Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

PENUTUP
Pada UPK KIA dan KB terdapat beberapa kegiatan yang masih belum mencapai target
sasaran selama tahun 2017. Kegiatan kunjungan bumil K1 hanya mencapai 79,9% dari target
sasaran 95%, menurut pemegang program hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti bebasnya
ibu hamil memilih fasilitas layanan kesehatan sehingga ada beberapa yang mengunjungi klinik
bidan mandiri,kader Posyandu yang kurang aktif melaporkan pada Puskesmas, kurangnya
kesadaran ibu hamil muda untuk memeriksakan kehamilannya, serta kehamilan yang tidak
disadari atau yang di luar rencana. Kunjungan KB aktif juga belum mencapai target yaitu 66%
dari 100%, hal ini dikarenakan data target tidak sesuai dengan data riil yang ada di Puskesmas,
selain itu ada beberapa ibu KB yang drop out karena ingin memiliki anak lagi, mendekati
menopause, dan tidak lapor.
Untuk pelayanan ibu bersalin hampir semua mencapai target sasaran namun ada 2
kegiatan yang belum tercapai yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga mdis berkompeten dan
pemberian vitamin A ibu nifas. Menurut pemegang program hal ini tidak tercapai karena banyak
ibu hamil yang kontrol kehamilan di Puskesmas tidak melapor lagi saat melahirkan sehingga
tidak semua bisa terdata. Pada pelayanan kesehatan balita juga belum memenuhi target sasaran
karena target sasaran yang ditetapkan terlalu tinggi dibandingkan balita yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Lempake dan kehadiran balita yang minim di Posyandu. Akibatnya hal ini
mempengaruhi pencapaian SDIDTK di samping SDIDTK yang memerlukan pengondisian
khusus.
Pada pelayanan perbaikan gizi masyarakat terdapat 3 kegiatan yang belum mencapai
target. Pertama, tablet tambah darah untuk remaja putrid hanya mencapai 93% dari target 100%.
Pemberian tablet dilakukan bersama dengan program UKS yang sasarannya remaja putrid usia
12-18 tahun. Tidak tercapainya target bisa di karenakan ketidak hadiran siswi ke sekolah
misalkan karena sakait atau izinn sehingga tablet besi tidak tersampaikan. Kedua, buku
KIA/KMS untuk balita mencapai 48,54% dari 100% target dan ketiga balita yang ditimbang naik
berat badannya (N/D) mencapai 63,52% dari 77%. Permasalahan pada kedua program ini sama
dengan pelayanan kesehatan balita, yakni target dari dinas kesehatan yang terlalu besar, tidak
sesuai dengan kondisi riil yang ada di lapangan. Selain itu pencapaian N/D turun karena
minimnya kehadiran balita ke kader dan ada beberapa balita naik berat badannya namun masuk
kategori O sehingga tidak terhitung .
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular Puskesmas Lempake meliputi kusta,
pneumonia, TB paru, DBD, dan Diare. Pencapaian penemuan dan penanganan pneumonia masih
rendah karena belum ada kesepemahaman terkait diagnosis pneumonia sehingga temmuannya
lebih sedikit. Pada program DBD juga belum tercapai target angka bebas jentik dari 95% hanya
76,5%. Hal ini menurut pemegang program dikarenakan cuaca sehingga genangan air bisa
ditemukan dimana-mana yang menyebabkan ada lingkungan baru bagi jentik untuk tumbuh.
Pengendalian penyakit tidak menular mencakup hipertensi, diabetes mellitus, dan imunisasi.
Pada program hipertensi belum mencapai target karena penderita yang datang ke Puskesmas,
posyandu lansia, maupun pusban baik kasus lama atau baru lebih kecil dari sasaran.

Anda mungkin juga menyukai