Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagi segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini di batasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu pengetahuan terdiri dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan
sosial, Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala
alam yang dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris. Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan sekelompok disiplin akademis yang yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Salah satu dari ilmu pengetahuan sosial tersebut adalah Ilmu ekonomi,
sosiologi, politik dan lain-lain. Perbedaan antar ilmu sosial terletak pada
perbedaan cara pandang yang digunakan untuk memahami, menelaah dan
mencermati kehidupan individu dan masyarakat itu secara khusus.
Ilmu ekonomi mencoba memahami kehidupan individu dan masyarakat
dalam usaha memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi barang dan jasa yang terbatas dalam masyarakat. Ilmu politik
memahami tentang hak dan wewenang, kekuasaan, proses pengambilan keputusan
dalam masyarakat serta konflik yang terjadi dari distribusi dan alokasi barang-
barang yang dianggap bernilai dalam masyarakat.
Sosiologi memahami struktur sosial, lembaga sosial, lapisan sosial,
perubahan sosial, interaksi sosial, mobilitas sosial dan modernisasi. Oleh karena
itu perlu adanya penjabaran tentang ruang lingkup dan pengertian dari ilmu
ekonomi, sosiologi, politik sehingga dapat bermanfaat bagi kami serta orang lain

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
guna menjadi sarana pengetahuan serta acuan dalam melaksanakan kehidupan di
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup dari ilmu sosiologi ?
2. Apa pengertian dan ruang lingkup dari ilmu ekonomi ?
3. Apa pengertian dan ruang lingkup dari ilmu politik ?
4. Bagaimana keterkaitan antara ilmu sosiologi, ekonomi dan politik ?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dan ruang lingkup dari ilmu ekonomi
2. Menjabarkan pengertian dan ruang lingkup dari ilmu ekonomi
3. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup dari ilmu politik
4. Memaparkan keterkaitan antara ilmu sosiologi, ekonomi serta politik

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Umum
1. Bermanfaat bagi masyarakat umum, pelajar, mahasiswa untuk digunakan
sebagai referensi tentang sosiologi, ekonomi serta politik.
2. Sarana pengetahuan baru bagi masyarakat untuk menambah ilmu dan
pengetahuan tentang sosiologi, ekonomi serta politik.
1.4.1 Manfaat Khusus
1. Sarana pengetahuan baru bagi penulis dalam hal sosiologi, ekonomi dan
serta politik juga keterkaitannya.
2. Penulis dapat mempelajari dan mendeskripsikan serta menuangkan ide
dalam tulisan ini.

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Sosiologi


Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan masyarakat,
dilihat dari struktur sosial, interkasi sosial, serta perubahan sosial dalam
masyarakat. Sebagai bagian dari science sosiologi juga mengalamami sejarah
perkembangan keilmuan sebagaimana ilmu pengetahuan lain. Melihat akar sejarah
sosiologi, terdapat “the milestones of science” yang membuat sosiologi, bisa terus
tumbuh dan berkembang sebagai disiplin ilmu. Adalah ibnu Khaldun pada abad
14, yang pertama melihat adanya perbedaan tipe masyarakat antara yang nomaden
(berpindah) di gurun pasir dan yang menetap. Dari sini dia memberikan gambaran
mengenai munculnya sosiologi sebagai disiplin ilmiah. Kemudian 500 tahun
kemudian Auguste Comte memberikan istilah sosiologi sebagai suatu disiplin
akademis yang mandiri. Atas upaya ini Comte dikenal sebagai “Bapak Sosiologi”.
(Yunindyawati, 2010).
Ilmu sosiologi erat kaitannya dengan masyarakat dan perkembangan yang
ada di dalamnya. Banyak pembahasan yang menyangkut struktur, interaksi, serta
perubahan sosial yang dibahas secara lengkap. Berikut pembahasan tersebut kami
paparkan :
a. Struktur Sosial
Struktur Sosial Berbeda dengan konsep struktur menurut pengertian fisik
atau kebendaan, maka struktur sosial adalah pengertian yang abstrak Unsur-unsur
dari struktur sosial tidak bisa berdiri sendiri, tetapi saling melekat, walau bisa
dipisahkan tetapi tidak bisa tanpa melibatkan unsur yang lain. (Moeis, 2008)

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
Dalam Antropologi sosial, konsep tentang struktur sosial dipergunakan
sebagai sinonim dari organisasi sosial, dan terutama dipergunakan dalam analisa
terhadap masalah kekerabatan, lembaga politik, dan lembaga hukum dari
masyarakat yang sederhana. Keesing (1992) mengatakan bahwa struktur sosial
adalah organisasi kelompok atau masyarakat dilhat sebagai strruktur kedudukan
dan peranan; abstraksi formal dari hubungan –hubungan sosial yang berfungsi
dalam komunitas.
Pengecualianya adalah hasil karya Raymond Firth (1966) yang dengan
tegas membedakan arti dua konsep tersebut; menurut Firth, maka organisasi sosial
berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual,
sedangkan struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang lebih
fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan
batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris. Fortes
(1949) berpendapat bahwa konsep struktur sosial diterapkan pada setiap totalitas
yang terbit, seperti misalnya, lembaga-lembaga, kelompok, situasi, proses dan
posisi sosial. Dilihat dari sudut pandang tertentu Fortes berpendapat bahwa
struktur sosial itu bukan hanya merupakan suatu aspek dari kebudayaan, tetapi
merupakan seluruh kebudayaan itu sendiri. (Moeis, 2008)
Gagasan yang mendasar dalam struktur sosial adalah bagian-bagaian, atau
unsur-unsur dalam masyarakat itu yang tersusun secara teratur guna membentuk
suatu kesatuan yang sistematik; konsep struktur sosial merupakan suatu yang
heuristik, atau sesuatu yang diwujudkan bagi tujuan penelitian, dengan demikian
sebenarnya hal itu lebih merupakan suatu gagasan belaka, atau suatu bentukan
pikiran. Manakala berbicara tentang struktur sosial suatu masyarakat, maka
berbicara tentang sistem politik, hukum, kekerabatan, sedangkan yangbiasanya
menjadi pembicaraan adalah model-model, bukan sesuatu yang konkrit. (Moeis,
2008)
Struktur sosial suatu masyarakat meliputi berbagai tipe kelompok yang
terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga didalam mana orang
banyak tadi ikut ambil bagian, lembaga mana dimaksudkan sebagai hubungan-

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
hubungan tertentu yang timbul dari aktifitas orang-perorangan atau kelompok
yang hendak mencapai tujuan bersama. Struktur sosial baik menyangkut
kelompok maupun lembaga tampaknya berdiri pada dasar yang definitif; pada
kehidupan masyarakat yang relatif masih sederhana, hal tentang gender, usia,
kekerabat, dan kesatuan atas dasar kedaerahan dianggap merupakan dasar-dasar
yang paling pokok dari suatu struktur sosial; namun dalam masyarakat yang lebih
modern, satu orientasi manusia dalam mengisi kehidupannya adalah
kecenderungan mereka untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupannya;
mekanisme yang menunjukkan kecenderungan itu adalah dengan lebih
memberdayakan segenap potensi yang dimiliki. (Moeis, 2008)
Tentu saja untuk mewujudkan orientasinya itu ada konsekuensinya,
kehidupan masyarakat modern sangat sarat dengan perubahan-perubahan, dalam
banyak hal lebih merupakan suatu penyempurnaan, tidak hanya menyangkut
berbagai inovasi, dicovery, dan invention pada aspek teknologi saja, namun juga
termasuk berbagai tatanan kehidupan berupa tradisi , adat istiadat, nilai-nilai atau
aturan-aturan yang sudah melembaga dan berlaku turun menurun dalam
kehidupan mereka. (Moeis, 2008)
Kehidupan suatu masyarakat tidak bisa ditentukan hanya sekedar berkisar
pada pembedaan-pembedaan seperti di atas, namun ternyata menyangkut berbagai
keterkaitan atas dasar perbedaan-perbedaan itu sekaligus juga bersangkutan
dengan berbagai aspek kehidupan yang lain; fenomena ini terjadi karena salah
satu bentuk dalam pengaturan hidup bersama diberlakukan suatu sistem
pembagian tugas atau kewajiban yang diberlakukan kepada segenap anggota
masyarakat sesuai dengan potensi yang dimilikinya. (Moeis, 2008)
Pada masyarakat tradisional atau sederhana pengaturan peranan dan
kedudukan manusia dalam masyarakat menurut perbedaan gender
menggambarkan suatu pola sendiri; hal-hal yang dianggap berat dan sakral,
seperti berburu, praktek ritual bersama atau berperang misalnya dibebankan pada
laki-laki, sedangkan pekerjaan-pekerjaan sekitar rumah tangga adalah menjadi
beban tugas perempuan. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin hari manusia

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
semakin bertambah, hubungan sosial antara kelompok yang satru dengan
kelompok yang lain menjadi semakin terbuka dan intensif, pengalaman dan
pengetahuan manusia tentang lingkungan dan dirinya semakin berkembang,
mendorong kebutuhan dan tuntutan akan hidup juga semakin tinggi dan meluas,
maka kehidupanpun seolah-olah digiring untuk mengadakan perubahan. (Moeis,
2008)
Sistem pengetahuan dan mekanisme kekuasaan pada masyarakat yang
relatif modern menjadi dua bentuk yang populer, segenap warga masyarakat
diberikan keleluasaan untuk menguasai kedua bidang kehidupan tersebut; dahulu,
keterlibatan perempuan yang sedemikian terbatas dalam aktifitas mereka di luar
rumah tangganya, sedangkan pada masa sekarang pembatasan itu relatif kurang
diberlakukan lagi. Perempuan bebas menuntut ilmu sampai batas yang tidak
ditentukan. Kemampuan fisik memang tidak sama, tetapi kemampuan lain dalam
diri manusia tidak demikian; penguasaan ilmu pengetahuan dan partai politik
Figur Perempuan yang yang diberi kewenangan untuk memimpin satu penduduk
karena kemampuan dan berpengetahuan tinggi dianggap sebagai person yang
dapat meningkatkan kualitas masyarakat. (Moeis, 2008)
b. Bentuk struktur Sosial
Bentuk struktur sosial dalam masyarakat dilihat dari berbagai sudut dapat
dirinci sebagai berikut :
1. Struktur sosial kaku, luwes serta struktur sosial formal dan informal
2. Dilihat dari identitas keanggotaan terdiri dari struktur sosial homogen dan
struktur sosial heterogen. Contoh strukur sosial homogen adalah masyarakat
desa yang cenderung mempunyai budaya, ras serta agama yang sama.
Sementara contoh dari struktur sosial heterogen adalah masyarakat kota yang
cenderung beragam dari segi agama, ras serta budaya.
3. Dilihat dari ketidaksamaan sosial dapat dibedakan yaitu keadaan geografis,
etnis, kemampuan atau potensi diri dapat menghasilkan perbedaan atas dasar
profesi, kekayaan, hobi dan sebagainya.

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
4. Dalam ilmu sosiologi dikenal dengan bentuk-bentuk struktur sosial
berdasarkan dimensi horizontal (diferensiasi sosial) adalah perbedaan individu
atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu suatu
tingkatan (hierarki). Sedangkan struktur sosial berdasarkan dimensi vertikal
(stratafikasi social) adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang
paling tinggi sampai yang paling rendah.

2.2 Ilmu Ekonomi


Istilah ‘ekonomi’ berasal dari bahasa Yunani asal kata ‘oikosnamos’ atau
‘oikonomia’ yang artinya ‘manajemen urusan rumah-tangga’, khususnya
penyediaan dan administrasi pendapatan. (Sastradipoera, 2001: 4). Namun sejak
perolehan maupun penggunaan kekayaan sumberdaya secara fundamental perlu
diadakan efesiensi termasuk pekerja dan produksinya, maka dalam bahasa modern
istilah ‘ekonomi’ tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk
mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa definisi tentang ilmu ekonomi.
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992: 5) ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci
dari definisi ini adalah; pertama, tentang “kebutuhan” ⎯ yaitu suatu keperluan
manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat
bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang” pemuas
kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek yang kedua inilah
menurut Lipsey (1981: 5) yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu
karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap
barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang
dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas.
Itulah sebabnya maka manusia di dalam hidupnya selalu berhadapan dengan
kekecewaan maupun ketidakpastian. Definisi ini nampaknya begitu luas sehingga
kita sulit memahami secara spesifik.

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
Ahli ekonomi lainnya yaitu J.L. Meij (Abdullah, 1992: 6) mengemukakan
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran.
Pendapat tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana
manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya
mengarah kepada pencapaian kemakmuran. Kemakmuran menjadi tujuan sentral
dalam kehidupan manusia secara ekonomi, sesuai yang dituliskan pelopor
“liberalisme ekonomi” oleh Adam Smith dalam buku “An Inquiry into the Nature
and Cause of the Wealth of Nations” tahun 1976. Namun dengan cara bagaiman
manusia itu berusaha mencapai kemakmurannya ? Dalam definisi yang
dikemukakan Meij memang tidak dijelaskan.
Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990: 5) mengemukakan “Ilmu
ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih
cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif
penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian
menyalurkannya ⎯ baik saat ini maupun di masa depan ⎯ kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson 2
bahwa ilmu ekonomi itu merupakan ilmu pilihan. Ilmu yang mempelajari
bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi yang langka
atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke
berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi. Jika disimpulkan dari tiga
pendapat di atas walaupun kalimatnya berbeda, namun tersirat bahwa pada
hakikatnya ilmu ekonomi itu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang diharapkan, dengan memilih
penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka/terbatas itu. Dengan kata
lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu disiplin tentang
aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.
Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi
dua, yakni ilmu ekonomi positif dan normatif (Samuelson dan Nordhaus, 1990:
9). Jika ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi
dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Sedangkan ilmu ekonomi normatif

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
membahas pertimbangan-pertimbangan nilai dan etika, seperti haruskan sistem
perpajakan diarahkan pada kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong
yang miskin? Lebih jelasnya Sastradipoera, 2001: 4, mengemukakan: “Ilmu
konomi positif merupakan ilmu yang hanya melibatkan diri dalam masalah
‘apakah yang terjadi’ Oleh karena itu ilmu ekonomi positif itu netral terhadap
nilai-nilai. Artinya ilmu ekonomi positif itu ‘bebas nilai’ (value free atau
wetfrei)…hanya menjelaskan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang akan terjadi
jika harga itu naik atau turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’…Ilmu
ekonomi normative, bertentangan dengan ilmu positif, ilmu ekonomi normatif
beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari jawaban
atas masalah ‘apakah yang seharusnya terjadi’. Esensi dasar ilmu ekonomi adalah
pertimbangan nilai (value judgment). Seorang ekonom penganut etika puritan
egalitarianisme, Gunnar Myrdal (1898-1987) lebih suka menyebutnya ‘ilmu
ekonomi institusional”.
Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan
bidang-bidang disiplin akademis lainnya, seperti ilmu politik, psikologi,
antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, dan sebagainya. Sebagai contoh
kegiatan-kegitan politik seringkali dipenuhi dengan masalah-masalah ekonomi,
seperti kebijaksanaan proteksi terhadap industri kecil, undang-undang
perapajakan, dan sanksi-sanksi ekonomi. Ini artinya bahwa kegiatan ekonomi
tidak dapat dipisahkan dari kegitan-kegiatan plitik (Abdulah, 1992: 6).
Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah laku
manusia, artinya juga mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam
masyarakat. Dan perlu diketahui, bahwa mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi,
tujuannya adalah berusaha untuk mengerti hakikat dari peristiwaperistiwa tersebut
yang selanjutnya untuk dipahaminya. Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa tujuan ilmu ekonomi itu untuk: (1) mencari pengertian tentang hubungan
peristiwa-peristiwa ekonomi, baik yang berupa hubungan 3 kausal maupun
fungsional. (2) untuk dapat menguasai masalah-masalah ekonomi yang dihadapi
oleh masyarakat. (Abdullah, 1992:7).

