifatsifat
Rasulullah (Shiddiq, Istiqamah, fathanah, Amanah dan Tabligh) sebagai acuan untuk etika bisnis
Islam. Berdasarkan fokus penelitian ini kemudian merancang penelitian sesuai dengan metode
penelitian ini adalah studi kasus jelas.
Terpilih sebagai pendekatan studi kasus dalam penelitian karena studi kasus pendekatan
studi hatihati unit sosial beberapa (seperti perusahaan atau divisi dalam perusahaan) pada
pertanyaan tentang bisnis yang nyata dalam upaya untuk menentukan faktorfaktor apa yang
dapat membuat keberhasilan dan kegagalan dalam sebuah organisasi. Alasan untuk studi kasus
explanatori sebagai metode penunjukan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompleksitas
isu etika bisnis yang menjadi fokus penelitian. Etika bisnis adalah topik yang ekstrim dan unik yang
biasanya sulit untuk diselidiki dan mengenai kerahasiaan sehingga metode studi kasus explanatori
dianggap sebagai metode yang tepat karena peneliti dapat menganalisis penerapan etika bisnis
Islam secara komprehensif. Selain itu, penerapan etika bisnis adalah masalah kontemporer
dengan konteks kehidupan nyata yang meskipun mendapatkan perhatian dan banyak artikel yang
dilaporkan di media massa tapi kurang diteliti dalam penelitian akademik.
Informan dalam penelitian ini adalah pemilik sekaligus Presiden " X "Tour dan Travel, dan
Manajer Pemasaran" "Tour X dan Travel. Selain melakukan wawancara dengan Presiden dan
Manajer Pemasaran, peneliti juga melakukan observasi partisipatif yaitu dengan melakukan
pengamatan langsung pemasaran komunikasi yang dilakukan oleh layanan pelanggan Tour "X"
dan Travel dalam berkomunikasi layanan mereka kepada calon jamaah. Bauran komunikasi lain
seperti sponsor, serta acaraacara khusus dan pengalaman hanya dilakukan sementara oleh "X"
Tour dan Travel, tidak rutin. Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Tour "X" dan Wisata
lebih melalui layanan pelanggan (personal selling) karena lebih banyak orang dapat
berkomunikasi dan meminta berhubungan langsung umrah atau haji produk. Selama
pengamatan, peneliti berpurapura menjadi calon jamaah, mengamati proses komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh layanan pelanggan Tour "X" dan Travel. Observasi partisipasi
dilakukan selama dua minggu di dua kantor operasional Tour "X" dan Travel, yaitu di Graha "X"
dan di Graha Pena. Untuk membuktikan dan membandingkan hasil wawancara serta observasi
partisipatif dengan "X" Tour dan Travel, penelitian ini juga dilengkapi dengan hasil wawancara
dengan beberapa orang yang telah menggunakan jasa perjalanan haji dan umrah "X" Tour dan
Travel.
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
kualitatif (dalam bentuk katakata). Metode deskriptif dapat didefinisikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang meneliti dengan menggambarkan / melukiskan keadaan subjek / objek
(orang, lembaga, komunitas dan lainlain) pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang
tampak atau sebagaimana adanya (Soejono, 1999 : 23). Dengan analisis deskriptif, peneliti
menggambarkan informasi seperti ini sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga dalam hal ini
peneliti akan menjelaskan tentang pelaksanaan etika bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran
"X" Tour dan Surabaya Travel dengan Siddiq, Istiqamah, fathanah, amanah dan Tabligh sebagai
referensi untuk etika bisnis Islam.
Hasil dan Pembahasan munculnya wacana etika bisnis pemikiran didorong oleh realitas bisnis
yang mengabaikan nilainilai etika. Untuk beberapa, bisnis dipandang sebagai kegiatan ekonomi
yang bertujuan sematamata keuntungan. Untuk menemukan keuntungan segala cara yang
mungkin dalam melakukan bisnis. Orientasi keuntungan dengan etika pengabaian dalam perilaku
bisnis menyebabkan sejumlah besar tindakan yang dilakukan pengusaha yang tidak hanya
merugikan konsumen, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Seperti dilaporkan secara luas di
surat kabar atau media berita mengenai pelanggaran etika yang dilakukan oleh pengusaha, tidak
terkecuali atau agen perjalanan umrah haji, pelanggaran dilaporkan etika bisnis yang telah
dilakukan, seperti ketidaksesuaian antara apa yang dijanjikan kepada jamaah dalam promosi
dengan apa yang diperoleh jamaah.
