Anda di halaman 1dari 3

DEVELOPING A CONCEPTUAL FRAMEWORK

Dalam pengembangannya, conceptual framework dipengaruhi beberapa isu, yakni:

1. Principles-Based and Rule-Based Standard Setting


IASB bertujuan menciptakan standar yang bersifat principles-based yang akan mengacu pada
conceptual framewor lebih lanjut.
Principles-based karakteristik:
a. Didasarkan pada conceptual framework yang sudah berkembang
b. Mencantumkan dengan jelas objective of standard.
c. Menyediakan detail yang cukup dan struktur
d. Meminimalisir penggunaan pengecualian dari standar.
e. Menghindari penggunaan percentage of tests (bright lines)
f. Indonesia sendiri mengadopsi principal-based , dengan acuan besar adalah IFRS dan
membuat rules-based yang lebih detail di PSAK..

2. Information for Decision Making and The Decision-Theory Approac


Information for decision making secara tidak langsung mencakup lebih luas dari informasi
mengenai stewardship. Pertama, karena pengguna dari financial information luas dan
mencakup seluruh menyedia sumber daya. Kedua, informasi akuntansi dilihat sebagi input
data untuk prediksi model bagi users

3. International Developments: The IASB and FASB Conceptual Framework


Pada Oktober 2004, FASB dan IASB bekerja sama untuk mengembangkan conceptual
framework . FASB menyatakan bahwa project tersebut akan melakukan:
a. Fokus perubahan dalam environment sejak orginal frameworks pertama kali
diisukan
b. Memberikan prioritas untuk menujukan dan mendiskusikan tiap isu di setiap fase
yang memiliki kemungkinan menguntungkan Boards dalam jangka pendek
c. Mulanya, mempertimbangkan konsep yang dapat diaplikasikan di private sector
business entities. Selanjutnya, Boards akan bergabung dalam mempertimbangkan
aplikasi dari konsep tersebut ke private sector not-for-profit organizations.

Entity vs Proprietorship Perspective

Sudut pandang yang dipakai dalam pelaporan keuangan yang disetujui banyak pihak
adalah perspektif entitas bukan perspektif pemilik/perseorngan. Pada tahap ini, perspektif
alternative lain masih didiskusikan untuk mencapai keputusan terbaik.

Primary User Group

Pengguna utama laporan keuangan adalah investor, peminjam dana (lenders) dan
kreditur suatu perusahaan serta penanam modal dimasa mendatang.
Decision Usefulness and Stewardship

Pelaporan keuangan memiliki beragam fungsi dalam pengambilan keputusan dan


evaluasi kepengurusan (stewardship). stewardship tidak boleh dikesampingkan dan harus
diperlakukan sama dengan fungsi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

Qualitative Characteristics

Kerangka kerja IASB meiliki empat karakteristik kualitatif yaitu understandability,


relevance, reliability, dan comparability. Dewan IASB mengajukan Draft exposure,
mengusulkan karakteristik kualitatif berguna adalah relevan & penyajian yang meyakinkan,
dapat dibandingkan, dapat diverifikasi, tepat waktu, dan dapat dipahami (karakteristik
tambahan).

A CRITIQUE OF CONCEPTUAL FRAMEWORK PROJECTS

Pertama, conceptual framework harus menggunakan pendekatan yang scientific, sehingga


validasi framework harus dapat dijelaskan secara logis dan empiris. Selanjutnya, pendekatan
secara profesional yang berfokus untuk menyarankan tindakan terbaik dengan melakukan
tindakan yang professional

Ontological and Epistemological Assumption


Focus dalam berbagai macam proyek kerangka kerja konseptual adalah menyediakan
informasi pelaporan keuangan pada pengguna dalam bentuk yang objektif dan tidak bias

Circularity of reasoning
Salah satu tujuan dari kerangka kerja konseptual adalah memberikan panduan kepada
akuntan dalam menjalankan praktik akuntansi sehari –hari .

An Unscientific discipline

Ahli akuntansi mempertimbangkan bahwa akuntansi dan hukum berhubungan dengan


berbagai macam pengguna yang memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda jauh .

Positive Research

Tujuan utama dari dibuatnya conceptual framework adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang dapat membantu pengguna menentukan economic decision. Namun, sekarang riset
pasar meragukan kemampuan data akuntasi yang dipublikasikan untuk mempengaruhi harga saham. .

The Conceptual Framework as A Policy Document

Sebuah cara yang dapat digunakan untuk melihat conceptual framework menjadi scientific
adalah dengan mempertimbangkannya menjadi sebuah policy model .
Professional Values and Self-Preservation

Professional value merupakan tindakan yang berlandaskan idealisme dan lebih


mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, sedangkan self preservation adalah
kebalikannya.

Conceptual Framework For Auditing Standard

Resiko auditing berarti auditor menerima tingkat ketidakpastian tertentu dalam


pelaksanaan audit. Jenis resiko audit, yaitu :

1. Resiko Bawaan (Inherent Risk.


2. Resiko Pengendalian (Control Risk),
3. Resiko Deteksi (Detection Risk),

Anda mungkin juga menyukai