Anda di halaman 1dari 24

MODUL STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Program sanitasi yang berbasis Kebijakan STBM Kementerian Kesehatan, menerapkan
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan untuk:
Ÿ Memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat;
Ÿ Mencegah penyakit berbasis lingkungan.

SANITASI TOTAL adalah kondisi ketika suatu komunitas menerapkan 5 PILAR STBM
I. Tidak Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS);
II. MenCuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);
III. Mengolah air minum (PAM-RT) dan makanan dengan cara yang aman;
IV. Mengelola sampah rumah tangga dengan benar (PSRT); dan
V. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (SPAL)

PRINSIP DASAR STBM


Berbasis masyarakat Keberpihakan terhadap kelompok miskin Keberpihakan pada lingkungan

Tanggap kebutuhan Kesetaraan Jender Non-subsidi/swadaya masyarakat Berkelanjutan


STOP BABS
TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG PILAR
AIR BESAR DI TEMPAT TERBUKA/
SEMBARANGAN (DI KEBUN, SUNGAI,
1
SEMAK-SEMAK, PANTAI, DLL )

PRINSIP-PRINSIP STOP BABS


1. Tanpa subsidi kepada masyarakat.
2. Masyarakat sebagai pemimpin.
3. Tidak menggurui dan tidak memaksa.
4. Totalitas; seluruh komponen
masyarakat terlibat dalam:
Ÿ Identifikasi masalah;
Ÿ Analisa masalah;
Ÿ Pemilihan teknologi sanitasi;
Ÿ Perencanaan;
Ÿ Pelaksanaan;
Ÿ Pemanfaatan dan pemeliharaan.
Jamban
Jamban dengan DIAN
OPSI / PILIHAN JAMBAN tangki septik dua
ruang, dengan
DESA
(JDD)
batu-bata/semen
PILAR
Jamban dengan
tangki septik
buis beton
1
Cemplung
plengsengan

Leher
angsa
Cemplung cemplung tik
e p
dengan g kis
penutup ta n
Cemplung a
g nn
e n
d sapa
dengan n
ba n re
dinding m
ja da AT
Cemplung semen an-
b E H
dengan Ja m
N S AN
dinding
DA ND
bambu
A IK NGA
N B U A
B A G K G
M L I N R
Cemplung JA UK ELUA
N T K
U
OPSI JAMBAN KELEBIHAN KEKURANGAN
CEMPLUNG DAN ŸPembuatan mudah; ŸMencemari tanah dan air tanah, terutama di wilayah
ŸMurah, terutama jika lubang hanya berupa pemukiman padat;
PLENGSENGAN
galian, tanpa batu-bata, semen dan pasir. ŸDapat mencemari air minum yang bersumber dari air
tanah; PILAR
1
ŸSarang dan tempat lalu lintas binatang (tikus, kecoa,
lalat), terutama jika tidak memakai jamban leher angsa;
• Bau, terutama jika tidak menggunakan jamban leher
angsa.

JAMBAN LEHER ŸSehat; ŸLebih mahal dibandingkan cemplung;


ANGSA DENGAN ŸLimbah telah diolah, tidak mencemari tanah dan ŸMemerlukan lebih banyak air untuk menyiram jamban,
TANGKI SEPTIK air tanah; dibandingkan cemplung;
BUIS BETON ŸLebih murah dibandingkan dengan tangki septik ŸPembuatan memerlukan keahlian;
lainnya. ŸHarus dikuras kurang lebih setiap 2 tahun.

JAMBAN LEHER ŸSehat; ŸLebih mahal dibandingkan tangki septik buis beton
ANGSA DENGAN ŸLimbah telah diolah, tidak mencemari tanah dan ŸPembuatan memerlukan keahlian
TANGKI SEPTIK air tanah; ŸMemerlukan lebih banyak air untuk menyiram jamban,
BATU BATA, DUA ŸVolume lebih besar dibandingan tangki septik dibandingkan cemplung.
RUANG buis beton:
- bisa digunakan untuk keluarga besar;
- pengurasan tangki septik lebih lama, biasanya
sekitar 5 tahun.
JAMBAN DIAN ŸPembelian dapat dilakukan dengan mencicil; Ÿ Lebih mahal dibandingkan cemplung;
DESA (JDD) ŸPengadaan jamban mudah dan cepat: Ÿ Memerlukan lebih banyak air untuk menyiram kloset,
- tidak perlu mengurusi pembelian material dibandingkan cemplung;
bangunan dan penyewaan tukang; Ÿ Pembuatan memerlukan keahlian;
- perakitan hanya memerlukan beberapa jam; Ÿ Harus dikuras kurang lebih setiap 2 tahun.
ŸSehat;
ŸLimbah telah diolah, tidak mencemari tanah dan
air tanah.
CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)
PRINSIP DASAR CTPS
PILAR
“Cuci tangan MENGAPA CTPS
2
dengan air
mengalir
dan sabun”
GOLONGAN PENYAKIT INFEKSI
DAPAT DICEGAH DENGAN CTPS
1. Diare. 5. Mata.
2. Infeksi Saluran 6. Hepatitis-A.
Pernafasan 7. Polio.
Akut (ISPA).
3. Flu burung.
4. Cacingan.

CTPS YANG BENAR MENCEGAH:


Ÿ 80% penyakit infeksi umum
Ÿ 45 % penyakit infeksi berat
...TANGAN melakukan segalanya!!
Cara Mencuci Tangan
Dengan Sabun Dan Air
PILAR
0 1 2
PILIHAN SARANA CTPS 2

3 4 5

6 7 8
Pancuran dengan pedal Keran

9 10 11

Pancuran bambu Wadah dengan keran


6 WAKTU PENTING CTPS
Ÿ Sebelum makan;*
PILAR
Ÿ Setelah buang air besar;*
Ÿ Sebelum memegang bayi; 2
Ÿ Setelah menceboki anak;*
Ÿ Sebelum menyiapkan makanan;
Ÿ Setelah kontak dengan binatang.
* TIGA WAKTU CTPS YANG SANGAT
PENTING UNTUK MENGHINDARI
TRANSMISI KUMAN SETELAH KONTAK DENGAN BINATANG

SEBELUM MAKAN DAN SEBELUM


SEBELUM MEMEGANG BAYI DAN
SETELAH BUANG AIR BESAR MENYIAPKAN MAKANAN
SETELAH MENCEBOKI ANAK
PENGELOLAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA
(PAM-RT)
PILAR
3
Air
Keruh
Air
Keruh PILIHAN PAM-RT
Filtrasi/Penyaringan
Pengolahan Ÿ Biosand filter
air baku Ÿ Keramik filter
Khlorinasi
Ÿ Khlorin Cair
Ÿ Khlorin Tablet

Penggumpalan dan
Disinfeksi
SODIS (Solar Water
Disinfection)
Merebus

Solar water
Merebus Khlorin Khlorin Saringan disinfection Biosand
tablet cair keramik (SODIS)
MEREBUS Ÿ Merebus adalah proses mematikan mikroorganisme penyebab penyakit dengan
pemanasan;
Ÿ Air dapat diminum setelah dibiarkan mendidih selama 3-5 menit.

KELEBIHAN KELEMAHAN PILAR


Ÿ Efektif membunuh semua Ÿ Memerlukan bahan bakar, yang kadang-kadang 3
mikroorganisme penyebab sulit didapatkan;
penyakit; Ÿ Pencemaran udara di rumah, jika memakai kayu bakar
Ÿ Sederhana dan telah dan tungku yang tidak tepat;
banyak dikenal. Ÿ Mahal dibandingkan dengan opsi lain;
Ÿ Air bisa tercemar lagi, jika penyimpanan air yang sudah
direbus tidak benar.

DISINFEKSI AIR DENGAN MATAHARI (SODIS)


SODIS adalah pengolahan air minum dengan penjemuran. Sinar ultraviolet matahari
dan panas melumpuhkan mikroorganisme.
KELEBIHAN KELEMAHAN
Ÿ Penerapan mudah dan murah; Ÿ Volume air yang diolah sedikit, sehingga
Ÿ Tidak banyak perubahan pada rasa air; butuh banyak botol;
Ÿ Potensi untuk pencemaran setelah air Ÿ Tergantung cuaca;
diolah kecil, karena langsung
dikonsumsi dari wadah bermulut Ÿ Penggantian botol cukup sering, 3-6
sempit. bulan sekali.
Mengolah air dengan cara SODIS
1 2 3
PILAR
3
Siapkan botol plastik PET Isi botol dengan air baku Jemur di tempat terbuka,
transparan ukuran 1,5 liter (mentah), sampai benar- pastikan tempat tersebut
atau yang lebih kecil, cuci benar penuh, dan tutup tidak akan terkena bayang-
bersih dengan sabun dan rapat. Pastikan air betul-betul bayang pohon ataupun
gunakan kain yang halus. jernih. lainnya.

4 Lama penjemuran: 5 Sinergi dari


Ÿ Bila hari cerah radiasi UV-A dan
jemur dari pagi panas air akan
hingga sore atau membunuh
minimal 6 jam; mikroorganisme
Ÿ Apabila hari cerah kadang berawan atau hujan, dalam air – air
jemur 2 hari atau lebih (botol tidak perlu diambil aman untuk
bila hari hujan). diminum.
FILTER KERAMIK Ÿ Penyaringan dengan keramik khusus yang dilapisi perak
nitrat untuk pengolahan air minum – menyaring bakteri
dan melumpuhkan bakteri secara kimiawi (dengan lapisan
PILAR
perak nitrat);

Keramik yang
Ÿ Kapasitas produksi 2 liter per jam. 3
sudah dilapisi
perak nitrat
KELEBIHAN KELEMAHAN
Ÿ Mudah digunakan dan sangat Ÿ Teknologi mahal (pembelian
Tabung plastik praktis; awal), dibandingkan teknologi
Ÿ Harga air minum yang diolah pengolahan air minum lainnya.
murah, dibandingkan dengan
Kran air pengolahan dengan cara lain.

BAGAIMANA FILTER KERAMIK MENYARING DAN MEMBUNUH


MIKROORGANISME?
Saringan keramik ini memiliki pori-pori Keramik ini juga dilapisi perak
dengan ukuran antara 0.6 – 3 mikron. Air nitrat. Lapisan ini membunuh
yang ditampung saringan ini mengalir lewat mikro-organisme yang tertahan
pori-pori dengan bantuan gravitasi sehingga dalam pori-pori keramik.
partikel padat dalam air dan juga bakteri dan Lapisan ini tidak larut dalam
kuman yang ukurannya besar dapat tertahan air, sehingga tidak terbawa Perak Nitrat (Ag NO3)
dalam pori-pori saringan ini. beserta air yang diolah. (sudah teruji di laboratorium).
Cara Menggunakan Keramik Filter
Ÿ Jika air yang akan dipakai sangat keruh, saring terlebih dahulu dengan PILAR
kain halus untuk melakukan pra penyaringan. Tindakan ini akan
membuat saringan keramik ini bertahan sampai habis masa pakainya
3
(1,5 tahun);
Ÿ Tuangkan air ke dalam saringan sesuai dengan kapasitasnya (kira-kira
7.5 L);
Ÿ Biarkan air menetes melalui pori-pori saringan
keramik. Kecepatan air menetes ini antara 1,5 –
2,5 liter per jam;
Ÿ Untuk saringan keramik yang baru, lakukan
proses pengisian saringan hingga penuh dan
buang air hasil saringan ini selama 3 (tiga) kali
berturut-turut untuk menghilangkan rasa tanah
liat;
Ÿ Setelah itu air sudah dapat langsung diminum
tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
KHLORINASI
Ÿ Khlorinasi adalah proses pembubuhan zat khlor dalam air untuk
PILAR
membunuh bakteri dan virus;
Ÿ Khlor adalah bahan kimia yang dapat menembus sel-sel tubuh
3
mikroorganisme dan mematikannya.

KELEBIHAN KELEMAHAN
Ÿ Efektif menghilangkan semua Ÿ Kurang efektif menghilangkan
bakteri dan sebagian besar protozoa.
virus;

Ÿ Air masih terlindungi


ketika disimpan di wadah
penyimpanan;

Khlorin Cair Khlorin Tablet Ÿ Mudah digunakan;

Ÿ Proses pengolahan lebih


cepat dibandingkan dengan
proses lain.
CARA MENGGUNAKAN AIR RAHMAT

CARA MENGGUNAKAN PILAR


AQUATABS 3

1. Siapkan air jernih dalam wadah.


2. Takar Air RahMat pada tutup botol sesuai
dengan banyaknya air yang akan diolah:
- Sampai batas 5L untuk 5 liter air;
- Sampai batas 10L untuk 10 liter air;
- Sampai batas 20L untuk 20 liter air. 1. Siapkan air jernih dalam wadah
3. Tuangkan Air RahMat yang sudah ditakar ukuran 20 liter.
kedalam wadah berisi air, kocok atau aduk 2. Ambil 1 tablet Aquatab dan
sampai tercampur (kurang lebih 30 detik). masukkan ke dalam air.
4. Diamkan selama 30 menit, air siap untuk 3. Diamkan selama 30 menit, air
diminum. siap untuk diminum.
WADAH PENYIMPANAN AIR MINUM
Ÿ Wadah yang aman adalah yang bertutup,
PILAR
berleher sempit, bermulut sempit dan lebih
baik jika dilengkapi dengan keran; 3
Ÿ Air minum sebaiknya disimpan di wadah
pengolahannya (air yang sudah diolah tidak
perlu dipindahkan lagi untuk disimpan,
seperti pada filter keramik dan SODIS);
Ÿ Air yang sudah diolah disimpan dalam
wadah yang bersih dan selalu tertutup;
Ÿ Jangan minum air langsung dari wadah/ PENTING UNTUK DILAKUKAN
keran, gunakan gelas yang bersih dan Ÿ Cuci tangan dengan sabun sebelum
kering; menangani air minum;
Ÿ Mengolah air secukupnya sesuai
Ÿ Letakkan wadah penyimpanan air minum di
dengan kebutuhan anggota keluarga;
tempat yang bersih dan sulit terjangkau
Ÿ Gunakan air yang sudah diolah untuk
oleh binatang;
mencuci sayur dan buah siap santap
Ÿ Wadah air minum sebaiknya dicuci setiap 3 dan mengolah makanan siap santap;
hari atau saat air habis. Gunakan air yang Ÿ Hindari kontak tangan dengan air
sudah diolah untuk bilasan terakhir. minum yang sudah diolah.
PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA (PSRT)
PILAR
PRINSIP UTAMA
Ÿ Meminimalkan resiko kesehatan;
4
Ÿ Sampah tidak dapat dijangkau oleh binatang seperti
lalat, babi, anjing, dll.

