Isi Strat
Isi Strat
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Stratigrafidalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan (sandi
stratigrafi Indonesia).
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan
Ilmu stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad
ke-19. Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa
perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama
lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu
tempat ke tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang
1
2
berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu
belum ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith
o Mampu memahami 4 prinsip yang amat sangat penting dalam stratigrafi dan
lebih teliti.
Misalkan: dijumpai bijih timah, maka bijih ini ditafsirkan terjadi pada tanggal
yang braded (teranyam), dari pengertian tentang braded ini maka akan
kotabaru Yogyakarta.
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Pengertian Dan Klasifikasi Stratigrafi
I.1.1 Pengertian Stratigarfi
Stratigrafidalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan (sandi
stratigrafi Indonesia).
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan
Ilmu stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad
ke-19. Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa
perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama
lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu
4
5
tempat ke tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang
berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu
belum ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith
A. Sandi Stratigrafi
Pada hakekatnya ada hubungan tertentu antara kejadian dan aturan batuan di
alam, dalam kedudukan ruang dan waktu geologi. Stratigrafi membahas aturan,
dipakai untuk semua macam batuan. Berikut ini pengertian pengertian mengenai
1) Penggolongan Stratigrafi
Batas Satuan Stratigrafi ditentukan sesuai dengan batas penyebaran ciri satuan
tidak harus berimpit dengan batas Satuan Stratigrafi jenis lain, bahkan dapat
3) Tatanama Stratigrafi
resmi maupun tak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun
Dalam Sandi Stratigrafi diakui nama resmi dan tak resmi. Aturan pemakaian
6) Korelasi
7) Horison
Horison ialah suatu bidang (dalam praktek, lapisan tipis di muka bumi atau
korelasi.
8) Facies
Facies adalah aspek fisika, kimia, atau biologi suatu endapan dalam kesamaan
waktu. Dua tubuh batuan yang diendapkan pada waktu yang sama dikatakan
8
berbeda facies, kalau kedua batuan tersebut berbeda ciri fisik, kimia atau
biologinya.
B. Satuan Lithostratigrafi
yang bersendi pada ciri-ciri litologi. Pada satuan lithostratigrafi penentuan satuan
didasarkan pada ciri-ciri batuan yang dapat diamati di lapangan, sedangkan batas
Satuan Resmi dan Tak Resmi: Satuan lithostratigrafi resmi ialah satuan
tersebut.
persyaratan Sandi.
9
1) Urutan tingkat satuan litostratigrafi resmi dari besar sampai kecil adalah:
tipenya.
10
C. Satuan Litodemik
menggolongkan batuan beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat
berupa sentuhan antara dua satuan yang berbeda ciri litologinya, dimana kontak
berangsur.
terdiri dari nama geografi dan ciri utama komposisi litologinya, misalnya Diorit
Cihara.
D. Satuan Biostratigrafi
Satuan Resmi dan Tak Resmi: Satuan biostratigrafi resmi ialah satuan yang
2) Zona adalah suatu lapisan atau tubuh batuan yang dicirikan oleh satu
Selang.
terdiri oleh kumpulan alamiah fosilyang hkas atau kumpulan sesuatu jenis
diambil.
Zona Kisaran: Zona Kisaran ialah tubuh lapisan batuan yang mencakup
Zona Kisaran terutama ialah untuk korelasi tubuh-tubuh lapisan batuan dan
sebagai dasar untuk penempatan batuan batuan dalam skala waktu geologi.Batas
dan Kelanjutan Zona Kisaran ditentukan oleh penyebaran tegak dan mendatar
Zona Puncak: Zona Puncak ialah tubuh lapisan batuan yang menunjukkan
batuan dan dapat dipakai sebagai petunjuk lingkungan pengendapan purba, iklim
purba, batas vertikal dan lateral. Zona Puncak sedapat mungkin bersifat obyektif.
13
Nama-nama Zona Puncak diambil dari nama takson yang berkembang secara
awal/akhir dari dua takson penciri.Kegunaan Zona Selang pada umumnya ialah
untuk korelasi tubuh-tubuh lapisan batuan.Batas atas atau bawah suatu Zona
oleh banyaknya fosil rombakan, berbeda jauh dari pada tubuh lapisan batuan di
Zona Padat: Zona Padat ialah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh
melimpahnya fosil dengan kepadatan populasi jauh lebih banyak dari pada tubuh
E. Satuan Sikuenstratigrafi
berdasarkan gerak relatif muka laut. Pembagian ini merupakan kerangka untuk
lapisan batuan yang terbentuk dalam satuanwaktu tertentu pada satu siklus
Batas Satuan: Batas atas dan bawah satuan sikuen stratigrafi adalah bidang
sikuenstratigrafi.
yang memenuhi persyaratan Sandi sedangkan satuan tak resmi adalah satuan yang
ialah dwinama (binomial). Untuk tingkat sikuen atau yang lebih tinggi, dipakai
istilah tingkatnya dan diikuti nama geografi lokasitipenya (yang mudah dikenal).
F. Satuan Kronostratigrafi
Interval waktu geologi ini dapat ditentukan berdasar geo-kronologi atau metoda
untuk menyusun urutan penafsiran geologi secara lokal, regional dan global.
Kurun, Eratem dengan Masa, Sistem dengan Zaman, Seri dengan Kala dan
Satuan dan Stratotipe Batas. Stratotipe Satuan adalah sayatan selang stratigrafi
yang dibatasi oleh stratotipe batas atas dan bawah di tempat asal nama
satuan.Stratotipe Batas ialah tipe batas bawah dan atas satuan.Batas satuan
sampai kecil ialah: Eonotem, Sistem, Seri, dan Jenjang. Satuan ini dapat
satuan tertentu, tetapi lebih rendah dari satuan lebih besar berikutnya.
karena itu satu lapisan yang menerus, cirinya mudah dikenal serta
waktu dan dinamakan lapisan pandu. Selang antara dua lapisan pandu
G. Satuan Tektonostratigrafi
o Atockton (Autochthonous),
17
o Para-Atokton (Para-autochthonous).
tertentu.
1. Hukum Steno
Di Indonesia:
tebal, dan apabila perlapisannya tidak sama tebal, maka pada cekungan
Bila pembajian terjadi di dua arah disebut dengan istilah bentuk melensa
(lenses).
(satuan lapisan batuan), dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong
lapisan yang lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih
muda dari pada satuan batuan yang di potongnya.Batuan yang diintrusi (oleh
batuan beku) umurnya relatif lebih tua dibandingkan dengan batuan yang
mengintrusi.
3. Teori Katastrofa
kehidupan akan punah dan muncul jenis kehidupan yang lain dengan melalui
akan mencirikan lapisan batuan yang bersangkutan. Tiap lapisan batuan akan
dicirikan oleh fosil tertentu yang kemudian dikenal sebagai fosil indeks.
Keberadaan fosil indeks ini yang dapat dimanfaatkan oleh geologist untuk
4. Teori Uniformitas
terjadi pada saat sekarang merupakan kunci untuk membuka tabir peristiwa
atau kejadian pada masa lampau.Dengan demikian, bila saat ini terjadi gempa
lainnya, maka peristiwa yang sama pernah terjadi pada masa lampau.
Contoh konkrit:
artinya pada masa lampau juga pernah terjadi gunung api meletus.
o Apabila sekarang kita melihat kejadian banjir, maka pada masa lampau
Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang
berbeda pula fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil
di lapisan atasnya.
22
Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan
fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena
Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat
Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari
suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi
suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan
pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut
8. Law Of Inclusion
tidak meleleh Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu
tersebut.
1. Unsur batuan
Suatu hal yang penting didalam unsur batuan adalah pengenalan dan pemerian
litologi. Seperti diketahui bahwa volume bumi diisi oleh batuan sedimen 5%
yang berlapis-lapis memberi arti kronologis dari lapisan yang ada tentang
Dengan adanya ciri batuan yang menyusun lapisan batuan sedimen, maka
yang satu dengan yang lainnya, yang dibatasi oleh penyebaran ciri satuan
lainnya.
2. Unsur perlapisan
bahwa:
diendapkannya.
Kadar air / fluida sedikit, jadi material padat lebih berperan, meliputi :
b. grain flows
c. debris flows
26
d. slump
2. Traction flow
Pada mekanisme ini kadar air yang berpengaruh tinggi, fluida lebih berperan
a. sliding
b. rolling
c. saltation
3. Suspension flow
Suspension flow terjadi pada daerah dengan arus yang tenang, misal : danau.
dari adanya proses pengendapan. Struktur ini merupakan sifat yang sangat penting
27
pada batuan sedimen baik yang berada pada bagian atas, bagian bawah maupun
bagian dalam lapisan. Struktur sedimen ini dapat digunakan untuk menentukan
kedalaman, energi, kecepatan dan hidrolika arah arus yang mengalir serta pada
daerah batuan yang terlipat dapat dipakai untuk mengetahui bagian bawah dan
bagian atas perlapisan. Struktur sedimen ini sebaiknya dilihat dan dipelajari pada
suatu singkapan, bukan pada suatu contoh setangan atau sayatan tipis.
sebelum, selama, dan sesudah pengendapan atau juga melalui proses jasad renik
structures).
structures).
Untuk pembahasan tentang struktur sedimen dalam bab ini dipakai klasifikasi
Struktur pengikisan adalah struktur yang terbentuk akibat adanya arus yang
mengikis batuan yang lebih tua sebelum sedimen diendapkan diatasnya. Yang
Tikas garut ini terbentuk akibat pengikisan dan merupakan ciri dari
sampai berbentuk segitiga dengan bagian yang membulat kearah hulu dan
alur yang dipotong terutama oleh objek yang terseret sepanjang arus dan
merupakan pula ciri dari arus turbidit. Arah tikas gores ini menunjukkan
c. Tool mark
Struktur ini terbentuk ketika objek dibawa oleh arus sungai dan
sedimen dibawahnya. Objek yang membuat tanda ini biasanya berupa mud
Merkah gerus merupakan struktur dalam skala kecil dan terdapat pada
e. Channel
kilometer panjangnya. Alur pula sering terisi oleh sedimen yang kasar
Gambar 13 Channel(http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/03/struktur-
sedimen.html)
32
dengan pengendapan. Struktur pengedapan ini terdapat pada bagian atas dan
lain :
a. Masif
Bila tidak menunjukkan struktur dalam lapisan (Pettijohn & Potter, 1964)
atau ketebalan lapisan lebih dari 120 cm ( Mc. Kee & Weir, 1953). Faktor
cepat dan umumnya berupa endapan turbidit, aliran butir (grain flow) dan
b. Perlapisan sejajar
dari 1 cm. Perlapisan ini terbentuk akibat adanya perubahan dalam butiran
c. Laminasi
Gambar 15 Laminasi(http://jurnal-
geologi.blogspot.com/2010/03/struktur-sedimen.html)
Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke
pada arah vertical, struktur ini merupakan cirri dari suatu sedimentasi pada
Lamination)
yang berada diatasnya atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi,
f. Gelembur (Ripple)
Struktur ini terbentuk pada permukaan lapisan yang dikontrol oleh arus
yang mengalir baik oleh air, angin maupun gelombang. Gelembur yang
berasal dari arus disebut current ripple, oleh angina disebut wind ripple
35
dan oleh gelombang disebut wave ripple. Skala yang lebih besar disebut
sebagai Dune (Gumuk Pasir). Variasi ripple antara lain: Swaley &
g. Rainspot
Rainspotadalah cekungan kecil yang terbentuk oleh butiran air hujan pada
permukaan batuan sedimen berbutir halus yang masih lunak. Struktur ini
berguna untuk menentukan lapisan atas dan lapisan bawah dari suatu
Gambar 19 Rainspot(http://jurnal-
geologi.blogspot.com/2010/03/struktur-sedimen.html)
36
structures)
Pada daerah yang miring, masa sedimen dapat diangkut sepanjang lereng.
dalam masa sedimen itu. Gerakan seperti ini disebut longsoran (slide). Jika
Growth Fault.
37
Struktur ini terdiri dari laminasi yang cekung keatas, biasanya beberapa
sentimeter lebarnya, dipisahkan oleh zona tanpa struktur (pillar). Dish dan
Pillar structure dibentuk oleh air yang lewat sedimen secara mendatar dan
keatas (fluid escape) dan umumnya terbentuk pada endapan kipas bawah
laut.
d. Load structure
suatu lapisan kedalam lapisan yang lain. Tikas beban (load cast) biasanya
seperti ini sering tidak asimetri atau menungging kearah arus purba,
f. Nodule
kalsit, dolomit, siderit, pirit, colophane dan kuarsa. Nodul kalsit, pirit dan
Gambar 25Nodule(http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/03/struktur-
sedimen.html)
4. Struktur sedimen asal jasad (Biogenic sedimentary structures)
timbulnya struktur ini, tetapi sifat alami binatangnya sendiri sulit untuk
ditentukan karena organisme yang berbeda sering mempunyai cara hidup yang
pada tingkah lakunya dan sifat sedimen seperti ukuran butir, kandungan air
anellid, bivalve dan echinoid, sedangkan permukaan track dan trail dibuat
agak mirip buluh (burrow) dapat dihasilkan oleh akar tumbuhan, walapun
a. Bioturbation
Fosil jejak adalah struktur sedimen yang dihasilkan pada sedimen yang
yang terdapat dalam lapisan adalah struktur feeding (Jejak sedang mencari
tebing tegak sampai hurup U, orientasinya bia tegak, mendatar atau miring
dengan perlapisan.
