Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN KEGIATAN RINCIAN

1. Kegiatan Pokok Dan Kegiatan Rincian


1.1 Konsolidasi Organisasi
1. Melakukan rapat Tim PONEK setiap Bulan
Pembentukan Tim PONEK Rumah sakit Nahdlatul Ulama Banyuwangi
dudah direncanakan sejak pertengahan tahun 2017. Selama ini kegiatan
PONEK sudah dilakukan hanya belum terorganisasi dalam satu tim dan
belum terstruktur. SK tim PONEK telah dibentuk melalui Surat
Keputusan Direktur Nomor …
Setelah tim dibentuk dilakukan konsolidasi organisasi yang dikoordinir
oleh ketua Tim PONEK dr. Erva Dharmayanti, Sp.OG. adapun kegiatan
konsolidasi yang dilakukan sebagai berikut :
a. Tanggal …Juli 2017 di Ruang Rapat Direktur
Materi : Sosialisasi tentang kegiatan PONEK dan persiapan yang
harus dilakukan RS dalam rangka mensukseskan kegiatan PONEK
b. Tanggal …Juli 2017 di Ruang Aula
Materi : Rapat Gabungan beberapa unit pelayanan terkait PONEK
(IGD, OK IGD, Kamar Bersalin, Ruang Nifas, Ruang Perinatologi,
ICU, Laboratorium, dan Manajemen)
Kegiatan : Membuat rumusan bersama mekanisme alur pasien
rujukan maternal neonatal
c. Tanggal …Juli 2017
Materi : Pembahasan program kerja ponek
d. Tanggal …Juli 2017
Materi : Sosialisasi SPO terkait program PONEK
2. Informasi pengembangan organisasi
1.2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Perinatal
1. Kesehatan Ibu
a. Pelayanan ante natal care
Pelayanan ante natal care dimana dilakukan juga pemantauan janin
antenatal di instalasi rawat jalan.
Pelayanan ANC sudah berjalan dengan lancar. Saat ini dengan
adanya BPJS maka hanya pelayanan ANC resiko tinggi yang
dilakukan di poli Kandungan rumah sakit.
b. Akses masuk pasien kebidanan
Membuat akses langsung masuk kamar bersalin untuk pasien-pasien
kebidanan
Analisa :
Akses masuk pasien kebidanan selama ini melalui ruang IGD depan,
tidak ada akses langsung untuk masuk kamar bersalin. Dengan
adanya ruang bersalin diharapkan pelayanan kedaruratan kebidanan
dapat dilakukan langsung di ruang bersalin. Hanya adanya
keterbatasan tidak adanya akses pintu masuk pasien langsung dari
luar sehingga pelayanan kegawatdaruratan kebidanan tetap
dilakukan di ruang IGD depan, diperiksa oleh bidan dan dokter jaga
di UGD.
Rekomendasi :
- Dibuat alur rujukan pasien maternal neonatal
- Dibuat ruang ponek di igd
c. Pelayanan kegawat daruratan kebidanan
Pelayanan kegawat daruratan kebidanan di IGD dan dilanjutkan ke
kamar bersalin dan bila memerlukan tindakan operatif ke instalasi
kamar operasi.
Analisa :
Beberapa masalah yang dihadapi antara lain :
- Jumlah pasien IGD yang banyak untuk semua kasus penyakit
sehingga kurang fokus terhadap kasus kebidanan
- Keterampilan beberapa bidan yang bertugas di IGD untuk
menangani kasus kegawat daruratan masih kurang
- Petugas kamar operasi IGD tidak stand by (on call)
- Petugas pada bagian instalasi penunjang diagnostik
(laboratorium, radiologi) tidak stand by (on call)
- Selama ini pasien kebidanan diterima di unit gawat darurat
umum, kemudian pasien dipindahkan ke kamar bersalin. Bila
memerlukan tindakan operatif pasien dibawa kembali ke kamar
emergenci (OK)
Rekomendasi :
- dibuat Surat Keputusan Direktur agar bidan jaga IGD digabung
dengan bidan kamar bersalin untuk meningkatkan kualitas
pelayanan agar respon time dapat tercapai. Bidan jaga IGD
jadwal jaganya dikoordinir oleh kepala ruangan kamar bersalin,
sehingga diharapkan tidak terjadi kekosongan bidan di IGD
- dilakukan pelatihan in house training untuk tenaga bidan
berkaitan dengan penanganan kegawatdaruratan kebidanan
d. Pelayanan Keluarga Berencana di Instalasi Rawat Jalan/ Rawat Inap
Gambar 1. Data Jumlah Akseptor KB tahun 2017
1.2

0.8

0.6
IUD
0.4
MOW
0.2

Data di olah dari Register Laporan Persalinan Rumah Sakit


Nahdlatul Ulama Banyuwangi tahun 2017
Jumlah akseptor IUD selama tahun 2017 adalah …orang (…%).
Sedangkan jumlah MOW sebanyak …orang (…%) dari total seluruh
persalinan yaitu …orang.
Dibandingkan dengan tahun 2016 jumlah akseptor IUD pasca salin
menurun sangan drastis yaitu … orang.
Analisa :
- Tingginya angka akseptor tahun
- Terbatasnya pelatihan untuk bidan mengenai pemasangan IUD
pasca salin dan kurangnya pelatihan untuk bidan tentang Alat
Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) dalam keluarga berencana
Rekomendasi :
- Peningkatan pelatihan bagi bidan tentang Contrasepsi
Tecnology Update (CTU) dan ABPK
e. Peningkatan Kinerja Petugas
Peningkatan kinerja petugas diperlukan agar pelayanan kebidanan
dapat terlaksana secara optimal
Analisa :
- Beberapa kasus di instalasi gawat darurat (IGD) terjadi
kekosongan jaga bidan pada saat pergantian jaga
- Petugas OK tidak stand by (on call)
- Petugas laboratorium tidak stand by (on call)
- Dokter spesialis Obgyn tidak jaga on site
Rekomendasi :
- Dibuat Surat Keputusan Direktur agar bidan jaga IGD digabung
dengan bidan kamar bersalin untuk meningkatkan kualitas
pelayanan agar respon time dapat tercapai. Bidan jaga IGD
jadwal jaganya dikoordinir oleh kepala ruangan kamar bersalin,
sehingga diharapkan tidak terjadi kekosongan bidan di IGD
- Petugas OK IGD harus stand by
- Petugas laboratorium harus standby
f. Meningkatkan ketersediaan stok darah di Bank darah
Analisa :
Selama ini stok darah di bank darah masih minimal, sehingga pasien
yang membutuhkan transfusi harus mengambil darah di PMI
Banyuwangi, dan diperlukan waktu paling cepat 4 jam untuk
memproses darah dari pengambilan sampel sampai darah siap untuk
digunakan.
Rekomendasi :
Meningkatkan ketersediaan darah dengan membuat kelompok
pendonor di rumah sakit maupun diluar rumah sakit.

2. Pelayanan Perinatal
a. Pengembangan ruang perinatology
b. Pelayanan kedaruratan perinatal di instalasi gawat darurat, instalasi
kamar bersalin, ruang perinatology dan NICU
c. Pelayanan rawat gabung untuk lahir spontan hari I dan untuk section
sesarea hari II (ibu dan bayi dirawat dalam satu ruangan selama 24
jam)
Menurut Kepmenkes RI No. 230 Tahun 2010 tentang rawat gabung
ibu dan bayi. Rawat gabung adalah pelayanan yang diberikan
kepada bayi baru lahir, ditempatkan bersama ibunya dalam satu
ruangan.
Jumlah pelayanan rawat gabung di ruang nifas tahun 2017 tercatat
berjumlah …orang (…%) dari total persalinan. Untuk lebih
lengkapnya gambaran pelayanan rawat gabung di ruang nifas RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi tahun 2017 dapat dilihat pada gambar
berikut ini :

Gambar 1.2 Data Pelayanan Rawat Gabung di RS Nahdlatul Ulama


Banyuwangi Tahun 2017
120%
100% 100% 100% 100% 100.00%
100% 100%
80%

Axis Title
60%
Rawat Gabung
40%
non rawat gabung
20%
0%

Axis Title

Data diolah dari Rekam Medis RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi


Tahun 2017

Dari gambar 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan rawat


gabung tertinggi terjadi di Bulan …… yaitu …pasien (…%).
Saat ini pelayanan rawat gabung dilaksanakan pada pasien kelas 1
dan kelas VVIP Ibu dan bayi dirawat bersama 24 jam. Dan pasien
kelas 2 dan 3 tidak dapat melakukan rawat gabung dikarenakan
ruang nifas masih belum tersedia, bayi sering dianjurkan untuk di
tempatkan di ruang perinatologi dengan alasan di ruang perawatan
tidak ada bidan.
Analisa :
- Penyebab rendahnya jumlah bayi rawat gabung selain karena
adanya indikasi medis dari ibu dan bayi juga disebabkan karena
fasilitas perawatan rawat gabung yang belum sesuai standar,
sehingga perawat ruangan bayi (perinatologi) lebih sering
menganjurkan keluarga untuk di rawat di ruang bayi
(perinatologi)
- Ketidaksiapan ibu dalam merawat bayi dan ketidakpercayaan
ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi.
-
d. Perawatan Bayi Kangguru
Perawatan metode kangguru (PMK) merupakan perawatan untuk
bayi berat lahir rendah atau lahiran premature dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skint to skint
contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk
menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti
mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan
pemberian ASI.
e. Memberikan pendidikan kesehatan

1.3 Penyuluhan dilakukan di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap
setiap 1 bulan sekali
Instalasi Rawat Jalan tentang :
1. Ante Natal Care
2. Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT)
Instalasi Rawat Inap :
1. Inisiasi menyusu dini dan asi eksklusif
2. Manfaat asi dan cara menyusui pada ibu pasca persalinan
3. Perawatan payudara
4. Cara memandikan dan merawat tali pusat bayi
5. Immunisasi
6. Perawatan pada BBLR
7. Rawat gabung
8. Senam nifas
9. Perawatan post section sesaria
10. Perawatan bayi BBLR metode kangguru

1.4 Pengusulan sarana : melalui instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan,
instalasi kamar operasi
1.5 Evaluasi/ revisi/ menyusun standar prosedur operasional (SPO) dan
instruksi kerja tentang pelayanan Perinatal Resiko Tinggi.
1.6 Pengumpulan data dan analisa data indicator mutu :
1. Angka Persalinan per-vaginam
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup Bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir tanpa bantuan/ dengan kekuatan sendiri (Manuaba,
1998)
Total persalinan normal yang dilayani di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi adalah …pasien (…%) dari total seluruh persalinan di RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi yaitu sebanyak …pasien. Adapun
gabaran jumlah persalinan setiap bulannya pada tahun 2017 dapat dilihat
pada gambar 1.3 berikut ini :
Gambar 1.3 Angka Persalinan Normal di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi Tahun 2017
1.2

0.8

0.6 Persalinan normal


0.4 Rujukan
0.2 Non Rujukan

Dari tabel diatas menunjukan bahwa persalinan normal terbanyak terjadi


pada Bulan …yaitu … persalinan (…%) dari total persalinan normal
tahun 2017. Hampir seluruh persalinan normal merupakan pasien
rujukan yaitu …pasien (…%).
2. Angka Kematian Ibu
3. Angka Seksio Sesaria
Definisi operasional : seksio sesaria adalah tindakan bedah obstetri yang
dilakukan pada ibu yang akan melahirkan, baik elektif maupun akut,
tanpa melihat keadaan anak yang dilahirkan.
Kasus section sesaria di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi pada tahun
2017 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1.5 Data Pasien Sectio Sesaria di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi Tahun 2017

sectio sesaria
1.2
1
0.8
0.6 SC
0.4
Rujukan
0.2
Non Rujukan
0

Data diolah dari Rekam medic RS NAhdlatul Ulama Banyuwangi


Tahun 2017
Pada tahun 2017 tercatat jumlah pasien dengan section sesaria adalah
sebanyak …pasien (…%) dari total seluruh pasien yang bersalin di RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
Dari gambar 1.5 didapatkan hampir seluruh pasien seksio sesaria
merupakan pasien rujukan/non rujukan sebanyak …pasien (…%)

Rekomendasi :
- Penyediaan sarana dan fasilitas diruang operasi
4. Angka Kematian Perinatal
Angka kematian perinatal adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah bayi lahir sampai bayi berusia 28 hari
Gambar 1.6 Data Angka Kematian Perinatal di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi Tahun 2017
1.2

1 ASFIKSIA

0.8
KELAINAN
0.6 KONGENITAL

0.4 TETANUS

0.2 NEONATUS ATERM


0
BBLR

Data diolah dari Rekam medic RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi Tahun


2017
5. Angka Kematian Bayi BBLR < 2000gr
Dari gambar 1.6 menunjukan bahwa angka kematian bayi yang
disebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) <2000gr adalah sebanyak
…bayi (..%).
6. Pelaporan kematian ibu dan perinatal setiap Bulan ke bagian
perencanaan dan informasi untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai