Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Penghimpunan Zakat pada Pos Keadilan Peduli

Umat (PKPU)
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) berupaya menjadi lembaga filantropi islam
terdepan untuk membela kepentingan umat dengan mengedepankan pengelolaan
yanag amanah dan profesional sehingga dapat dipercaya oleh umat dalam
membangun kemandirian. Proses penghimpunan yang diterapkan oleh Pos Keadilan
Peduli Umat (PKPU) dalam menarik donatur antara lain:

1. Donatur Tetap

Untuk melakukan penghimpunan pada donatur yang memang sudah lama bergabung
dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU) yaitu dengan memberikan informasi maupun follow up dan mengingatkan
donatur tetap tersebut.

2.Donatur Insidental
Kemudian penghimpunan maka Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bagi donatur
insidental yaitu dengan menawarkan program yang akan dilaksanakan dalam waktu
dekat, kemudian ketika disetujui maka akan dilakukan surat perjanjian keputusan
antara Pos Keadilan Peduli
Umat (PKPU) dengan donatur tersebut.

Perencanaan ditetapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) antara lain:
a.Rapat bulanan
yaitu membahas tentang rapat awal bulan dan dan evaluasi bulan
sebelumnya.

b.Rapat semesteran
yang dilkasanakan setiap 6 bulan sekali yaitu membahas tentang evaluasi
semester sebelumnya dan membahas tentang program kerja semester
berikutnya
c.Rapat akhir tahun
yaitu membahas tentang jadwal rutin direktorat diluar divisi Target yang
ditetapkan dalam melakukan penghimpunan adalah sebanyak Miliar dengan
.pembagian Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) Pusat sebesar 88 Miliar
dan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) Cabang sebesar 45 Miliar.
Sehingga jumlah totalnya menjadi 123 Miliar Agar proses perhimpunan
dapar berjalan lebih efektif maka perlu adanya organizing yang baik
sehingga pembagian tugas dapat direalisasikan dan berjalan secara teratur.
Berikut adalah pembagian wewenang dalam melakukan proses
perhimpunan antara lain:

Pengorganisasian yang diterapkan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

meliputi beberapa cabang yang tersebar di seluruh indonesia dan luar negeri
yaitu

sebagai berikut:
Regional 1 yaitu daerah Sumatera meliputi Aceh, Medan, Padang,
Bukit Tinggi dan Bengkulu.
Regional 2 yaitu daerah Jawa, Bali, Bandung, Semarang, Yogyakarta
dan Surabaya.
Regional 3 yaitu daerah Sulawesi meliputi Balik Papan, Makasar,
Palu, Manado, Ambon dan Kendari. Jabodetabek yaitu daerah Jakarta Pusat, Jakarta
Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur Jakarta Utara, Bekasi, Depok dan Tangerang.
Luar Negeri yaitu meliputi negara Korea Selatan, Australia, Taiwan dan Jepang.
Kemudian agar proses penghimpunan berjalan efektif diperlukan sebuah metode
. Metode penghimpunan yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli
Umat (PKPU) dalam menghimpun dana zakat yaitu:

a.Jemput Zakat

b.Gerai Zakat

c.Kunjungan Donatur

d.Transfer Rekening

Dengan demikinan apabila diamati dari aspek manajemen yang diterapkan oleh
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) khususnya dalam hal penghimpunan, penulis
menyimpulkan bahwa manajemennya sudah sangat baik terbukti dengan adanya
proses perencanaan, kemudian adanya pembagian wewenang dalam melakukan
penghimpunan ke beberapa daerah secara matang terlihat dari beberapa hasil yang
telah dicapai yaitu selama tahun 2009
–2013, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dengan donatur tersebut telah
mendapat kepercayaan mengelola dana masyarakat sebesar Rp 428.262.990.585.
Pada tahun 2010, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dengan donatur tersebut juga
mendapat amanah dana kemanusiaan cukup besar untuk 3 buah bencana nasional,
yaitu Bencana Merapi, Gempa Mentawai, dan Banjir Wasior. Sebaliknya pada
tahun 2011 tidak terjadi bencana nasional sehingga tidak terjadi penerimaan yang
bersifat outstanding. Namun secara keseluruhan tren penghimpunan meningkat.
Sedangkan dana yang dihimpun oleh kantor cabang mencapai 40,00% dari total
penghimpunan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dengan donatur tersebut
secara nasional. Walaupun tidak bisa dibandingkan dengan penghimpunan kantor
pusat, namun beberapa cabang telah berhasil menempati urutan pertama atau
kedua dalam jumlah penghimpunan di tempat masing-masing. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan kantor-kantor cabang telah mampu bersaing dan
mendapatkan kepercayaan yang cukup besar dari masyarakat.
B.Manajemen Pendayagunaan Zakat pada Pos Keadilan Peduli Umat