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
Ilmu ekonomi juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.
Walaupun kita ketahui dalam ilmu ini telah digunakan pendekatan-pendekatan
kuantitatif-matematis, tetapi pendekatan-pendekatan tersebut tidak dapat
menghilangkan keterbatasan-keterbatasannya yang melekat pada ilmu ekonomi
sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Abdullah, (1992: 8), keterbatasan-
keterbatasan tersebut mencakup:
1. Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasikan. Sebagai
akibatnya kesimpulan atau generalisasi yang diambilnya bersifat
kontekstual (akan terikat oleh ruang dan waktu).
2. Dalam ilmu ekonomi manusia selain berkedudukan sebagai subjek yang
menyelidiki, juga objek yang diselidiki. Oleh karena itu hasil
penyelidikannya yang berupa kesimpulan ataupun generalisasi, tidak dapat
bersifat mutlak, di mana unsure-unsur subjeknya akan mewarnai
kesimpulan tersebut.
3. Tidak ada laboratorium untuk mengadakan percobaan-percobaan. Sebagai
akibatnya ramalan-ramalan ekonomi sering kurang tepat.
4. Ekonomi hanya merupakan salah satu bagian saja dari seluruh program
aktivitas di suatu negara. Oleh karena itu apa yang direncanakan (exante)
dan kenyataannya (ex-post) sering tidak sejalan.
Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasannya tersebut, maka sebagai
akibatnya sifat keberlakuan generalisasinya yang berupa dalil-dalil atau
hukumhukum dan teori-teorinya akan tergantung kepada konteks ruang dan waktu
serta tidak mutlak. Jadi sifat keberlakuan dalil-dalil atau hokum-hukumnya adalah
bersyarat. Yaitu bila yang lainnya tidak berubah Syarat ini bisa disebut juga
dengan “Cateris Paribus”. Hal ini disebabkan oleh hukum-hukum ekonomi
merupakan pernyataan-pernyataan tentang tendensi-tendensi ekonomi. Ia
merupakan hukum-hukum yang berhubungan dengan tingkah laku sosial
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, di mana tingkah laku tersebut
juga dipengaruhi atau tergantung kepada situasi dan kondisi yang berlaku pada

