Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

STIMULASI TUMBUH KEMBANG


ANAK PRA SEKOLAH

OLEH:
ZAQIYAH
I4B016122
Consultant: Aswin, S.Kep., Ns.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Keperawatan keluarga
Sub Pokok Bahasan : Stimulasi Tumbuh Kembang anak usia 5 tahun
Sasaran : Keluarga Tn. D di RW 03 desa Kemutug Kidul
Target : Anak Tn. D di RW 03 desa Kemutug Kidul
Waktu : 60 menit
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Desember 2017
Tempat : Rumah Tn. D

I. LATAR BELAKANG
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada
keluarga Tn. D di wilayah RW 03 desa Kemutug Kidul menunjukkan bahwa keluarga
belum mengetahui stimulasi tumbuh kembang pada balita, sehingga pengetahuan stimulasi
tumbuh kembang balita sangat diperlukan agar keluarga mendapatkan informasi yang
benar. Pengetahuan keluarga terutama orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang balita
diharapkan dapat memotivasi untuk melakukan stimulasi secara benar, berulang, dan terus
menerus pada setiap aspek perkembangan anak agar anak mendapat kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Tn. D di RW 03 desa Kemutug
Kidul dapat memahami konsep stimulasi tumbuh kembang balita.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan keluarga Tn. D di RW 03 desa
Kemutug Kidul dapat:
1. Menjelaskan pengertian stimulasi tumbuh kembang balita.
2. Menjelaskan aspek yang distimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita.
3. Menjelaskan prinsip dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang.
4. Menjelaskan stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usia.
IV. KISI-KISI MATERI
1. Pengertian stimulasi tumbuh kembang balita.
2. Aspek yang distimulasi.
3. Prinsip dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang,
4. Stimulasi tumbuh kembang Stimulasi tumbuh kembang usia 48-60 bulan.

V. METODE
Ceramah, tanya jawab, dan demosntrasi pemberian stimulasi

VI. MEDIA
Lembar balik, leaflet, peraga stimulasi.

VII. SETTING TEMPAT

Keterangan:
: Penyuluh : Audiens

: Observer

VIII. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN


Kegiatan
No Penyuluh Audiens Waktu
materi
1. Pembukaan 1.Mengucap salam dan Menjawab 5 menit
. perkenalan salam
2.Menyampaikan pokok Menyimak
bahasan dan tujuan
3.Memberikan Menjawab
pertanyaan: apersepsi
2. Penyampaia 1. Menjelaskan Mendengarkan 25
n Materi pengertian stimulasi Memperhatikan menit
tumbuh kembang
balita.
2. Menjelaskan aspek Mendengarkan
yang distimulasi Memperhatikan
pada pertumbuhan
dan perkembangan
balita.
3. Menjelaskan prinsip Mendengarkan
dalam melakukan Memperhatikan
stimulasi tumbuh
kembang.
4. Menjelaskan Mendengarkan
stimulasi tumbuh Memperhatikan
kembang sesuai
dengan tahapan usia.

3. Diskusi Melakukan tanya jawab Tanya jawab 20


terkait materi dan Memperagakan menit
demonstrasi stimulasi.
4. Penutup 1. Menanyakan tentang Menjawab 10
materi yang telah menit
disampaikan.
2. Mengucap salam Menjawab
salam
IX. METODE EVALUASI
Pertanyaan:
1. Apa pengertian stimulasi tumbuh kembang balita?
2. Sebutkan aspek yang distimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita!
3. Apa saja prinsip dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang?
4. Jelaskan salah satu stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usia!

X. REFERENSI
Markum, A. H. (2000). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI
Martono. (1999). Mengasuh dan Membimbing Anak dalam Keluarga. Jakarta: Pustaka
Antara
Ramawati, D. (2014). Buku Panduan Praktikum Fundamentals of Nursing II “Deteksi Dini
dan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita. Purwokerto
Soetjiningsih. (1999). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Whaley & Wong. (1995). Nursing Care of Infants and Children. Missouri: Mosby
Lampiran Materi
A. Pengertian Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Balita
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh kembang dilakukan oleh ayah dan ibu
sebagai orang yang terdekat dengan anak, pengasuh anak, anggota keluarga lain, dan
kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga (Depkes RI, 2006). Anak yang lebih
banyak mendapat stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi sebagai
penguat (reinforcement). Memberikan stimulus yang berulang dan terus menerus pada
setiap aspek perkembangan anak berati telah memberikan kesempatan pada anak untuk
tumbuh kembang secara optimal. Kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga
yang dapat dilibatkan dalam aktivitas stimulus tumbuh kembang balita adalah
pembentukan komunitas peduli tumbuh yang terdiri dari unsur kader kesehtan, ibu balita,
ibu PKK, dan bidan pembina wilayah setempat.
B. Aspek yang Distimulasi
Aspek yang distimulasi melibatkan aspek motorik/gerak kasar, motorik/gerak
halus, bahasa, dan sosial.
C. Prinsip dalam Melakukan Stimulasi Tumbuh Kembang
1. Stimulasi dilandasi kasih sayang.
2. Tunjukkan sikap dan perilaku yang baik.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok unsur.
4. Lakukan stumulus dengan cara yang menyenangkan.
5. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
6. Anak selalu diberi pujian, bilaperlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
D. Stimulasi Tumbuh Kembang Sesuai Tahapan Usia
Materi stimulasi berdasarkan panduan dari Departemen Kesehatan (2009), adapun
urainnya sebagai berikut:
Stimulasi pada anak umur 48-60 bulan
Gerak Kasar
Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong anak main bola, lari, lompat dengan 1 kaki,
lompat jauh, jalan di alas papan sempit/permainan keseimbangan tubuh, berayunayun dan
memanjat.
 Lomba karung
Ambil karung/train sarung yang cukup lebar untuk menutup bagian bawah tubuh dan
kedua kaki anak. Tunjukkan pada anak dan temantemannya cars memakai karung dan
melompat-loin Pat, siapa yang paling cepat/dulu sampai garis tujuan.
 Main engklek.
Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara
bermain engklek.
 Melompati tali.
ada waktu anak bermain dengan teman sebayanya, tunjuk 2 anak untuk memegang tali
raffia (panjang 1 meter), atur jarak dari tanah, jangan terlalu tinggi. Tunjukkan kepada
anak cara melompati tali dan bermain “katak melompat”.
Gerak Halus
Stimulasi yang pertu dilanjutkan Ajak anak bermain puzzle, menggambar, menghitung,
memilih dan mengelompokkan, memotong dan menempel gambar.
 Konsep tentang “separuh atau satu”
Bila anak sudah bisa menyusun puzzle, ajak anak membuat lingkaran dan segi empat dari
kertas/karton, gunting menjadi dua bagian. Tunjukkan pada anak bagaimana menyatukan
dua bagian tersebut menjadi satu bagian.
 Menggambar
Ketika anak sedang menggambar, minta anak melengkapi gambar tersebut, misal:
menggambar baju pada gambar orang, menggambar pohon, bunga, matahari, pagar pada
gambar rumah, dan sebagainya.
 Mencocokkan dan menghitung
Bila anak sudah bisa berhitung dan kenal angka, buat 1 set kartu yang ditulisi angka 1-10.
Letakkan kartu itu berurutan di alas meja. Minta anak menghitung benda-benda kecil
yang ada di. rumah seperti: kacang, batu kerikil, biji sawn dan fain-fain, sejumlah angka
yang tertera pada kartu. Kemudian letakkan benda-benda tersebut di dekat kartu angka
yang cocok.
 Menggunting
Bila anak sudah bisa memakai gunting tumpul, ajari cara menggunting kedas yang sudah
dilipat-lipat, membuat suatu bentuk seperti rumbai-rumbai, orang, binatang, mobil dari
sebagainya.
 Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan.
Ajak anak bermain menyusun 3 buah piring berbeda ukuran atau 3 gelas diisi air dengan
isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/gelas tersebut dari yang ukuran kecil/jumlah
sedikit ke besar/banyak atau dari ringan ke berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda
itu, tambah jumlahnya menjadi 4 atau lebih.
 Percobaan ilmiah
Sediakan 3 gelas isi air. Pada gelas pertama tambahkan 1 sendok teh gula pasir dan bantu
anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas kedua masukkan gabus dan pada gelas
ketiga masukkan kelereng. Bicarakan mengenai hasilnya ketika anak melakukan
“percobaan” ini.
 Berkebun.
Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng /gelas aqua bekas yang
telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman tersebut setiap hari. Ajak anak
memperhatikan pertumbuhannya dari hari ke hari. Bicarakan mengenai bagaimana
tanaman, binatang dan anak-anak tumbuh/bertambah besar.
Bicara & Bahasa
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
1. Buat anak mau bertanya dan berceritera tentang apa yang dilihat & didengarnya.
2. Dorong anak sering melihat buku. Buat agar ia melihat anda membaca buku.
3. Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari.
Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa
acara dan berita di TV dapat berpengaruh buruk pada anak.

 Belajar mengingat-ingat.
Masukkan sejumlah benda/mainan anak ke sebuah kantung. Minta anak memperhatikan
anda ketika anda mengambil 3-4 macam benda kecil/dari kantung tersebut. Letakkan di
atas meja dan minta anak menyebut nama benda/mainan satu persatu.
Kemudian, minta anak menutup matanya, dan ambil salah satu benda tadi. Tanyakan
kepada anak benda apa yang hilang. Bila ia sudah menguasai permainan ini, tambahkan
jumlah benda yang diletakkan di meja.
 Mengenal huruf dan simbol.
Tulis nama benda-benda yang ada di ruangan pada sepotong kertas kecil. Kemudian
tempel kertas tersebut pada setiap benda, misainya: tulisan meja ditempel di meja, tulisan
buku, bungs, bantal dan sebagainya. Minta anak menyebutkan tulisan di kertas tersebut.
Ajari anak mengenali tanda-tanda di sepanjang jalan.
 Mengenal angka
Bantu anak mengenali angka dan berhitung. Ajak anak bermain kartu, gunakan kartu
angka 2-10.
 Membaca majalah.
Kumpulkan majalah anak (bekas) atau bila mungkin berlangganan majalah anak.
Bacakan dan ajak anak melihat majalah tersebut. Bila berlanggganan lakukan secara
teratur setiap penerbitan majalah itu.
 Mengenal musim.
Bantu anak mengenal musim hujan dan kemarau. Bicarakan apa yang terjadi pada kedua
musim itu, pengaruhnya terhadap tanaman, binatang dan alam sekitarnya.
 Buku kegiatan keluarga.
Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan foto/gambar anggota
keluarga, benda-benda dari berbagai tempat yang pernah dikunjungi anak, dan
sebagainya.
 Mengunjungi perpustakaan.
Sesering mungkin bawa anak mengunjungi taman bacaan/perpustakaan anak-anak.
Pinjam buku yang menarik perhatian anak dan bacakan untuk anak.
 Melengkapi kalimat.
Buat kalimat pemyataan ‘mengenai apa yang anda dan anak lakukan bersarna dan minta
anak menyelesaikannya. Misalnya sehabis mengajak anak ke kebun binatang; “Kemarin
kami pergi ke” atau sehabis mengajak anak makan mie bakso; “Makanan kesukaan adik
adalah”
 Bercerita “ketika saya masih kecil”.
Anak senang mendengar cerita tentang masa kecil orangtuanya dan senang bercerita
tentang “masa kecil anak”. Ceritakan kepada anak masa kecil anda dan selanjutnya minta
anak menceritakan masa keciinya.
 Membantu pekerjaan di dapur.
Katakan pada anak bahwa anda mengangkatnya sebagai “asisten” anda. Minta anak
membantu memotong sayuran. menyiapkan dan mernbersihkan meja makan, dan lain-
lain. Buat agar anak mau menjelaskan apa yang sedang dilakukannya. Katakan betapa
menyenangkan dapat membantu sesama dan mengerjakan sesuatu dengan baik.
Sosialisasi & Kemandirian
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
1. Berikan tugas rutin pada anak dalam kegiatan di rumah, ajak anak membantu anda di
dapur dan makan bersama keluarga
2. Buat agar anak bermain dengan teman sebayanya.
3. Ajak anak berbicara tentang spa yang dirasakan anak.
4. Bersama-sama anak buatlah rencana jalan-jalan sesering mungkin.
 Membentuk kemandirian
Beri kesempatan pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat, teman atau saudara tanpa
ditemani anda. Selanjutnya minta anak bercerita tentang kunjungannya itu.
 Membuat “album” keluarga
Bantu anak membuat album keluarga yang ditempeli dengan foto-foto anggota keluarga.
Tulis nama setiap orang di bawah fotonya.
 Membuat “boneka”.
Tunjukkan cara membuat “boneka” dari kertas. Gambar bagian muka dengan spidol.
Agar dapat berdiri tegak, pasang lidi sebagai “rangka/badan” boneka. Atau buat “boneka”
dari kaos kaki bekas. Gambar-mata, hidung dan mulut. Gerakkan jari-jari tangan anda
seolah-olah boneka, itu dapat berbicara. Buat agar anak mau bermain dengan temannya
selain bermain sendiri.
 Menggambar orang.
Tunjukkan pada anak cara menggambar orang pada selembar kertas. Jelaskan ketika anda
menggambar mata, hidung, bibir dan baju.
 Mengikuti aturan permainan/petunjuk.
Ajak anak bermain sekaligus belajar mengikuti aturan/petunjuk permainan. Pada awal
permainan, beri perintah kepada anak, misalnya “berjalan 3 langkah besar ke depan atau
berjalan mundur 5 langkah jinjit”. Setiap kali akan menjalankan perintah itu, minta anak
mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”
Setelah anak bisa memainkan permainan ini, bergantian anak yang memberikan perintah
dan anda yang mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”
 Bermain kreatif dengan teman-temannya.
Undang ke rumah 2-3 anak yang sebaya. Ajari anak-anak permainan dengan bernyanyi,
membuat boneka dari kertas/kaos kaki bekas dan kemudian memainkannya. Minta anak
mau menirukan tingkah laku binatang seperti yang dilihatnya di kebun binatang.
 Bermain “berjualan dan berbelanja di toko”.
Kumpulkan benda-benda yang ada di rumah seperti sepatu, sendal, buku, mainan,
majalah, dan sebagainya untuk bermain “belanja di toko”. Tulis harga setiap benda pada
secarik kertas kecil. Buat “uang kertas” dari potongan kertas dan “uang logam” dari
kancing/tutup botol. Kemudian minta anak berperan sebagai pemilik toko, anda dan anak
yang lain pura-pura membeli benda-benda itu dengan “uang kertas” dan “uang logam”.
Selanjutnya secara bergantian anak-anak menjadi pembeli dan pemilik toko.

Anda mungkin juga menyukai