Bind Ooo
Bind Ooo
Mengawali pidato saya pada pagi hari yang cerah dan indah serta penuh dengan
keceriaan, marilah kita selaku hamba Tuhan yang beriman dan bertakwa memanjatkan puja
dan puji syukur kehadirat-Nya, karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya jualah
sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan yang mulia ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ucapkan terima kasih kepada penyelenggara
atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang
berjudul “HIV / AIDS diketahui untuk dijauhi”.
Data 2001 dari WHO dan UNAIDS tentang penduduk dunia menunjukkan :
1. Terinfeksi 40 juta orang, 17,6 juta di antaranya wanita, 2,8 juta anak dibawah 15 tahun,
2. Terdapat gejala-gejala 12 – 18 juta,
3. Meninggal 3 juta,
4. Tertular perharinya 5.000 jiwa.
Dalam 20 tahun terakhir lebih dari 60 juta terinfeksi, 20 juta meninggal. Bagian / belahan
dunia yang paling menderita adalah Afrika subSahara dengan 70% kasus HIV/AIDS
terjadi. Sumber : (Yuli Eti, Nunung.2004. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten :
PT.Macanan Jaya Cemerlang. & Isdriani K, Puji.2004. Kompetensi Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta : Literatur Media Sukses; halaman 30 / AIDS dan penanggulangannya
Pusdiknakes Depkes RI, Food Foundation dan studio Driya Medya, 1997. Liflet-liflet,
wawancara, media cetak/massa koran/surat kabar, ptk post senin, 17 April 2006 hal 27,
elektronik serta seminar).
Kesimpulan :
1. Untuk menghindari HIV/AIDS cari/dapatkan informasi tentang bahaya dan upaya
penangulangan HIV/AIDS;
2. Prefentif/pencegahan merupakan cara terbaik;
3. Menghilangkan stigma/cara pandang masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap
korban HIV/AIDS;
4. Mari bersama-sama bahu-membahu memerangi HIV/AIDS;
5. Diharapkan para remaja harapan bangsa sehat jasmani rohani, fisik material mental
spiritual, untuk meneruskan perjuangan bangsa.
6. Manfaatkan waktu luang seefektif dan seefisien dengan kegiatan yang positif dan
bermanfaat serta hindari sekecil apapun hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam
lembah/jurang kenistaan dan kehinaan. Jauhi ‘pil/telur setan’. Keluarkan generasi muda
dari lingkarang merah berdarah menuju kehidupan yang hijau berbunga.
Dewan juri, panitia pelaksana, bapak/ibu guru, serta rekan-rekan, yang saya hormati,
Mengakhiri pidato ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
penyelenggara yang telah memberikan dukungan, semangat serta motivasi kepada kami untuk
lebih memahami tentang gejala yang menimbulkan akibat buruk yang ditimbulkan oleh
pengaruh-pengaruh yang menjerumuskan para generasi kelembah nista, sehingga secara
preventif hal ini diharapkan dapat diatasi.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan apa yang telah saya sampaikan
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi diri saya sendiri yang masih banyak kekurangan,
kekeliruan, serta kedhoifan/kealpaan dalam memahami tentang hal yang satu ini. Terima kasih
atas perhatian, mohon maaf atas kesalahan. Tiada gading yang tak retak, tiada langit yang tak
berawan, tiada laut yang tak berombak, yang benar datangnya dari Allah dan itulah kelebihan
saya, yang salah dari kelalaian saya sendiri selaku manusia yang tak luput dari salah dan khilaf.
Wallahul Muwaffiq Illa Aqwamith Thoriq, summassalaamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Selamat Siang.