RISIKO KESEHATAN SAMPAH


Disarikan dari brosur ‘Pengelolaan Sampah’, oleh Environmental Services Program, USAID

Sampah yang dibiarkan menjadi tempat mencari makan, dan


berkembang biak binatang penyebab penyakit:
Ÿ Lalat berkembang biak di tempat sampah:
- Pembawa utama kuman bakteri penyebab diare karena mudah
hinggap di makanan atau peralatan makan;
Ÿ Tikus dapat menyebabkan penyakit disentri dan diare;
Ÿ Kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain;
Ÿ Nyamuk berkembang biak dalam genangan air di sekitar sampah
yang tercecer, dan dapat menyebabkan malaria bahkan demam berdarah;
Ÿ Binatang yang besar akan senang membuang kotoran di tempat sampah, * Gambar diambil dari Modul 5 Perilaku
Bersih dan Sehat oleh UNICEF, John Hopkins
menyumbang pada jalur transmisi kuman penyebab penyakit; Bloomberg School of Public Health,
Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Klaten.
Ÿ Sampah yang dibuang sembarangan menghambat saluran air:
- Menjadi genangan tempat berkembang biak bagi nyamuk penyebab malaria;
- Menyebabkan banjir. Air kotor yang mengandung kuman, kotoran dan bibit penyakit
akan masuk ke dalam rumah ketika terjadi banjir; PILAR
Ÿ Resiko pada anak: 4
- Tumpukan sampah sering menjadi tempat bermain anak sehingga anak mudah terkena
penyakit yang dibawa oleh sampah;
- Anak juga dapat terkena tetanus yang dapat mematikan hanya karena tergores oleh
logam bekas di tempat sampah.

OPSI PENGELOLAAN SAMPAH


Ÿ Dibuat kompos
Sampah dipisahkan antara sampah organik (yang bisa membusuk) dan
non-organik. Sampah organik diolah dengan proses pembusukkan,
dengan pasokan udara yang cukup, untuk menghasilkan pupuk kompos.
Ÿ Layanan jasa pengangkutan sampah
Sampah diangkut dari rumah dan biasanya dibuang ke tempat
pembuangan akhir. Layanan biasanya ada di wilayah perkotaan dan
pinggir kota.
Ÿ Dikubur dalam lubang
Ÿ Dibakar
Ÿ Dijual
OPSI
PENGELOLAAN KELEBIHAN KEKURANGAN
SAMPAH
DIBUAT KOMPOS Ÿ Ramah lingkungan; Ÿ Perlu sarana tambahan – tempat sampah untuk
memisahkan sampah organik dan non-organik PILAR
Ÿ Menghasilkan pupuk.
dan gentong untuk pengomposan sampah;
Ÿ Perlu waktu yang lebih lama dibandingkan cara
4
pengelolaan yang lain.

JASA LAYANAN Ÿ Praktis; Ÿ Perlu pengeluaran biaya rutin.


PENGANGKUTAN Ÿ Tidak memerlukan lahan untuk
SAMPAH mengelola sampah.

DIKUBUR DI DALAM Ÿ Mudah. Ÿ Memerlukan lahan yang cukup luas, sulit dilakukan di
LUBANG wilayah padat dengan keterbatasan lahan;
Ÿ Bisa mencemari lingkungan, misalnya batere yang
dibuang, akan bocor dan mengeluarkan kandungan
logam berat yang akan mencemari tanah dan air tanah.

DIJUAL Ÿ Menghasilkan uang; Ÿ Hanya terbatas untuk beberapa jenis sampah (kertas,
Ÿ Ramah lingkungan kardus, botol, dll).
(penggunaan kembali atau
daur ulang sampah).

DIBAKAR Ÿ Mudah. Ÿ Menimbulkan asap yang berbahaya untuk kesehatan;


Ÿ Polusi udara yang mencemari alam dan pemukiman;
Ÿ Dampak negatif terhadap lingkungan dengan pelepasan
gas rumah kaca, penyebab perubahan iklim.
PEMBUATAN KOMPOS SAMPAH DARI SAMPAH DAPUR
SUMBER LAINNYA
Ÿ Hanya sampah yang dapat membusuk dengan
mudah (organik) yang diolah dengan PILAR
pengomposan. Sampah organik biasanya
adalah sampah dari dapur dan kebun;
GENTONG 1
4
Ÿ Pisahkan sampah organik dan sampah jenis
lainnya (sampah plastik, logam, kertas, kaca);
Ÿ Sebaiknya sampah dipotong kecil-kecil kurang
lebih sebesar ibu jari; GENTONG 2
Ÿ Siapkan dua buah gentong ukuran besar
untuk sampah dapur yang dilubangi di
* Disarikan dari Modul 5 Perilaku Bersih dan Sehat, oleh UNICEF,
bagian dasarnya, agar air dari sampah John Hopkins Bloomberg School of Public Health, Dinas Kesehatan
Provinsi DIY dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.
dapat mengalir;
Ÿ Salah satu dari kedua gentong tersebut diisi terlebih dahulu sampai penuh;
Ÿ Jika sampah terlalu basah, tambahkan serbuk gergaji atau rumput kering yang sudah
dipotong kecil-kecil;
Ÿ Jika gentong pertama sudah penuh, sampah diisi ke gentong kedua;
Ÿ Sampah di gentong pertama akan membusuk dan menjadi pupuk kompos selama
didiamkan;
Ÿ Kedua gentong tersebut diisi sampah secara bergantian.
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Air limbah dari dapur, kamar mandi, cucian, dll, yang bukan dari jamban.
PILAR
PRINSIP
Ÿ Tidak mencemari sumber air minum (air permukaan maupun air 5
tanah);
Ÿ Tidak menjadi media berkembang biaknya binatang pembawa
penyakit;
Ÿ Tidak mengotori permukaan tanah, menimbulkan bau;
Ÿ Konstruksi sederhana dengan bahan yang murah dan mudah didapat;
Ÿ Pelestarian sumber saya air (misalnya, pemanfaatan kembali air limbah
rumah tangga).

SARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH


Ÿ Dikumpulkan untuk menyiram tanaman/dialirkan untuk menyiram tanaman;
Ÿ Sumur resapan:
- Lubang galian yang bisa diberi dinding dari batu/batu-bata/buis beton yang
tidak diplester, untuk menguatkan struktur;
- Dengan pengisi sumur berupa batu kali, pasir atau ijuk;
- Sumur resapan juga mengembalikan air ke dalam tanah, setelah air
limbah disaring pori-pori tanah.
Ÿ Parit/pasangan pipa PVC:
- Parit adalah galian dangkal, bisa diplester dengan semen supaya lebih awet;
- Untuk mengalirkan air limbah dari sumber ke sumur resapan.
Ÿ Bak kontrol untuk menghindari penyumbatan pada aliran air limbah dari sumber
ke sumur resapan akibat benda padat yang terkandung dalam air limbah.
SUMUR RESAPAN DENGAN KERIKIL DAN BATU KALI

Sumber air limbah PILAR


5
Besi penghalang

Sumur resapan yang diisi batu


dan pasir sebagai saringan

Bak kontrol

PEMELIHARAAN SARANA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1. Jangan membuang sampah ke saluran (parit).
2. Bersihkan saluran dari sampah secara rutin minimal 2 kali seminggu.
3. Bersihkan saluran dari lumut secara rutin minimal seminggu sekali.
4. Bila ada bagian yang rusak segera diperbaiki/diganti.
RUTE AIR MINUM YANG
TERKONTAMINASI
BAHAN MAKANAN DAN ALAT
MAKAN YANG TERKONTAMINASI
KONTAMINASI
KUMAN

TANGAN YANG
TERKONTAMINASI

MAKANAN YANG
TERKONTAMINASI

AIR MINUM BAKU/


UNTUK MASAK YANG
TERKONTAMINASI
RUTE KONTAMINASI DAN
PEMUTUS RUTE KONTAMINASI

PEMUTUS DENGAN JAMBAN

PEMUTUS DENGAN
PEMUTUS DENGAN PENGOLAHAN AIR MINUM PHBS & CTPS

Anda mungkin juga menyukai