"X" Tour dan Travel adalah agen perjalanan yang menyediakan jasa perjalanan, seperti tur, umrah
atau haji. Adapun program perjalanan dari Tour "X" dan Travel adalah Umrah dan Haji Program,
Tiket Domestik dan Internasional, Domestik / Tour Internasional, Inbound / tur Outbound, Hotel
Reservation, Dokumen Perjalanan: Paspor / Visa, bus Rent Car / Tourist, dan sebuah Money
Changer. Komunikasi bauran pemasaran dilakukan oleh Tour "X" dan Web iklan, promosi
penjualan, personal selling, pemberian sponsor, dan WOM (word of mouth). Sebagai badan
usaha yang bergerak dalam bidang agama, sudah sepatutnya "X" Tour dan Travel menerapkan
etika bisnis Islam dalam kegiatan usahanya, termasuk dalam komunikasi pemasaran. Berikut
adalah penjelasan mengenai pelaksanaan etika bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran agen
perjalanan haji / umrah Tour "X" dan Surabaya Travel.
Shiddiq adalah sifat Nabi yang berarti benar dan jujur (Kertajaya dan Sula, 2006). Yang
benar dalam arti menceritakan suatu hal dengan benar dan tidak ada unsur penipuan atau
penyembunyian unsur sesuatu. Pemasar harus selalu menjunjung tinggi kebenaran informasi
yang diberikan serta jujur dalam menjelaskan keunggulan serta kelemahan dari produk yang
ditawarkan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan "X" Tour dan Travel
(Presiden dan Manajer Pemasaran) diperoleh informasi bahwa "X" Tour dan Travel dalam
komunikasi pemasaran yang dilakukan selalu menginformasikan apa yang telah diprogram dalam
Umroh atau Haji program. Dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan umrah atau haji,
"X" Tour dan Travel tidak pernah menutupnutupi, perangkap, memanipulasi informasi, atau
melebihlebihkan informasi yang disajikan kepada jamaah tersebut. Berdasarkan pengamatan
juga diperoleh hasil bahwa Layanan Pelanggan selalu menjelaskan sesuai dengan apa yang
dinyatakan dalam brosur. "X" Tour dan Travel dalam pemasaran communicationsin brosur. Dalam
brosur, telah ditulis biaya sudah termasuk dalam harga serta biaya yang belum termasuk dalam
harga, sehingga jamaah bisa memahami harga komponen. "X" Tour dan Travel juga terus
meyakinkan orang bahwa jamaah akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan kepada mereka
dan memberitahu. Ini isevidenced oleh pengakuan dari Jamah bahwa sementara mereka
mendapatkan apa yang telah diinformasikan dan berjanji kepada mereka, seperti hotel, peralatan
selama umrah atau haji, makanan, ketepatan waktu dari agenda pelaksanaan ibadah, dan fasilitas
lainnya umrah atau haji.
berdasarkan penelitian yang telah diuraikan "X" Tour dan Travel telah menerapkan etika
bisnis Islam (Shiddiq) dalam komunikasi pemasaran. Sebagaimana dijelaskan dalam teori,
Shiddiq berarti benar, jujur, tidak menutupi dan tidak menipu. Dalam hal ini secara keseluruhan
"X" Tour dan Travel telah menerapkan Shiddiq dalam komunikasi pemasaran.
Seorang pemasar yang Istiqamah pemasar yang tidak cepat menyerah pada tantangan
atau tekanan. Istiqamah marketer yang memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas sehingga tidak
mudah dipengaruhi, karena berfokus pada sesuatu yang ingin saya capai. Dengan itu dalam
pikiran, pemasaran tidak menjadi kaku untuk perubahan, tapi masih ide inovatif terhadap dinamis.
