Anda di halaman 1dari 6

Penanganan KTD, KPC, KNC

No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Cimarga


Terbitan :
SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku : H. Uun Sunarya, S.KM


NIP: 196310051985011002
Halaman : -

1. Pengertian Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas

2. Menurunnya KTD di puskesmas

3. Terlaksananya program-program pencegahan


3. Kebijakan Langkah- langkah didalam melaksanakan penanganan KTD, KPC dan KNC
dengan melaksanakan 7 langkah- langkah keselamatan pasien.
4. Referensi Peraturan MenKesRI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
5. Prosedur A. Hak pasien

1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan

2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana


pelayanan

3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan


yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya KTD

B. Mendidik pasien dan keluarga

1) Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur

2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab

3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti


4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan PKM

6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

C. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

1) koordinasi pelayanan secara menyeluruh

2) koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan


sumber daya

3) komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

D. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi


dan program peningkatan keselamatan pasien

1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang


baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien ”.

2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja

3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif

4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis

E. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien1)


Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui penerapan “7
Langkah Menuju KP

2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko


KP & program mengurangi KTD.

3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit &
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP

4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur,


mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.
5) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam
meningkatkan kinerja RS & KP.

F. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

1) Proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup


keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.

2) Pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan &


memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin
dalam pelayanan pasien.

G. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan


pasien.

1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk


memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.

2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.


6. Unit 1. Koor dinator pelayanan klinis
Terkait 2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas,
3. sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
4. standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh langkah menuju
keselamatan pasien

7. 7. Distribusi  Koor dinator pelayanan klinis puskesmas,


 Tim Keselamatan Pasien Puskesmas,
 Koordinator pelayanan klinis,
 sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
 Koordinator upaya Puskesmas,
 Kepala Puskesmas,
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Cimarga

Terbitan :
SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku : H. Uun Sunarya, S.KM


NIP: 196310051985011002
Halaman :

1. Pengertian Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia
berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa
pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar
atau hanya dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan
selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif
(Wiyono, 1999).

Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit, Angka


Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial, Komplikasi Perawatan , dan
sebagainya.

Indikator mutu puskesmas akan mencerminkan mutu pelayanan dari


puskesmas tersebut.

2. Tujuan Agar tersusun indikator klinis tersebut sebagai acuan ntuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan


untuk masa yang akan datang.
3. Kebijakan Langkah-langkah dalam menyusun indikator mutu pelayanan
4. Referensi
5. Prosedur Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunya mengukur
kinerja (klinis):
– Memahami konteks/latar belakang penyusunan indikator
(apa yang ingin dikerjakan, mengapa, bagaimana, sebaik
apa, dan problem apa yang mungkin dijumpai)
– Kejelasan tujuan penyusunan indikator
– Identifikasi pendukung dan penghambat dan bagaimana
mengatasinya
– Membentuk tim penyusun
– Pelajari sistem mutu yang ada
– Tentukan sumber informasi yang dibutuhkan untuk
menyusun indikator

Penyusunan indikator:
– Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun
dari DepKes
– Review indikator-indikator yang selama ini digunakan
– Susun indikator
– Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi
– Tentukan metoda analisis
– Sosialisasi
– Tetapkan cara pelaporan indikator

Penerapan indikator:
– Monitor proses pengumpulan data
– Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya
– Monitor penggunaan hasil analisis indikator
– Hitung biaya implementasi

Review:
– Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data,
analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator untuk
perbaikan, tindak lanjut perbaikan
– Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator

Evaluasi dan monitoring

6. Unit Terkait 1. Poli umum

2. UGD

3. KIA

4. Poli gigi

5. Apotek

7. Distribusi 1. Poli umum

2. UGD

3. KIA
4. Poli gigi

5. Apotek

6. Kepala puskesmas

Anda mungkin juga menyukai