Dedy Sugiarto Rancang Bangun Sistem 1541-3053-1-SM PDF
Dedy Sugiarto Rancang Bangun Sistem 1541-3053-1-SM PDF
Abstract
Indonesian Goverment launched rice program for poor households, called as Program
Beras Miskin (RASKIN) with the aim to help poor families in the avaibility of rice. Raskin
program is still raises problems so that the benefits received are not significant for poor families.
The purpose of this study was to describe about distribution proccess of Raskin especially in
Bekasi City, mapping constraints experienced in the implementation of Raskin distribution and
make a design of Rice ATM information system for Raskin distribution in Bekasi City. The
research methodology used in this study began with observation of the research object to obtain
preliminary data in Raskin general guidlines, number of seeds of households needs and Raskin
beneficiary mapping in study area. Research result is a design of system information with RFID
implementation to improve the effectiveness and the achievement of Raskin objectives program.
Keywords: Raskin, RFID, System Information.
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 165
sebuah bentuk dukungan pemerintah benda menggunakan transmisi frekuensi
dalam meningkatkan ketahanan pangan radio, khususnya 125kHz, 13.65Mhz atau
dengan memberikan perlindungan sosial 800-900MHz. Terdapat beberapa pengertian
kepada rumah tangga-rumah tangga RFID (Maryono, 2005)
miskin melalui distribusi beras murah Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3
dengan jumlah maksimal 15 kg/ rumah (tiga) komponen:
tangga miskin/ bulan dengan masing- a. Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas
masing seharga Rp 1.600,00 per kg (netto) atau plastik dengan beragam ukuran. Di
di titik distribusi. dalam setiap tag ini terdapat chip yang
Tujuan Raskin adalah mengurangi mampu menyimpan sejumlah
beban pengeluaran RTS melalui pemenuhan informasi tertentu. RFID Tag berfungsi
sebagian kebutuhan pangan beras. Sasaran sebagai transponder (transmitter dan
program raskin adalah berkurangnya beban responder) yang berisikan data dengan
pengeluaran 15.530.897 RTS dalam menggunakan frekuensi 125 KHz.
mencukupi kebutuhan pangan beras dengan Berdasarkan sumber energinya, tag
alokasi sebanyak 15kg/RTS/bulan. RFID dibagi menjadi dua jenis yaitu
Active Tag dan Passive Tag.
• Manfaat Program raskin:
b. Reader RFID, terdiri atas RFID reader
1. Peningkatan ketahanan pangan di
dan antenna yang akan mempengaruhi
tingkat RTS.
jarak optimal identifikasi. Terminal
2. Peningkatan akses pangan secara
RFID akan membaca atau mengubah
fisik (beras tersedia di TD),
informasi yang tersimpan di dalam tag
maupun ekonomi (harga
melalui frekuensi radio. Terminal
terjangkau) kepada RTS.
RFID terhubung langsung dengan
3. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani
sistem Host Komputer.
padi.
c. Host Komputer, sistem komputer yang
4. Stabilisasi harga beras di pasaran.
mengatur alur informasi dari item-item
5. Pengendalian inflasi melalui
yang terdeteksi dalam lingkup sistem
intervensi Pemerintah dengan
RFID dan mengatur komunikasi antara
penetapan harga beras bersubsidi
tag dan reader. Host bisa berupa
Rp.1.600/kg, dan menjaga stok
komputer stand-alone maupun
pangan nasional.
terhubung ke jaringan LAN atau
6. Membantu pertumbuhan ekonomi
internet untuk komunikasi dengan
daerah.
server.
Distribusi
Distribusi merupakan penambahan Basis Data
kegunaan waktu, tempat dan pemilikan Menurut Connolly (2002), basis
barang dalam cakupan pengangkutan barang data adalah kumpulan data data yang
dari tempat asal atau produksi lanjutan ke secara logis saling berhubungan, dimana
tempat penjualan. Distribusi mencakup gambaran dari data ini didesain untuk
berbagai bidang manajemen seperti memenuhi kebutuhan informasi dari suatu
penjualan, keuangan, pengangkutan, organisasi.
pergudangan dan pengiklanan (Taff, 1994) Basis data adalah kumpulan
Peranan saluran distribusi tercermin penyimpanan data operasional yang
dari besarnya biaya distribusi yang dapat dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu
melebihi biaya produksi, promosi, enterprise. Suatu enterprise selalu
administrasi dan lain-lain. Peranan yang membutuhkan berbagai data untuk
besar dapat ditunjukkan dengan kinerja yang mendukung operasinya dan oleh karena
baik terhadap fungsi pemasaran yang itu disebut sebagai “data operasional”.
dilakukan di setiap saluran (Purwadi, 2000). 1. Pemanfaatan basis data antara lain
untuk memenuhi tujuan berikut ini :
Radio Frequency Identification (RFID) 2. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Menurut Maryono (2005) identifikasi 3. Efisiensi ruang penyimpanan
dengan frekuensi radio adalah teknologi (Space)
untuk mengidentifikasi seseorang atau objek 4. Keakuratan (Accuracy)
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 166
5. Ketersediaan (Availability) tepat harga, tepat jumlah dan tepat
6. Kelengkapan (Completeness) administrasi. Penelitian ini bersifat kualitatif
7. Keamanan (Security) sehingga akan mempengaruhi semua
8. Pemakaian bersama (Sharability) komponen yang dilakukan dalam penelitian
ini baik dari identifikasi permasalahan, jenis
3. METODOLOGI PENELITIAN data, pengembangan metode pengumpulan
Penelitian ini dirancang dengan tujuan data, serta metode analisis yang digunakan
umum melakukan analisa terhadap aktivitas serta alternatif perbaikan yang diajukan
distribusi Raskin khususnya di wilayah Kota dalam penelitian ini.
Bekasi dari mulai proses pengadaan hingga
titik distribusi akhir (masyarakat).
Keefektifan distribusi Raskin dapat dinilai
melalui indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan, yaitu tepat waktu, tepat sasaran,
Analisa Fakta
Menormalkan struktur
tabel
Mendefinisikan skema
basis data
Memetakan ERD ke
tabel relasional
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 167
Tabel 1 Harga Raskin di tingkat RTS
Total Harga Harga
Pagu Biaya Total Harga
Pagu Raskin Jumlah Raskin di Total Biaya Raskin di Gap Keuntungan
Raskin Distribusi Raskin di RTS-
(Kg) RTS-PM Titik Distribusi RTS-PM Keuntungan (Rp/Kg)
(Kg) (Rp/Kg) PM (Rp)
Distribusi (Rp/Kg)
RW.01 174 2.610 4.176.000 300.000 115 2350 6.133.500 1.657.500 635
RW.02 156 2.340 3.744.000 250.000 107 2350 5.499.000 1.505.000 643
RW.03 116 1.740 2.784.000 200.000 115 2350 4.089.000 1.105.000 635
RW.04 72 1.080 1.728.000 120.000 111 2350 2.538.000 690.000 639
RW.05 102 1.530 2.448.000 200.000 131 2350 3.595.500 947.500 619
RW.06 89 1.335 2.136.000 200.000 150 2350 3.137.250 801.250 600
RW.07 93 1.395 2.232.000 200.000 143 2350 3.278.250 846.250 607
RW.08 205 3.075 4.920.000 350.000 114 2350 7.226.250 1.956.250 636
RW.09 64 960 1.536.000 100.000 104 2350 2.256.000 620.000 646
RW.10 88 1.320 2.112.000 200.000 152 2350 3.102.000 790.000 598
Total 1.159 17.385 27.816.000 2.120.000 Rata-Rata 2.350 4.085.475 1.091.875 626
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa pagu penerima manfaat terhadap biaya-biaya
Raskin 2015 untuk kelurahan Bantargebang dasar, maka diproyeksikan lembaga
adalah 1.385 kg dengan jumlah RTS-PM penyalur beras miskin dari titik distribusi ke
sebanyak 1.159 KK. Total biaya yang terjadi RTS-PM memperoleh keuntungan rata-rata
selama proses pendistribusian di TD hingga sebesar Rp 1.091.875 atau Rp 626/kg.
RTS-PM sebesar Rp 2.120.000 atau Rp 125 Adapun selisih Harga Raskin setelah
untuk tiap kilogram. Berdasarkan selisih diterima RTS-PM dapat dilihat pada tabel
harga yang dibayarkan oleh masing-masing 5.2.
Secara keseluruhan, analisis tingkat efektivitas distribusi Raskin berdasarkan 6 indikator dapat
dilihat pada tabel 5.9 berikut ini.
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 168
Tingkat Efektivitas distribusi Raskin menyebabkan RTS-PM mengalami
penurunan penerimaan beras dari yang
Tingkat keefektifan distribusi seharusnya.
Raskin dikatakan efektif bila seluruh
indikator yang menunjukkan tingkat Efisiensi Distribusi Beras Raskin
efektivitas berada diatas atau sama dengan Kegiatan fungsi distribusi oleh
80%. Bila ada indikator yang memiliki nilai lembaga – lembaga pemasaran/distribusi
dibawah 80% maka perlu diketahui rata-rata akan mengakibatkan timbulnya biaya
persentase keefektivan, bila dari rata-rata pemasaran. Besarnya biaya pemasaran
indikator menunjukkan nilai dibawah 80% mempengaruhi harga jual kepada
maka dapat dikatakan tidak efektif. konsumen, hal ini disebabkan biaya
Berdasarkan Pedum Raskin 2015, pemasaran yang timbul menjadi tambahan
Faktor kunci dalam program harga pada barang yang akan ditanggung
penanggulangan kemiskinan adalah Tepat oleh konsumen. Efisiensi pemasaran dapat
Sasaran. Dengan demikian Tepat sasaran dihitung dengan membagi biaya pemasaran
menjadi faktor penentu dalam tingkat (distribusi) dengan nilai produk yang
efektivitas dari keenam faktor yang ada. didistribusikan. Dalam hal ini penulis
Pada tabel 5.9 diketahui bahwa ketepatan merumuskan efisiensi distribusi adalah
sasaran hanya mencapai 44%. Ssaran perbandingan total biaya yang harus
program raskin adalah RTS-PM yang telah dibayarkan RTS-PM (tidak termasuk harga
terdaftar dalam Daftar Penerima Manfaat tebus raskin) terhadap harga tebus beras
(DPM). Namun kondisi aktual di lapangan Raskin yang ditetapkan pemerintah dalam
adalah Raskin tidak hanya diberikan untuk Pagu Raskin 2015. Adapun efisiensi
RTS-PM tetapi juga dibagikan pada pemasaran distribusi Raskin dapat dilihat
kelompok masyarakat lain, yang pada tabel 5.10 berikut ini :
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 169
Kelurahan dan RW sebagai perwakilan efisien, sedangkan jika ditinjau dari tujuan
warga. program tersebut, pendistribusian beras
Berdasarkan penelitian diketahui Raskin dikatakan tidak efektif.
bahwa program distribusi Raskin tergolong
1
SPA awal tahun
2
SPPB
Raskin
6
Pelaporan Manual
10
3 4
Raskin Raskin
RW-RT
9 Gudang Bulog Kelurahan
Pembayaran Pembayaran
Kecamatan 8 7
Pelaporan Manual Pelaporan Manual
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 170
• Kelurahan tidak melakukan verifikasi sebaliknya beberapa warga yang tergolong
sampling RTS-PM yang namanya cukup mampu mendapatkan kartu Raskin
tercantum dalam laporan hasil sehingga terjadi keresahan. Untuk
distribusi dari RW untuk mengetahui mengatasi permasalahan tersebut ketua RW
apakah pendistribusian ke tiap RTS- berperan dengan mengatur pembagian
PM telah tepat sasaran, jumlah harga Raskin kepada warga. Tentu saja kegiatan
dan mutu atau hanya dibagikan secara ini juga tidak dapat dibenarkan karena tidak
“pukul rata” pada seluruh warga di RW sesuai dengan Pedum Raskin.
tersebut.
• Pelaporan dari Kelurahan ke Rancang Bangun Sistem Informasi ATM
Kecamatan dilakukan dengan data Beras Raskin
tertulis manual, begitu juga dari Entity Relationship Diagram (ERD)
kecamatan ke tingkat atas sehingga Entitiy Relationship Diagram
kebutuhan data untuk evaluasi kinerja (ERD) adalah suatu diagram yang
distribusi tersebut dapat terhambat. menggambarkan hubungan objek data yang
disimpan didalam suatu sistem secara
Berdasarkan analisa mendalam, konseptual dalam bentuk logic. Gambar 5.3
warga miskin yang berada di Kelurahan adalah ERD untuk sistem informasi ATM
Bantar gebang ada yang tidak terdata dalam Beras Raskin dengan RFID :
RTS-PM sehingga tidak dapat Raskin,
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 171
Gambar 4 PDM Sistem Informasi ATM Beras Raskin
harga dan kuota yang ditetapkan oleh
pemerintah.
5. Minimal pembayaran beras adalah
Simulasi Model
untuk 1Kg beras.
Penulis melakukan simulasi model
6. Maksimal pembayaran beras adalah
untuk memastikan rancang bangun sistem
untuk kuota 15Kg/Rts/Bulan.
informasi yang telah disusun dapat
7. Pembayaran beras hanya dapat
diimplementasikan dalam kondisi nyata.
dilakukan pada hari dan jam kerja dan
Untuk simulasi, penulis merancang susunan
dibayarkan melalui pelaksana
basis data sesuai PDM ke dalam format
distribusi.
Ms.excell. Dalam simulasi ini penulis
8. Pengambilan beras dapat dilakukan
menyusun beberapa skenario berdasarkan
kapanpun sesuai dengan saldo yang
analisa kemungkinan-kemungkinan yang
telah dibayarkan.
akan terjadi bila sistem diimplementasi
9. Beras akan dikeluarkan oleh mesin
kepada masyarakat, skenario dan batasan
dengan kelipatan 1Kg
dalam simulasi model tersebut adalah:
10. Minimal pengambilan beras perhari
Batasan – batasan dalam simulasi model:
adalah 1Kg/Rts.
1. Data RTS-PM yang terdaftar dalam
11. Maksimal pengambilan beras dalam 1
sistem adalah data dummy yang
hari adalah 3Kg/RTS.
disesuaikan dengan kebutuhan data
12. Maksimal pengambilan beras 1 bulan
Pagu Raskin 2015 yang ditetapkan
adalah 15Kg/RTS.
pemerintah pusat
2. Penambahan/pengurangan peserta RTS Skenario Pengujian:
dalam sistem hanya dapat dilakukan RTS yang terdaftar adalah pemilik nomor
bila keputusan pemerintah telah kartu 1 - 30 (lampiran 1).
ditetapkan. RTS yang belum membayar adalah nomor
3. RTS-PM yang terdaftar akan kartu 1 – 5.
mendapatkan kartu RFID. RTS yang telah membayar adalah nomor
4. Untuk dapat mengambil beras kartu 6 – 30.
menggunakan kartu RFID, RTS-PM
harus membayar harga beras sesuai
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 172
RTS yang telah melakukan pengambilan RTS yang masih dapat melakukan
sampai dengan 15kg adalah nomor kartu 11 pengambilan di hari tersebut adalah kartu
– 20. nomor 26-30.
RTS yang masih memiliki kuota namun
telah mengambil beras 3kg di hari tersebut
adalah nomor kartu 21 – 25.
Tabel 5 Skenario pengujian kartu
telah Pengambilan Telah Pengambilan
Nomor kartu Terdaftar Membayar
15 kg 3kg di hari tersebut
Kartu 003 √ x x x
Kartu 007 √ √ x x
Kartu 015 √ √ √ x
Kartu 023 √ √ √ √
Kartu 029 √ √ √ x
Kartu 050 x x x x
Pembayaran
Nama : Nomor Anggota: Date : Jumlah:
- - 25/02/2016 5
Berikut ini adalah simulasi yang dilakukan pada kartu dengan berbagai kondisi :
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 173
25/02/2016
Informasi Akun
Hari ini bisa Yg sudah sudah diambil Sisa Kuota
Masukkan No. Kartu Keterangan
mengambil: diambil hari ini bulan ini Bulan ini
Pembayaran
Nama : Nomor Anggota: Date : Jumlah:
Dewi 1111103 25/02/2016 5
25/02/2016
Informasi Akun
Hari ini bisa Yg sudah sudah diambil Sisa Kuota
Masukkan No. Kartu Keterangan
mengambil: diambil hari ini bulan ini Bulan ini
sudah bayar
Kartu 007 untuk 5x 3 0 0 15
pengambilan
Pembayaran
Nama : Nomor Anggota: Date : Jumlah:
Putri 1111107 25/02/2016 1
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 174
2 25/02/2016
Masukkan No. Kartu Instruksi
silahkan bayar
Kartu 001 dahulu
2 25/02/2016
Masukkan No. Kartu Instruksi
silahkan bayar
Kartu 003 dahulu
Secara otomatis beras akan keluar dari bulan tersebut berdasarkan data
mesin karena kartu 007 telah terdaftar dan pembayaran.
melakukan pembayaran sebanyak 5 kali
pengambilan (5kg). Tampilan di keterangan
adalah untuk informasi berapa kali
pengambilan yang masih dapat dilakukan di
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 175
Kesimpulan Date, C.J. 2000. An Introduction to Basis
data System. Edisi ke-7. Addison-
Berdasarkan penelitian yang telah Wesley. United State of America.
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai Davenport, T. H., Short, J. E. 1990. The New
berikut : Industrial Engineering Information.
1. Identifikasi faktor – faktor yang Dwi, A., K., 2008. Studi Implementasi
menyebabkan proses distribusi raskin Kebijakan Beras Untuk Rumah Tangga
tidak tepat sasaran dapat dilakukan Miskin (Raskin) Di Kelurahan Barusari
dengan analisa dan perbandingan Semarang. Semarang: Universitas
terhadap pedoman umum Raskin 2015 Diponegoro.
dan kondisi aktual di masyarakat. http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/23#su
2. Penurunan kualitas dan mutu beras bjekViewTab1|accordion-daftar-
terjadi karena tidak dilakukannya subjek1, Diakses 24 Okt 2015.
monitoring saat beras diterima oleh Kementrian Koordinator Bidang
pelaksana di titik distribusi, dan tidak Kesejahteraan Rakyat Republik
terjaminnya kondisi tempat Indonesia (2015). Keputusan Menteri
penyimpanan di titik bagi (RW). Koordinator Bidang Kesejahteraan
3. Semakin berkembangnya teknologi Rakyat Nomor 54 Tahun 2014.
informasi memberikan peluang Kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/1781-tidak-
penggunaan RFID secara luas, efektif-kpk-minta-program-raskin-
sehingga beberapa peneliti telah didesain-ulang.
melakukan penerapan teknologi RFID Liu, X., Tang, O., Huang, P., 2008. Dynamic
dalam implementasi di masyarakat. pricing and ordering decision for the
4. Rancang bangun sistem informasi perishable food of the supermarket
ATM Beras dengan RFID untuk using RFID technology. Asia Pacific
pengenal identitas penerima Raskin Journal of Marketing and Logistic Vol.
dapat dilakukan dengan melakukan 20, No.1, 2008 pp.7-22.
analisa terhadap proses distribusi, Lorchirachoonkul, W., J., 2010. RFID
pembayaran dan proses pelaporan Implementation With Virtual
pendistribusian Raskin dari RTS-PM Infrastructures. Business Process
hingga pemerintah pusat. Dengan Management Journal, Vol.16 Iss.6
pemanfaatan teknologi RFID maka pp.917-931.
proses pencatatan dan pelaporan dapat Maryono. 2005. Dasar-dasar Radio
dilakukan secara tersistem. Frequency Identification (RFID)
5. Rancang bangun alat bantu dan Teknologi Yang Berpengaruh di
susunan data untuk otomasi Perpustakan. Media Informasi 2005
pendistribusian sangat memungkinkan Vol. XIV No.20.
untuk diimplementasikan dalam
McLeod, Raymond. (2001). Sistem
kondisi nyata.
Informasi Manajemen (jilid ke-1).
Jakarta: Prehallindo.
Musawa, M.,2009. Studi Implementasi
Program Beras Miskin (Raskin) Di
DAFTAR PUSTAKA
Wilayah Kelurahan Gajahmungkur,
Kecamatan Gajahmungkur, Kota
Arief, A., W., Thalib, F., Heruseto, B., 2006.
Semarang. Universitas Diponegoro,
Pemprograman Mikrokontroler Pada
Semarang.
Sistem Pengamanan Berdasarkan Pola
Sidik Jari Yang Tersimpan Pada Kartu Paryono. 2005. Sistem Informasi Geografis,
(edisi pertama). Yogyakarta: Andi
Pintar Menggunakan Mikrokontroler
Office.
Dt51 Minsys. Jurnal SMART 2006.
Putra, J., Setiawardhana, Kurnia, D., B.,
Connolly, T., Begg, C., 2002. Basis data
(2011). Sistem Identifikasi Smartcard-
Systems: a practical approach to design,
implementation, and management. 3rd RFID Dan Pengenalan Tanda Tangan
Menggunakan Metode
Edition. Eddison- Westley: Harlow
England.
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 176
Backpropagation Dengan Kohonen
Sebagai Pembanding. IES 2011 Vol.13.
Saputra, D., Cahyadi, D., Harsa, A., K., 2010.
Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan
Menggunakan Radio Frequency
Identification RFID. Jurnal Informatika
Mulawarman 2010, Vol.5 No.3
Subekti. Mohammad. (1997). Sistem
Management Basis Data. Universitas Bina
Nusantara. Jakarta.
Tan, V., S., L. (1994). Change To Win.
Singapore: Times Book International.
Turban, E., Rainer, kelly, Potter, R. E. (2003).
Introduction to Information Technology
(2nd edition). New York: John Wiley &
sons.
Yanita, S. (2007). Analisis Efektifitas dan
Efisiensi Distribusi Raskin, Studi kasus:
Desa Securai Utara, Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara.
Rancang bangun (M Hidayat, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 177