Manajemen itu adalah otak perusahaaan. Dialah yang mengatur peusahaan mau
untung berapa tahun depan? Dialah yang memberi target penjualan, dialah yang
membuat sistem kerja, dialah yang paling bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kinerja perusahaan. Dan dia jugalah yang siap ditendang kalau
kerjanya tidak becus. Begitu pula kalau kinerjanya bersinar. Maka karir, reputasi
dan bonusnya juga akan ikut cemerlang. Selain itu bisa juga dilihat dai
pengalaman kinerja, sepak terjangnya mengelola perusahaan sebelumnya, latar
belakang pendidikan, komitmennya, dan sebagainya.
Manajemen yang cerdas sangat paham dengan siklus distribusi normal ini.
Mereka harus memiliki visi yang jelas bahwa perusahaannya harus terus
bertumbuh dan jangan sampai mati. Sehingga, ketika dia menyadari bahwa
perusahaannya telah mengalami kejenuhan. Maka dia harus menyiapkan rencana
strategi lain. Yang umum dilakukan adalah inovasi, mengeluarkan produk baru,
melebarkan sayap perusahaan, diversifikasi, dan sebagainya. Itulah mengapa
perusahaan bagus tidak pernah mati.
Perusahaan yang memiliki modal berlimpah (dalam bentuk kas) adalah seperti
sebuah kerajaan. Dengan kekuatan modal, perusahaan bebas melakukan apa saja
untuk terus tumbuh. Bisa melakukan ekspansi, bahkan mencaplok perusahaan
pesaing dengan model akusisi atau merger. Sebaliknya, utang tidak selamanya
buruk. Saat kondisi ekonomi sedang tumbuh. Peran utang akan sanggup
mendongkrak produksi perusahaan atau meluaskan sayap(ekspansi). Selain faktor
SDM, sistem bagus, kekuatan odal menjadi tolak ukur perusahaan dipandang
enteng. Bahkan modal menjadi tolak ukur perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kekuatan modal bisa diperoleh dari sumber internal seperti pemegang saham atau
pun dari eksternal seperti pinjaman bank, kreditur, dan lainnya.