42
di laut.
43
Tujuan mengukur kolom stratigrafi adalah untuk akurasi ciri ketebalan jenis
batuan yang berbeda. Data ini dapat digunakan untuk menafsirkan depositional
ruang dan waktu. Sebagian besar interpretasi rinci memerlukan ukuran yang
akurat berapa banyak masing-masing jenis batuan, ketebalan lapisan, dll. Untuk
dan mengukur dari bawah ke atas. Untuk lapisan yang telah miring atau terlipat
stratigrafi yang dapat menyajikan informasi atau hasil interpretasi yaitu data
44
45
batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertikal secara detil, untuk
menerus dalam suatu lintasan. Pengukuran diusahakan tegak lurus dengan jurus
perlapisan batuannya, sehingga koreksi sudut antara jalur pengukuran dan arah
yang menerus, terutama yang meliputi satu atau lebih satuan satuan stratigrafi
46
Namun demikian metoda yang paling umum dan sering dilakukan di lapangan
adalah dengan menggunakan pita ukur dan kompas. Metoda ini diterapkan
4) Pengukuran stratigrafi di lapangan dapat dimulai dari bagian bawah atau atas.
(mulai dari sta.1 ke sta.2; sta.2 ke sta.3. dst.nya), sudut lereng (apabila
5) Jika jurus dan kemiringan dari tiap satuan berubah rubah sepanjang
dan atap dari satuan ini dan dalam perhitungan dipergunakan rata-ratanya.
yang meliputi semua jenis batuan yang dijumpai pada lintasan tersebut, yaitu:
sedimen (bila ada), dan unsur-unsur geologi lainnya yang dianggap perlu. Jika
dengan skala tertentu dan data singkapan yang ada disepanjang lintasan di-
dahulu koreksi-koreksi antara lain koreksi sudut antara arah lintasan dengan
singkapan yang secara keseluruhan telah diperiksa untuk hal hal sebagai berikut:
48
atau horizontal. Arah lintasan yang akan diukur sedapat mungkin tegak
2) Harus diperiksa apakah jurus dan kemiringan lapisan secara kontinu tetap
seperti sinklin, antiklin, sesar, perlipatan dan hal ini penting untuk
Metode rentang tali adalah metode yang lakukan untuk mengukur ketebalan
sebenarnya suatu bidang perlapisan dengan cara merentangkan tali yang sudah di
beri tanda atau grid setiap 10 cm atau 1 meter, kemudian direntangkan pada
singkapan batuan dan sebelumnya diukur strike/dip dan slope bidang singkapan
tersebut.
sebagai berikut:
49
2) Deskripsi lokasi.
6) Setelah itu tali yang sudah ditandai dengan grid di rentangkan dari pada
setiap layer.
sebenarnya.
III.3.2.1 Pengertian
ketebalan suatu lapisan batuan yang menggunakan alat yang bernama tongkat
jacob yaitu tongkat yang panjangnya 150 cm, diberi tanda atau grid yang
perhitungan tebal lapisan tersebut dan pada ujung tongkat terdapat busur derajat
Metode ini lebih praktis dan cepat dalam pengolahan datanya dikarenakan
perlapisan bisa diukur dengan metode ini, karena diperlukan singkapan yang ideal
sebagai berikut:
2) Deskripsi lokasi.
perlapisan dengan melihat busur derajat yang ada di kepala Jacob Staff.
melihat grid yang ada pada bagian bawah busur derajat, setiap grid
berukuran 10 cm.
Tebal lapisan adalah jarak terpendek antara bidang alas (bottom) dan bidang
atas (top). Dengan demikian perhitungan tebal lapisan yang tepat harus dilakukan
dalam bidang yang tegak lurus jurus lapisan. Bila pengukuran di lapangan tidak
dilakukan dalam bidang yang tegak lurus tersebut maka jarak terukur yang
sudut yang terukur pada arah pengukuran yang tegak lurus jurus perlapisan.
Apabila arah sudut lereng yang terukur tidak tegak lurus dengan jurus perlapisan,
maka perlu dilakukan koreksi untuk mengembalikan kebesaran sudut lereng yang
tegak lurus jurus lapisan. Biasanya koreksi dapat dilakuan dengan menggunakan
Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah jarak tegak
T = d sin ∂
lapisan).
Apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus, maka jarak terukur harus
{Catatan: sudut lereng (s) dan kemiringan lapisan (∂) adalah pada keadaan
yang tegak lurus dengan jurus atau disebut “true dip” dan “true slope”}.
Bila kemiringan lapisan (∂ ) lebih besar daripada sudut lereng (s) dan
T = d sin (∂ - s ). (Gambar 31 b)
Bila kemiringan lapisan lebih kecil daripada sudut lereng dan arah
T = d sin (s - ∂ ). (Gambar 31 c)
T = d sin ( ∂ + s ) (Gambar 32 b)
Apabila jumlah sudut lereng dan sudut kemiringan lapisan adalah 900
T = d (Gambar 32 c)
T = d sin (s)
susunan berbagai jenisbatuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan
mulai dari yang tertua hingga termudamenurut umur geologi, ketebalan setiap
standarumum yang menjadi acuan bagi kalangan ahli geologi didalam menyajikan
Linkungan Pengendapan.
tersusun dari kiri kekanan sebagai berikut: umur, formasi, satuan batuan, simbol
AKPRIND Yogyakarta.
kilometer dan melebar ke utara dari Parangtritis hingga kabupaten Klaten selebar
kurang lebih 25 kilometer (Mac Donald &Partner, 1984. Dalam Sanjoto, siwi.
2009). Cekungan ini tersusun dari dua kelompok batuan besar, yaitu: batuan
56
57
pada kertas kerjatahun 1941 e & f berupa hasil tambang sulfur, tras, breksi pumis,
jarosit dan alumina (Anonimus, 1949. vide Van Bemmelen, 1949.P 224. Dalam
bagian barat, yang terletak antara gawir sesar perbukitan Batur Agung dan sesar
Kali Opak. Pada daerah penelitian banyak dijumpai struktur sesar perkembangan
dari struktur kekar, struktur geologi ini sangat berpengaruh terhadap kualitas
1927 dalam sanjoto, siwi. 2009), sehingga daerahpenelitian terbagi menjadi lima
Yogyakarta
Koordinat : S 07o50’19”
N 110o28’51”
Cuaca : Cerah
Morfologi : Perbukitan
Strike/dip : N 245oE/8o
Slope : 60o
Yogyakarta
Koordinat : S 07o50’19”
N 110o28’51”
Cuaca : Cerah
59
Morfologi : Perbukitan
Strike/dip : N 245oE/2o
Slope : 60o
silika.
1 60 8o
2 10 8o
3 13 8o
4 18 8o
5 12 8o
6 50 8o
oksida besi.
Matrikssemen karbonat.
Keterangan:
Perhitungan ketebalan:
= 36,26 cm = 98 cm
= 40,18 cm = 24,5 cm
64
= 246,96 cm = 191,1 cm
Layer 4: T = d sin ( ∂ + s )
= 60.sin (60o+20o)
= 60.sin 80o
= 60. 0,98
= 58,8 cm
pumis dan satuanbreksi andesit.Breksi pumis ini berselang seling dengan batu
halus. Satuan breksi pumis ini di endapkan pada lereng kipas dekat dengan alur-
alur bawah laut dengan kipas bawah laut dengan sistem arus turbid (Toha, dkk,
1994).Satuan breksi pumis ini yang dikenal sebagai Formasi Semilir yang terdiri
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan
dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu
sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan (sandi
stratigrafi Indonesia).
1. Hukum Steno
3. Teori Katastrofa
4. Teori Uniformitas
8. Law Of Inclusion
65
66
structures)
structures)
structures)
III. 2 Saran
Baik dalam penyampaian materi, kedisiplinan waktu maupun tata tertib yang
Sanjoto, Siwi .2008. Kwalitas breksi pumis sebagai bahan bangunan Kecamatan
Jurusan Teknik Geologi , Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
Yogyakarta.
indonesia.
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/02/22/struktur-sedimen-dan-
67
68
http://www.toiki.or.id/2010/07/struktur-batuan-sedimen.html\(diakses pada 31
18.55 wib).