TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan
masalah yang muncul pada ca mammae dengan melakukan asuhan keperawatan yang
(Lobulus) yang dilahirkan keputing (Nipple) melalui duktus. Struktur lainnya adalah
darah dan saluran beserta kelenjar limfatik. Setiap payudara mengandung 15-20
lobus yang tersusun sirkuler. Jaringan lemak (subcutaneus adipose tissue) yang
membungkus lobus memberikan bentuk dan ukuran payudara. Tiap lobus terdiri dari
beberapa lobulus yang merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari
Ligamen ini berjalan sepanjang parengkim dari fasia dalam (deep fasia) dan melekat
ke dermis. Jika ligamentum ini memendek oleh karena infiltrasi sel kanker, akan
menarik dermis yang memberikan gambaran skin dimpling. Tidak ada otot dalam
Pembuluh limfatik dan kelenjar getah bening (kgb) dari glandula payudara
adalah sangat penting. Pembuluh limfatik berjalan ditepi lateral muskulus pektoralis
mayor dan bersatu dengan kgb pektoral, yang mengiringi pembuluh darah torakalis
lateralis. Kelenjar getah bening menyebar ke muskulus seratus anterior dari sini
aliran limfatik kemudian ke kgb aksila (mesenterika superior dan interpektoral). Jalur
limfatik drainage lainnya adalah melalui pektoralis mayor dekat garis parasternal dan
melalui intercostal space menuju kgb parasternal yang terletak sepanjang pembuluh
yang tidak terkontrol karena perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab
Ca mammae adalah karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau labulus
payudara, merupakan masalah global dan isue kesehatan internasional yang penting
Ca mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar
dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat
Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat ASI), saluran
yang terus tumbuh berupa ganda. Akhinya, sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
2.1.3 Etiologi
transmisis genetik, dan defisiensi imun. (Reeder, Martin & Koniak, 2011)
Faktor risiko munculnya kanker payudara terdiri atas :
c. Pecandu alkohol
d. Perokok berat
f. Stres
b. Gen BRCA
c. Ras
e. Faktor usia (lebih dari 75% kanker payudara terjadi setelah wanita berusia
40 tahun)
Tanda ca mammae kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips. Gejala
carcinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
putinggatal, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun,
Gejala klinis kanker payudara secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Benjolan pada payudara. Umumnya, berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan itu mula-mula kecil makin lama makin besar lalu melekat
pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting
susu.
2. Erosi atau eksema puting susu. Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke
oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut,
atau tibul borok (ulkus) pada payudara. Semakin lama borok itu semakin
Biasanya, berbau busuk dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain :
b. Adanya ruam-ruam pada kulit sekitar payudara, areola atau puting terlihat
g. Rasa gatal dan ruam merah yang tidak kunjung sembuh di puting
k. Pada umumnya, rasa sakit atau nyeri baru timbul bila tumor sudah besar,
a. Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara)
edema kulit, kulit terfikasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening
Sel-sel kanker dibentuk dan sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Fase inisiasi pola
tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bentuk genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik selain disebabkan oleh suatu agen
yang karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor,
menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik
manapun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Fase promosi pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya
keganasan.(Nugroho, 2011)
perubahan sel dalam lobulus atau lobus. Risiko untuk menderita kanker payudara
invasif sedikit lebih kecil dibanding DCIS. Disebut juga lobular intraepithelia
neoplasia, saat ini kebanyakan pakar meyakini LCIS bukan lesi premalina, tapi
karsinoma in situ berarti pertumbuhan sel tak terkontrol yang masih dalam duktus
(belum menembus membrana basalis). Oleh karena itu beberapa pakar meyakini
histologik heterogen. Mayoritas tumor ini adalah adenokarsinoma yang tumbuh dari
Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang lemak
lain dalam tubuh. Pada tahap ini, kanker telah menyebar keluar bagian
Kanker yang terjadi pada kantong (tube) susu (penghubung antara alveolus,
belum menyebar ke bagian luar jaringan kantong susu. Sel kanker terkunci
dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan jaringan konektif
payudara sekitarnya.
c. Paget’s Disease
Jenis kanker payudara ini berawal dari saluran susu, kemudian menyebar ke
kulit areola dan puting. Kanker ini terjadi hanya sekitar 1% dari seluruh
jumlah wanita. Kulit payudara pecah-pecah, memerah, dan mengeluarkan
cairan.
tersebut, Dixon M., dkk (2015) mengklasifikasikan jenis ksnker payudara sebagai
berikut :
c. Tis : kanker in situ, paget’s disease pada papila tanpa teraba tumor
d. T1 : tumor < 2 cm
h. T2 : tumor 2-5 cm
i. T3 : tumor di atas 5 cm
stadium (tingkat penyebaran) kanker payudara juga sangat penting. Banyak cara
untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini yaitu
(International Union Againts Cancer dari WHO atau World Health Organization)/
AJCC (American Joint Committe On Cancer yang disponsori oleh American Cancer
histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian pada TNM adalah sebagai
berikut :
tulang sternum.
1. Stadium 0 : T0 N0 M0
2. Stadium I : T1 N0 M0
3. Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
4. Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
5. Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0
6. Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
1. Scan (mis : MRI, CT, gallium, bone, foto toraks). Dilakukan untuk
2. USG abdomen
kanker payudara.
5. Penanda tumor
2.1.9 Pencegahan
satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat
mammografi yang terus menerus pada wanita sehat termasuk salah satu
faktor risiko terjadinya kanker payudara. Oleh karena itu, screening dengan
Berikut petimbangannya :
berusia 50 tahun.
Terdapat berbagai langkah tertentu yang bisa dilakukan oleh setiap perempuan untuk
1. Kesadaran akan payudara itu sendiri. Lebih dari 90% tumor payudara
dideteksi oleh wanita itu sendiri. Perhatikan setiap perubahan pada payudara
disarankan untuk breast aware. Artinya, wanita harus tahu payudara mereka
di depan cermin, dan rasakan saat mandi atau telentang pada periode berbeda
setiap bulan, sehingga jika ada perubahan yang tidak normal dapat diketahui
segera.
3. Cari tahu riwayat kanker payudara dalam keluarga. Masih perlu banyak
Tetapi, satu hal yang perlu diyakini, yaitu faktor gen. (Sitiatava Rizema Putra,
2015)
2.1.10 Penatalaksanaan
tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Secara spesifik disebutkan bahwa
1. Operasi (Pembedahan)
histopatologi dan dari spesimen operasi dapat ditentukan tipe dan grading tumor,
status kgb aksila, faktor prediktif dan faktor prognosis tumor. Berbagai jenis
jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit di atas tumor,
otot pektoralis, mayor dan minor serta diseksi aksila level I-III. Operasi ini
dilakukan bila ada infiltrasi tumor ke fasia atau otot pektoral tanpa ada
metastasis jauh.
b. MRM (Modified Radical Mastectomy) adalah operasi pengangkatan seluruh
jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas tumor
dan fasia pektoral serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini dilakukan pada
kanker payudara stadium dini dan lokal lanjut. Merupakan jenis operasi yang
banyak dilakukan.
komplek dan kulit serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini, juga harus
Penyinaran atau radiasi adalh proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker
yang masih tersisa di payudara setalh operasi. Adapum efek pengobatan ini yaitu
tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara
menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat radiasi.
pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Efek
kemoterapi yaitu pasien mengalami mual dan muntah, serta rambut rontok karena
efeknya (anti kanker), terapi ini bisa diberikan lewat mulut atau berupa suntikan
dengan siklus yang berlangsung antara 3-6 bulan. (Sitiatava Rizema Putra, 2015)
menggunakan krim obat penghilang bulu aksila dan deodoran yang kuat.
3. Perawatan lengan yang sakit. Hindari pakaian ketat. Sokong selalu lengan
yang sakit, jangan digantung, dan lindungi selama aktivitas seperti memasak,
berkebun, dan menjahit. Apabila sensasi anda menurun, posisikan lengan
4. Aktivitas dan istirahat. Perlu waktu sekitar 6 minggu agar energi bisa kembali
normal. Isitrahat ekstra dibutuhkan dengan cara tidur siang selama 2 minggu
kekuatan.
mastektomi, anda dapat mengalami fase emosi yang berbeda. Setiap wanita
pasangan telah siap dan keduanya merasa bergairah, merasa dicintai, dan
kesehatan.
2.1.2 Pengkajian
Anamnesis
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mammae
apa saja.
5. Pemeriksaan Fisik
respon pasien terhadap stres fisiologis atau psikologi terhadap terapi medik.
b. Pernafasan (B1:breath)
pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit. Perkusi
c. Cardiovaskuler (B2:Blood)
d. Persyarafan (B3:Brain)
2011)
e. Perkemihan (B4:Bladder)
f. Pencernaan (B5:Bowel)
distensi abdomen.
g. Integumen (B6:Bone)
h. Seksualitas
kelainan pada ca mammae. Usia menarche yang lebih dini yakni dibawah 12
Hidung : tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada deviasi, tidak ada
Teling : tidak ada gangguan pendengaran, bentuk simetris, tidak ada tanda-
Analisa Data
sehingga dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan untuk selanjutnya dapat
informasi
2.1.3 Perencanaan
a. Diagnosa keperawatan 1 :
teratasi.
Kriteria hasil :
Intervensi :
5. Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat dan
latihan lengan dan untuk ambulasi tanpa nyeri yang menyertai upaya tersebut.
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik sesuai indikasi
b. Diagnosa keperawatan 2 :
Kriteria hasil :
hidrasi, pigmentasi).
perawatan alami.
Intervensi :
balutan hidrokoloid
c. Diagnosa keperawatan 3 :
Kriteria hasil :
benar.
Intervensi :
kanker
kanker
yang muncul
2.1.4 Pelaksanaan
diberikan kepada pasien sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditetapkan
2.1.5 Evaluasi
mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu
kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh