Konsep utama dan definisi yang disajikan disini dapat ditemukan diHPM yang diirevisi pender et al,2006
berikut ini karakteristik individu dan pengalaman mempengaruhi tindakan kesehatan setelahnya (pender,
curuculum vitae,)
Frekuensi prilaku yang sama atau mirip dengan prilaku dimasa lalu efek-efek langsung dan tidak
langsung terhadap kecenderungan menjalankan prilaku nyang mempermisikan kesehatan.
Faktor Personal
Dikategorikan menjadi faktor biologis, psikologis dan sosiokurtural. Faktor-faktor ini bersifat prediktif
berdasarkan prilaku yang ada dan dibentuk oleh kondisi prilaku sasaran yang sering diteliti.
Yang termasuk kedalam faktor ini adalah variable seperti usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh, status
kubro, status menupause, kemampuan aerobic, kekuatan, kecepatan, dan keseimbangan.
Faktor-faktor ini meliputi variable seperti penghargaan diri, motivasi dir, kompetensi diri, persepsi
kesehatan dan definisi kesehatan.
Faktor-faktor seperti ras, etnis, akultrasi, pendidikan dan status ekonomi merupakan faktor-faktor yang
tturut serta.
Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan merupakan hasil positif yang diantisipasi akibat tindakan
kesehatan.
Adalah rintangan yang diantisipasi, dibayangkan, atau yang nyata harga yang harus dibayarkan secara
pribadi akibat melakukan perbuatan atau prilaku tersebut.
Adalah pertimbangan atas kemampuan diri untuk mengorganisir dan melakukan suatu prilaku yang
mempromosikan kesehatan. Keyakinian dieri yang dirasa memengaruhi halangan yang dirasa bagi
tindakan, sehingga semakin tinggi tingkat keyakinan maka semakin rendah halangan yang dirasa terhadap
suatu prilaku.
Pengaruh interpersonal
Pengaruh ini merupakan kognisi yang menyangkut prilaku, kepercayaan, atau sikap terhadap orang lain.
Termasuk norma-norma (ekspektasi terhadap pasangan), dukungan social (dorongan instrumental dan
emosional), dan pemodelan (pembelajaran tidak langsung melalui observasi terhadap orang lain yang
sedang menjalankan prilaku tersebut).
Pengaruh situsional
Persepsi dan kognisi personal pada situasi apapun atau konteks yang dapat mempasilitasi atau
menghentikan suatu perilaku. Termasuk persepsi atas pilihan yang tersedia, karakteristik tuntutan, dan
cirri estetika ketika perilaku yang mempromosikan kesehatan diminta untuk dilakukan. Pengaruh ini
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap prilaku kesehatan.
Komitmen ini menjabarkan konsep dari mkasud dan identifikasi atas sebuah strategi yang direncanakan
yang membawa menuju implementasi prilaku kesehatan
Adaalah perilaku alternative yang tiap individu hanya memiliki sedikit kenadali atasnya, dikarenakan
adanya kontingensi lingkungan seperti pekerjaan dan tnaggung jawab keluarga. Pilihan bersaing adalh
prilaku alternative yang tiap individu memiliki kendali yang relative lebih bnyak atasnya, seperti
pemilihan es krim atau apel untuk kudapan.
Adalah titik akhir atau wujud tindakan yang diarahkan menuju pencapain perwujudAN KESEHATAN
YANG POSITIF seperti kesejahteraan yang optimal, pemenuhan personal, kehidupan yang produktif.
Contoh perilaku yang mempromosikan kesehatan adalah memakan makanan sehat, berolahraga dengan
teratur, mengatasi tekanan, mendapatkan istirahat yang cukup dan pertumbuhan spiritual, dan
membangun hubungan yang postif.
HPM berguna sebagai sebuah jendela kerja untuk penellitian yang ditunjukkan untuk memprediksi
keseluruhan gaya hidup yang mempromosikan kesehatan dan prilaku yang spesifik seperti olahraga dan
penggunaan pelindung dan pendengaran (Pender, 1987) . Pender dan rekannya menjalankan sebuah
program penelitian yang didanai oleh national institute of nursing research untuk mengevaluasi HPM
pada populasi berikut :
Tujuan adanya instrument profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan atau health promotions life
style profile (HPLP). Adalah untuk mengukur gaya hidup yang mempromosikan kesehatan (pender,1996).
Instrument tersebut menyediakan penilaian untuk gaya hidup yang mempromosikan kesehatan milik
individu individu dan digunakan secara klinis oleh perawat-perawat bagi sokongan dan pendidikan
pasien.
HPM mengidentifikasikan faktor-faktor kognitif dan persepsi sebagai determinan utama bagi perilaku
yang mempromosikan kesehatan. EBBS mengukur faktor kognitif dan persepsi dari keuntungan dan
halangan yang dirasa untuk berolahraga. EBBS berguna secara klinis untuk mengevaluasi persepsi
tentang olahraga.
Asumsi Utama
Asumsi-asumsi teori ini mencerminkan perspektif ilmu perilaku dan menekankan peran aktif pasien
dalam mengatur perilaku kesehatan mereka dengan cara memodifikasi lingkungan sekitar.
Pernyataan teoritis
Model ini menggambarkan berbagai aspek sikap manusia yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
agar mereka tetap sehat. HPM memiliki fokus yang berorientasi pada kompetensi atau pada pendekatan
(Pender, 1996). Promosi kesehatan dimotivasi oleh hasrat untuk meningkatkan kesejahteraan dan untuk
mengaktualisasi potensi manusia.
Empat belas pernyataan teoritis yang diambil dari model tersebut muncul dalam edisi keempat buku
miliknya, health promotion in nursing practice (pender, murdaugh, dan parsons,2002):
1. Perilaku dimasalalu dan karakteristik yang diturunkan dan juga didapatkan bisa memengaruhi
kepercayaan, afek, dan perwujudan prilaku yang mempromosikan kesehatan
2. Orang memiliki komitmen untuk tetap mengerjakan prilaku yang darinya mereka mengantisipasi
keuntungan-keuntungan yang dianggap bernilai secara pribadi
3. Persepsi akan halangan bisa mengekang komitmen untuk bertindak,mediator tindakan tersebut,
dan tindakan itu sendiri
4. Persepsi akan kompetensi atau keyakinan diri untuk mengekseskusi sebuah prilaku yang ada
dapat meningkatkan kecendrungan bertahanya komitmen terhadap tindakan tersebut dan
perwujudan prilaku tersebut yang sebenarnya
5. Semakin besarnya persepsi keyakinan diri berarti semakin sedikit persepsi akan halangan bagi
prilaku yang spesifik
6. Afek yang positif terhadap suatu prilaku berarti semakin besar persepsi pada keyakinan diri, yang
kemudian dapat menghasilkan peningkatan pada afek yang positif
7. Ketikan afek atau emosi yang positif diasosiasikan dengan suatu perilaku, kemungkinan adanya
komitmen dan tindakan semakin meningkat
8. Orang lebih cenderung untuk berkomitmen pada dan mewujudkan perilaku yang mempromosikan
kesehatan ketika orang-orang yang berarti bagi mereka mencotohkan perilaku tersebut,
mengharapkan perilaku tersebut muncul, dan menyediakan bantuan, dan sokongan untuk
mewujudkan perilaku tersebut
9. Keluarga, teman sebaya, dan penyedia pelayanan kesehatan merupakan sumber-sumber yang
penting yang bisa eningkatkan atau mengurangi komitmen terhadap dan terwujudnya perilaku
yang mempromosikan kesehatan
10. Pengaruh-pengaruh situasional dar lingkungan luar dapat mengurangi komitmen terhadap atau
partisipasi dalam perilaku yang mempromosikan kesehatan
11. Semakin besar komitmen terhadap sebuah rencana tindakan yang spesifik, semakin besar
kecenderungan untuk mempertahankan komitmen terhadap perilaku yang mempromosikan
kesehatan seiring waktu
12. Komitmen terhadap sebuah rencana tindakan memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk
terwujud menjadi perilau yang diharapkan saat munculnya tuntutan saingan yang orang tersebut
hanya memiliki sedikit kendali terhadapnya dan tuntuan tersebut perlu perhatian yang segera
13. Komitmen terhadap sebuah rencana tindakan memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk
terwujud menjadi perilku yang diharapkan jika tindakan lain dianggap lebih atraktif sehingga
lebih dipilih daripada perilaku yang ditargetkan
14. Orang-orang dapat memodifikasi kognisi, afek, dan lingkungan fisik dan interpersonal untuk
menciptakan intensif bagi tindakan-tindakan kesehatan yang dilakukan