Berdasarkan interviewsbeen yang dilakukan dengan diperoleh informasi bahwa "X" Tour
dan jadwal Travel untuk semua iklan, iklan baik di televisi atau iklan di radio . Tapi tidak menutup
kemungkinan bila ada suatu peristiwa atau pameran Haji dan umrah, "X" Tour dan Travel akan
dijadwalkan untuk mempromosikan program umrah atau haji. "X" Tour dan Travel juga selalu
konsisten dan berulang kali dalam menyampaikan informasi terkait Umrah atau Haji ke jamaah
telah menjadi pelanggan atau jamaah yang baru. Hal ini dilakukan karena setiap tahun pasti ada
perubahan seperti harga, fasilitas, hotel atau paket lakukan sendiri. Hal ini didukung oleh
pengamatan yang menunjukkan "X" Tour dan kontak Travel lagi jamaah untuk menginformasikan
informasi terkait program umrah dan haji, serta pengakuan jamaah yang yang mengatakan bahwa
"X" Tour dan Travel selalu mengulangi dan menginformasikan lagi informasi yang program terkait
umroh dan haji. Jamaah juga Menyatakan bahwa layanan pelanggan juga selalu menghubungi
dan tindak lanjut untuk memastikan dan mengkonfirmasi terkait hal umrah atau haji, seperti
jaminan informasi dari tanggal, kelengkapan persyaratan administrasi, serta agenda terdekat dari
jamaah sebelum keberangkatan seperti 'Umrah / Haji ritual.
telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya dapat diperoleh keterangan bahwa secara
keseluruhan "X" Tour dan Travel telah menerapkan etika bisnis Islam (Istiqamah) dalam
komunikasi pemasaran. Teori seperti telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya yang Istiqamah
berisi keteraturan, konsistensi, dan kesinambungan dalam melakukan sesuatu. Istiqamah
pemasar melakukan keteraturan dalam kegiatan pemasaran seperti dengan jadwal setiap iklan
yang akan dipromosikan, kontak lagi klien mereka atau pelanggan yang berkaitan dengan halhal
yang berkaitan dengan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Dalam hal ini "X" Tour dan
Travel telah dijadwalkan setiap iklan yang akan dipromosikan baik di televisi dan radio. "X" Tour
dan Travel juga terus menghubungi informasi masyarakat terkait terkait dengan haji atau umrah.
Fathanah umum didefinisikan sebagai kecerdasan, kemahiran, atau penguasaan wilayah
tertentu. Menurut Kartajaya dan Sula (2006) fathanah didefinisikan sebagai intelektual, licik dan
kebijaksanaan. Adapun Tasmara (2001) berpendapat bahwa kecerdasan tidak hanya berarti
fathanah, kemampuan atau penguasaan wilayah tertentu, tetapi memiliki makna yang lebih luas
yaitu meliputi intelektual, kecerdasan emosional, dan terutama spiritual. Dalam hal pemasaran,
pemasar harus memiliki fathanah (kecerdasan) dalam menyampaikan informasi dan laporan
kepada konsumen dengan benar. Seorang pemasar akan mampu memberikan jawaban dan
solusi untuk pertanyaan atau masalah yang dihadapi oleh konsumen jika pemasar benarbenar
tahu dan memahami masalah materi subjek diminta oleh konsumen atau pelanggan. Selain itu,
seorang pemasar tidak hanya diklaim memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan
spiritual sehingga pemasar dapat menghindari semua tindakan yang melanggar syariat Islam.
Berdasarkan wawancara dengan Presiden dan Manajer Pemasaran Tour "X" dan Travel
diambil informasi bahwa komunikasi pemasaran "X" Tour dan Travel dikemas sedemikian rupa
dengan tujuan menarik orang untuk menggunakan layanan "X" Tour dan Travel. Mulai dari
tampilan iklan baik di TV, radio dan media cetak, dan paket yang ditawarkan. "X" Tour dan Travel
selalu menekankan pada kejujuran dalam iklan dari tampilan yang menarik, model yang
digunakan dalam iklan di TV juga jamaah yang puas dengan kami. Jamaah yang ingin datang
secara sukarela memperkenalkan "X" Tour dan Travel melalui iklan di TV. Selain itu, "X" Tour dan
Travel juga menyediakan layanan pelanggan mereka dengan pengetahuan produk dari
programprogram yang akan ditawarkan, dan berbagai keterampilan seperti berbicara di depan
umum dan pelayanan yang sangat baik, sehingga layanan pelanggan dapat menginformasikan,
melayani dan memberikan solusi untuk jamaah dengan baik dan benar. Hal ini didukung oleh
pengamatan yang menunjukkan bahwa layanan pelanggan dari Tour "X" dan Travel memiliki
pengetahuan tentang pengetahuan produk sehingga dapat dijelaskan dengan bahasa yang tidak
convuluted dan jelas sehingga mudah untuk memahami, dan menjelaskan secara rinci alternatif
pilihan yang ditawarkan sehingga jamaah dapat dengan mudah menentukan keputusan. Jamaah
juga memberi pengakuan bahwa layanan pelanggan dari Tour "X" dan Travel menguasai program
umrah atau haji yang ditawarkan kepada jamaah agar mampu menjelaskan dengan baik. Telah
dijelaskan, dapat diperoleh dengan refleksi bahwa secara keseluruhan "X" Tour dan Travel telah
menerapkan etika bisnis Islam (fathanah) dalam komunikasi pemasaran. Teori seperti telah
dijelaskan dalam paragraf sebelumnya bahwa fathanah didefinisikan sebagai intelektual,
kecerdasan, kebijaksanaan dan kemampuan dalam menyajikan argumen. "X" Tour dan Travel
telah menyediakan layanan pelanggan dengan beberapa keterampilan sebagai penguasaan
terhadap pengetahuan produk, berbicara di depan umum, serta pelayanan prima sehingga dapat
memberikan program dengan baik dan benar serta mampu memberikan solusi terhadap masalah
dihadapi oleh jamaah.
Amanah umumnya diartikan "dapat dipercaya". Amanah menurut Kartajaya dan Sula (2006)
memiliki arti terpercaya, bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Seorang pengusaha, terutama
pemasar, Anda harus memiliki Amanah, karena sifat dari Amanah adalah nilai yang melengkapi
dan berhubungan dengan nilai kejujuran. Amanah juga berarti bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang disediakan. Dalam hal pemasaran, pemasar harus
benarbenar bisa dipercaya menjaga semuanya ke konsumen yang tepat serta bertanggung
jawab atas apa yang telah dipercayakan oleh pelanggan.
Berdasarkan wawancara dilakukan dengan Presiden dan Manajer Pemasaran Tour "X" dan
Travel, diperoleh informasi bahwa "X" Tour dan Travel selalu berusaha untuk menjaga apa yang
telah disampaikan dan berjanji untuk jamaah tersebut. Jika ada perubahan yang disebabkan oleh
faktor eksternal di luar kendali Tour "X" dan Travel, "X" Tour dan Travel masih akan menyerahkan
kepada jamaah serta masih melobi untuk jamaah untuk mendapatkan fasilitas yang masih
memiliki standar yang sama dengan fasilitas yang berjanji untuk jamaah tersebut. Hal ini didukung
oleh pengamatan, yang menyatakan bahwa "X" Tour dan Travel segera dikirim brosur kepada
orangorang yang meminta untuk dikirim ke rumah dan menyiapkan persediaan jamaah yang
telah dijanjikan secepatnya sehingga ketika orang datang untuk mengambil persediaan siap
diambil. Jamaah juga mengaku bahwa mereka punya apa yang telah diberitahu dan dijanjikan
kepada mereka. Jamaah juga berpendapat bahwa "X" Tour dan Travel sudah menjaga dan
bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh jamaah untuk "X" Tour dan Travel.
Telah dijelaskan, dapat diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan "X" Tour dan Travel telah
menerapkan etika bisnis Islam (Amanah) dalam komunikasi pemasaran. Teori seperti telah
dijelaskan dalam paragraf sebelumnya bahwa Amanah berarti bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang disediakan. Seorang pemasar harus benarbenar bisa
dipercaya menjaga semuanya ke konsumen yang tepat serta bertanggung jawab atas apa yang
telah dipercayakan oleh pelanggan. "X" Tour dan Travel selalu berusaha untuk menjaga serta
bertanggung jawab atas apa yang telah diberitahu dan berjanji untuk jamaah yang2006).
Pelaksanaan Tabligh dalam pemasaran (Kartajaya dan Sula: Adalah pemasar harus
mampu mengkomunikasikan keunggulan yang produk dengan keunggulantidak berbohong dan
menipu konsumen. Selain pemasar juga harus mampu untuk berdebat, dialog dan diskusi dengan
bahasa yang dapat jamaah merasa nyaman ketika berkomunikasi dan jangan ragu untuk bertanya
anythings yang belum dipahami terkait dengan umrah atau haji. "X" Tour dan Travel juga tidak
pernah menyatakan atau menjelekkan lain biro perjalanan umrah / haji. Hal ini didukung oleh
pengamatan yang menunjukkan layanan pelanggan "X" Tour dan Travel menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh jamaah sehingga menciptakan komunikasi yang baik dengan jamaah,
telaten dan sabar dalam menjelaskan 'informasi Umrah / Haji untuk jamaah yang, lucu, menawan
, rendah hati, dan dapat membangun suasana keluarga dalam menyajikan informasi sehingga
jamaah merasa nyaman saat berkomunikasi. Jamaah juga menyediakan pengakuan bahwa "X"
Tour dan Travel telah memberitahu informasi terkait tentang umrah atau haji jelas dan terbuka,
tidak ada yang ditutuptutupi. Jamaah juga berpendapat bahwa "X" Tour dan Travel menjelaskan
dengan jelas dan rinci, baik mengenai pendaftaran sampai aliran proses keberangkatan, fasilitas
yang akan diterima oleh jamaah selama ibadah, sampai kondisi atau keadaan di Makkah atau
Madinah pada waktu itu , sehingga orang dapat mengetahui dan memahami produk dari haji atau
umrah akan mereka pilih.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat diperoleh informasi bahwa secara
keseluruhan "X" Tour dan Travel telah menerapkan etika bisnis Islam ( Tabligh) dalam komunikasi
pemasaran. "X" Tour dan Travel memberikan informasi terkait tentang umrah atau haji secara
jelas dan rinci. Selain itu, "X" Tour dan Travel juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami
oleh jamaah di menjelaskan haji dan umrah produk. Berdasarkan teori, Tabligh adalah
kemampuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, berdiskusi, dan berdebat dengan
baik dan benar, tanpa kecurangan atau berbaring, dengan mudah memahami bahasa sehingga
pesan yang disampaikan dapat dilakukan dengan baik.
KesimpulanBerdasarkan analisis dan pembahasan dijelaskan dalam diskusi, maka dapat
diperoleh ringkasan yang menjelaskan "X" Tour dan Surabaya Travel telah menerapkan etika
bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran, dengan cara menyampaikan secara terbuka, tidak ada
penutupup, tidak ada perangkap, ada melebihlebihkan serta sesuai dengan apa yang telah
ditambahkan dalam Umrah atau Haji (Shiddiq); dijadwalkan untuk semua iklan, iklan baik di TV
dan radio, serta dijadwalkan ketika ada suatu peristiwa atau Haji / Umrah Ekspo (Istiqamah);
memberikan layanan pelanggan dengan berbagai keterampilan seperti berbicara di depan umum,
pengetahuan produk, dan layanan yang sangat baik sehingga mampu menginformasikan,
melayani dan memberikan solusi yang tepat untuk jamaah (fathanah); selalu berusaha untuk
selalu menjaga apa yang telah dijanjikan kepada orangorang, seperti hotel, fasilitas, peralatan,
dan sebagainya (Amanah); serta menyampaikan haji atau informasi umrah jelas, fleksibel,
transparan, berulang, dengan mudah memahami bahasa sehingga pesan yang disampaikan
dapat dilakukan dengan baik (Tabligh).
Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut meneliti tentang penerapan etika bisnis Islam
tidak hanya dalam lingkup komunikasi pemasaran, tetapi juga bisa dalam keuangan, operasi,
manajemen sumber daya manusia, pemasaran, dan daerah lainnya. Selain meneliti penerapan
etika bisnis Islam di bidang bisnis, penelitian lebih lanjut juga bisa menguji dampak dari penerapan
etika bisnis Islam terhadap pencapaian tujuan / target perusahaan, seperti kepuasan pelanggan
atau loyalitas pelanggan, dll.
Referensi Ali, AJ & AlAali, A. (2014). Pemasaran dan Etika: Apa Etika Islam Telah Kontribusi dan
Tantangan ke Depan. Jurnal Etika Bisnis. April 2014 Alma, B. (2007). Manajemen Pemasaran
Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Amalia, Fitri. (2014). Etika Bisnis Islam: KONSEP Dan
Implementasi PADA Pelaku Usaha Kecil. Jurnal AlIqtishad, Vol 6, No 1, hlm. 133142 Arifin, J.
(2009). Etika Bisnis Islam. Semarang: Walisongo Tekan Departemen Agama RI. (2009).
AlQur'an Dan Terjemahannya. Jakarta: PT. Sygma Examadia Arkanleena Hafidhuddin, D &
Tanjung, H. (2008). Manajemen Syariah hearts Praktek. Jakarta: Gema Insani Pers Harahap, SS
(2011). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Jakarta: Salemba Empat Hassan, A., et.al. (2008).
Etika Pemasaran Islam dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Pelanggan di The Islamic Industri
Perbankan. JKAU: Islam Econ, Vol 21 No 1, 2008.
Ari Prasetyo: Implementasi Islam Etika Bisnis dalam Pemasaran 99 Kartajaya, H. & Sula, MS
(2006). Pemasaran Syariah. Bandung: Mizan Pustaka Kennedy, JE & Soemanagara, RD (2006).
Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia
Keraf, AS (1998). Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius Kotler, P. &
Amstrong, G. (2008). PrinsipPrinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, P. & Keller, KL
(2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks. Kotler, P. & Keller, KL (2009). Manajemen
Pemasaran. New Jersey: Pearson Education Lupiyoadi, H. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat Mohiuddin, G. & Haque, S. (2013). Etika pemasaran dalam Islam:
Sebuah Model Berdasarkan Studi Teoritis. Manajemen Sumber Daya Manusia Penelitian, 2013, 3
(3) Muhammad & Fauroni, L. (2002). Visi Alquran TENTANG Etika Dan Bisnis. Jakarta: Salemba
Diniyah Muslich, MM (2004). Etika Bisnis Islami: Landasan Filosofis, Normatif Dan substansi
implementatif. Jakarta: Ekonisia Prabowo, MS (2010). Perlindungan Hukum Jama'ah Haji
Indonesia. Yogyakarta: Mahakarya rangkang Prisgunanto, I. (2006). Komunikasi Pemasaran
Strategi & Taktik (dilengkapi analisis SOSTAC & BERHENTISIT). Bogor: Ghalia Indonesia.
Satori, D. & Komariah, A. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Bibit, M.
et.al. (2001). Etika Pemasaran Internasional dari Perspektif Islam: Sebuah Pendekatan
NilaiMaksimalisasi. Journal of Bussines Ethich. Shimp, TA (2003). Periklanan Dan Promosi
Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga Sidabalok, J. (2006).
Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: Citra Adtya Bandung Simamora, B,
(2003). Memenangkan Pasar Mencari Google Artikel Pemasaran Efektif Dan profitabel. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, Soejono, et.al. (1999). Metode Penelitian Suatu Pemikiran Dan
Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta Suyanto, M. (2007). Pemasaran Strategi Top Brand Indonesia.
Yogyakarta: Kanisius. Swastha, B & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty Tasmara, T. (2001). Kecerdasan Ruhaniah (Transendental Intelligence).
Jakarta: Gema Insani Pers Wiranata, I Gede AB (2010). Etika Bisnis & Hukum Bisnis (SEBUAH
Pemikiran Awal). Lampung: Universitas Lampung