Anda di halaman 1dari 56

i

PANDUAN UMUM
BIMBINGAN TEKNIS DAN PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR

Digandakan oleh : Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan


Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Alamat : Kemdikbud Gedung E Lt. 17-18, Jl. Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021)
5725641, 5725642 Fax. (021) 5725637 Laman:
ditpsd.dikdas.kemdikbud.go.id email:
pembelajaran.ditpsd@kemdikbud.go.id
Tahun Anggaran : 2017
ISBN : -

ii
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 telah digunakan sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran mulai tahun 2013 secara bertahap.
Sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 25% sekolah dasar dan pada tahun 2017
ditargetkan tambahan sebanyak 35% sekolah dasar atau
sekitar 52.572 sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Kunci dari pelaksanaan Kurikulum 2013 terletak pada guru,
sehingga guru perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam
bentuk bimbingan teknis (Bimtek) dan pendampingan
penerapan Kurikulum 2013 di sekolah. Melalui kegiatan
bimtek dan pendampingan kurikulum diharapkan guru
mampu dan terampil mengimplementasikan Kurikulum 2013
secara kreatif, inspiratif, dan konsisten. Panduan Umum
Bimbingan Teknis dan Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar disusun dalam rangka
menyediakan panduan bagi para semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan bimtek dan pendampingan.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan panduan ini diucapkan terima kasih, semoga
panduan ini berfungsi sebagaimana yang diharapkkan.

Jakarta, 28 Februari 2017

an. Direktur Jenderal


Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

Drs. Wowon Widaryat, M.Si


NIP. 195801251981031002

iii
iv
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1


A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN HUKUM 3
C. TUJUAN PANDUAN 6
D. SASARAN PANDUAN 7
BAB II BIMBINGAN TEKNIS PELAKSANAAN
KURIKULUM 2013 ............................................................ 8
A. KONSEP DASAR BIMTEK 8
B. STUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS 16
C. PENILAIAN PESERTA BIMTEK 21
D. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGGUNG JAWAB25
E. MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN
LAYANAN INFORMASI 28
BAB III PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM ................................................................... 32
A. KONSEP DASAR PENDAMPINGAN KURIKULUM
2013 SEKOLAH DASAR 32
B. METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN 35
C. JADWAL PENDAMPINGAN 42
D. KRITERIA PENDAMPING (KHUSUS PENDAMPING
BARU) 44
E. SASARAN PENDAMPING 45

v
F. MATERI PENDAMPINGAN 45
BAB IV PEMBAGIAN TUGAS DAN PEMBIAYAAN ........... 46
A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI 46
B. PEMBIAYAAN 48

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 pasal 4, dinyatakan bahwa: Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai
dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi
kesempatan kepada sekolah yang belum siap
melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum
2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga
selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut
telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai
kesiapan yang optimal. Sebagai langkah awal, yang telah
dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 adalah melakukan Bimbingan Teknis
(Bimtek) bagi pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung
dalam proses pendidikan.
Kurikulum 2013 telah diterapkan sejak tahun 2014, 2015,
2016 secara berturut-turut di 6,25%, 18,75%, dan 25%
sekolah dasar di seluruh Indonesia. Dengan demikian
sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 37.034 sekolah dasar. Pada tahun
pelajaran 2017/2018 ditargetkan pelaksanaan Kurikulum
2013 di 35% sekolah dasar sasaran baru atau sebanyak
52.572 sekolah, sehingga diharapkan sebanyak 60% dari
seluruh sekolah dasar telah menerapkan Kurikulum 2013.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah dasar, perlu dilakukan pelatihan kepada semua
1
pihak yang melakukan pembinaan, serta pendampingan
terhadap pelaksana di tingkat satuan pendidikan,
termasuk kepala seokolah, guru, serta pengawas. Bentuk
peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
semua instruktur kurikulum mengikuti dinamika
perkembangan kebijakan dan peraturan.
Merujuk perkembangan kebijakan kementerian, semua
pelatih Kurikulum 2013 sekolah dasar, mulai narasumber
nasional (NN), instruktur provinsi (IN), dan instruktur
kabupaten/kota (IK) penyebutannya pada tahun 2017
disederhanakan menjadi Instruktur Kurikulum. Pelatihan
Instruktur Kurikulum pada tahun 2017 perlu dilakukan
dengan maksud untuk memberikan penyegaran dan
updating terhadap perkembangan terbaru dalam bentuk
bimbinga teknis. Dengan kata lain, pelatihan instruktur
kurikulum di sekolah dasar dilakukan dalam bentuk
bimbingan teknis, sehingga mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang
Standar Biaya Masukan, satuan jam yan dipakai dalam
kegiatan bimbingan teknis adalah 60 menit.
Bimtek dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah dasar diselenggarakan secara terkoordinatif
antara Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP, dan satuan
pendidikan sesuai dengan tugas dan peran masing-
masing. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar akan
melaksanakan bimbinga teknis tim pengembang
kurikulum 2013 sekolah dasar tingkat pusat yang terdiri
atas instruktur kurikulum tingkat pusat dan provinsi,
sedangkan LPMP akan menyelenggarakan bimbingan
teknis terhadap instruktur kurikulum tingkat kabupaten/

2
kota serta guru sasaran melalui kegiatan bimbingan teknis
dan pendampingan.
Agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
Bimtek dan pendampingan tersebut dapat menjalankan
peran/tugasnya dengan baik, perlu disusun Panduan
Bimbingan Teknis dan Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Panduan ini antara lain
mencakup latar belakang, landasan hukum, tujuan,
sasaran, pendanaan, konsep dasar bimtek, konsep dasar
pendampingan, strategi pelaksanaan bimtek dan
pendampingan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Dengan panduan ini diharapkan ada persamaan persepsi
dan langkah pembinaan dalam melaksanakan bimbingan
teknis dan pendampingan penerapan Kurikulum 2013 di
sekolah dasar.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional
Tahun 2005-2025;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyeleng-
garaan Pendidikan jo Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
beserta perubahannya jo Nomor 32 Tahun 2013 jo.
Nomor 23 Tahun 2015;
3
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan
Umum;
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di
Kabupaten/Kota jo Nomor 23 Tahun 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Mutan Lokal Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 Tentang

4
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah;

5
22. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014
Tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

C. TUJUAN PANDUAN
Penyusunan panduan secara umum bertujuan untuk
menyediakan acuan bagi semua pihak dalam
melaksanakan bimbingan teknis dan pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 sekolah dasar tahun 2017.
Secara khusus penyusunan panduan ini bertujuan untuk:
1. Menyediakan acuan bagi semua lembaga tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan
dalam melaksanakan kegiatan bimbingan teknis dan
pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di
Sekolah dasar;
2. Memfasilitasi semua pihak dalam merencanakan,
melaksanakan, dan melaporkan pelaksanaan bimtek
dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
tahun anggaran 2017;
3. Menyediakan acuan teknis termasuk struktur program
dan materi bimbingan teknis di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, dan sekolah sasaran agar pelaksanaan
bimtek implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
4. Memfasilitasi semua pihak dalam rangka penguatan,
penyegaran, dan peningkatan pemahaman pengawas,
6
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan
orangtua serta komite sekolah, untuk mendukung
penerapan kurikulum secara efektif dan efisien.

