101 577 4 PB
101 577 4 PB
SEJARAH ARTIKEL:
Diterima pertama: 29 September 2017
Dinyatakan dapat dimuat: 19 Desember 2017
151
JURNAL TATA KELOLA & AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
152
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
yaitu opini WTP dari BPK RI untuk Laporan Aplikasi Komputer SIMDA BMD ini pada
Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2015 dan dasarnya digunakan untuk melakukan proses
2016. Meskipun demikian, perlu dilakukan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) secara
evaluasi atas implementasi SIMDA BMD otomatis dengan memanfaatkan pengolahan
pada Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk data elektronik. Menu-menu yang terdapat
mengetahui kesuksesan sistem informasi dalam Aplikasi Pengolahan BMD digunakan
tersebut. untuk mencatat dan mengadministrasikan
mutasi barang daerah atau aset tetap daerah
Tabel 1. Opini laporan keuangan Pemerintah Kabupaten sesuai ketentuan (BPKP, 2017).
Grobogan Tahun 2011-2016
TAHUN OPINI BPK SIMDA BMD yang digunakan oleh Pemerintah
Kabupaten Grobogan saat ini adalah SIMDA
2011 Wajar Dengan Pengecualian
BMD versi 2.0.7 yang merupakan versi
2012 Wajar Dengan Pengecualian
terbaru yang dikembangkan oleh BPKP
2013 Wajar Dengan Pengecualian
untuk menyesuaikan dengan PP Nomor 27
2014 Wajar Dengan Pengecualian
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
2015 Wajar Tanpa Pengecualian
Milik Negara/Daerah. Sistem operasi untuk
2016 Wajar Tanpa Pengecualian
menjalankan SIMDA BMD adalah Microsoft
Sumber: Opini laporan keuangan Pemerintah Kabupaten SQL Server 2008 untuk server dan Windows
Grobogan Tahun 2011-2016 (BPK RI, 2017b)
OS untuk client. Untuk pemrosesan data antar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat
LANDASAN TEORI dilaksanakan secara batch maupun online.
Proses Pengelolaan BMD dalam SIMDA Pengelolaan Barang Milik Daerah menurut
BMD PP Nomor 27 Tahun 2014 meliputi (1)
perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
Sistem informasi dapat diartikan sebagai
(2) pengadaan; (3) penggunaan; (4) peman-
seperangkat komponen yang dapat saling
faatan; (5) pengamanan dan pemeliharaan; (6)
berhubungan untuk mengumpulkan, mempro-
penilaian; (7) pemindahtanganan; (8) pemus-
ses, menyimpan dan mendistribusikan infor-
nahan; (9) penghapusan; (10) penatausahaan;
masi guna mendukung pengambilan keputusan
dan (11) pembinaan, pengawasan dan pengen-
serta pengawasan dalam organisasi (Laudon
dalian. Sebelas proses pengelolaan BMD
& Laudon, 2005). Selain itu definisi lain dari
tersebut, tujuh proses diantaranya diakomodir
sistem informasi yaitu suatu rangkaian orang,
dalam fungsi SIMDA BMD, yaitu (1)
prosedur, dan sumber daya yang mengumpul-
perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
kan, mengubah, dan menyebarkan informasi
(2) pengadaan; (3) penggunaan; (4) penata-
dalam sebuah organisasi dan sebuah sistem
usahaan; (5) pemanfaatan; (6) pemeliharaan;
yang menerima sumber daya akan menggu-
dan (7) penghapusan. Terdapat satu fungsi
nakan sumber daya tersebut sebagai input
tambahan untuk membantu proses rekonsiliasi
dan memprosesnya untuk menjadi produk
antara pengelolaan keuangan daerah dengan
informasi sebagai output (O’Brien, 2004).
penge-lolaan barang milik daerah, yaitu menu
SIMDA BMD merupakan aplikasi komputer “Akuntansi”.
yang dikembangkan oleh BPKP dengan tujuan
Rincian tentang proses pengelolaan BMD
membantu pengelolaan barang milik daerah,
pada SIMDA BMD pada Kabupaten Grobogan
sehingga siklus barang milik daerah dapat
sebagai berikut:
berjalan dengan baik (BPKP, 2010). Program
154
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
maka diharapkan data aset tetap antara Model Kesuksesan DeLone dan McLean
pengelola barang dan pengelola keuangan
Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone
sama. Laporan dari menu ini adalah
dan McLean (1992) telah diperbarui menjadi
Buku Inventaris Intra Kompatabel,
Model update Kesuksesan Sistem Informasi
Buku Inventaris Ekstra Kompatabel,
DeLone dan McLean (2003). DeLone dan
Daftar Penyusutan Aset Tetap. Manfaat
McLean (2003) menyatakan bahwa kesuksesan
dari menu ini adalah user dapat dengan
sistem informasi sangat dipengaruhi oleh
mudah melakukan rekonsiliasi aset antara
kualitas infomasi (information quality),
pengelola keuangan dengan pengelola
kualitas sistem (system quality) dan kualitas
barang.
pelayanan (service quality) yang merupakan
Pengendalian internal atas pengaksesan pada faktor signifikan atas kepuasan pengguna (user
SIMDA BMD dilakukan pada menu “Otoritas satisfaction) dan keinginan menggunakan
User Menu” yang digunakan untuk melakukan (intention to use).
pembatasan user untuk menggunakan menu-
Kepuasan pengguna menjadi faktor yang
menu yang ada pada aplikasi ini. Transaksi
signifikan terhadap keinginan menggunakan
pada menu ini hanya dapat dilakukan oleh
dan berpengaruh terhadap net benefits
administrator aplikasi SIMDA BMD.
(DeLone & McLean, 2003). Model penelitian
Technology Acceptance Model (TAM) DeLone dan McLean Information System
Success Model disajikan pada gambar 2.
TAM dikembangkan oleh Fred D. Davis
berdasarkan model Theory of Reasoned Penelitian dengan menggunakan Model
Action (TRA), yaitu teori tindakan yang Update Kesuksesan Sistem Informasi DeLone
beralasan. Model TAM yang dikembangkan dan McLean (2003) untuk evaluasi atas suatu
dari teori psikologi menjelaskan perilaku sistem telah dilakukan oleh Andriyani (2011).
pengguna sistem informasi, yaitu berdasarkan Model penelitian tersebut menggunakan Model
kepercayaan (belief), sikap (attitude), niat Penelitian Wixom dan Watson (2001) yang
(intention), dan hubungan perilaku pengguna diterapkan pada Model Update Kesuksesan
(user behaviour relationship) (Davis, 1989). Sistem Informasi DeLone dan McLean.
Perceived
Usefulness
(Persepsi
Kegunaan)
Altitute Toward Actual Use
Behavioral (Penggunaan
Using
Intention Tehnologi
(Sikap Untuk
(Niat Perilaku) Sesungguhnya)
Menggunakan)
Perceived
Ease of Use
(Persepsi
Kemudahan
Penggunaan)
156
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa SIMDA BMD yang merupakan pengurus
perceived system quality dan user satisfaction barang di Pemerintah Kabupaten Klaten.
berpengaruh secara positif terhadap Hasilnya menyatakan bahwa kualitas sistem
organizational impact, namun perceived dan kualitas informasi berpengaruh terhadap
information quality tidak berpengaruh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
secara positif terhadap organizational impact penggunaan. Persepsi kemudahan penggunaan
(Andriyani, 2011). berpengaruh terhadap persepsi kegunaan.
Persepsi kegunaan, persepsi kemudahan peng-
Penelitian lainnya telah dilakukan oleh
gunaan, dan kualitas pelayanan berpengaruh
Istiyana (2014) dengan menggunakan Model
terhadap kepuasan pengguna. Kualitas sistem
DeLone dan McLean (1992) modifikasian
dan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap
dari penelitian Seddon (1997). Penelitian
manfaat bersih, dan kualitas informasi tidak
Istiyana menambahkan variabel kegunaan
berpengaruh terhadap manfaat bersih.
persepsi (perceived usefulness) dan variabel
kemudahan penggunaan persepsi (perceived Selain itu, Nussy dan Tanaamah (2015)
ease of use) dari Model TAM (Davis, 1989). melakukan penelitian untuk menguji
Hasil dari penelitian tersebut mendukung penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan di
penelitian Seddon (1997), yaitu terdapat Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
pengaruh yang signifikan pada kegunaan Sampel diambil dari 33 orang pegawai
persepsi dan kemudahan penggunaan persepsi pengguna SIMDA Keuangan. Hasil dari
terhadap kepuasan pengguna (Istiyana, 2014). penelitian tersebut dari empat hipotesis yang
diajukan seluruhnya signifikan, yaitu persepsi
Laksono (2014) melakukan penelitian untuk
kemudahan penggunaan berpengaruh terha-
menguji penggunaan aplikasi SIMDA BMD
dap penggunaan dan sikap penggunaan,
di Kabupaten Klaten dengan menggunakan
persepsi kegunaan berpengaruh terhadap
modifikasi dari Model Kesuksesan Sistem
sikap penggunaan, dan niat penggunaan
Informasi DeLone dan McLean dengan TAM.
berpengaruh terhadap sikap penggunaan.
Sampel diambil dari 35 orang pengguna
INFORMATION
QUALITY
SYSTEM USE
(INTENTION TO USE)
SYSTEM NET
QUALITY BENEFITS
USER
SATISFACTION
SERVICES
QUALITY
Gambar 2. The Reformulated DeLone & McLean IS Success Model (DeLone & McLean, 2003)
158
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
primer berupa data jawaban yang diperoleh menggunakan kuesioner metode pertanyaan
dari kuesioner yang diisi langsung oleh tertutup, artinya responden akan memilih
responden yang menjadi anggota sampel. salah satu jawaban dari lima pilihan dalam
Kuesioner penelitian dibuat dan disebarkan skala Likert. Bentuk pertanyaan dalam
secara online dengan mempergunakan aplikasi kuesioner ini menggunakan pertanyaan yang
google forms. Data sekunder merupakan data diadopsi dan dikombinasi dari penelitian
pendukung yang diperoleh dan disajikan oleh sebelumnya yang dilakukan oleh Andriyani
pihak-pihak lainnya seperti BPK RI dan BPKP. (2011), Istiyana (2014) dan Laksono (2014)
serta disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
Kualitas
Sistem
H1
Persepsi H10
Kegunaan
H2
H6
H5
Persepsi
H7 Kepuasan
Kemudahan H9 Net Benefits
Pengguna
Penggunaan
H3
H8
H4 Kualitas H11
Pelayanan
Kualitas
Informasi
160
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
Dalam kuesioner terdapat lima klasifikasi SIMDA BMD sebanyak 1-5 kali, 19,5% telah
jawaban yang diberikan dengan pemberian menggunakan SIMDA BMD sebanyak 6-10
skor sebagai berikut: sangat setuju (SS) skor 5, kali, dan lebih dari sepuluh kali sebanyak
setuju (S) skor 4, netral (N) skor 3, tidak setuju 60,9%.
(TS) skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) skor
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer
Model)
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna
SIMDA BMD terutama pihak pengurus barang Evaluasi model pengukuran (outer model)
di seluruh OPD Pemerintah Kabupaten dilakukan dengan menguji validitas dan
Grobogan (52 OPD). Sampel penelitian reliabilitas dari indikator-indikator pembentuk
dilakukan secara simple random sampling variabel laten dengan cara Confirmatory
dari target responden sebanyak 104 orang, Factor Analysis (Abdillah & Jogiyanto, 2015).
yaitu dua orang dari setiap OPD. Teknik 1. Validitas Konvergen (Convergent Validi-
penyampelan simple random sampling efektif ty)
dan efisien digunakan pada populasi yang
bersifat homogen (Abdillah & Jogiyanto, 2015). Uji validitas konstruk secara umum dapat
diukur dengan parameter outer loading di
Pengolahan data pada penelitian ini model penelitian >0,7 serta nilai Average
menggunakan Partial Least Square (PLS) Variance Extracted (AVE) > 0,5 dan nilai
yang merupakan bagian dari Structural Communality >0,5. Apabila outer loading
Equation Modelling (SEM). PLS adalah salah <0,5 maka indikator dapat dihapus
satu metode statistika SEM berbasis varian dari konstruknya karena indikator ini
yang didesain untuk menyelesaikan regresi tidak termasuk dalam konstruk yang
berganda ketika terjadi permasalahan spesifik mewakilinya. Apabila outer loading
pada data, seperti ukuran sampel penelitian memiliki nilai 0,5-0,7 maka tidak akan
kecil, adanya data yang hilang (missing dihapus indikatornya sepanjang AVE dan
values), dan multikolinearilitas (Abdillah & Communality indikator tersebut > 0,5
Jogiyanto, 2015). Software yang digunakan (Abdillah & Jogiyanto, 2015).
dalam penelitian ini adalah software SmartPLS
versi 2.0. Berdasarkan gambar 4 serta tabel 2
diketahui bahwa hasil iterasi algoritma
yang menghasilkan nilai loading factor
untuk semua indikator memenuhi
HASIL DAN PEMBAHASAN validitas konvergen (convergent validity)
Total responden yang telah mengisi kuesioner karena tidak ada indikator yang memiliki
secara lengkap sebanyak 87 responden. outer loading <0,5. Selain itu indikator
Data responden terkait informasi demografi yang memiliki outer loading 0,5-0,7 yaitu
memperlihatkan bahwa 57,5% responden KS5 dan PKP4 memiliki nilai AVE dan
adalah laki-laki dan 42,5% perempuan. Pada Communality > 0,5.
tingkat pendidikan, sebesar 34,5% SMA, 18,4%
2. Validitas Diskriminan (Discriminant Va-
D3, 42,5% S1, 4,6% S2. Untuk usia responden
lidity)
<20 tahun sebesar 1,1%, 20-30 tahun sebesar
23%, 31-40 tahun sebesar 46%, 41-50 tahun Pengukuran validitas diskriminan dinilai
sebesar 23% dan >50 tahun sebesar 6,9%. berdasarkan cross loading pengukuran
Data responden berikutnya terkait dengan dengan konstruknya atau dengan
pengalaman menggunakan SIMDA BMD membandingkan akar AVE untuk setiap
dimana terdapat 19,5% telah menggunakan konstruk dengan korelasi antara konstruk
dengan konstruk lainnya dalam model nilai cronbach’s alpha dan nilai composite
penelitian. Model mempunyai validitas reliability. Untuk dapat dikatakan suatu kon
diskriminan yang cukup jika akar AVE struk reliabel maka nilai cronbach’s alpha
untuk setiap konstruk lebih besar daripada harus > 0,6 dan nilai composite reliability
korelasi antar konstruk dalam model
harus > 0,7 (Abdillah & Jogiyanto, 2015). Tabel
(Abdillah & Jogiyanto, 2015). Tabel 3
4 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha
memperlihatkan nilai akar AVE > korelasi
> 0,6 dan composite reliability > 0,7 sehingga
antara konstruk dengan konstruk lainnya
semua indikator adalah reliabel.
sehingga memperlihatkan validitas
diskriminan yang baik. Akar AVE dapat Evaluasi Model Struktural (InnerModel)
dilihat pada bagian diagonal dengan
warna. Model struktural dievaluasi dengan
menggunakan R-square untuk variabel
Reliabilitas (Reliability) dependen, nilai path coefficients (β) atau
t-values tiap path untuk menguji signifikansi
Pengujian reliabiltas dilakukan dengan melihat
162
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
antar konstruk dalam model struktural. signifikansi 95% untuk hipotesis dua ekor
Semakin tinggi nilai R-square, maka semakin (two tailed) adalah ≥ 1,963 (Yamin &
besar variabel independen tersebut dapat Kurniawan, 2011). Hipotesis akan diterima
menjelaskan variabel dependen, sehingga jika nilai t-statistics ≥ nilai t-tabel. Tabel 5
semakin baik persamaan struktural (Yamin & memperlihatkan hasil path coefficients dan
Kurniawan, 2011). Pada tabel 4 menunjukkan t-statistics.
R-square.
Hasil pengolahan SmartPLS menunjukkan
Konstruk net benefits sebagai indikator kesuk- bahwa H1 dan H2 diterima. Hal ini
sesan sistem informasi memiliki R-square menunjukkan bahwa kualitas sistem berpe-
sebesar 0,721399 yang berarti bahwa variasi ngaruh langsung dan signifikan secara positif
pada konstruk net benefits dapat dijelaskan terhadap persepsi kegunaan SIMDA BMD
oleh konstruk kepuasan pengguna, kualitas dan persepsi kemudahan penggunaan. Hasil
informasi, kualitas pelayanan, kualitas sistem, hipotesis ini menunjukkan bahwa kehandalan,
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan akurasi data, waktu respon dan turnover cepat,
penggunaan sebesar 72,13%, sedangkan kemudahan penggunaan dan konektivitas
27,87% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di antar bagian pada SIMDA BMD menjadi
luar model. pendorong kepercayaan pengguna untuk terus
menggunakannya dan pengguna mempercayai
Hasil Analisis Data bahwa sistem tersebut sangat membantu dan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini tidak membebani. Hasil tersebut mendukung
menggunakan tingkat signifikansi (significant hasil penelitian yang dilakukan oleh Laksono
level) 5% dan tingkat keyakinan (confidence (2014).
level) 95%. Nilai t-tabel dengan tingkat H3 dan H4 diterima dengan signifikansi
164
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
166
EVALUASI KESUKSESAN SIMDA-BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN...
Hari Laksono
168