Primary headache: tidak berhubungan dengan penyait organik (migraine, cluster headache, TTH) tidak diketahui penyebabnya
Secondary headache: merupakan gejal penyakit organik
Ciri nyeri neuropatik: nyeri seperti terbakar, tersengat, ditusuk, tetap masih sakit walaupun stimulus dihilangkan
MIGREN
migren adalah nyeri kepala vaskular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam.
Nyeri biasanya sesisi (unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat
disertai dengan mual dan atau muntah, fotofobia (sensitif thd cahaya), dan fonofobia(sensitif thd suara).
Bisa terdapat aura
A. EPIDEMIOLOGI
75 % diantaranya adalah wanita.
Dapat terjadi pada smua usia terutama 10-40 tahun
Migren tanpa aura umumnya > migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%.
B. ETIOLOGI
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya migren:
1. Riwayat penyakit migren dalam keluarga
2. Perubahan hormon (estrogen dan progesteron) pada wanita, khususnya pada fase luteal siklus menstruasi.
3. Makanan yang bersifat vasodilator (anggur merah, natrium nitrat), vasokonstriktor (keju, coklat), serta zat tambahan pada makanan.
4. Stres
5. Faktor fisik
6. Rangsang sensorik (seperti cahaya yang silau, bau menyengat)
7. Alkohol
1
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
8. Merokok
C. PATOFISIOLOGI
Pembuluh darah otak dipersarafi oleh serat-serat saraf yang mengandung substansi kimia seperti substansi P (SP), neurokinin-A
(NKA) dan calcitonin-gene related peptid (CGRP). Semua ini berasal dari ganglion nervus trigeminus sesisi SP, NKA. dan CGRP
menimbulkan pelebaran pembuluh darah arteri otak. Selain ltu, rangsangan oleh serotonin (5hydroxytryptamine) pada ujung-ujung saraf
perivaskular menyebabkan rasa nyeri dan pelebaran pembuluh darah sesisi.
. Obat-obat anti-serotonin misalnva cyproheptadine (Periactin®) dan pizotifen (Sandomigran®, Mosegor®) bekerja pada sistem ini
untuk mencegah migren.
2
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
FAKTOR PENCETUS
ekstrinsik seperti stress (emosional maupun fisik atau setelah istirahat dari ketegangan), makanan tertentu (coklat, keju, alkohol, dan
makanan yang mngandung bahan pengawet), lingkungan, dan juga cuaca.
intrinsik, misalnya perubahan hormonal pada wanita yang nyerinya berhubungan dengan fase laten saat menstruasi. Selain itu, adanya
factor genetik, diketahui mempengarui timbulnya migren.
Faktor Pencetus Gejala
Intrinsik & Ekstrinsik autonom
3
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
D. KRITERIA DIAGNOSIS
4
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk menyingkirkan diagnosis banding.
1. CT scan dan MRI kepala
2. Pungsi lumbal
F. TERAPI
1. Terapi Medikamentosa
Pendekatan terapi migraine dapat dibagi kedalam terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi nonfarmakologis meliputi:
a. edukasi kepada penderita mengenai penyakit yang dialaminya
b. mengubah pola hidup dalam upaya menghindari pemicu serangan migraine.
c. Tidur yang teratur
d. Makan yang teratur
e. Olahraga
f. Mencegah puncak stres melalui relaksasi, serta mencegah makanan pemicu.
Medikamentosa untuk terapi migraine dapat dibagi menjadi: obat yang diminumkan setiap hari tidak tergantung dari ada atau
tidak nyeri kepala yang bertujuan mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan (terapi preventif), dan obat yang diminumkan
untuk menghentikan serangan saat kemunculannya (terapi abortif).
Terapi untuk menghentikan serangan akut (terapi abortif) dapat dibagi menjadi: terapi nonspesifik dan terapi spesifik migraine
(migraine-specific treatments). Yang tergolong kedalam terapi nonspesifik seperti:
a. Aspirin
b. Acetaminophen
c. Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID)
5
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
6
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
Sakit kepala tipe-ketegangan adalah sakit kepala spesifik, yang bukan vaskular atau migrain, dan tidak berkaitan dengan penyakit
organic (primer headache).
Ada 2 klasifikasi umum, sakit kepala tipe-ketegangan: episodik dan kronis, dibedakan oleh frekuensi dan keparahan gejala.