10

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
suatu saat. Jadi ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial tetap tidak dapat
melepaskan dirinya dari keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh ilmu sosial.
Ditinjau dari ruang-lingkup/cakupannya, ilmu ekonomi juga dapat
dibedakan atas makroekonomi dan mikroekonomi (Samuelson dan Nordhaus,
1990: 99). Istilah ”makroekonomi” itu sendiri untuk pertama kali diperkenalkan
oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, untuk diterapkan pada studi mengenai
hubungan antar agregat ekonomi yang bersifat luas, seperti; pendapatan nasional,
inflasi, pengangguran agregat, neraca pembayaaran (Taylor, 2000: 597). Perlu
diketahui bahwa pada masa sebelumnya, sasaran kebijakan kamroekonomi adalah
kesempatan kerja full employment (kondisi di mana seluruh sumber daya,
khususnya tenaga kerja, bisa terserap sepenuhnya) dan stabilitas harga. Stabilitas
ouput dari dari tahun ke tahun ⎯ untuk menghindari ledakan pertumbuhan atau
resesi yang sangat parah ⎯ merupakan sasaran tambahan. Tetapi, tingkat
pertumbuhan output pada jangka waktu yang lebih panjang, tergantung pada
banyak faktor ⎯ seperti teknologi, pelatihan, dan insentif ⎯ yang cenderung 4
termasuk dalam ”sisi penawaran” atau kebijakan mikroekonomi. Dalam
perekonomian yang terbuka, baik posisi neraca pembayaran (balance of payment)
atau pola tingkat pertukaran di pasar pertukaran valuta asing dapat dipandang
sebagai tujuan yang terpisah dari kebijakan makroekonomi atau sebagai suatu
halangan terhadap operasional makroekonomi (Britton, 2000: 596).

2.3 Ilmu Politik


Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (Aristoteles). Politik adalah bermacam-macam kegiatan dari
suatu sistem politik (negara) yg menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan
dari sistem indonesia dan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Miriam Budiarjo)
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari
kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu
politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga
Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang
menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha
11

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman
menghambat pengunan kekuasaan.
Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat dan
bukan tujuan pribadi seseorang. Lagipula politik menyangkut berbagai kelompok
termasuk partai politik dan kegiatan individu.
Unsur yang di pelukan sebagai konsep pokok yang dipakai untuk
meneropong unsur-unsur lainnya, yaitu :
 Negara (suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya)
 Kekuasaan (kemampuan seseorang / kelompok untuk mempengaruhi tingkah
laku orang/kelompok lain sesuai dengan keinginan pelaku)
 Pengambilan keputusan (keputusan adalah membuat pilihan diantara
beberapa alternatif, pengambilan keputusan adalah menunjuk pada proses
yang terjadi sampai keputusan yang terjadi)
 Kebikjasanaan umum (kebijaksanaan adalah suatu kumpulankeputusan yang
diambil oleh seorang pelaku / kelompok politik dalam usaha memilih tujua-
tujuan dan cara-cara mencapai tujuan tersebut)

2.4 Faktor-Faktor Ekonomi dan Non Ekonomi Sektor Publik dan Swasta
Pembangunan ekonomi sektor publik dilakukan melalui suatu perencanaan
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan jangka pendek dikenal
dengan pelita ( pembangunan lima tahun ) sedangkan Perencanaan jangka panjang
berlangsung 25 tahun. Faktor-faktor ekonomi umum dan faktor – faktor non
ekonomi dalam pembangunan sektor publik adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor ekonomi umum
1. Ekonomi dominan setempat
Memperhatikan sektor ekonomi dominan yang kiranya perlu dikembangkan
apakah sektor pertanian, kelautan, pengembangan industri atau mungkin
pengembangan sektor jasa.

12

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
2. Sumber daya alam
Sumber daya alam disini meliputi kandungan alam yang terdapat di daerah
itu.
3. Kualitas Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang memadai untuk mengolah kekayaan alam.
4. Kemungkinan teknologi baru
Pemerintah memperhatikan adanya kemungkinan teknologi baru atau tidak.
b. Faktor-faktor Non Ekonomi
1. Sikap masyarakat setempat terhadap pembangunan
2. Keseimbangan kekuatan membangun antara pemerintah dan penduduk
setempat.
3. Pola kepemimpinan setempat.
4. Infrastruktur fisik dan sosial.
Selain sektor publik sektor swasta justru memulai faktor-faktor
ekonominya dengan mengadakan studi kelayakan atau feasibility studi. Adapun
faktor – faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor Ekonomi
1. Sistem ekonomi Nasional.
2. Peraturan – peraturan moneter.
3. Kekuatan pesaing.
4. Potensi pasar.
5. Sistem pajak.
b. Faktor-faktor non ekonomi
1. Politik
a. Sistem politik nasional.
b. Golongan yang berkuasa.
c. Stabilitas politik .
d. Kekuasaan birokrasi.
e. Hubungan sipil dan militer.

13

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
2. Hukum
a. Peraturan Devisa.
b. Hukum tanah.
c. Keseimbangan legislative, eksekutif dan yudikatif.
d. Perlindungan hokum terhadap perusahaan.
e. Korupsi dan kolusi
3. Sosial
a. Keseimbangan antara rural dan urban.
b. Keseimbangan antara golongan etnis.
c. Keseimbangan antara golongan agama.
d. Kualitas pendidikan dan kesehatan
e. Kekuatan organisasi buruh.
f. Kesinambungan sosial antara pria dan wanita.
4. Kultur
a. Ethos kerja.
b. Keseimbangan antara rasionalitas dan non rasionalitas.
c. Keseimbangan antara sikap kolektif dan individualitas.
d. Kekuatan adat terhadap moderenisasi.
e. Kemungkinan teknologi baru.
Dari uraian diatas maka terlihat jelas bahwa pembangunan ekonomi /
kegiatan ekonomi baik yang dilakukan oleh pemerintah ( sektor publik ) maupun
pengusaha ( sektor swasta ) mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan non
ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi yang dikemukakan diatas berhubungan
dengan dengan masalah-masalah sosiologis, politis termasuk hokum dan kultur.

2.5 Keterkaitan Ilmu Sosiologi, Ekonomi dan Politik


Ketiga ilmu tersebut saling berhubungan satu sama lain, dimana :
1. Ketiganya membicarakan dan menelaah objek yang sama yaitu manusia
sebagai individu maupun kelompok masyarakat. Membicarakan tingkah laku
dan gejala sosial akibat dari interaksi serta status dan peran dalam
masyarakat.
14

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
2. Walaupun objek sama namun sudut pandang berbeda tentang tingkah laku
manusia beserta gejala sosial yang ditimbulkannya, diantaranya ada
“kepentingan” tertentu atau alasan yang saling berkaitan.
3. Hubungan ketiganya menghasilkan cabang ilmu baru. Hubungan sosiologi
dan politik menghasilkan cabang ilmu sosiologi politik, hubungan sosiologi
dan ekonomi menghasilkan cabang ilmu sosiologi ekonomi, dan hubungan
antara ekonomi dan politik menghasilkan cabang ilmu ekonomi politik.
Tokoh cabang sosiologi politik adalah Maurice Duverger yang
membicarakan tentang basis-basis kekuasaan dalam masyarakat. Sedangkan tokoh
sosiologi ekonomi yaitu J. Smlser.

Hubungan ketiga disiplin ilmu itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterkaitan ketiga ilmu sosial juga menghasilkan ilmu baru dengan


spesifikasi menelaah ilmu sosiologi, politik dan ekonomi, yang populer dengan
sebutan Sosiologi dan Politik. Sosiologi politik merupakan ilmu yang
mempelajari mata rantai antara politik dan masyarakat, antara struktur-struktur
sosial dan struktur-struktur politik, antara tingkah laku sosial dengan tingkah laku
politik. Sementara Sosiologi ekonomi sebagaimana yang dikemukakan Damsar

15

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
(2002) adalah sebgai studi tentang bagaimana cara orang atau masyarakat
memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka dengan
menggunakan pendekatan sosiologi.
Hubungan Ilmu ekonomi dengan ilmu politik dan sosiologi, terlihat pada
pengkajian dalam ilmu sosiologi dan ekonomi politik adalah memahami The
Economic Theory of Politics yaitu apa latar belakang ekonomi dari suatu gejala
politik, gejala politik ditelaah dengan peralatan ekonomi dan The Political Theory
Of Economics, apa latar belakang politik dari suatu gejala ekonomi dan gejala
ekonomi ingin ditelaah dengan dengan peralatan analisis politik.
Dalam suatu proses kehidupan sosial dengan memperhatikan segala
keragaman nilai-nilai kelembagan masyarakat, interaksi social maupun perubahan
social, aspek politik yang nampak dalam kegiatan ekonomi adalah dalam
pembangunan ekonomi, unsur perencanaan yang dilakukan pemerintah lebih
menonjol di bandingkan mekanisme pasar terutama di Negara berkembang.
Lebih-lebih dalam era otonomi daerah perencanaan yang melibatkan partisipasi
masyarakat dari bawah (botton up), keputusan orang banyak lebih dipentingkan
dari keputusan perorangan. Kebijakan publik yaitu penetapan pajak, selain
didasarkan atas rasionalitas ekonomi juga memperhatikan rasa keadilan.

16

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiologi, politik dan
ekonomi ketiganya membicarakan dan menelaah objek yang sama yaitu manusia
sebagai individu maupun kelompok masyarakat. Membicarakan tingkah laku dan
gejala sosial akibat dari interaksi serta status dan peran dalam masyarakat.
Walaupun objek sama namun sudut pandang berbeda tentang tingkah laku
manusia beserta gejala sosial yang ditimbulkannya, diantaranya ada kepentingan
tertentu atau alasan yang saling berkaitan. Hubungan ketiganya menghasilkan
cabang ilmu baru. Hubungan sosiologi dan politik menghasilkan cabang ilmu
sosiologi politik, hubungan sosiologi dan ekonomi menghasilkan cabang ilmu
sosiologi ekonomi, dan hubungan antara ekonomi dan politik menghasilkan
cabang ilmu ekonomi politik.
Keterkaitan ketiga ilmu sosial juga menghasilkan ilmu baru dengan
spesifikasi menelaah ilmu sosiologi, politik dan ekonomi, yang populer dengan
sebutan Sosiologi dan Politik. Sosiologi politik merupakan ilmu yang
mempelajari mata rantai antara politik dan masyarakat, antara struktur-struktur
sosial dan struktur-struktur politik, antara tingkah laku sosial dengan tingkah laku
politik. Sementara Sosiologi ekonomi adalah sebgai studi tentang bagaimana cara
orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan
barang langka dengan menggunakan pendekatan sosiologi.

3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa-mahasiswi untuk mengetahui lebih jelas
mengenai pengertian sosiologi, politik dan ekonomi serta keterkaitan dari ketiga
disiplin ilmu tersebut. Dalam pembuatan makalah ini tentu masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan pada makalah berikutnya.
17

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
DAFTAR PUSTAKA

Pratomo Wahyu A.2006.Buku Ajar Teori Ekonomi Makro.Sumatera Utara:


Pratomo
Subagiarta, I wayan. 2015. Diktat Pengantar Ilmu Sosiologi dan Ekonomi Politik.
Jember : I wayan Subagiarta
Yunindyawati. 2010. Sejarah Perkembangan Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan.
Jakarta : Yunindyawati

18

Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


2.1 Ilmu Sosiologi ............................................................................ 3
2.2 Ilmu Ekonomi ............................................................................... 7
2.3 Ilmu Politik .................................................................................. 11
2.4 Faktor-Faktor Ekonomi dan Non Ekonomi Sektor Publik dan
Swasta ............................................................................................ 13
2.5 Keterkaitan ilmu Sosiologi, Ekonomi dan Politik ......................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 17


3.1 Kesimpulan.................................................................................... 17
3.2 Saran ............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18

19
ii
Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi
Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang
berjudul ” Sosiologi Politik Hubungannya dengan Ekonomi ”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Sumedang, Desember 2017


Penyusun

i20
Makalah Sosiologi, Politik Hubungannya dengan Ekonomi
Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik STIE Sebelas April Sumedang Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai