Resume Buku 1
Resume Buku 1
Pengertian Manajemen
A. Dasar Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan
keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-
sumber daya dalam proses produksi untuk mencapai tujuan organisai.
menurut James AF Stoner “Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif danefisien
dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian,pengarahan
dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan
untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
BAB II
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara :
menurut tingkatan mereka dalam organisasi(rendah, menengah dan tinggi). Dan kegiatan-
kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
A. Tingkatan Manajemen
1) Manajemen pertama Merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, dalam tingkatan ini para manajer di sebut
dengan kepala atau pemimpin, mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
2) Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para
manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan
kadang-kadang juga karyawan operasional.
3) Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecileksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemenorganisasi. Sebutan khas
manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi,wakil presiden senior, dan
sebagainya.Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen
yang dilaksanakan
BAB III
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN KLASIK
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas
di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia
membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar,
pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik bagi
karyawandan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang
dengan murah.Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang
akanmenaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling menguntungkanadalah
pada karyawan atau “vital machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur
kerja yang juga memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles Babbage (1792 – 1871).
Charles Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya
untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage adalah penganjur pertama
prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan
yang sesuai dengan setiapoperasi pabrik.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun
1900- an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”. Taylor
telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen,
dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun
1868– 1924 dan 1878– 1972 pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan
Kontributornya, Frank Gilberth, seorang peloporpengembangan studi gerak dan waktu,
menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih
tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan
personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of
Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantupara
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 –1919 Henry L.
Gantt mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga
kerja danmanajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus)
untukmerangsang produktivitas, (4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Tahun
1853– 1931 Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang
sangat terkenal.
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 –1925), mengemukakan teori danteknik-teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam
bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan
umum).Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang
semuanyasaling tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah
(1)teknik – produksi dan manufacturing produk, (2) komersial –pembelian bahan bakudan
penjualan produk, (3) keuangan (finansial) –perolehan dan penggunaan modal,(4) keamanan –
perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi –pelaporan danpencatatan biaya, laba dan
hutang,pembuatan neraca, dan pengumpulan datastatistic, dan (6) manajerial.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkanefisiensi produksi
dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan
pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo Munsterberg (1863 –1916) dan Mayo (1880 –1949)
merupakan dua tokoh yang memberikan kontributornya dalam aliran ini.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak dapat
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi
mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja,dan
energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian
memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal Lingkungan eksternal
mempunyai baik unsur-unsur yang berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan
berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari
para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan
perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro mencakup
teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi
dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk
mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya denganlangganan,
karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para
penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.Ada lima
faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1)hukum, (2)
peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan, (4)tekanan-tekanan sosial,
dan (5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini
mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan padabidang-bidang fungsi yang berbeda-beda
Bab 5
Proses Perencanaan
Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yangharus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapaidengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaandan kegiatan
yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat
rencana dibuat.Empat Tahap dasar Perencanaan :
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai
1. “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan, dan
2. “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Manfaat perencanaan Kelemahan perencanaan
a. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri denganperubahan-perubahan lingkungan,
b. membantu dalam kristalisasi persesuaian padamasalah-masalah utama,
c. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaranoperasi lebih jelas,
d. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat,
e. memberikancara pemberian perintah untuk beroperasi,
f. memudahkan dalam melakukan koordinasidiantara berbagai bagian organisasi,
g. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebihmudah dipahami,
h. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
i. menghemat waktu, usaha dan dana. a. pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
b. perencanaan cenderung menunda kegiatan,
c. perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi,
d. kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
danpenanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi,
e. ada rencana-rencanayang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
a) Rencana-rencana Sekali Pakai Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci
yang kemungkinan tidakberulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai
contoh,perencanaan perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya perluasan usaha
akan memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan telah
membangun sejumlah gudang lain di waktu yang lalu.
b) Rencana-rencana TetapWujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur
dan aturan.Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu
diubah(modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan
paramanajer menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembutankeputusan
karena situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten.
BAB 6
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals).2. Tujuan keluaran (Output goals).3. Tujuan sistem
(Sistem goals).4. Tujuan produk (Product goals).5. Tujuan turunan (Derived goals)..
Bidang-bidang Tujuan
Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan secaraterperinci
8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu adalah :
1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan
“direbut”.
2. .Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.
3. Sumber daya phisik dan keuangan.
4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.
6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung
pada kekuatan manajemen yang inovatif.
7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besarpekerjaan
normal dan rutin di setiap organisasi.
8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan untuk
“menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatanpemerintah, kelompok-
kelompok berkepentingan, dan sebagainya.
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker
dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan
nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan sasaran”, “manajemen berdasarkanhasil”,
atau “management by results”, “goals management”, “work planning and review”,“goals and
controls”, “joint target setting”, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang
berbeda prosesnya adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-
organisasi-organisasi besar. Pada hakekatnya MBO menekankanpentingnya peranan tujuan
dalam perencanaan efektif.
Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang
efektif :1.Komitmen pada program.2.Penetapan tujuan manajemen puncak.3.Tujuan-tujuan
perseorangan.4. Partisipasi 5.Otonomi dalam implementasi rencana.6.Peninjauan kembali
prestasi.
Kekuatan dan kelemahan MBO
Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan
berbagai program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut :1. Memungkinkan para individu
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. 2.Membantu dalam perencanaan dengan membuat
para manajer menetapkan tujuandan sasaran.3.Memperbaiki komunikasi antara manajer dan
bawahan.4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5.
Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan
tertentu. Ini juga memungkinkan para bawahan mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam
hubungannya dengan tujuan organisasi.
BAB 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkanperanan
penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan.Pembuatan keputusan
(decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaiankegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu.
Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dansituasi
yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuatdi bawah
kondisi kepastian, risiko, dan ketidak pastian.Keputusan-keputusan yang di program
(programmed decisions) adalah keputusan yangdibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak di program
(non-Programmed decisions), di lain pihak,adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-
masalah khusus, khas, atau tidak biasa.Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh
kebijaksanaan atau sangat pentingsehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan
suatu keputusan yang tidakdi program.
Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasi Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah
mempunyai 5 tahap :
1. Diagnosa masalah.
2. Perumusan masalah.
3. Pembuatan model.
4. Analisa model.
5. Implementasi penemuan.
BAB 8
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang yang
menunjukankedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatuorganisasi.Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi
adalahsebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. .Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. .Ukuran organisasi.
Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan
sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kebaikan pendekatanfungsional adalah bahwa
pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsiutama, menciptakan efisiensi
melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, danmemungkinkan pengawasan
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.Kelemahan struktur fungsional dapat
menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkankemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas
yang berurutan, memberikan tanggapan lebihlambat terhadap perubahan, hanya memusatkan
pada kepentingan tugas-tugasnya, danmenyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit
serta kurang inovatif
Departementalisasi Divisional
Departementalisasi dibagi menjadi 4 bagian divisi-divisi, yaitu :
1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk.
2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
3. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.
4. Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan.
Kelompok-kelompok kerja formal organisasi
Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal : kesatuan tugas
khusus, panitia, dan dewan atau komisi.Kesatuan tugas khusus (task forces). Kesatuan tugas
khusus atau tim proyek dibentuk untukmenangani suatu masalah atau tugas khusus.Panitia tetap
(standing committees) dan panitia Ad hoc. Adalah bagian tetap dari struktursuatu organisasi
yang dibentuk guna menangani tugas yang terus menerus ada dalamorganisasi.Tujuan
dibentuknya panitia manajemen terutama adalah untuk mengkoordinasikan danmempertukarkan
informasi, memberi saran manajemen puncak, atau bahkan membuatkeputusan-keputasan
sendiri.
BAB 9
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan
pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional)suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi,individu-individu dan
departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas perananmereka dalam organisasi.
Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang seringmerugikan pencapaian tujuan
organisasi secara keseluruhan.Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling
ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi, yaitu :
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence).
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence).
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).
BAB 10
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak dansyaraf,
tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tampa suatu sistem wewenang, suatuorganisasi juga tidak
dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukansesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agartercapai tujuan
tertentu.Kekuasaan (power) sering dicampur adukan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan
danwewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah
hakuntuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak
tersebut.Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan
atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan
konflik dalam organisasi.
Delegasi Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formalkepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah prosesdi mana para
manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yangmelapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atautugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung
jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses
danmanajer tidak sukses.
Faktor penting lainnya yang menentukan efektivitas organisasi adalah derajat sentralisasiatau
desentralisasi wewenang. Konsep sentralisasi, seperti konsep delegasi, berhubungandengan
derajat di mana wewenang dipusatkan atau disebarkan. Bila delegasi biasanyaberhubungan
dengan seberapa jauh manajer mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan
yang secara langsung melapor kepadanya, desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan
berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncakmendelegasikan wewenangke bawah ke
divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuanorganisasi tingkat lebih bawah
lainnya.Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas
suatuorganisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan
danpembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.Keuntungan-
keuntungan desentralisasi adalah sama dengan keuntungan-keuntungandelegasi, yaitu
mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusankarena dilakukan dekat
dengan permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan
membuat lebih fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatankeputusan.
BAB 11
PENYUSUNAN PERSONALIA
Untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuanorganisasi.
Ada tiga bagian perencanaan personalia :
1. penentuan jabatan-jabatan yangharus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk
melaksanakan pekerjaantersebut, dan berapa jumlah karyawan yang dibutukan;
2. pemahaman pasar tenaga kerjadi mana karyawan potensial ada; dan
3. pertimbangan kondisi permintaan dan penawarankaryawan.
Penarikan berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yangakan
diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi.Seleksi adalah pemilihan seseorang
tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan potensialuntuk melaksanakan suatu jabatan
tertentu.Prosedur seleksi. Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa digunakan adalah
:
1. Wawancara pendahuluan.
2. Pengumpulan data-data pribadi.
3. Pengujian.
4. Wawancara yang lebih dalam.
5. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi.
6. Pemeriksaan kesehatan.
7. Keputusan pribadi.
8. Orientasi jabatan.Pemberian
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagaibalas jasa
untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaankegiatan di waktu
yang akan datang.
Penentuan Kompensasi
1. Kesediaan membayar.
2. Kemampuan membayar.
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran.Pemeliharaan Kesehatan Dan Keamanan
BAB 12
MOTIVASI
A. Teori-teori Motivasi
Motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara tertentuuntuk
mendorong peningkatan keluaran. Motivasi juga adalah filsafat, atau pandanganhidup yang
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginan karyawan. Jadi, pentingdiperhatikan oleh
manajer bahwa teori-teori motivasi harus digunakan secara bijaksana.Manajer yang dapat
melihat motivasi sebagai sistem, yang mencakup sifat-sifat individu,pekerjaan, dan situasi kerja;
dan memahami hubungan antara insentif, motivasi danproduktifitas, mereka akan mampu
memperkirakan perilaku bawahan. Hanya manajer yangmengetahui hal ini dan mengetahui
bagaimana menerapkannya dapat mengharapkanrealisasi peningkatan produktifitas dari para
karyawan.
BAB 13
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasidari
seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih darisekedar kata-kata
yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi,titik putus vokal dan
sebagainya.Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud
memberikanpengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat
menghubungkanpara anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda
pula,sehingga sering disebut rantai pertukaran iniformasi. Konsep ini mempunyai unsur-unsur :
1. suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti,
2. suatu sarana pengaliran informasidan
3. suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.
1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai perintah.
Komunikasi ke bawah (downward communication) dimulai dar manajemen puncak kemudian
mengalir ke bawah melalui tingkatakan-tingkatan manajemen sampai ke karyawan lini dan
personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi
pengarahan, informasi, instruksi nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan
informasi kepadapara anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.Fungsi
utama komuniksasi ke atas (upward communication) adalah untuk mensuplaiinformasi kepada
tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatanbawah.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi Diagonal Merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai
perintahorganisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-hubungan departemen linidan
staf.
BAB 14
KEPEMIMPINAN
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,keamanan,
kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Parapemimpin juga
memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi, ataumasyarakat untuk
mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun juga, kemampuan danketrampilan kepemimpinan dalam
pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer.
a. Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang
berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial
dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruhpada kegiatan-
kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting
dari definisi tersebut :Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan
atau pengikut.Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.Ketiga, selain dapat memberikan
pengarahan kepada para bawahan atau pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan
pengaruh.Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen.Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhiorang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertamapendekatan
perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam
kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi
utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan
masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“groupmaintenance”) atau sosial. Fungsi
pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat. Fungsi kedua
mencakup segala sesuatu yang dapat membantukelompok berjalan lebih lancar, persetujuan
dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.
Pentingnya Fleksibelitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Inimembantu
untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat danmembuat
penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai manajer, semuaorang harus
berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan yang tersedia.Pengetahuan tentang
teori-teori yang telah dibahas di muka dalam bab ini, akan membantuuntuk mengidentifikasikan,
perilaku kepemimpinan yang paling tepat.