(PKPU)
Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) mempunyai langkah tersendiri untuk melakukan
pe mberdayaan dalam meningkatkan kesejahteraan umat khususnya dalam bidang
ekonomi antara lain :
A.Penentuan lokasi pendayagunaan
Lokasi yang digunkan untuk melakukan proses pendaygunaan adalah
tergantung dari donatur. Kemudian ketika akan merealisasikan program
tersebut terlebih dahulu fasilitator dari Pos Kemanusiaan Peduli Umat
(PKPU) melakukai observasi serta wawancra untuk mengetahui program
apa yang tepat untuk direalisasikan berdasarkan kebutuhan masyarakat
tersebut
b. Rancangan anggaran biaya
Dalam melakukan pemberdayaan dana zakat setiap kegiatan organisasi akan
berjalan lancar bila didukung oleh salah satu yang menjadi unsur
manajemen yaitu uang (money) melalui bantuan dari para donatur, lembaga
masjid, lembaga masyarakat maupun dari perusahaan yang kemudian
dikelola untuk merealisasikan semua program yang menjadi target
pemberdayaan ekonomi selama
1 periode (1 tahun).
c.Penentuan jadwal kegiatan
Agar proses perencanaan bisa berjalan dengan baik maka penentuan
jadwal menjadi sangatlah penting yaitu pembagian waktu berdasarkan
rencana urutan kerja.
Tahapan dalam melakukan penjadwalan yaitu:
1)1 bulan awal assesment yaitu mengunjungi sebuah masyarakat dalam
sebuah daerah setempat untuk mengetahui keadaan daerah tersebut mulai
dari keadaan ekonomi, sosial budaya, karakteristik masyarakat dan lain-lain.
2)Melakukan proses birokrasi dengan pemerintah setempat ataupun orang-
orang yang berpengaruh atau menjadi penutan di daerah tersebut
3) 2 minggu kemudian barulah merencanakan program yang akan
direalisasikan dengan men yesuaikan kebutuhan masyarakat sekitar seperti:
a)Data calon penerus manfaat
b)Kegiatan apa yang akan dilaksanakan
c)Rancangan anggaran biaya (RAB)
d.Penentuan prosedur

Prosedur pemberdayaan yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli


Umat (PKPU) dalam memberikan bantuan kepada para mustahiq

adalah sebagai berikut:


1). Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
langsung melakukan survey pada daerah yang membutuhkan bantuan yaitu
untuk masyarakat yang memiliki usaha, beragama
Islam dan adanya keinginan yang kuat untuk merubah hidup dengan
mengembangakan usahanya.
2). Masukan proposal dari masyarakat mandiri yang perlu modal
dalam hal ini Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) melakukan pembinaan dan
pendampingan dari mulai awal melakukan usahanya sampai mereka menjadi
masyarakat yang mandiri. Setelah perencanaan tersusun, langkah selanjutnya
yang dilakukan
oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) adalah pengorganisasian.
Hal tersebut sangatlah penting karena dengan pengorganisasian maka
rencana akan berjalan dengan lebih terarah.
Dalam melaksanakan pengorganisasian maka adanya pelimpahan wewenang
yang disesuaikan dengan keahliannya.
Langkah-langkah yang diterapkan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
Adalah sebagai berikut:
a.Membagi-bagi dan menggolongkan tindakan pada setiap devisi/kesatuan
yaitu setiap fasilitator membina 3 daerah yang telah ditentukan
melalui forus diskusi dan bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan
kemudian hasilnya dilapaorkan kepada penanggung jawab.
b.Penanggung jawab bidang pendayagunaan dipimpin oleh seorang kepala
bidang (manajer) yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya bertanggung
jawab kepada para fasilitator dan daerah-daerah yang menjadi objek
binaannya.
c.Masing-masing devisi memegang peranan penting dan bertanggung
jawab pada pelaksanaan tugas sehari-hari.
Setelah menetapkan dan menggolongkan tindakan-tindakan dengan
sesuai sengan bidangnya. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) kemudian
menentukan dan merumuskan tugas masing-masing kesatuan/devisi, serta
menempatkan pelaksana untuk melakukan tugasnya. Dalam menentukan
objek untuk merealisasikan sebuah program Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU) adanya tahapan yang akan dilakukan untuk mengidentifikasi calon
penerima manfaat an
tara lain sebagai berikut :

a.Assesment (wawancara)
b.Survey
c.Forum Group Diskusi (FGD)
d.Bekerja sama dengan dengan pemerintah lokal untuk memberikan
data masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Proses pendayagunaan yang diterapkan oleh Pos Keadilan Peduli


Umat (PKPU) dalam menarik donatur antara lain:

1.Berdasarkan permintaan masyarakat


Untuk merealisasikan kegiatan tersebut masyarakat datang membawa
proposal kegiatan yang akan diselenggarakan misalnya kegiatan baksos,
pembangunan masjid dll. Kemudian dari pihak Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU) melakukan survey dan apabila layak dan dananya mencukupi maka
hal tersebut barulah terealisasikan.
2.Berdasarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
Proses pendayagunaan akan terealisasikan ketika ada bantuan berupa dan
CSR (bantuan terikat) yang diberikan oleh sebuah perusahaan/lembaga
kemasyarakatan sekitar yang direalisasikan dalam program yang telah
ditetapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU).
3.Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yang langsung memberikan
pemberdayaan ke daerah yang memang memerlukan bantuan.

4.Pendayagunaan berdasarkan kebutuhan


a.Charity (Santunan)
Yaitu bantuan yang diberikan dengan sistem putus, bantuan yang
diberikan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) tidak berkesinambungan,
misalnya terdapat orang yang sedang kelaparan
meminta bantuan, biaya sekolah dan lain-lain.
Bantuan tersebut sifatnya tidak berkala dan tidak ada pendampingan.
b.Program
Yaitu bantuan yang diberikan secara berkala dan prosesnya jangka
panjang. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) memberikan
bentukpelatihan, motivasi dan pendampingan agar usaha mereka
meningkat,minimalnya modal yang diberikan tidak habis.

Agar proses pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan yang


direncanakan selain adanya pembagian wewenang maka perlu juga
adanya pergerakan yaitu manusia sebagaipenggerak utama dalam hal ini
adalah para anggota maupun relawan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
yang merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi. Dalam

merealisasikannya maka Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)


melakukan langkah-langkah seperti
1.Pelatihan
Pelatihan kepada para kader seperti ibu-ibu tentang pentingnya
gizi dan kesehatan bagi para ibu terutama bagi ibu yang sedang hamil, setelah
mereka mengerti maka dilibatkan untuk memberikan pelatihan tersebut
kepada Ibu-ibu yang lainnya bersama Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU)dalam program BUDARZI (Ibu sadar gizi).
2.Bimbingan
Bimbingan diberikan khusus untuk program pendayagunaanya itu bimbingan
enterpreneur (kewirausahaan).

Menurut M. Daud Ali Pemanfaatan/pendayagunaan zakat dapat


digolongkan ke dalam empat kategori :
1) Pendayagunaan zakat yang konsumtif tradisional sifatnya. Dalam
kategori ini zakat dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya untuk
dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan, seperti zakat fitrah yang
diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau
zakat harta yang diberikan kepada korban bencana alam.
2) Pendayagunaan zakat konsumtif kreatif. Maksudnya zakat yang diberikan
dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan lain -lain.
3) Pendayagunaan zakat produktif tradisional. Maksudnya zakat yang
diberikan dalam bentuk barang-barang produktif, misalnya kambing, sapi,
mesin jahit, alat-alat pertukangan dan sebagainya.
4) Pendayagunaan zakat produktif kreatif. Pendayagunaan zakat
yang diwujudkan dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan,
baik untuk membangun suatu proyek sosial maupun untuk membantu atau
menambah modal seseorang pedagang atau pengusaha kecil.
apabila dilihat dari manajemen pendayagunaan yang diterapkan oleh Pos
Keadilan Peduli Umat (PKPU) khususnya dalam pemberdayaan ekonomi
berdasarkan teori diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa

pendayagunaan yang diterapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat


(PKPU) sudah sesuai khususnya yang berkaitan dengan manjemen
dan pendayagunaan yaitu penentuan lokasi pendayagunaan,
rancangan biaya anggaran, penentuan jadwal kegiatan, dan
penentuan prosedur agar proses pendayagunaan berjalan efektif
dan efisien sesuai dengan yang diharapkan selain itu adanya
pembinaan berupa pelatihan dan bimbingan dalam meningkatkan
produktifitas para penerima manfaat (mustahik)
yang direalisasikan dalam beberapa programnya yaitu :
1.KUMM (Komunitas Usaha Masyarakat Mandiri)
Yaitu berupa pemberian modal bergulir kepada kelompok
masyarakat untuk mengembangkan usaha dengan jenis yang berbeda
misalnya makanan ringan, sembako dan lain-lain. Sedangkan yang menjadi
objek untuk merealisasikan program tersebut adalah pedagang kecil dan
pedagang kaki lima, warung juga memberikan pengadaan gerobak sebagai
alat untuk melakukan penjualan dan adanya pembinaan secara berkala
selama setahun.
Sehingga hasil yang dicapai dari program ini yaitu dana yang diberikan
mustahik sebagai modal bergulir maka supaya dana tersebut dapat produktif
dan berkembang sehingga
bertambahnya penerima manfaat lainnya sehingga penerima manfaat
akan terus berkembang bahkan mendirikan koperasi.

a)Angsuran Dana Bergulir


Angsuran dana bergulir KUMM sampai dengan berakhirnya masa
pendampingan atau pekan pertama bulan April telah mencapai 86% atau Rp.
14.620.000,- dari angsuran jatuh tempo per April pekan pertama sebesar Rp.
17.037.500,-. Pengembalian dana bergulir ini
lebih baik dari yang di harapkan yaitu minimal 75%.
b) Pertumbuhan Pendapatan Anggota Kelompok
Perkembangan pendapatan anggota KUMM Al-Kautshar dari sebelum program
di gulirkan diantaranya 36% atau 4 orang dari 11 orang anggota kelompok
mengalami kenaikan, 18% atau 2 orang stagnan, dan 46% atau 5 orang mengalami
penurunan pendapatan.Yang mengalami penurunan pendapatan mayoritas
Pedagang warung sembakokarena mengalami penurunan omset
penjualan akibat dari semakin banyaknya pesaing terutama toko-toko
modern. Lainnya karena ada anggota kelompok yaitu Bapak Kustiawan yang
berhenti usaha setelah mendapat musibah kecelakaan lalu lintas yang
menyebabkan dirinya menderita luka-luka dan sampai saat ini belum bisa
beraktifitas.
c)Kendala- kendala yang terjadi pada program ini adalah:

1) Kehadiran anggota kelompok dalam pertemuan rutin pekanan kurang optimal.


2)Angsuran anggota kelompok masih ada yang kurang lancar.
3)Ada anggota kelompok yaitu Bpk Kustiawan yang sakit berkepanjangan dan
sdh 3 bulan tidak menjalankan usahanya.
4)Legalitas kelompok yang rencananya menjadi sebuah LKM Mikro berbadan
hukum koperasi belum terealisasi.

1. KUBE (Komunitas Usaha Bersama)


Yaitu berupa pembuatan lahan usaha untuk dikelola oleh suatu kelompok
misalnya terdapat kelompok yang mahir mekanik maka Pos
Keadilan Peduli Umat (PKPU) mendirikan bengkel untuk dikelola oleh
kelompok tersebut sebagai usaha merekadengan adanya pembinaan
secara berkala selama setahun. Kemudian hasil yang dicapai dari
program tersebut adalah lahan usaha yang diberikan oleh Pos Keadilan Peduli
Umat (PKPU) apabila sudah berkembang maka dibuatlah lahan usaha baru agar
lebih banyak kelompok yang mendapatkan pemberdayaan dalam usahanya.
Pertumbuhan Pendapatan Anggota Kelompok Sampai dengan akhir bulan
maret terdapat 11 ( sebelas ) anggota yang masih aktif menjahit majun. 8 (
delapan ) orang atau 73% diantaranya mengalami pertumbuhan pendapatan,
walaupun belum sesuai dengan harapan yaitu pendapatannya tumbuh
menjadiRp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ) perbulan, 3 ( tiga ) orang atau
27% mengalami penurunan pendapatan.
b)Kendala
Dinamika kelompok kurang berjalan dengan baik karena kesibukan dan dominasi
pengurus khususnya ketua yang merupakan perintis awal berdirinya usaha
tersebut, serta sikap ketua yang cenderung memposisikan dirinya sebagai owner,
dan menganggap anggota kelompok sebagai pekerjanya, sehingga rencana
pertemuan resmi anggota kelompok yang akan membahas pengembangan usaha
sulit untuk di selenggarakan, rencana kerja kelompok tidak bisa tersusun dengan
baik, pencatatan/pengadministrasian kelompokdan usaha kurang rapi dan
cenderung tertutup, anggota sering keluar masuk.
Dengan kondisi seperti ini tujuan dari pendampingan kelompok
yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok sulit
terwujud

2.OVOP (One Village One Product)


Yaitu berupa pemberian modal dan pembinaan bagi satu komunitas dalam
meningkatkan produktivitasnya misalnya komunitas unggulan
sebuah daerah untuk mengembangkan salah satu produk unggulan di
daerah tersebut seperti kelapa sawit, bawang merah dan lain-lain.

Sumber : Aziz, Abdul. 2014. Manajemen Zakat Pada Lembaga Kemanusiaan Pos
Keadilan Peduli Umat (Pkpu) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai