Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KAJIAN JANGKA PANJANG

Dalam kajian ini akan ditelaah apakah dalam jangka panjang ( 5 tahun )

penyelenggaraan Program JPKM oleh Yayasan Grace Indonesia akan memberi

petujuk layak, terutama secara finansial. Untuk keperluan tersebut akan disusun

prakiraan – prakiraan tentang rugi / laba dan arus kas dalam 5 tahun.

Apabila hal tersebut menunjukkan layak, maka kajian ini akan dilanjutkan dengan

penyusunan satu Rencana Usaha ( Business Plan ).

A. HASIL KAJIAN JANGKA PANJANG

1. PROYEKSI PESERTA / KEPESERTAAN

Program JPKM Yayasan Grace Indonesia akan memulai menerima

pendaftaran Peserta setelah mendapatkan izin operasional dari Menteri Kesehatan R.I.

Diperkirakan pada Tahun 2003 setelah izin diperoleh sudah dapat dimulai

penyelenggaraan Program JPKM. Jumlah peserta pada tahun pertama diperkirakan

sekitar 2.523 orang dan tiap tahun ditingkatkan, sehingga pada tahun ke II mencapai

sekitar 4.742, demikian pula seterusnya sampai akhir tahun ke V diperkirakan jumlah

peserta akan mencapai sekitar 14.342 orang ( Tabel 1 ).

2. PROYEKSI BIAYA ADMINISTRASI/OVERHEAD

Biaya – biaya Administrasi/ Overhead ( Tabel 14 ) terdiri dari :

a. Biaya gaji/ Upah ( Tabel 12 )

13
Biaya gaji dipengaruhi oleh proyeksi kebutuhan tenaga selama 5 ( lima ) tahun.

b. Biaya Umum ( Tabel 13 )

Biaya umum adalah biaya rutin yang digunakan untuk operasional

penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan. Besarnya biaya

umum adalah sebesar 69 % dari gaji tenaga operasional per tahun.

c. Biaya Penyusutan ( Tabel 11 )

Biaya penyusutan adalah besarnya penurunan nilai barang yang diinvestasikan.

3. PROYEKSI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

Pada table 15 dapat dilihat perhitungan Biaya Pelayanan Kesehatan adalah

perkalian antara jumlah peserta dan biaya PPKD.

4. PROYEKSI PENERIMAAN

Dari uraian di atas diketahui bahwa proyeksi jumlah Peserta adalah pada tahun ke

I sebesar 2.523 orang, pada tahu ke II menjadi 4.742 orang, pada tahun III

menjadi 8.155 orang, pada tahun ke IV dan ke V menjadi masing – masing 12.227

dan 14.342 orang. Karena telah diketahui besarnya iuran sebesar Rp. 19.030 per

kapita per bulan, maka dapat dihitung proyeksi penerimaan dari iuran, bunga

deposito dan lain – lain.

5. PROYEKSI RUGI / LABA

Pada Tabel 17 dapat dilihat proyeksi Rugi/ Laba Program JPKM Yayasan Grace

Indonesia dalam periode 5 tahun. Pada tahun I sudah memperoleh laba Rp.

27.892.430,- dan pada tahun ke II memperoleh laba sebesar Rp. 27.860.217,-

14
demikian sampai tahun ke V akan diperoleh laba. Dengan demikian Titik Impas

dicapai pada tahun ke I dengan jumlah peserta rata – rata sebanyak orang.

6. PROYEKSI PERUBAHAN MODAL KERJA

Proyeksi Perubahan Modal Kerja diperlukan untuk mengetahui apa saja yang

menyebabkan perubahan modal kerja dan apakah Yayasan Grace Indonesia berada

dalam keadaan yang likuid atau tidak, karena meskipun memiliki laba, namun belum

tentu tersedia modal kerja.

Keadaan finansial dianggap baik apabila kondisi Yayasan Grace Indonesia tersebut

menunjukkan posisi laba dan sekaligus dalam keadaan surplus kas. Dalam Tabel 18,

dapat dilihat bahwa pada tahun ke I, II dan III Yayasan Grace Indonesia masih defisit

tapi selanjutnya pada tahun – tahun berikutnya Yayasan Grace Indonesia sudah

memperoleh surplus.

B. KESIMPULAN KAJIAN JANGKA PANJANG

Dari uraian terdahulu tentang kajian jangka panjang dapat dilihat bahwa :

a. Laba Yayasan Grace Indonesia dapat diperoleh sejak tahun I 2003 dan

seterusnya dalam 5 tahun.

b. Arus kas Yayasan Grace Indonesia menunjukkan surplus mulai pada tahun ke

IV dan seterusnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari hasil kajian jangka panjang

ini rencana pengembangan Program JPKM Yayasan Grace Indonesia secara finansial

layak untuk dilaksanakan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai