Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Status Gunung Api dan Studi Kasus

\(Letusan Gunung Kelud 2014)


Status gunung api dibedakan menjadi 4 status, yaitu normal, waspada, siaga dan waspada. Masing-
masing status memiliki perbedaan baik ciri aktivitas gunungnya maupun mitigasi dan bentuk
evakuasinya. Berikut adalah pnjelasan dan studi kasus dari letusan Gunung Kelud tahun 2014.

 Status : NORMAL

Status aktif normal artinya pada gunung api yang diamati tidak ada perubahan aktivitas secara visual,
seismik, dan kejadian vulkanik. Ini menunjukan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu.

 Status : WASPADA

Status Waspada menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian
vulkanik. Pada status ini juga mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah. Mulai terjadi gangguan
magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu
tertentu.

 Status : SIAGA

Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta
terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data
observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api
terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.

 Status : AWAS

Status Awas adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi. Status Awas merujuk letusan utama
yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan
erupsi besar. Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.
Studi Kasus : LETUSAN GUNUNG KELUD 13 Februari 2014

1. PENDAHULUAN

Gunungapi Kelud berbentuk strato, secara administratif terletak di tiga Kabupaten Kediri,
Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dan secara geografis terletak
pada posisi 7º 56’ 00” LS, 112º 18’ 30” BT dengan ketinggian puncak 1.731 meter di atas
permukaan laut.

Aktivitas terakhir terjadi pada tahun 2007 diawali dengan peningkatan aktivitas
kegempaan dan diakhiri dengan erupsi efusif pada tanggal 3-4 November 2007 berupa kubah
lava ditengah danau kawah dengan volume kubah sebesar 16,2 jt m3.

Peningkatan jumlah kegempaan teramati sejak bulan Januari 2014, yang didominasi oleh Gempa
Vulkanik Dangkal (VB) dan Vulkanik Dalam (VA). Berdasarkan peningkatan
kegempaan vulkanik yang cukup signifikan tersebut, status G. Kelud dinaikkan dari Normal
(Level I) menjadi Waspada (Level II) pada tanggal 2 Februari 2014. Pada tanggal 10 Februari 2014,
status kegiatan dinaikkan menjadi Siaga (Level III). Pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 21:15
WIB, status kegiatan dinaikkan menjadi Awas (Level IV).
Gambar 1. Gunung Kelud pada 13 Februari 2014

2. Gunung Kelud Status : Normal -> Waspada (2 Februari 2014)

 Aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh Gempa


Vulkanik Dangkal (VB) dan Gempa Vulkanik Dalam (VA).
 Data suhu air panas di Kawah G. Kelud menunjukkan peningkatan.
 Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya
G. Kelud maka terhitung tanggal 2 Februari 2014 pukul 14:00 WIB status kegiatan G.
Kelud dinaikan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II).

Jika terjadi penurunan aktivitas vulkanik G. Kelud, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan
sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya. Apabila aktivitasnya terus meningkat, maka
daerah yang terdampak dapat diperluas sesuai ancamannya.

Pengamatan Visual terakhir

Tanggal 31 Januari – 2 Februari 2014, (sampai dengan pukul. 14.00); cuaca mendung-kabut,
angin tenang Selatan, suhu udara 19 - 260C, kelembaban 88%. Gunung berkabut.

Pengamatan Kegempaan terakhir

o Selama periode 1 Januari – 2 Februari 2014 terjadi peningkatan jumlah Gempa


Vulkanik Dangkal (VB). Peningkatan cukup signfikan dimulai pada tangggal 15
dan 16 Januari 2014, yaitu jumlah 22 dan 24 kali kejadian. Peningkatan jumlah
Gempa Vulkanik Dangkal (VB) cenderung terus naik namun berfluktuatif (pada
tanggal 28 Januari 2014 mencapai 33 kali kejadian dan tanggal 2 Februari 2014
hinggap pukul 11:00 WIB mencapai 68 kali kejadian).
o Jumlah Gempa Vulkanik Dalam (VA) cenderung terus naik namun berfluktuatif,
sejak tanggal 27 Januari 2014, yaitu mencapai 23 kejadian pada tanggal 30
Januari 2014 dan 14 kejadian pada 2 Februari 2014 hingga pukul 11:00 WIB..
o Penentuan lokasi sumber gempa-gempa vulkanik berada pada sekitar tubuh G.
Kelud dengan kedalaman 2-8 km .
3. Gunung Kelud Status : Waspada -> Siaga (10 Februari 2014)

 Aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh Gempa Vulkanik
Dangkal (VB) dan Gempa Vulkanik Dalam (VA).
 Data deformasi (tiltmeter) di stasiun Lirang (selatan) menunjukan inflasi G. Gelud pada komponen
Radial (Y)
 Data suhu air panas di Kawah G. Kelud menunjukkan peningkatan.
 Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya G. Kelud
maka terhitung tanggal 10 Februari 2014 pukul 16:00 WIB status kegiatan G. Kelud dinaikkan
dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Jika terjadi penurunan aktivitas vulkanik G.
Kelud, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan
ancamannya. Apabila aktivitasnya terus meningkat, maka daerah yang terdampak dapat diperluas
sesuai ancamannya.

Pengamatan Visual Terakhir

Tanggal 10 Februari 2014 (hingga pukul 12.00 WIB); Cuaca mendung, angin bertiup dari Utara-
Timurlaut, suhu udara 20 - 210C, kelembaban 72-86%, gunung berkabut

Pengamatan Kegempaan Terakhir

 Pada periode 3-10 Februari 2014 (hingga pukul 12:00 WIB), kegempaan didominasi oleh Gempa
Vulkanik Dangkal (VB) dan Vulkanik Dalam (VA). Gempa VB meningkat sejak tanggal 15 Januari
2014 dengan kisaran 22-157 kejadian per hari atau rata-rata harian 90 kejadian. Gempa VA
teramati meningkat signifikan sejak tanggal 27 Januari 2014 dengan dalam kisaran 13-90
kejadian per hari atau rata-rata 37 kejadian/hari.
 Energi gempa Vulkanik meningkat perlahan sejak pertengahan bulan Januari 2014 (Lampiran 2).
Awal bulan Februari 2014, laju energi membesar terkait peningkatan jumlah Gempa Vulkanik
dan membesarnya gempa Vulkanik.
 RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) mulai dikalkulasi kontinyu sejak tanggal 5
Februari 2014, dan teramati adanya peningkatan energi sejak tanggal 6 Februari 2014, relatif
stabil. Pada tanggal 9 Februari 2014 terjadi peningkatan energi dimana amplituda gempa-gempa
Vulkanik relatif membesar dan jumlah yang meningkat.
 Kalkulasi hiposenter gempa-gempa Vulkanik memperlihatkan sebaran gempa di sekitar G. Kelud
dengan kedalaman mencapai 3 km di bawah puncak.

4. Gunung Kelud Status : Siaga -> Awas (13 Februari 2014)

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya G. Kelud, maka
terhitung tanggal 13 Februari 2014 pukul 21:15 WIB status kegiatan G. Kelud dinaikkan dari SIAGA (level
III) menjadi AWAS (level IV). Masyarakat di sekitar G. Kelud dan pengunjung/wisatawan tidak
diperbolehkan melakukan aktivitas dan mendekati kawah dan yang ada di puncak G. Kelud dalam radius
10 km dari kawah aktif.

5. Gunung Kelud Status : Awas -> Siaga (20 Februari 2014)

 Pengamatan visual masih menunjukkan adanya kepulan asap putih tebal menerus dari kawah
G. Kelud.
 Aktivitas kegempaan didominasi Tremor menerus dengan amplituda yang cenderung menurun.
 Tidak terekam gempa-gempa Vulkanik Dalam secara signifikan yang mengindikasikan adanya
suplai magma dalam jumlah besar.
 Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya G. Kelud
maka terhitung tanggal 20 Februari 2014 pukul 11:00 WIB status kegiatan G. Kelud diturunkan
dari AWAS (Level IV) menjadi SIAGA (Level III).

Jika terjadi penurunan atau peningkatan aktivitas vulkanik G. Kelud, maka tingkat kegiatannya dapat
diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.

Pengamatan Visual Jelang Letusan dan Terakhir

- Tanggal 13 Februari 2014

 Pukul 00.00-18.00 WIB; Cuaca cerah, angin bertiup perlahan dari Selatan, gunung tampak
jelas. kelembaban 70 - 82%, suhu udara 21-22°C.
 Pukul 18.00 – 24.00 WIB : Cuaca cerah, angin tenang, gunung jelas. Teramati pada pukul 22:50
WIB letusan dari kawah G. Kelud dengan tinggi kolom asap mencapai 17 km. Terdengar suara
gemuruh dan teramati kilat di puncak G. Kelud.

- Tanggal 20 Februari 2014, sampai dengan pukul 10.00 WIB; Cuaca cerah, angin perlahan dari arah
Selatan, kelembaban 70-79%, suhu udara 22°C gunung jelas. Teramati kepulan asap berwarna putih tebal,
tekanan lemah dengan tinggi mencapai 300 meter, condong ke Timur Laut.

Pengamatan Kegempaan Jelang Letusan dan Terakhir

a. Sebelum erupsi tanggal 13 Februari 2014

Pembacaan kegempaan berdasarkan stasiun Kawah, adalah sebagai berikut:

- Tanggal 13 Februari 2014; pukul 00.00-22.49 WIB; terekam 440 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 1135
kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 198 kali Gempa Low Frekuensi (LF), 1 (satu) kali Gempa Tektonik Jauh
(TJ) dan 3 kali Gempa Tektonik Lokal (TL).

- Setelah erupsi tanggal 13 Februari 2014

Empat dari lima stasiun seismik G. Kelud rusak terkena lontaran material erupsi tanggal 13 Februari 2014,
yang masih beroperasi adalah stasiun Umbuk yang berlokasi sekitar 5 km dari Kawah. Sejak tanggal 16
Februari 2014, pukul 17.00 WIB sudah terpasang dua stasiun seismik dengan jarak 2 – 3 km dari kawah.

Anda mungkin juga menyukai