Pentingnya Menuntut Ilmu: Nama: Muhammad Alif Pakubuana, S.Ked NIM: 71 2015 043
Pentingnya Menuntut Ilmu: Nama: Muhammad Alif Pakubuana, S.Ked NIM: 71 2015 043
Ked
NIM : 71 2015 043
Pentingnya Menuntut Ilmu
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarakatuh
Pertama kali, marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah
karuniakan pada kita, entah itu nikmat yang sangat kecil hingga nikmat yang luar biasa
besar. Dari nikmat berupa kemampuan melihat, hingga nikmat berupa kemampuan
merasakan kebenaran dengan hati. Dari nikmat berupa kemampuan menghirup udara,
hingga nikmat berupa alam luas yang tidak akan pernah bisa dihitung luasnya,
Alhamdulilllah.
Kedua, tidak lupa, semoga shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada
baginda besar, Nabi Muhammad Shallallaahu a’laihi wa sallam, yang dengan perjuangan
dan pengorbanan nya kita bisa merasakan nikmatnya keimanan pada Allah dan indahnya
agama islam, juga kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman
nanti.
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim.” (Hadist riwayat Bukhori-
Muslim)
Saya kira sangat jelas hadist shahih diatas memberi arahan pada kita akan
wajibnya menuntut ilmu. kewajiban ini sangat berkaitan erat nantinya dengan
kepentingan kita sebagai manusia dan derajatnya nanti dihadapan Allah Subhanahu wa
ta’ala.
Setelah tahu hadist ini jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari alasan
dalam menuntut ilmu. Orang yang masih mencari-cari alasan berarti dia adalah seorang
pemalas. Dan dalam agama kita pemalas tidak mendapatkan tempat. Pernah tau cerita
khalifah Umar bin Khattab ketika bertemu sekumpulan pemuda yang hanya duduk tanpa
melakukan sesuatu apapun?
Dalam kisah itu, Khalifah Umar bin Khattab marah dan langsung menegur para
pemuda itu untuk segera melakukan sesuatu, jangan hanya duduk-duduk saja membuang
waktu. Pelajarannya adalah jangan sampai kita mempunyai waktu luang yang tidak berisi
dengan kegiatan yang bermanfaat.
Nah, dalam konteks ini, hendaknya kita sebagai muslim yang baik selalu mengisi
waktu kita dengan sebaik-baiknya, salah satunya ya dengan menuntut ilmu. Menuntut
ilmu tidak harus di bangku sekolah, di kehidupan nyata diluar lebih banyak terdapat
pelajaran yang bisa diambil.
Contoh sederhana, pada sebuah jalan raya besar, ada dua orang yang sedang ingin
menyebrang. Yang satu menyebrang dengan menggunakan jembatan penyebrangan,
sedangkan yang satu lagi nekad melewati tengah jalan untuk menyebrang. Bisa
dipastikan mana yang lebih beresiko untuk mengalami kecelakaan.
Penyebab orang yang menyebrang tidak melewati jembatan bisa jadi karena dia
memang tidak tahu kegunaan jembatan itu. Dan ini banyak terjadi disekitar kita, bahkan
beberapa kali terjadi kecelakaan, padahal jarak dengan jembatan tidak terlalu jauh.
Dari contoh diatas saja kita dapati perbedaan yang sangat mencolok, lalu
bagaimana jika ini menyangkut ilmu agama? Pasti perbedaannya akan sangat terasa.
Maka dari itu, menuntut ilmu sangat penting untuk dilakukan.
Ini di karenakan ahli ilmu melakukan sesuatu atas dasar ilmu, sedangkan ahli
ibadah hanya fokus pada ibadahnya tanpa mencari tahu tentang manfaat dan kegunaan
ibadah itu sendiri, sehingga orang yang berilmu lebih kuat secara pijakan dan
pengetahuan, berbeda dengan ahli ibadah yang hanya beribadah saja.
Diriwayatkan juga bahwa setan lebih mudah menjerumuskan ahli ibadah dalam
kesesatan dibandingkan ahli ilmu. Pemahaman ini menjadi semacam warning bagi kita,
agar jangan pernah puas akan ilmu yang kita miliki dan terus meng-upgrade nya.
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda seperti ini:
Artinya: “Bahwa sesungguhnya engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab
Allah adalah lebih baik daripada engkau melakukan shalah seratus rakaat.”
Jelas sekali dalam hadist diatas, bahwa ilmu lebih penting dari ibadah tanpa ilmu.
Nah, ilmu ini disisi lain juga menjadi pembeda antara kita dengan makhluk lainya, dalam
Al-Quran Allah menceritakan kisah nabi Adam as. ketika pertama kali diciptakan oleh
Allah, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadanya karena Allah
telah memberi tahu Adam as. ilmu tentang nama semua benda.
Ayat tentang cerita di atas ada pada surat Al-Baqarah ayat ke 31-33. Bunyinya seperti ini:
Dalam ayat yang lain juga Allah memerintahkan nabi Nuh agar tidak termasuk orang
yang bodoh, ayat itu berbunyi:
Artinya: “Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon
kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Aku menasehatimu agar (engkau) tida
termasuk orang yang bodoh’.”
Artinya: “Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap
apa yang kamu kerjakan.”
Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang Allah beri ilmu dan
memanfaatkan ilmunya. Saya cukupkan sampai sini, semoga bisa bertemu di lain waktu.
Wassalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuuh.