Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen


finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dalam
menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis saham,
dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal
bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer atau pasar
sekunder. Alasan utama orang berinvestasi adalah harapan memperoleh uang dan
kekayaan. Itulah mengapa mereka kesana kemari meminta nasihat dari orang lain
yang bersedia memberinya TIPS atau jurus ampuh. Istilah lainnya mereka
membutuhkan mentor. Sebagian yang mencoba sendirian berakhir dengan rasa
malu dan putus asa. Tidak semua strategi yang pernah sukses, akan sukses
kembali. Selain banyak kegunaan lainnya, analisis fundamental sangat bagus
untuk meramal masa depan. Angka-angka akan mencerminkan nasib perusahaan
di masa depan. Sukses investasi saham itu, bila mempersamakan presepsi
investasinya, investor besar dan hedge fund selalu menggunakan riset mendalam
sebagai keunggulan keputusan mereka.

Banyak yang dibahas dalam buku ini. Diantaranya mengenai, strategi


investasi, kualitas manajemen, cara jitu membaca laporan keuangan, TIPS ampuh
menemukan saham idaman, dan masih banyak lagi. Semua pembahasan tersebut
saling terikat, sehingga patut untuk disimak secara keseluruhan.
Setiap idustri akan mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya dimulai dari
tahap perintisan(pioneering), melakukan ekspansi atau pertumbuhan(growth),
mengalami stabilisasi(mature), dan selanjutnya akan mengalami penurunan (
declining). Indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara juga diukur dari peran
perbankan. Kalau bank memble dan takut-takut menyalurkan kredit maka
ekonomi dan industri akan ikut-ikutan melempem. Kesalahan memilih industri
bisa menjadi bencana bagi portofolio anda. Sebagai sebuah negara berkembang,
potensi indonesian sangat besar untuk bertumbuh menjadi negara maju. Namun
tidak semua sektor industri yang menopang IHSG patut dipertimbangkan investor
cerdas. Analisis industri sangat penting sebagai tolak ukur(benchmarking) kinerja
perusahaan. Menunjukkan apakah tren perusahaan sejalan dengan tren
industrinya.

Manajemen itu adalah otak perusahaaan. Dialah yang mengatur peusahaan mau
untung berapa tahun depan? Dialah yang memberi target penjualan, dialah yang
membuat sistem kerja, dialah yang paling bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kinerja perusahaan. Dan dia jugalah yang siap ditendang kalau
kerjanya tidak becus. Begitu pula kalau kinerjanya bersinar. Maka karir, reputasi
dan bonusnya juga akan ikut cemerlang. Selain itu bisa juga dilihat dai
pengalaman kinerja, sepak terjangnya mengelola perusahaan sebelumnya, latar
belakang pendidikan, komitmennya, dan sebagainya.

Manajemen yang cerdas sangat paham dengan siklus distribusi normal ini.
Mereka harus memiliki visi yang jelas bahwa perusahaannya harus terus
bertumbuh dan jangan sampai mati. Sehingga, ketika dia menyadari bahwa
perusahaannya telah mengalami kejenuhan. Maka dia harus menyiapkan rencana
strategi lain. Yang umum dilakukan adalah inovasi, mengeluarkan produk baru,
melebarkan sayap perusahaan, diversifikasi, dan sebagainya. Itulah mengapa
perusahaan bagus tidak pernah mati.

Perusahaan yang memiliki modal berlimpah (dalam bentuk kas) adalah seperti
sebuah kerajaan. Dengan kekuatan modal, perusahaan bebas melakukan apa saja
untuk terus tumbuh. Bisa melakukan ekspansi, bahkan mencaplok perusahaan
pesaing dengan model akusisi atau merger. Sebaliknya, utang tidak selamanya
buruk. Saat kondisi ekonomi sedang tumbuh. Peran utang akan sanggup
mendongkrak produksi perusahaan atau meluaskan sayap(ekspansi). Selain faktor
SDM, sistem bagus, kekuatan odal menjadi tolak ukur perusahaan dipandang
enteng. Bahkan modal menjadi tolak ukur perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kekuatan modal bisa diperoleh dari sumber internal seperti pemegang saham atau
pun dari eksternal seperti pinjaman bank, kreditur, dan lainnya.

Perusahaan yang memiliki visi jauh ke depan, bisanya suka menggunakan


kelebihan modal dalam bentuk kas-nya untuk pengembangan produk baru.
Perusahaan medis dan teknologi, biasanya lebih banyak mengeluarkan, biaya
riset, sekitar 20-30 persen dari penjualan bersihnya. Kelebihan modal juga bisa
menyebabkan investor gigit jari.

Anda mungkin juga menyukai