Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

di suatu negara. Masa perkembangan tercepat dalam kehidupan anak terjadi pada

masa balita. Masa balita merupakan masa yang paling rentan terhadap serangan

penyakit. Terjadinya gangguan kesehatan pada masa tersebut, dapat berakibat

negatif bagi pertumbuhan anak itu seumur hidupnya (Soetjiningsih, 1995).

Seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat di

Indonesia, pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula didominasi oleh

penyakit menular bergeser ke penyakit yang tidak menular (non communicable

disease). Prevalensi nasional Infeksi Saluran Pernafasan Akut (berdasarkan

diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan responden) adalah 25,50%. Sebanyak 16

provinsi mempunyai prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut di atas

prevalensi nasional tertinggi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam. Secara nasional,

kabupaten/kota dengan prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut tertinggi

adalah Kaimana (63,8%), sedangkan kabupaten/kota dengan prevalensi Infeksi

Saluran Pernafasan Akut terendah adalah Seram Bagian Barat (3,9%) (Riskesdas,

2007).

1
1
Sepuluh penyakit terbanyak rawat jalan rumah sakit dan dua puluh satu

penyakit direkapitulasi profil kesehatan kabupaten atau kota di Jawa Tengah dan

diketahui bronkopneumonia menempati ukuran sepuluh setelah faringitis dan

campak, dengan presentasi sebesar 1,53 %. Pada tahun 2001 presentasinya

meningkat 1,61 % setelah bronchitis akut.

Bronkopneumonia merupakan penyakit saluran pernafasan bagian bawah

yang biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasaan bagian atas dan

sering dijumpai dengan gejala awal batuk, dispnea, demam. Selain disebabkan

oleh infeksi dari kuman atau bakteri juga didukung oleh kondisi lingkungan dan

gizi pada anak.

Salah satu penyebab bronkopneumonia pada anak adalah karena kebiasaan

yang kurang bersih pada anak, contoh; anak tidak mencuci tangan sebelum

makan, suka memasukkan benda ke dalam mulut dan kurangnya keluarga tentang

pola hidup sehat. Akibat kebiasaan yang salah dan tidak disadari ini dapat

menimbulkan gangguan saluran pernafasan dan kurangnya pengetahuan orang tua

terhadap kondisi anaknya, sehingga pada umumnya anak dengan

bronkopneumonia dibawa ke rumah sakit jika kondisinya sudah parah, antara

lain; sesak nafas, sianosis, dan pernafasan cuping hidung.

Bronkopneumonia dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan pada anak karena kondisi lingkungan dan gizi sangat berpengaruh

pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Dimana anak memerlukan

nutrisi yang adekuat untuk mencukupi kebutuhan energi sehari-hari dan tumbuh

2
kembang. Peran perawat sangat besar dalam upaya membantu menemukan dan

mencegah angka kesakitan atau angka kematian. Untuk pelayanan yang benar dan

komprehensif dapat diterapkan melalui Asuhan Keperawatan yang optimal guna

menghindari komplikasi lebih lanjut.

Data yang didapat dari rumah sakit Roemani Bronkopneumonia pada

anak di ruang lukman selama tahun 2011 kurang lebih adalah 120 anak,

sedangkan dari bulan januari 2012 sampai bulan mei didapatkan kurang lebih 43

anak. Dari data yang dipeoleh tesebut, penulis tertarik untuk mengambil kasus

penyakit pernapasan bronchopneumonia

B. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

1. Tujuan umum

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran dan

penatalaksanaan asuhan keperawatan pada kasus bronkopneumonia

2. Tujuan khusus

a. mampu melakukan pengkajian pada anak bronkopneumonia.

b. mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada anak bronkopneumonia

c. mampu melakukan intervensi pada anak bronkopneumonia.

d. mampu melakukan tindakan keperawatan pada anak bronkopneumonia.

3
e, mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada anak

bronkopneumonia

D. Metode dan teknik penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode

studi kasus melalui pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam bentuk

naraasi. Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu

wawancara, observasi dan studi kepustakaan.

1. Observasi partisipasi aktif

Teknik pengamatan dan pengumpulan data secara langsung dan ikut serta

dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien.

2. Teknik wawancara langsung dengan klien.

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien, keluarga klien, dan

lingkungan sekitar dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien

dengan bronchopneumonia.

3. Teknik diskusi dokumenter

Mengumpulkan catatan keperawatan medis untuk mendapatkan data

termasuk di dalamnya catatan tindakan perawat dan tindakan pengobatan

serta pemeriksaan penunjang.

4
4. Teknik studi kepustakaan

Sebagai acuan dalam penyusunan studi kasus ini kami mengambil sumber

atau bahan yang diperlukan dari berbagai sumber buku, baik itu pelajaran

yang telah kami dapatkan dibangku kuliah dan buku studi kepustakaan

maupun mengunakan media internet sebagai bahan referensi, yang masih

releven yang berhubungan dengan medis dan keperawatan kasus

bronchopneumonia dengan tujuan memperoleh bahan ilmiah yang bersifat

realistik.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Karya Tulis Ilmiah disusun dengan sistematika penulisan yang

terdiri dari Lima BAB, yaitu; Bab I Pendahuluan berisi tentang latar

belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan. Bab II

Konsep dasar berisi tentang pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi,

patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan,

pengkajian fokus, pathways keperawatan, fokus intervensi dan rasional.

Bab III Tinjauan kasus berisi tentang laporan hasil dari asuhan

keperawatan pada klien cedera kepala yang meliputi: Pengkajian Diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Bab IV berisi

tentang pembahasan dan Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai