Makalah Pembentukan PERDA - Heru
Makalah Pembentukan PERDA - Heru
HERU PURNOMO, SH
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta
I. LATAR BELAKANG
II. PEMBAHASAN
B. Perumusan Permasalahan
1
Aan Seidmann, Bob Seidmann, Nalin A (alih bahasa Johannes Usfunan, dkk). Penyusunan Rancangan Undang-
Undang Dalam Perubahan Masyarakat Yang Demokratis. Elips: Jakarta. hal. 117-118.
Halaman 5 dari 12
ROCCIPI dan RIA merupakan model yang umum digunakan dan seringkali
ditawarkan dalam perumusan legislasi di Indonesia. Banyak buku-buku panduan
perumusan Peraturan Daerah yang menggunakan kedua model ini.
ROCCIPI dan RIA dalam tataran penyusunan Naskah Akademik masuk ke
dalam bahasan implikasi pengaturan Peraturan Daerah berdasarkan lampiran
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Halaman 7 dari 12
D. Prosedur Pembahasan
2
Lihat Pasal 143 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Halaman 9 dari 12
3
Lihat Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
4
Lihat Pasal 85 ayat (3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
Halaman 10 dari 12
kepada publik. Dalam konsep hukum, maka rancangan Peraturan Daerah sudah
menjadi Peraturan Daerah yang berkekuatan hukum formal (formele-
rechtskrach). Secara teoritik, “semua orang dianggap tahu adanya Peraturan
Daerah” mulai diberlakukan dan seluruh isi atau muatan Peraturan Daerah dapat
diterapkan.
Pandangan sosiologi hukum dan psikologi hukum, menganjurkan agar
tahapan penyebarluasan (sosialisasi) Peraturan Daerah harus dilakukan. Hal ini
diperlukan agar terjadi komunikasi hukum antara Peraturan Daerah dengan
masyarakat yang harus patuh. Pola ini diperlukan agar terjadi internalisasi nilai
atau norma yang diatur dalam Peraturan Daerah sehingga ada tahap
pemahaman dan kesadaran untuk mematuhinya.
III. PENUTUP