Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM ARO PEKALONGAN

Jl. dr. Sutomo – Gamer (Timur Terminal) Pekalongan


Telp. (0285) 4416443/4416445 Fax. (0285) 4416447

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM ARO PEKALONGAN
NOMOR: SK-Dir/30.07/RSUA/II/2018
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN TIM HIV-AIDS

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ARO PEKALONGAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan yang


dibutuhkan oleh pasien yang memerlukan Pelayanan
Penanggulangan HIV-AIDS.
b. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud huruf a. Perlu menetapkan Kebijakan
Pelayanan Penanggulangan HIV-AIDS di Rumah Sakit
Umum Aro Pekalongan, yang ditetapkan dengan keputusan
Direktur.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan Swasta di Bidang Medik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1333/Menkes/Per/11/1988 tentang Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar pelayanan
Rumah Sakit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran.
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 tahun 2013
tentang Penanggulangan HIV-AIDS.
11. Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
12. Keputusan Menteri kesehatan nomor
1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan.
13. Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat nomor
02/Per/Menko/Kesra/I/2007 tentang Kebijakan Nasional
Penanggulangan HIV-AIDS melalui pengurangan dampak
buruk penggunaan Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ARO


PEKALONGAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
PENANGGULANGAN HIV-AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM ARO
PEKALONGAN

PASAL 1
PENDAHULUAN

Kesatu : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan membentuk TIM HIV- AIDS.
Kedua : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan melaksanakan Pelayanan
Penanggulangan HIV- AIDS.
Ketiga : Pelayanan Penanggulangan HIV- AIDS yang dimaksud adalah:
a. Pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing).
b. Pelayanan PMTCT (Prevention Mother to Child Transmision).
c. Pelayanan IO (Infeksi Oportunistik).
d. Pelayanan Penunjang.
e. Pelaksanaan Rujukan.
PASAL II
PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING)

Kesatu : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan memberikan Pelayanan


VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling
dan Tes HIV Sukarela) dan TIPK (Tes HIV Atas Inisiatif Pemberi
Pelayanan Kesehatan Dan Konseling).
Kedua : Pelayanan VCT/KTS adalah : proses konseling sukarela dan tes
HIV atas inisiatif individu yang bersangkutan.
Ketiga : Pelayanan VCT dilakukan di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Rawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap & Intensif.
Keempat : Pelayanan VCT dilakukan oleh tenaga kesehatan atau konselor
terlatih.
Kelima : Pemeriksaan Diagnosis HIV-AIDS dilakukan melalui KTS /TIPK.
Keenam : Pemeriksaan Diagnosis HIV-AIDS dilakukan berdasarkan prinsip
konfidensialitas, persetujuan, konseling, pencatatan pelaporan,
dan rujukan.
Ketujuh : KTS hanya dilakukan pada pasien yang memberikan persetujuan
secara tertulis, kecuali dalam hal :
a. Penugasan tertentu dalam kedinasan tentara atau polisi.
b. Keadaan gawat darurat medis untuk tujuan pengobatan
pada pasien yang secara klinis telah menunjukkan gejala
yang mengarah pada AIDS.
c. Pasien dalam rencana tindakan pembedahan, kebidanan,
dan hemodialisa yang sifatnya screening
Kedelapan : KTS dilakukan dengan tatap muka atau tidak tatap muka dan
dapat dilaksanakan bersama pasangan (couple counseling) atau
dalam kelompok (group counseling).
Kesembilan : Konselor yang terlatih harus memiliki sertifikat pelatihan konselor
HIV-AIDS yang masih berlaku.
Kesepuluh : Tes HIV untuk diagnosis dilakukan oleh tenaga medis dan atau
teknisi laboratorium yang terlatih.
Kesebelas : Setiap pasien TB (Tuberculosis) dilakukan TIPK (Tes HIV Atas
Inisiatif Pemberi Pelayanan Kesehatan Dan Konseling).atas
inisiatif petugas kesehatan dan konseling.
PASAL III
PELAYANAN PITC (Provider Initiated Testing Andcounseling)

Kesatu : Pelayanan PITC (Provider Initiated Testing Andcounseling) testing


dan konseling yang diinisiasi oleh petugas kesehatan untuk
kepentingan: Diagnostik (Diagnostic testing), Tawaran Rutin
(Routine Offer).
Kedua : Konselor adalah orang yang telah mengikuti pelatihan khusus
tentang konseling HIV – AIDS.
Ketiga : Prosedur / langkah - langkah Tujuan PITC adalah :
1. Untuk memeperluas cakupan VCT di lingkungan pelayanan
medis Puskesmas Rawat Inap Sukamantri
2. Agar setiap dokter atau tenaga medis di lingkungan Puskesmas
Rawat Inap Sukamantri dapat mengawali/menginisiasi testing,
untuk kemudian dilanjutkan dengan VCT.
3. Untuk dapat mendeteksi lebih dini status HIV pasien.

PASAL IV
PELAYANAN PENUNJANG

Kesatu : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan memberikan Pelayanan


penunjang pada pasien HIV-AIDS yang meliputi : pelayanan Gizi,
Laboratorium, Radiologi, Pencatatan dan Pelaporan.
Kedua : Pelayanan Gizi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan
status gizi dengan pemberian nutrisi yang sesuai kebutuhan pasien
HIV-AIDS.
Ketiga : - Pelayanan Laboratorium untuk pemeriksaan screening HIV -
1/2 dari sampel dengan metode serial dengan menggunakan
kombinasi Reagensi yang didasarkan pada instruksi
Permenkes dengan memperhatikan sensitifitas dan spesifitas
reagen dan pabrikan dan selalu didahului dengan konseling
pra tes atau informasi singkat.
- Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan HIV - 1/2
dilakukan secara khusus yaitu hasil dicatat sesuai kode
pasien dan diserahkan langsung kepada konselor
Keempat : Pelayanan Radiologi dilakukan sesuai prosedur.
Kelima : Semua kegiatan penanggulangan HIV-AIDS harus dilakukan
Pencatatan dan Pelaporan sesuai dengan pedoman yang berlaku,
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
Keenam : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan melakukan pencatatan
perawatan, tindak lanjut perawatan pasien HIV serta
mendokumentasikannya dalam Rekam Medik.

PASAL V
PELAKSANAAN RUJUKAN

Kesatu : Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan akan melayani pasien sesuai
kemampuan sumberdaya yang dimiliki.
Kedua : Apabila rumah sakit tidak mampu melayani pasien dengan HIV-
AIDS maka dilakukan rujukan atau alih rawat ke rumah sakit lain
yang memiliki fasilitas/sumber daya yang diperlukan oleh pasien.
Ketiga : Pasien HIV yang dirawat di Rumah Sakit Islam Klaten dilakukan
pemeriksaan screening TB (Tuberculosis)
Keempat : Kriteria Pasien HIV-AID yang harus dirujuk adalah yang
memerlukan terapi antiretroviral (ARV), yang di indikasikan pada :
a. kasus stadium klinis 3 dan 4 atau jumlah sel limfosit T CD4
kurang dari 350 sel/mm3.
b. Ibu hamil dengan HIV.
c. Penderita HIV dengan Tuberculosis.

PASAL VI
KETENTUAN PENUTUP

Keputusan direktur ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan akan di evaluasi setiap 3
(tiga) tahun atau sewaktu-waktu jika diperlukan

Ditetapkan di : Pekalongan
Tanggal : 15 Februari 2018
Direktur RSU ARO PEKALONGAN

dr. Broto Rahardjo

Anda mungkin juga menyukai