D. SASARAN PANDUAN
Sasaran pengguna Panduan Bimbingan Teknis dan
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun 2017
antara lain:
1. Penyelenggara bimtek instruktur pusat;
2. Penyelenggara bimtek instruktur kabupaten/kota;
3. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
4. Pusat Kurikulum dan Perbukuan;
5. Pusat Penilaian Pendidikan;
6. P4TK, LPPKS, dan LPMP;
7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
8. Kepala sekolah dasar pelaksana Kurikulum 2013;
9. Pengawas SD; dan
10. Guru kelas, guru mata pelajaran agama, guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah
dasar.

7
BAB II
BIMBINGAN TEKNIS PELAKSANAAN
KURIKULUM 2013

A. KONSEP DASAR BIMTEK


1. Pengertian
Bimtek kurikulum dalam panduan ini dimaknai
sebagai proses fasilitasi pemerolehan dan/atau
peningkatan kompetensi implementasi Kurikulum 2013
oleh narasumber/instruktur. Bimtek kurikulum tahun
2017 dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut.
 Peserta bimtek kurikulum di pusat berjumlah 650
orang instrukur kurikulum yang merupakan
gabungan dari narasumber nasional, instruktur
nasional, dan instruktur provinsi. Komposisi
instruktur kurikulum terdiri dari widyaiswara
P4TK, LPPKS, LPMP, Pengawas, dan/atau Dosen
LPTK yang pernah mengikuti bimtek atau
pelatihan Kurikulum 2013.
 Peserta bimtek Kurikulum 2013 di tingkat
kabupaten/kota berasal dari seluruh kabupaten/
kota berjumlah 12.547 orang yang terdiri dari unsur
LPMP/P4TK, widyaiswara, kasi kurikulum dinas
pendidikan kab/kota, dan praktisi pendidikan
yang pernah mengikuti bimtek atau pelatihan
Kurikulum 2013.
 Peserta bimtek kurikulum di sekolah sasaran
berjumlah 262.680 orang yang terdiri dari guru
kelas 1, guru kelas 4, guru agama/guru PJOK, dan

8
kepala sekolah dari sekolah sasaran Kurikulum
2013 tahun 2017.
Narasumber atau instruktur bimtek pelaksanaan
kurikulum 2013 berasal dari unsur tim pengembang
kurikulum, praktisi pendidikan, akademisi, dan
manajemen bidang pendidikan, dengan rincian sebagai
berikut.
a. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) dengan kriteria:
 Penulis KI, KD, Silabus, dan pedoman tematik/
mata pelajaran
 Penulis pedoman penilaian
 Penulis buku teks tematik/matapelajaran
b. Praktisi pendidikan seperti guru, kepala sekolah,
pengawas, pegiat pendidikan dengan kriteria:
 Telah mengikuti ToT bimtek dan pendampingan
Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh
Direktorat PSD, LPMP atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan hasil sekurang-
kurangnya BAIK.
 Memiliki sertifikat pendidik.
 Memiliki pengalaman sebagai narasumber
minimal tingkat kabupaten sebagai guru inti
atau guru pemandu mata pelajaran.
 Bila memungkinkan berasal dari sekolah yang
telah mengimplementasikan Kurikulum 2013.
c. Akademisi seperti Dosen LPTK, Widyaiswara P4TK,
Widyaiswara LPMP dengan kriteria:
 Memiliki latar belakang pendidikan sesuai mata
pelajaran yang difasilitasi.
9
 Telah mengikuti ToT bimtek dan pendampingan
Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh
Direktorat PSD, LPMP atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan hasil sekurang-kurangnya
BAIK.
 Bersedia melaksanakan tugas
d. Manajemen bidang pendidikan yang berasal dari
lembaga/instansi:
 Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
 Pusat Kurikulum dan Perbukuan
 Pusat Penilaian Pendidikan
 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

2. Prinsip Bimbingan Teknis


Bimtek pelaksanaan kurikulum 2013 diberikan oleh
fasilitator dengan prinsip-prinsip berikut:
a. Menyeluruh, yaitu diikuti oleh semua pemangku
kepentingan pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah sebagai peserta dengan
materi semua komponen pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah;
b. Kolegial, yaitu hubungan kesejawatan antara
pemberi dan penerima bimtek;
c. Profesional, yaitu fasilitator memiliki kompetensi
(penguasaan mengenai pelaksanaan kurikulum)
yang memadai dan memberikan bimtek dan
pendampingan dengan baik;

10
d. Sikap percaya, yaitu yang menerima bimtek dan
pendampingan memiliki sikap percaya kepada
fasilitator bahwa informasi, saran, solusi, dan contoh
yang diberikan adalah yang memang sesuai dengan
kurikulum dan fasilitator percaya bahwa para
peserta bimtek dan pendampingan memiliki
kemauan kuat untuk memahami dan akan
melaksanakan kurikulum dengan baik;
e. Berdasarkan kebutuhan, yaitu materi bimtek dan
pendampingan adalah materi yang relevan dan
masih belum dikuasai dan/atau memerlukan
penguatan;
f. Berkelanjutan, yaitu bahwa bimtek dan
pendampingan pelaksanaan kurikulum dilanjutkan
oleh guru/sekolah sendiri dan/atau melalui KKG
dan KKKS di gugus sekolah, forum Komite Sekolah,
dan forum lainnya yang relevan.