Episodik dipicu stres sementara, kegelisahan atau kemarahan “sakit kepala stress” jauhi sumber stress
Kronik terjadi 15 hr/ bulan mual, sulit tidur, mialgia, kelelahan, penurunan libido, ggn memori dan depresi
Keduanya dicirikan sebagai sakit dan nyeri tak berdenyut tumpul, dan mempengaruhi kedua sisi kepala.
o Otot antara kepala dan leher berkontraksi
o Sebuah sensasi seperti ikatan-pita di sekitar leher dan/atau kepala yang merupakan nyeri “viselike”
o Nyeri terutama terjadi di dahi, pelipis atau bagian belakang kepala dan/atau leher
GEJALA
Sakit kepala ketegangan kadang-kadang sulit dibedakan dari migraine tension type headache tidak terkait dengan gangguan visual
(bintik buta atau cahaya lampu), mual, muntah, sakit perut, lemah atau mati rasa pada satu sisi tubuh, atau berbicara melantur.
7
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
PENYEBAB
sakit kepala tension dapat diakibatkan perubahan antara bahan kimia otak tertentu – serotonin, endorfin dan banyak bahan kimia lainnya
– yang membantu saraf berkomunikasi.
Pemicu
Stres
Depresi dan kecemasan
Postur rendah
Bekerja dalam posisi canggung atau bertahan pada satu posisi untuk waktu yang panjang
Cengkeraman rahang
Dokter dapat mencoba menentukan jenis dan penyebab sakit kepala menggunakan pendekatan ini:
Deskripsi sakit.
Tes pencitraan computerized tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan.
PENGOBATAN PROFILAKSIS
Obat antidepresan
Relaksan otot
o Cyclobenzaprine adalah relaksan otot struktural terkait dengan amitriptyline.
o Tizanidine, sebuah penghambat alfa-adrenergik, dilaporkan efektif untuk sakit kepala tension-type kronis Dosis biasanya dititrasi
dari 2 mg pada waktu tidur hingga 20 mg per hari, dibagi menjadi tiga dosis. Sedasi adalah efek samping
Valproate
o antikonvulsi agonis asam gamma-aminobutyric (GABA). Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah berat bertambah,
gemetaran, rambut rontok, dan mual.
Obat anti-inflamasi non steroid
TERAPI AKUT
8
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
CLUSTER HEADACHE
Nyeri kepala yang akan menimbulkan kemerahan pada sisi wajah yang alami nyeri
Epidemiologi
Cluster headache sering didapatkan terutama pada dewasa muda (30 tahun) , laki-laki
rasio laki-laki dan wanita 4:1.
Etiologi
Penekanan pada nervus trigeminal (nervus V) akibat dilatasi pembuluh darah sekitar.
Pembengkakan dinding arteri carotis interna.
Pelepasan histamin.
Letupan paroxysmal parasimpatis.
Abnormalitas hipotalamus.
Penurunan kadar oksigen.
Pengaruh genetic
Faktor pencetus
Glyceryl trinitrate.obat anti hipertensi
Alkohol.
Terpapar hidrokarbon.
Panas.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur.
Stres.
Patofisiologi
Patofisiologi cluster headache masih belum diketahui dengan jelas, akan tetapi teori yang masih banyak dianut sampai saat ini
antara lain:
Cluster headache timbul karena vasodilatasi pada salah satu cabang arteri karotis eksterna yang diperantarai oleh histamine
intrinsic (Teori Horton)
gangguan kondisi fisiologis otak dan struktur berupa disfungsi hipotalamus kelainan kronobiologis dan fungsi otonom
defisiensi autoregulasi dari vasomotor dan gangguan respon kemoreseptor pada korpus karotikus terhadap kadar oksigen yang
turun. Serangan dipicu oleh oksigen yang turun
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala sesisi seperti ditusuk-tusuk pada separuh kepala, di belakang atau di dalam bola mata, pipi, lubang hidung, langit-
langit, gusi dan menjalar ke frontal, temporal sampai ke oksiput.
Nyeri kepala ini disertai mata sesisi menjadi merah dan berair, konjugtiva bengkak dan merah, hidung tersumbat, sisi kepala
menjadi merah-panas dan nyeri tekan
Nyeri kepala bersifat tajam, menjemukan dan menusuk serta diikuti mual atau muntah.
Nyeri kepala sering terjadi pada larut malam atau pagi dini hari sehingga membangunkan pasien dari tidurnya. 6
Serangan berlangsung sekitar 15 menit sampai 5 jam (rata – rata 2 jam) yang terjadi beberapa kali selama 2-6 minggu.
9
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
cluster headache ada gejala otonom, kalo nyeri trigeminal opthalmikus tidak ada otonom
kalo migren bisa berhari2
Diagnosis
Diagnosis nyeri kepala klaster menggunakan kriteria oleh International Headache Society (IHS) adalah sebagai berikut:
a. Paling sedikit 5 kali serangan dengan kriteria seperti di bawah
b. Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri temporal selama 30-60 menit bila tidak di tatalaksana.
c. Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
1. Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi
2. Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
3. Edema kelopak mata ipsilateral
10
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
11
Marissa Leviani H- 1402055 Soca 3
12