PENDAHULUAN
2017
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Penyelenggarakan program PONEK yang komprehensif dan berkualitas
sesuai dengan visi misi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Banyuwangi
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan Millenium Development
Goals (MDGs). Sehingga diharapkan menurunnya angka kematian Ibu
dan Bayi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mendukung kebijakan Rumah Sakit dalam penyelenggaraan
pelayanan PONEK 24 jam.
2. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar.
3. Terciptanya dan dilaksanakannya acuan pelayanan PONEK di RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
4. Meningkatkan pelayanan maternal dan neonatal sehingga dapat
menurunkan kematian maternal dan neonatal di Rumah sakit
Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
5. Kerjasama integrative dengan unit terkait di Rumah sakit untuk
mendukung layanan PONEK.
6. Melakukan Audit internal kematian maternal dan neonatal, serta turut
berpartisipasi dalam kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) atau
Review Maternal Perinatal (RMP)
5.3 Menerima keluhan dan masukan pada masing-masing instalasi terkait PONEK
1. Keluhan atau masalah PONEK dapat berasal dari manajemen, karyawan,
pasien, keluarga pasien maupun masyarakat
2. Keluhan harusnya tertulis
3. Semua keluhan didokumentasikan dan diagendakan dalam laporan PONEK
6.1 Sasaran
Instalasi pelayanan medis dan perawatan pasien yaitu Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Kamar Operasi,
Instalasi Kamar Bersalin.
9.2 KESIMPULAN
Ketepatan pelayanan PONEK sesuai dengan standar prosedur operasional yang
telah ditetapkan di RSNU hanya mencapai 58% dari target yang ditentukan
(100%)
3.1 PENUTUP
Demikian hasil monitor dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan
obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK) di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi ini disusun sebagai indikator peningkatan mutu pelayanan pasien.
Banyuwangi,
RAWAT GABUNG
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
66% 66% 68%
60%
60%
46% 44%
40% 30%
28% 25%
24% 24%
20% 12%
0%
juli agustus september oktober november desember
Data diolah dari Rekam Medis dan buku Register RSNU Banyuwangi Tahun 2017
Dari gambar 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan yang tidak bisa melakukan
rawat gabung tertinggi terjadi di Bulan oktober yaitu 45 pasien (1,4%).
Saat ini pelayanan rawat gabung dilaksanakan pada pasien kelas 1 dan kelas VVIP
Ibu dan bayi dirawat bersama 24 jam. Dan pasien kelas 2 dan 3 tidak dapat
melakukan rawat gabung dikarenakan ruang nifas masih belum tersedia, bayi sering
dianjurkan untuk di tempatkan di ruang perinatologi dengan alasan di ruang
perawatan tidak ada bidan.
Analisa :
- Penyebab rendahnya jumlah bayi rawat gabung selain karena adanya indikasi
medis dari ibu dan bayi juga disebabkan karena fasilitas perawatan rawat
gabung yang belum sesuai standar, sehingga perawat ruangan bayi
(perinatologi) lebih sering menganjurkan keluarga untuk di rawat di ruang bayi
(perinatologi)
- Ketidaksiapan ibu dalam merawat bayi dan ketidakpercayaan ibu untuk
memberikan ASI Eksklusif pada bayi.
IMD
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
61% 59%
54%
60% 50%
46%
38%
40% 33%
28% 25%
23% 21%
20% 11%
0%
juli agustus september oktober november desember
Data diolah dari Rekam Medis dan Buku Register Kamar Bersalin RSNU
Banyuwangi Tahun 2017
Dari gambar 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan yang tidak bisa melakukan
IMD tertinggi terjadi di Bulan SEPTEMBER yaitu 61%.
Saat ini pelayanan imd dilaksanakan bila bayi yang nilai apgar score diatas 6. Tidak
dilakukan imd bila bayi mengalami asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan lain-lain.
Analisa :
- Penyebab rendahnya jumlah bayi yang tidak IMD selain karena adanya indikasi
medis dari ibu dan bayi juga disebabkan karena fasilitas perawatan yang belum
sesuai standar.
- Ketidaksiapan ibu dalam melakukan tindakan IMD pada bayi.
PMK
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
60%
40%
17%
20% 7% 8% 7%
6% 6%
0% 0% 0% 0% 0% 0%
0%
juli agustus september oktober november desember
Data diolah dari Rekam Medis dan Buku Register Kamar Bersalin RS Nahdlatul
Ulama Banyuwangi Tahun 2017
Dari gambar 1.3 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan yang dilakukan PMK
tertinggi terjadi di Bulan desember yaitu 8 pasien (17%). Saat ini pelayanan PMK
dilaksanakan bila bayi yang bb <2500gram. Tidak dilakukannya pmk dikarenakan
orang tuanya yang tidak mau.
Analisa :
- Penyebab rendahnya jumlah bayi yang tidak PMK selain karena ibu yang tidak
berani melakukan PMK karena terlalu kecil bayi dan karena fasilitas perawatan
yang belum sesuai standar.
- Ketidaksiapan ibu dalam melakukan tindakan PMK pada bayi.
ASI EKSKLUSIF
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80% 68%
66% 66%
60%
60%
46% 44%
40% 28% 30%
24% 25% 24%
20% 12%
0%
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Data diolah dari Rekam Medis dan Buku Register RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi Tahun 2017
Dari gambar 1.4 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan yang tidak bisa memberikan
ASI Eksklusif tertinggi terjadi di Bulan november yaitu 51 pasien (68%). Saat ini
pemberian asi eksklusif dilaksanakan pada pasien kelas 1 dan kelas VVIP Ibu dan
bayi dirawat bersama 24 jam. Dan pasien kelas 2 dan 3 tidak dapat memberikan asi
eksklusif dikarenakan ruang nifas masih belum tersedia, bayi sering dianjurkan
untuk di tempatkan di ruang perinatologi dengan alasan di ruang perawatan khusus
ibu post partum belum tersedia.
Analisa :
- Penyebab rendahnya jumlah bayi yang diberikan asi eksklusif karena belum
tersedianya ruang perawatan ibu nifas
- Ketidaksiapan ibu dalam memberikan asi pada bayi dan ketidakpercayaan ibu
untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi.
Ketepatan pelaksanaan pelayanan PONEK periode 2017 belum bisa tercapai ( 100% ) dengan kurangnya fasilitas ruangan sesuai
standar, bersih dan nyaman dalam melaksanakan pelayanan PONEK.
PLAN DO STUDY ACTION
Mengupayakan Melakukan sosialisasi Melakukan 1. Rawat Gabung
capaian target 100% ulang tentang supervise
Rekomendasi :
pelayanan PONEK.
a. Dibuat ruangan rawat gabung yang sesuai standar, sebaiknya
Melakukan kordinasi ruang instalasi kamar bersalin terpisah
dengan petugas medis b.Fasilitas untuk rawat gabung seperti meja perawatan bayi
yang bertugas di
dan fasilitas air mengalir
instalasi gawat darurat,
instalasi kamar c. Pelatihan manajemen asi eksklusif bayi bidan ruang nifas
bersalin, instalasi agar dapat meningkatkan jumlah ibu yang memberikan asi
kamar operasi dan
eksklusif pada bayi
instalasi rawat inap
(perinatology) untuk 2. Inisiasi Menyusu Dini
memperbaiki kinerja Rekomendasi :
petugas a. Dibuatkan kamar bersalin yang sesuai standar, bersih dan
nyaman
b.Diadakan tim pendukung ASI
3. Perawatan Metode Kanguru