3. Tujuan Bimbingan Teknis


Tujuan umum bimtek Kurikulum 2013 sekolah dasar
adalah untuk memberikan penyegaran kepada semua
instruktur kurikulum dalam rangka meningkatkan
wawasan dan updating sesuai dengan dinamika dan
perkembangan kebijakan terkini.
Secara khusus kegiatan bimbingan teknis penerapan
Kurikulum 2013 sekolah dasar bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pemahaman instruktur kurikulum
dalam melakukan pembinaan dan pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 sekolah dasar;

11
b. Meningkatkan keterampilan instruktur kurikulum
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
sekolah dasar sesuai dengan perkembangan;
c. Memberikan bekal kepada semua instruktur dengan
bahan dan materi yang diperlukan untuk
mendampingi sekolah dalam menerapkan
Kurikulum 2013;
d. Memfasilitasi dan mendampingi satuan pendidikan
dalam menerapkan Kurikulum 2013 secara efektif
dan efisien, sesuai dengan landasan psikologis
pengembangan kurikulum;
e. Memberikan penguatan kepada peserta bimtek
berkenaan dengan materi pokok, materi umum, dan
materi penunjang terkait dengan implementasi
Kurikulum 2013.
f. Mengembangkan keterampilan peserta bimtek
dalam melaksanakan pendampingan terhadap guru,
kepala sekolah, pengawas, dan pemangku
pendidikan di sekolah dalam implementasi
Kurikulum 2013.
g. Memberikan fasilitasi kepada sekolah sasaran dalam
menerapkan Kurikulum 2013.
h. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan
(modelling) dan penguatan secara personal, dan
spesifik (coaching) bagi guru, kepala sekolah,
pengawas, dan pemangku pendidikan dalam
implementasi Kurikulum 2013 secara langsung di
sekolah.
i. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolah

12
sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013 di
sekolah.
j. Meningkatkan keterampilan guru dalam
menggunakan buku guru dan siswa, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengelola
pembelajaran, melakukan penilaian pembelajaran,
mengisi buku rapor, dan menerapkan literasi serta
penguatan pendidikan karakter dalam
pembelajaran.

4. Tahapan Pelaksanaan Bimtek


Bimtek Kurikulum 2013 jenjang SD tahun 2017
dilaksanakan secara bertahap, tergambar seperti pada
diagram berikut.
a. Bimtek Tim Pengembang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar Tingkat Pusat
Penyelenggara : Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar
Tempat : Jakarta/Pusat
Peserta : 650 orang
Unsur Peserta : Instruktur Kurikulum 2013 tingkat
pusat, provinsi, tim manajemen
Direktorat PSD, Puskurbuk,
Puspendik, LPTK, P4TK, dan
LPMP
Tahapan : 4 tahap, tahap I untuk 140 orang,
dan tahap II – IV untuk instruktur
510 instruktur provinsi sisanya.

13
b. Bimtek Tim Pembina Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
Tingkat Kabupaten/Kota
Penyelenggara : LPMP
Tempat : LPMP/Provinsi
Peserta : sekitar 16.352 orang instuktur
kurikulum kabupaten/kota
Unsur Peserta : widyaiswara P4TK, LPMP, tim
manajemen LPMP, Kasi Kur Dinas
Pendidikan Kab/Kota, Pengawas,
dan praktisi pendidikan
c. Bimtek Tim Pembina Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
Tingkat Sekolah
Penyelenggara : LPMP
Tempat : LPMP/Kab/Kota/Gugus
Sasaran : 52.572 SD dan sekitar 210.288
orang guru
Unsur Peserta : Kepala sekolah, guru kelas I, guru
kelas IV, dan guru agama

5. Pendekatan dan Pola Bimtek


Bimtek kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
andragogi dengan menerapkan pola diskusi dan
praktik. Paparan isi dilakukan sebagai sisipan untuk
memperkuat dan memperkaya materi dalam proses
diskusi atau pengambilan kesimpulan.

14
POLA BIMTEK K-13 DI SD TAHUN 2017

Penyelenggara: Dit. PSD PUSAT Tempat: Jakarta


Narsum: Narasumber dan Jumlah: 650 orang
Instruktur Kurikulum
Peserta: Instruktur Kurikulum,
raktisi, Dit. PSD, Puskurbuk,
Puspendik, LPTK, P4TK, LPMP

Penyelenggara: LPMP KAB/KOTA Tempat: Provinsi/LPMP/Hotel


Narsum: LPMP, Widyaiswara, Jumlah: + 12.547 orang
Instruktur, LPTK, Pengawas,
Peserta: Unsur LPMP,
Kepsek, Praktisi Pendidikan
Widyaiswara, Instruktur, Kasi
Kur Kab/Kota, Praktisi
Pendidikan

Penyelenggara: LPMP GURU SASARAN Tempat: Prov/LPMP/Sek/ Gugs

Narsum: Unsur LPMP, WI, Jumlah + 210.288 orang


Instruktur, Kasikur Kab/Kota [52.272 SD x 4 org (kepsek,
guru kls 1 & 4, guru agama)]
Bagan 1. Pola Bimtek Pelaksanaan Kurikulum 2013

Bimtek direncanakan secara bertahap, diawali dengan


bimtek untuk Instruktur Kurikulum di Pusat.
Berikutnya adalah bimtek di Kabupaten/Kota (IK),
dengan Instruktur Pusat. Terakhir adalah bimtek untuk
Guru Sasaran (GS) dengan instruktur kab./kota (IK).

15
Pola Bimtek Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar, dapat menggunakan pola bimtek dengan alokasi
waktu 30 JP, @ 60 menit atau 39 JP @ 60 menit.
Pelaksanaan bimtek guru sasaran dapat dilakukan
dengan sistem swakelola atau sistem bantuan
pemerintah. Pelaksanaan bimtek guru sasaran dengan
sistem bantuan pemerintah peruntukannya termasuk
prosedurnya mengacu apda sistem swakelola

B. STUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS


Kegiatan bimbingan teknis pelaksanaan Kurikulum 2013
sekolah dasar tahun 2017 dapat menggunakan struktur
program dan pola sebagaimana di bawah ini. Perlu dicatat
bahwa struktur program dan pola yang tertera di bawah
merupakan contoh, sehingga lembaga penyelenggara
bimbingan teknis dapat menyesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan masing-masing.
1. Bimtek Tim Pengembang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar Tingkat Pusat
Bimbingan Teknis Tim Pengembang Kurikulum 2013
Sekolah Dasar Tingkat Pusat menggunakan pola 30 jam
@60 menit, selama 4 hari, dengan struktur sebagai
berikut.
No Materi Alokasi
Waktu*)
1 Materi Umum 6
1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan (1)
Kurikulum
1.2 Penguatan Pendidikan Karakter (2)
1.3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran (2)
1.4 Penyelenggaraan Bimtek dan (1)
Pendampingan
16
No Materi Alokasi
Waktu*)
2 Materi Pokok 21
2.1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan (3)
Penilaian:
a. Praktik Analisis Kompetensi, Materi
Pembelajaran, Pembelajaran ,dan
Penilaian (Tematik Terpadu)
b. Praktik Analisis Kompetensi, Materi
Pembelajaran, Pembelajaran, dan
Penilaian:
- Matematika
- PJOK
2.2 Bimbingan Psiko-edukatif (1)
2.3 Perancangan Pembelajaran dan (5)
Penilaian:
a. Praktik Penyusunan Program (3)
Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes), Pemetaan KD, (2)
dan silabus
b. Penyusunan RPP
2.4 Inspirasi Pembelajaran melalui (2)
Tayangan Video Pembelajaran
2.5 Praktik Penyusunan Instrumen (2)
Penilaian:
a. Penulisan Soal HOTS
b. Penilaian tingkat kelas
2.6 Praktik Pembelajaran dan Penilaian di (6)
sekolah, mencakup:
a. Pelaksanaan literasi di sekolah
b. Pelaksanaan psiko-edukatif di sekolah
c. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan
Karakter
2.7 Pengolahan dan Pelaporan Penilaian (2)
17
No Materi Alokasi
Waktu*)
Hasil Belajar
3. Materi Penunjang 3
3.1 Kuisioner tingkat pemahaman (1)
3.2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan (1)
Mutu Pendidikan
3.3 Penutupan: Review dan Evaluasi Bimtek (1)
Jumlah 30
*) 1 jam bimtek = 60 menit

2. Struktur Program Bimbingan Teknis Tim Pembina


Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Tingkat Kab/Kota
Bimbingan Teknis Tim Pembina Kurikulum 2013
Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten/Kota menggunakan
pola 30 jam @60 menit, selama 4 hari, dengan struktur
sebagai berikut.

Alokasi
No Materi
Waktu*)
1 Materi Umum 6
1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan (1)
Kurikulum
1.2 Penguatan Pendidikan Karakter (2)

1.3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran (2)


1.4 Penyelenggaraan Bimtek dan (1)
Pendampingan
2 Materi Pokok 21
2.1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan (3)
Penilaian:
a. Praktik Analisis Kompetensi, Materi
18
Alokasi
No Materi
Waktu*)
Pembelajaran, Pembelajaran, dan
Penilaian (Tematik Terpadu)
b. Praktik Analisis Kompetensi, Materi
Pembelajaran, Pembelajaran, dan
Penilaian:
- Matematika
- PJOK
2.2 Bimbingan Psiko-edukatif (1)
2.3 Perancangan Pembelajaran dan (5)
Penilaian:
a. Praktik Penyusunan Program (3)
Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes), Pemetaan KD,
dan silabus
b. Penyusunan RPP (2)
2.4 Inspirasi Pembelajaran melalui (2)
Tayangan Video Pembelajaran
2.5 Praktik Penyusunan Instrumen (2)
Penilaian:
- Penulisan Soal HOTS
- Penilaian tingkat kelas
2.6 Praktik Pembelajaran dan Penilaian di (6)
sekolah, mencakup:
a. Pelaksanaan literasi di sekolah
b. Pelaksanaan psiko-edukatif di sekolah
c. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan
Karakter
2.7 Pengolahan dan Pelaporan Penilaian (2)
Hasil Belajar
3. Materi Penunjang 3

19
Alokasi
No Materi
Waktu*)
3.1 Kuisioner tingkat pemahaman (1)
3.2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan (1)
Mutu Pendidikan
3.3 Penutupan: Review dan Evaluasi Bimtek (1)
Jumlah Keseluruhan 30
*) 1 jam bimtek= 60 menit

3. Struktur Program Bimtek Sekolah Dasar Sasaran


Kurikulum 2013
Bimbingan Teknis Sekolah Dasar Sasaran Kurikulum
2013 dapat mengunakan pola 39 jam @60 menit.
Berikut adalah struktur program bimtek sekolah dasar
sasaran Kurikulum2013 untuk pola 39 jam @60 menit.

Alokasi
No Materi
Waktu*)
1 Materi Umum 7
1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan (2)
Kurikulum
1.2 Penguatan Pendidikan Karakter (2)
1.3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran (2)
1.4 Penyelenggaraan Pendampingan (1)
2 Materi Pokok 28
2.1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan (2)
Penilaian
2.2. Praktik Analisis Kompetensi, Materi (4)
Pembelajaran, Pembelajaran, dan

20
Alokasi
No Materi
Waktu*)
Penilaian (Tematik Terpadu,
Matematika dan PJOK)
2.3. Psiko-edukatif (1)
2.4. Perancangan Pembelajaran dan (6)
Penilaian
a. Praktik Penyusunan Program (3)
Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes), Pemetaan KD,
dan silabus
b. Penyusunan RPP (3)
2.5. Inspirasi Pembelajaran melalui (2)
Tayangan Video Pembelajaran
2.6. Praktik Penyusunan Instrumen (3)
Penilaian
2.7. Praktik Pembelajaran dan Penilaian di (6)
sekolah
2.8. Praktik Pengolahan dan Pelaporan (4)
Penilaian Hasil Belajar
3 Materi Penunjang 4
3.1. Tes Awal (1)
3.2. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan (1)
Mutu Pendidikan
3.3. Tes Akhir (1)
3.4. Penutupan: Review dan Evaluasi Bimtek (1)
Jumlah Keseluruhan 39
*) 1 jam bimtek = 60 menit

C. PENILAIAN PESERTA BIMTEK


1. Penilaian Kinerja Bimtek dengan Peserta Instruktur

21
Aspek Penilaian peserta bimtek Kurikulum 2013
dengan peserta adalah instruktur kurikulum, baik
bimtek pusat maupun kabupaten/kota, bertujuan
untuk memberikan gambaran yang objektif tentang
pencapaian hasil kinerja. Hasil penilaian untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta. Selain itu,
penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan penyelenggaraan bimtek dalam mencapai
tujuan dan sasarannya, serta sebagai usaha
penyempurnaan bimtek selanjutnya.

2. Penilaian Peserta Bimtek untuk Sekolah Sasaran


Untuk mendapatkan gambaran kemampuan kinerja
sekolah sasaran terutama yang terdiri atas guru sasaran
(GS) dilakukan penilaian pada aspek sikap,
keterampilan dan pengetahuan dengan pembobotan
sebagai berikut.

Tabel 1. Pembobotan
Kategori Nilai Bobot Bobot
Nilai Sikap (NS) 40 % 70%
Nilai Keterampilan (NK) 60%
Tes Akhir (TA) 30%
Nilai akhir diperoleh dari:
NA = [{(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70% ] + [(TA x 30%)]
Hasil penilaian tersebut dikategorikan dengan skala
kualifikasi sbb.

22
Tabel 2. Skala Kualifikasi Penilaian
Nilai Predikat
86 – 100 Baik sekali
75 – 85 Baik
65 – 74 Cukup
55 – 64 Kurang
≤ 54 kurang sekali

3. Teknik dan Instrumen Penilaian


Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
tentang keberhasilan peserta setelah mengikuti bimtek
dilakukan evaluasi melalui pengamatan, penilaian
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian tersebut
dilakukan oleh setiap narasumber/instruktur pada
setiap mata bimtek. Pengukuran pada ranah sikap
dilakukan melalui lembar pengamatan yang dilakukan
selama peserta mengikuti bimtek. Aspek yang dinilai
dalam sikap adalah disiplin, kerjasama, dan tanggung
jawab. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal
sampai akhir bimtek secara terus menerus yang
dilakukan oleh narasumber/instruktur pada saat
peserta melakukakan hal-hal berikut.
a. Menerima materi bimtek.
b. Melaksanakan tugas individu dan kelompok.
c. Berinteraksi dengan narasumber/instruktur.
d. Mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab.
Penilaian keterampilan dilakukan dari kegiatan peserta
dalam mendemonstrasikan atau melakukan tugas yang
23
diminta oleh narasumber/instruktur/fasilitator.
Penilaian keterampilan dilakukan melalui lembar
pengamatan. Penilaian pengetahuan diukur dari
pemahaman peserta terhadap materi bimtek yang
diketahui melalui tes awal dan tes akhir.

4. Tes Awal dan Tes Akhir (untuk bimtek Sekolah


Sasaran)
Tes awal dilakukan pada awal bimtek untuk mengukur
pengetahuan awal peserta bimtek sebelum proses
pembelajaran dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhir
bimtek untuk mengukur pengetahuan secara
menyeluruh peserta bimtek setelah mengikuti proses
pembelajaran. Penilaian bimtek menggunakan metode
penilaian acuan patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir
mencakup materi, kompetensi, indikator pada ranah
pengetahuan dari setiap mata bimtek dalam struktur
program bimtek.
Tes awal dan tes akhir dimaksudkan untuk mengukur
kesiapan dan penguasaan peserta bimtek yang
menerima materi bimtek, hasil penyekoran tes awal
dan tes akhir dimasukkan ke dalam rekapitulasi
penghitungan total yang digunakan untuk penentuan
kelayakan pada ranah pengetahuan peserta bimtek.

5. Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses bimtek akan
mendapatkan sertifikat. Peserta bimtek yang
dilaksanakan oleh pusat (Direktorat Pembinaan SD)
akan memperoleh sertifikat dari Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, peserta bimtek yang

24
dilaksanakan oleh LPMP akan memperoleh sertifikat
dari Kepala LPMP setempat sebagai instruktur
kurikulum tingkat kabupaten/kota atau sebagai guru
sasaran pelaksana Kurikulum2013.

D. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGGUNG JAWAB


1. Tugas dan Tanggung Jawab Direktorat Pembinaan
SD
a. Menyiapkan panduan dan materi pelaksanaan
bimtek dan pendampingan pelaksanaan kurikulum
2013;
b. Melakukan sosialisasi kegiatan bimtek dan
pendampingan pelaksanaan kurikulum;
c. Melakukan pendataan terkait jumlah sekolah
sasaran, jumlah guru kelas 1, jumlah guru kelas 4,
jumlah guru agama, jumlah pengawas sekolah
sasaran, jumlah SD Inti atau gugus sekolah sasaran;
d. Menyiapkan nara sumber dan instruktur nasional;
e. Menyelenggarakan bimbingan teknis Instruktur
Kurikulum;
f. Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan
bimtek implementasi kurikulum baik di tingkat
pusat, kabupaten/kota, dan bimtek guru sasaran;
g. Melakukan koordinasi dengan LPMP;
h. Merangkum laporan bimtek pelaksanaan bimtek
kurikulum dari LPMP.
i. Melaksanakan monitoring dan Evaluasi
pelaksanaan bimtek dan pendampingan.

25
2. Tugas dan Tanggung Jawab LPMP
a. Melakukan koordinasi pendataan terkait jumlah
sekolah sasaran, jumlah guru kelas 1, jumlah guru
kelas 4, jumlah guru agama/guru PJOK, jumlah
pengawas, jumlah SD Inti atau gugus sekolah
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Mengirim data sekolah sasaran pelaksana
kurikulum ke Direktorat Pembinaan SD;
c. Melakukan validasi data SD pada saat Asistensi
Pendataan Pendampingan pelaksanaan kuri-
kulum;
d. Membuat data base di setiap kabupaten/kota;
e. Mengikuti Sosialisai tentang Bimtek dan
Pendampingan Kurikulum 2013 dari Ditjen
Dikdasmen Kemdikbud;
f. Mengirimkan data Instruktur Kurikulum ke
Direktorat Pembinaan SD;
g. Melakukan bimtek kabupaten/kota implementasi
Kurikulum 2013 bagi instruktur kabupaten/kota
(IK);
h. Melakukan bimtek kepada Guru Sasaran
implementasi Kurikulum 2013 bagi guru kelas 1,
guru kelas 4, guru agama dan kepala sekolah
sasaran implementasi kurikulum 2013 pada tahun
2017;
i. Menetapkan Sekolah Penerima Dana Bantuan
Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013
Tahun 2017;
j. Menyalurkan Dana Bantuan Pemerintah
Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2017;
26
k. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan
bimtek dan pendampingan implementasi kuri-
kulum;
l. Mengumpulkan laporan pertanggungjawaban
akhir dari sekolah inti dan sekolah imbas terkait
pemanfaatan dana bantuan pemerintah
(blockgrant) implementasi kurikulum;
m. Membuat laporan pelaksanaan bimtek implemen-
tasi kurikulum.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan


Kab/Kota
a. Mengusulkan data sekolah pelaksana kurikulum
2013;
b. Menghimpun data Gugus SD;
c. Menetapkan SK Penetapan Gugus SD;
d. Membantu validasi data Gugus SD pada saat
Asistensi Pendataan bimtek implementasi
kurikulum;
e. Mengikuti sosialisasi kegiatan bimtek dan
pendampingan implementasi kurikulum;
f. Mengikuti bimtek kurikulum Kabupaten/Kota;
g. Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota
terdekat yang ingin bergabung dalam bimtek
Kurikulum 2013 (terutama di daerah perbatasan);
h. Mengkoordinir pelaksanaan bimtek Instruktur
kabupaten/kota (IK).

27
4. Tugas dan Tanggung Jawab Sekolah Inti dan Sekolah
Imbas
a. Mengusulkan data guru yang akan mengikuti
bimtek kurikulum2013;
b. Mengikuti asistensi pendataan bimtek
implementasi kurikulum;
c. Menandatangani MoU Bantuan Dana Pemerintah
untuk Bimtek Guru Sasaran dan atau Dana
Bantuan Pemerintah untuk Pendampingan dengan
LPMP;
d. Melakukan pertemuan di SD Inti untuk
perencanaan penggunaan dana bantuan
pendampingan kurikulum;
e. Mengambil dana dan melaporkan penerimaan
dana bantuan
f. Menyelenggarakan pendampingan implementasi
kurikulum dengan menggunakan dana bantuan
g. Membuat dan mengirim Laporan Pertanggung-
jawaban dana bantuan pemerintah pendampingan
implementasi kurikulum ke LPMP dan tembusan
ke Dinas Pendidikan Kab./Kota.

E. MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN


LAYANAN INFORMASI
1. Monitoring
a. Tujuan
Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan tujuan
untuk:

28
1) memantau kemajuan program bimtek
pelaksanaan kurikulum;
2) mengetahui tingkat keberhasilan program
bimtek pelaksanaan kurikulum; dan
3) mengidentifikasi lesson learned (kendala, solusi,
dan good practice) selama bimtek pelaksanaan
kurikulum.
b. Aspek Monitoring dan Evaluasi
Beberapa aspek yang dilihat dalam kegiatan
monitoring dan evaluasi meliputi:
1) Kesesuaian antara rancangan dan pelaksanaan
kegiatan bimtek pelaksanaan kurikulum dalam
hal waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan,
pelaksana, narasumber/instruktur, sasaran,
cakupan materi, mekanisme/skenario, dan
output (ketercapaian tujuan);
2) Kendala/masalah yang dihadapi serta
penyelesaian yang telah dan/atau akan
dilaksanakan;
3) Hal-hal yang mempermudah/mendukung
terlaksananya bimtek pelaksanaan kurikulum;
4) Lesson learned.

c. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi akan
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar, LPMP, dan unsur Dinas Pendidikan
Kab/Kota.

29
d. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Direktorat
Pembinaan SD dilaksanakan pada saat kegiatan
bimtek guru sasaran pelaksana kurikulum.
Sejumlah sekolah sasaran ditetapkan sebagai
sampel.
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 akan
dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksana
bimtek.
LPMP menyusun laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan program bimtek pelaksanaan kurikulum
tingkat Kabupaten/Kota dan bimtek guru sasaran,
yang mencakup Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan
Laporan Keuangan.
Pelaporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara
nasional disusun oleh Direktorat Pembinaan SD
berdasarkan laporan yang disusun oleh masing-
masing petugas yang melaksanakan monitoring dan
evaluasi di semua provinsi di Indonesia.

3. Layanan Informasi
Layanan informasi dapat menghubungi:
a) Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat:
Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SD Gd. E
Lantai 18 Kemendikbud Telp. 021 5725989

30
b) LPMP setempat;
c) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

31
BAB III
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM
A. KONSEP DASAR PENDAMPINGAN KURIKULUM
2013 SEKOLAH DASAR
1. Pengertian dan Cakupan Pendampingan
 Pendampingan implementasi Kurikulum adalah
proses pemberian bantuan penguatan pelaksana-
an Kurikulum yang diberikan oleh pengawas
kepada kepala sekolah dan guru yang telah
dilatih Kurikulum 2013.
 Pendampingan juga dapat diikuti oleh tenaga
kependidikan lainya, orang tua/komite sekolah,
dan pemangku kepentingan di sekolah dasar
sesuai kurikulum yang berlaku.
 Pendampingan menjadi alat pemberdayaan dan
pengembangan personal yang ampuh dan efektif
dalam membantu seseorang mengembangkan
karirnya.
 Pendampingan dapat menciptakan kerjasama
antara dua orang (pendamping dan sasaran) yang
biasanya bekerja di bidang yang sama atau
berbagi pengalaman yang mirip.
 Pendampingan dapat menciptakan hubungan
kerja yang bermanfaat didasarkan pada sikap
saling percaya dan menghormati.
2. Tujuan Pendampingan
Tujuan umum pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 adalah memberikan penguatan

32
pemahaman tentang konsep dan strategi implementasi
kurikulum kepada kepala sekolah dan guru yang telah
dilatih oleh pendamping dalam hal ini pengawas
sekolah untuk menjamin keterlaksanaan kurikulum
secara efektif dan efisien.
Secara khusus tujuan pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 sebagai berikut.
a. Memberikan fasilitasi dalam implementasi
kurikulum di sekolah.
b. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan
(modelling) dan penguatan secara personal, dan
spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum
secara langsung di sekolah.
c. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dalam melaksanakan kurikulum di sekolah.
d. Membangun budaya mutu sekolah kepada
pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan
pemangku kepentingan di sekolah melalui
program pendampingan yang dilakukan secara
inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
e. Meningkatkan pemahaman guru berkenaan
dengan isi buku guru dan siswa, rencana
pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian,
pengelolaan program muatan lokal, dan kegiatan
ekstrakurikuler, serta interaksi orang tua dalam
pembelajaran anak.
f. Meningkatkan keterampilan guru dalam
menggunakan buku guru dan siswa, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

33
mengelola pembelajaran, melakukan penilaian
pembelajaran, mengisi buku rapor, serta mengelola
interaksi orang tua dalam pembelajaran.

3. Prinsip-prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Profesional: yaitu hubungan yang terjadi antara
pemberi pendampingan dan penerima
pendampingan adalah untuk peningkatan
kemampuan profesional dan bukan atas dasar
hubungan personal.
b. Kolegial: yaitu hubungan kesejawatan antara
pemberi dan penerima pendampingan. Dengan
prinsip ini maka antara pengawas sekolah, kepala
sekolah, dan guru pemberi bantuan serta
pengawas, kepala sekolah, dan guru yang
menerima bantuan memiliki kedudukan setara,
yang satu tidak lebih tinggi dibandingkan lainnya.
c. Sikap saling percaya: yaitu pengawas sekolah,
kepala sekolah, dan guru yang menerima
pendampingan memiliki sikap percaya kepada
pemberi pendampingan bahwa informasi, saran,
dan contoh yang diberikan adalah yang memang
dikehendaki Kurikulum.
d. Berkelanjutan: yaitu hubungan profesional yang
terjadi antara pemberi dan penerima
pendampingan berkelanjutan setelah pemberi
pendampingan secara fisik sudah tidak lagi berada
di lapangan, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau
alat lain yang tersedia.

34
e. Kolektif dan menyeluruh: yaitu pendampingan
dilaksanakan dengan melibatkan semua unsur
yang meliputi pengawas, kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan lain, orangtua/komite
sekolah, dan pemangku kepentingan lain.
f. Berdasarkan kebutuhan: yaitu materi
pendampingan adalah materi teridentifikasi
sebagai aspek yang masih memerlukan penguatan
dan kegiatan penguatan akan memantapkan
pengetahuan dan ketrampilan penerima
pendampingan.
g. Semangat Maju Bersama: yaitu bahwa semua
unsur yang terlibat dalam pendampingan memiliki
semangat maju untuk meningkatkan pendidikan
Indonesia.

B. METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN


Pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum
2013 jenjang SD tahun 2017 dilakukan oleh instruktur
kurikulum yang telah mengikuti bimtek yang
diselenggarakan oleh pusat, pengawas dan kepala sekolah
yang telah mengikuti bimtek kurikulum 2013 di kab/kota.
Pendampingan diikuti oleh guru kelas 1, guru kelas 4,
kepala sekolah yang telah mengikuti bimtek implementasi
Kurikulum 2013 di tingkat sekolah sasaran, serta guru
agama dan guru PJOK. Pendampingan dilakukan dengan
melakukan workshop mini peserta pendampingan di
sekolah Inti (IN); kemudian dilanjutkan dengan
pendampingan oleh pengawas dan kepala sekolah kepada
peserta pendampingan saat melakukan pembelajaran di
kelas (ON). Pendampingan implementasi Kurikulum 2013

35
dilaksanakan dengan IN minimal 2 kali, dan ON minimal
2 kali.
1. Pola Pendampingan
Pendampingan Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan sistem kombinasi antara in-service
training (IN) dan on the job training (ON). Pendamping-
an dimulai dengan pertemuan di gugus (IN-1
Persiapan), sebagai awal sosialisasi Kurikulum 2013
diikuti oleh seluruh kepala sekolah guru dari sekolah
sasaran. Pendampingan berikutnya (ON-1) dan (ON-2)
adalah pendampingan oleh pendamping pada saat
pembelajaran secara operasional di sekolah sasaran,
khususnya guru kelas yang melaksanakan Kurikulum
2013. Pola pendampingan Kurikulum 2013 sebagai
berikut.

Gambar 2. Pola Pendampingan Pelaksanaan


Kurikulum 2013

36
2. Tahapan Pendampingan
Tahapan pendampingan Kurikulum 2013 di sekolah
dasar terdiri dari (a) persiapan, (b) pelaksanaan, (c)
monitoring dan evaluasi,dan (d) pelaporan.
a. Persiapan Pendampingan, meliputi :
1) Penyusunan Panduan Pendampingan
Kurikulum 2013.
2) Penyusunan bahan dan materi
pendampingan yang dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dengan
melibatkan sejumlah unsur seperti
perguruan tinggi, Puskurbuk, Puspendik,
LPMP, dan tenaga kependidikan, (pengawas,
kepala sekolah, guru), praktisi pendidikan
dan unsur lain terkait. Bahan pendukung
pendampingan antara lain contoh silabus,
contoh RPP, contoh penilaian, contoh rapor,
contoh pembelajaran berbasis masalah (PBL),
contoh pembelajaran berbasis proyek, contoh
pembelajaran berbasis penemuan, dan
instrumen tentang pemahaman peserta
pendampingan dan instrumen observasi
kelas.
3) Penetapan sekolah sasaran pendampingan.
4) Penyiapan narasumber pendampingan.
5) Pendataan guru sasaran, yang meliputi data
tentang nama guru, pangkat dan golongan,
jenjang guru, dan guru kelas yang diampu
serta data lain yang diperlukan.
6) Bimtek bagi pendamping.

37
b. Pelaksanaan Pendampingan
1) Pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
dilaksanakan di gugus dan sekolah
pelaksana Kurikulum 2013 melaui kegiatan
IN di gugus/SD Inti dan ON di kelas.
Pelaksanaan IN dijadwalkan di luar jam
pembelajaran.
2) Waktu pelaksanaan pendampingan (ON di
kelas) selama 2,5 hari per sekolah. Setengah
hari pertama kegiatan persiapan
pendampingan yang dilaksanakan setelah
selesai pembelajaran. Hari kedua,
pendampingan dilakukan melalui observasi
pembelajaran bagi guru kelas I. Hari ketiga
pendampingan dilakukan melalui observasi
pembelajaran bagi guru kelas IV.
3) Guru Agama dan/ Guru PJOK sebagai guru
sasaran pendampingan tetap mengikuti
kegiatan pendampingan di sekolah inti
sesuai dengan Topik yang terkait muatan
pelajaran Agama dan pelajaran PJOK,
misalnya RPP, Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik, dan Penilaian. Pelaksanaan
Pendampingan di sekolah tergambar pada
diagram berikut:

38
Gambar 3. Skema Pelaksanaan Pendampingan
Kurikulum 2013

39
4) Sosialisasi hasil pendampingan dilakukan di
SD Inti pelaksana Kurikulum 2013. Peserta
sosialisasi juga berasal dari SD pelaksana
Kurikulum 2013 dan SD yang belum
melaksanakan Kurikulum 2013.
Apabila lokasi sekolah sasaran pelaksana
Kurikulum 2013 tidak terjangkau oleh Sekolah
Inti (Gugus) maka pendampingan dapat
dilaksanakan di sekolah masing- masing.

c. Monitoring dan evaluasi Pendampingan


1) Monitoring dan Evaluasi (Monev)
pendampingan pelaksanaan kurikulum
merupakan serangkaian kegiatan menilai,
membandingkan, dan memutuskan
himpunan data yang diperoleh secara otentik
pada saat pendampingan, oleh petugas
monev terhadap sasaran, yaitu pengawas
dan Guru Sasaran.
2) Kegiatan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kurikulum dimaksudkan untuk
menggali berbagai aspek yang terkait dengan
pelaksanaan kurikulum, yaitu: buku, sistem
dan dampak bimtek, proses pembelajaran
tematik terpadu dengan pendekatan saintifik
di kelas, proses penilaian otentik, manajemen
pelaksanaan kurikulum, dan layanan
kesiswaan.
- Kegiatan monitoring dan evaluasi ini
diawali dengan penyusunan panduan dan
instrumen, bimtek bagi calon petugas
40
monev agar data dan informasi yang
diperoleh lebih tepat, akurat, dan obyektif.
- Kegiatan monitoring dan evaluasi
dilaksanakan dengan menggunakan
instrumen dalam bentuk hardcopy.
Instrumen diisi dan ditandatangani
petugas, diketahui oleh Kepala Sekolah
dan dibubuhi stempel sekolah. Kemudian
dipindahkan ke dalam bentuk instrumen
elektronik, di mana petugas monev
mengisi langsung data dan informasi yang
diperoleh ke dalam format aplikasi digital
yang telah disiapkan, sehingga pelaksana-
annya lebih efisien dan efektif serta
hasilnya dapat lebih cepat diketahui.
- Petugas monev berasal dari unsur
Direktorat Pembinaan SD, Puskurbuk,
Puspendik, Puslitjak, LPMP, LPTK, Dinas
Pendidikan Kabupaten/kota, dan
pengawas.
- Responden monitoring dan evaluasi
meliputi semua unsur yang terlibat
dengan pelaksanaan pendampingan
kurikulum yaitu pengawas sekolah,
kepala sekolah, guru, siswa, dan warga
sekolah, serta komite sekolah.
d. Pelaporan
1) Pada setiap tahap kegiatan pendampingan
Kurikulum 2013 wajib disusun laporan
pelaksanaan baik secara online maupun
offline. Laporan secara offline diserahkan
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

41
setempat, kemudian dikirim ke LPMP.
Sedangkan instrumen monev yang telah diisi
oleh pendamping secara online diolah dan
dianalisis oleh Kemendikbud.
2) Laporan pelaksanaan pendampingan oleh
pengawas mencakup informasi kegiatan IN
dan ON.
C. JADWAL PENDAMPINGAN
Jadwal pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di
sekolah dasar disusun oleh Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar dengan memperhatikan ketersediaan anggaran dan
proses pencairannya dengan rencana sebagai berikut.

NO KEGIATAN WAKTU

A. Persiapan Pendampingan
Penyiapan Bahan, Materi, dan
Januari s.d April
1. Panduan Pandampingan
2017
Kurikulum 2013
Penyiapan Narasumber Pebruari s.d Maret
2.
Pendampingan 2017
Penetapan Sekolah Inti
3. April-Mei 2017
Pendampingan
Penyaluran Dana Bantuan
4. Agustus 2017
Pemerintah untuk Pendampingan
Pendataan guru calon peserta
5. Mei 2017
pendampingan
Bimtek Tim Pengembang
6.
Kurikulum 2013

42
NO KEGIATAN WAKTU

a. Pusat Maret 2017

b. Kabupaten/Kota April s.d Mei 2017

c. Tingkat Sekolah (Guru Sasaran) Mei s.d Juni 2017


Agustus s.d Oktober
B. Pelaksanaan Pendampingan
2017
Oktober s.d
C Monitoring dan Evaluasi
Nopember 2017
Oktober s.d
D Pelaporan
Nopember 2017
Berikut diberikan contoh jadwal pelaksanaan
pendampingan yang pelaksanaannya secara IN dan
ON sebagai berikut.

43
Contoh ON: Bulan Agustus 2017 Minggu ke-4 (ON-1) dan
September 2017 Minggu-1 (ON-2)
No Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 Minggu 4 Persiapan Pendampingan Pendampingan


Agustus kelas I dan IV di kelas I SD kelas IV SD
2017 (ON-1) SD Sasaran Inti Inti
(SD Inti)

2 Minggu 4 Persiapan Pendampingan Pendampingan


September kelas I dan IV di kelas I SD kelas IV SD
2017 SD Imbas 1 Imbas 1 Imbas 1
(ON-2)

D. KRITERIA PENDAMPING (KHUSUS PENDAMPING


BARU)
Pendamping Kurikulum 2013 mempunyai kriteria sebagai
berikut:
1. Pernah mengikuti bimtek Kurikulum 2013 dengan;
2. Dapat berasal dari unsur pengawas, widyaiswara,
kepala sekolah;
3. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan
di bidang pendidikan dan memiliki prestasi akademik;
4. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
narasumber/pendamping/fasilitator dalam bidang
pendidikan;
5. bersedia melaksanakan pendampingan dengan
prosedur dan mekanisme yang ditetapkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

44
6. direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang
berwenang;
7. dapat mengoperasikan komputer/laptop/notebook;
8. memiliki kemampuan berkomunikasi sebagai master
teacher yang profesional.

E. SASARAN PENDAMPING
1. Sasaran pendampingan adalah Guru SD Kelas I, II, III,
IV, V, VI, guru agama, serta guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan (PJOK) di sekolah sasaran,
dan pelaksanaan pendampingan dilakukan melalui
metode kunjungan pendamping ke gugus dan
sekolah sasaran.
2. Jumlah sekolah sasaran pendampingan pelaksanaan
Kurikulum 2013 setiap tahun ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
disesuaikan dengan sasaran program jangka
menengah.

F. MATERI PENDAMPINGAN
Materi pendampingan disusun berdasarkan kebutuhan
pendamping maupun guru sasaran dalam penerapan
Kurikulum 2013. Materi pendampingan telah disiapkan
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, yang meliputi
materi materi umum, pokok dan penunjang sesuai dengan
struktur program bimbingan teknis.
Materi pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
sekolah dasar tahun 2017 telah dilakukan revisi oleh tim
pengembang tingkat pusat, untuk disesuaikan dengan
dinamika perkembangan kebijakan kementerian.
45
BAB IV
PEMBAGIAN TUGAS DAN PEMBIAYAAN
A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
instansi pusat memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun disain pelaksanaan pendampingan
b. Menetapkan sasaran pendampingan
c. Merumuskan kriteria calon pendamping
d. Koordinasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), Dinas Kabupaten/Kota
terkait Program Pendampingan.
e. Menyusun draf panduan teknis pendampingan
f. Menyiapkan materi pendampingan
g. Melakukan monitoring pelaksanaan pendam-
pingan
h. Menyusun laporan pelaksanaan pendampingan
tingkat nasional.

2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan memiliki tugas


dan tanggung jawab:
a. Mensosialisasikan program pendampingan ke
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b. Mengajukan calon tim pendamping ke Direktorat
Pembinaan SD

46
c. Melaksanakan Workshop Koordinasi Pendam-
pingan Tim Pendamping Kab/Kota.
d. Menyalurkan Dana Bantuan Pemerintah (Bantah)
Pendampingan ke sekolah sasaran.
e. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
yang akan dilaporkan ke Direktorat Pembinaan
SD
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas
dan tanggung jawab:
a. Mensosialisasikan teknis pendampingan ke
gugus.
b. Mengajukan calon tim pendamping ke LPMP.
c. Memberikan pertimbangan penetapan tim
pendamping.
d. Menyiapkan dana mandiri bagi gugus yang
belum mendapatkan dana pendampingan dari
LPMP.
e. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
yang akan dilaporkan ke LPMP.
4. Pengawas Sekolah Dasar memiliki tugas dan
tanggung jawab:
a. Mengikuti bimtek pendampingan pelaksanaan
kurikulum yang diselenggarakan oleh LPMP.
b. Menyusun jadwal kegiatan pendampingan.
c. Melaksanakan pendampingan di gugus.
d. Melakukan pendampingan kepada SD Pelaksana
Kurikulum 2013.

47
5. Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Sasaran
memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Mengikuti pendampingan yang diselenggarakan
di gugus.
b. Mendapatkan pendampingan oleh pengawas di
sekolah.
c. Menerima Dana Bantuan Pemerintah (Bantah)
Pendampingan.
d. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan.

B. PEMBIAYAAN
1. Sumber pembiayaan program pendampingan
pelaksanaan Kurikulum di Sekolah Dasar, bersumber
dari APBN yang dilaksanakan melalui Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan Bantuan Pemerintah
(Bantah).
2. Bimtek Instruktur Kurikulum 2013 yang dilaksanakan
oleh pusat dengan sumber dana dari APBN
3. Bimtek Instruktur Kurikulum 2013 Kabupaten/Kota
dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan, atau bentuk lain yang ditetapkan.
4. Pendampingan sekolah sasaran dilaksanakan oleh
sekolah dengan dukungan dana bantuan pemerintah
yang bersumber dari APBN dan/atau APBD atau
sumber lainnya.

48
49
50

Anda mungkin juga menyukai