Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
karya tulis ilmiah dengan judul “PEMANFAATAN DAUN SIRIH MERAH
UNTUK MENGATASI KEPUTIHAN PADA WANITA” dengan tepat waktu.
Saat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak.
Penulis menyadari didalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini
banyak kekurangannya dari segi teknik dan metode penulisan yang jauh dari
sempurna. Merupakan suatu penghargaan bagi penulis apabila ada saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah
ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Daun Sirih Merah .......................................................... X
B. Klasifikasi Daun Sirih ................................................................. X
C. Definisi Keputihan ...................................................................... X
D. Klasifikasi Jamur Candida albicans ........................................... x
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. x
B. Saran ............................................................................................ x
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keputihan merupakan salah satu masalah yang berpengaruh pada
wanita. Secara fisiologis keputihan adalah suatu hal yang normal dan tidak
mengganggu, tetapi apabila berlebihan dan disertai keluhan lain seperti
rasa gatal, dan rasa nyeri pada daerah kewanitaan tentu saja akan
mengganggu aktifitas.
Keputihan merupakan infeksi pada genetalis perempuan dan
disebabkan oleh organisme Candida albicans. Keputihan merupakan
keluhan yang paling sering di temukan pada perempuan (Clayton, 2008).
Menurut Sastroamidjoyo (1997), Indonesia memiliki jenis tanaman
obat yang beraneka ragam, salah satunya daun sirih merah atau Piper
crocatum Ruiz & pav. Daun sirih dapat digunakan untuk pengobatan
berbagai macam penyakit diantaranya obat keputihan, sakit gigi dan
mulut, sariawan, batuk, hidung berdarah, gatal-gatal, wasir, tetes mata,
jantung berdebar dan trachoma (Syukur dan Hernani,1999). Selain itu juga
tanaman sirih merah juga sangat gampang untuk ditemukan di sekeliling
tempat tinggal kita.
Oleh karena itu kita dengan mudah mendapatkannya dan mencoba
untuk membuktikan khasiatnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(Gambar 2.1)
Kingdom : Plantae
Sub-kingdom : Trachaeobionta
Super divisi : Spermathophta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper crocatum Ruiz & pav
(Backer,1963)
C. DEFINISI JAMUR Candida albicans
Jamur Candida albicans adalah suatu ragi lonjong, bertunas yang
menghasilkan pseudomisellium baik dalam biakan maupun dalam jaringan
dan eksudat. Ragi ini adalah anggota flora normal selaput mukosa saluran
pernafasan, saluran pencernaan dan genetalia wanita. Ditempat ini, ragi
dapat menjadi dominan dan menyebabkan keadaan-keadaan patologik.
Kadang-kadang Candida menyebabkan penyakit sistemik progresif pada
penderita yang lemah atau sistem imunnya tertekan, terutama jika imunitas
berperantara sel terganggu (Jawetz et al.2009).
D. MORFOLOGI JAMUR Candida albicans
Candida albicans tumbuh sebagai sel ragi tunas, berbentuk oval
berukuran 3,6 µ. Candida albicans membentuk pseudohifa ketika tunas-
tunas terus tumbuh tetapi gagal melepaskan diri, menghasilkan rantai sel
yang memanjang. Candida albicans bersifat dimorfik dan juga dapat
menghasilkan hifa sejati. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong
atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5,5 µ x 5-28 µ
(Jawetz et al.2009).
E. KLASIFIKASI JAMUR Candida albicans
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Upafilum : Saccharomycotina
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Candida
Spesies : Candida albicans
F. DEFINISI KEPUTIHAN
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vagina abnormal
pada wanita (Wijayanti,2009,hlm 52).
Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak,
warnanya putih seperti sabun kental dan agak kekuning kuningan, jika
slim atau lendir ini terlalu banyak maka tidak menjadi persoalan.
(Sasmiyanti & Handayani, 2008).
Keputihan adalah contoh gejala yang diberikan kepada cairan yang
dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah (Sarwoono,
2005, hlm 271).
G. KLASIFIKASI KEPUTIHAN
Ada dua jenis keputihan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan
keputihan tidak normal (patofisiologis).
1. Keputihan Normal (Fisiologis)
Keputihan fisiologis terdiri atas cairan yang berupa mukus
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang. Keputihan
normal berciri-ciri: warnanya kuning, terkadang putih kental, tidak
berbau tanpa disertai keluhan (misalnya gatal, nyeri, merasa terbakar),
keluar pada saat menjelang atau sesudah menstruasi atau pada saat
stres atau kelelahan. Keputihan yang wajar dan tidak menunjukkan
bahaya merupakan sebagai sistem pelindung alami saat terjadi gesekan
vagina saat anda berjalan atau melakukan hubungan seksual
(Wijayanti, 2009, hlm 51).
Keputihan merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh dari
bakteri yang menjaga kadar keasaman pH wanita. Cairan ini selalu
berada didalam alat genetial. Keasaman pada vagina wanita harus
berkisar 3,8 - 4,2 sehingga sebagian besar bakteri yang ada ialah
bakteri menguntungkan mencapai 95% sedangkan yang lain ialah
bakteri yang merugikan dan menimbulkan penyakit. Jika wanita tidak
mengalami keadaan yang membuat keasaman tersebut bertambah atau
berkurang maka bakteri yang menimbulkan penyakit tidak akan
mengganggu (Uswati, 2010, hlm 134-135).
2. Keputihan Tidak Normal (Patologis)
Penyebab paling penting dari keputihan patologis ialah infeksi.
Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya kekuning
kuningan sampai hijau, serta lebih kental serta berbau (Sarwono, 2005,
hlm 271).
Berikut beberapa penyebab terjadinya keputihan yang tidak normal:
a. Jamur candida
Keputihan yang disebabkan oleh jamur ini terlihat lebih tebal dan
kental atau bisa terlihat lebih tipis dan susu putih yang basi.
Keputihan ini bisa jadi kehijauan, jika yang bersangkutan telah
terinfeksi sekunder. Ini menimbulkan rasa gatal, kemaluan bisa
bewarna kemerahan dan bengkak.
b. Bakteri
Gejala bakterial vaginosis biasanya dicirikan dengan adanya noda
hingga kekuniangan dengan bau tidak sedap. Wanita akan merasa
gatal disekitar kemaluan.
c. Parasit
Keputihan karena parasit seperti Trichomonas vaginalis biasanya
berpindah melalui hubungan seksual, menggunakan handuk,
underwear, benda basah atau lembab lainnya. Biasanya keputihan
ini terlihat seperti busa dan berbau tidak sedap, ada rasa gatal dan
kemerahan sekitar vagina.
BAB III
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan secara
umum, sirih merah (Piper crocatum Ruiz & pav) merupakan tumbuhan
yang dapat ditemukan dengan mudah dan termasuk famili piperaceae.
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
salah satunya adalah penyakit keputihan. Keputihan atau flour albus
adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir yang
menyerupai nanah yang disebabkan oleh bakteri.
Pengobatan keputihan dapat dilakukan dengan pemberian daun
sirih merah, karena didalam daun sirih merah mengandung fenol yang
bersifat bakterisida dan fungisisda yang sangat bermanfaat jika digunakan
untuk mengobati infeksi mikroorganisme patogen pada tubuh manusia,
misalnya menghambat pertumbuhan candida albicans. Mekanisme fenol
sebagai agen anti bakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma,
merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis merumuskan saran diantaranya:
1. Pemerintah
Dengan hasil pembahasan ini diharapkan pemerintah
menggalangkan program tentang pemanfaatan daun sirih sebagai
upaya pencegahan penyakit kanker servik yang disebabkan oleh
keputihan.
2. Penulis
Diharapkan dapat mengembangkan jiwa kepenulisan dan
menambah wawasan terhadap manfaat penggunaan daun sirih dalam
mengurangi kadar keputihan guna mencegah terjadinya kanker servik.
3. Masyarakat
Diharapkan dapat menerapkan penggunaan daun sirih untuk
mencegah kanker servik demi keselamatan diri masing - masing
individu, terutama wanita remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Sanadi. 2006. Tiga Solusi Alternatif, Mencegah Kepunahan Tanaman Obat Hutan
Indonesia. PPLH Seloliman-PanEco Switzarland
Moeljanto, Rini Damayanti. 2009. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Murti, Afin. 2014. Khasiat Sakti Tanaman Obat. Jakarta: Dunia Sehat
Rosdiana, Ana. 2014. Khasiat Ajaib Daun Sirih Tumpas Berbagai Penyakit.
Jakarta: Padi (Serambi)