Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengkajian Keperawatan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)


Data fokus yang perlu dikaji:
a. Riwayat kesehatan
1) Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian)
b) Riwayat penyakit sekarang
 Diskripsi gejala dan lamanya
 Dampak gejala terhadap aktifitas harian
 Respon terhadap pengobatan sebelumnya
 Riwayat trauma
c) Riwayat Penyakit Sebelumnya
 Immunosupression (supresis imun)
 Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas (kangker)
 Nyeri yang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau infeksi.
 Pemberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi) atau pengurangan
nyeri (hernia nudeus pulposus / HNP)
 Nyeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif: ankylosing spondyli-
tis, artristis psoriatic, spondiloartropati reaktif, sindroma fibromialgia)
 Nyeri pada saat duduk (HNP, kelainan faset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot
paraspinal, kelainan sendi sakroilikal, spondilosis / spondilolisis / spondilolistesis, NPB-
spesifik)
 Adanya demam (infeksi)
 Gangguan normal (dismenore, pasca-monopause /andropause)
 Keluhan visceral (referred pain)
 Gangguan miksi
 Saddle anesthesia
 Kelemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina)
 Lokasi dan penjalaran nyeri.

b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
2) Pemeriksaan persistem
3) Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa)
4) Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
 Pemeriksaan motorik
 Pemeriksaan sens sensorik.
 Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1) cross laseque(HNP
median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal atas)
 Sitting knee extension (iritasi lesi iskiadikus)
 Pemeriksaan system otonom
 Tanda Patrick (lasi coxae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)
 Tes Naffziger
 Tes valsava.
5) Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
6) Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
7) Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)
8) Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
9) Sistem Reproduksi
( Untuk pasien wanita )
10) Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2) Pola aktifitas dan latihan
(Cara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan
neurologis))
3) Pola nutrisi dan metabolisme
4) Pola tidur dan istirahat
(Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri yang
hebat)
5) Pola kognitif dan perceptual
(Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan
psikiatrik))
6) Persepsi diri/konsep diri
7) Pola toleransi dan koping stress
((Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita
berjalan sangat hati-hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi.
Inflamasi, tumor atau fraktur))
8) Pola seksual reproduksi
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola nilai dan keyakinan

2. Diagnosa Keperawatan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)


Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan Low Back Pain adalah
a. Nyeri akut b.d agen injuri (fisik muskuloskeletal) dan system syaraf vascular)
b. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskula skeletal, kekakuan sendi,
kontraktur)
c. Gangguan pola tidur b.d nyeri, tidak nyaman
d. Defisit self care b.d nyeri
3. Rencana Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen nyeri (1400)
agen injuri (fisik, tindakan keperawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
kelainan muskulo selama … x 24 jam kom-prehensif (lokasi, karateristik,
skeletal dan nyeri berkurang / durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor
system syaraf hilang dengan kriteria presipitasi).
vaskuler : 2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
Batasan Tingkat nyeri (2102)3. Gunakan teknik komunikasi terapetik
karakteristik : - Melaporkan nyeri untuk mengetahui pengalaman nyeri
 Verbal ber-kurang / hilang klien.
Menarik -
nafas Frekuensi nyeri
4. Kaji kultur / budaya yang
pan-jang, merintih berku-rang / hilang mempengaruhi respon nyeri.
Mengeluh nyeri - Lama nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
 Motorik berkurang lampau.
- -
Menyeringaikan Ekspresi oral
6. Evaluasi bersama klien dan tim
wajah. berkurang / hilang kesehatan lain tentang ketidak
- Langkah yang ter-
- Ketegangan otot efektifan kontrol nyeri masa lampau.
seok-seok berku-rang / hilang 7. Bantu klien dan keluarga untuk
- Postur yang kaku
- Dapat istirahat mencari dan menemukan dukungan.
/ tidak stabil - Skala nyeri
8. Kontrol lingkungan yang dapat
- Gerakan yang berkurang / menurun mempe-ngaruhi nyeri (suhu
amat lambat atau ruangan, pencahayaan, dan
terpaksa Kontrol Nyeri (1605) kebisingan)
 Respon autonom- Mengenal faktor-
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
- Perubahan vital faktor penyebab 10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
sign - Mengenal onset nyeri (farmokologi, non farmakologi dan
- Jarang / tidak pernah inter-personal)
melakukan 11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
tindakan
pertolongan dengan me-nentukan intervensi.
non analgetik 12. Ajarkan tentang teknik non
- Jarang / tidak pernah farmakologi.
menggunakan 13. Berikan analgetik untuk mengurangi
analgetik nyeri.
- 14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Jarang / tidak pernah
melaporkan 15. Tingkatkan istirahat
nyeri
kepa-da 16. Kolaborasi dengan dokter jika ada
tim
kesehatan. keluhan dan tindakan nyeri tidak
- Nyeri terkontrol berhasil.
- 17. Monitor penerimaan klien tentang
Tingkat kenyamanan mana-jemen nyeri.
(2100)
- Klien melaporkan Andministrasi Analgetik (2210)
kebu-tuhan 1. Tentukan lokasi, karateristik kualitas,
istirahat
tidur tercukupi dan derajat nyeri sebagai pemberian
- Melaporkan kondisi obat.
fisik baik 2. Cek instruksi dokter tentang jenis
- Melaporkan kondisi obat, dosis dan fekkuensi.
psikis baik 3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgenik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgetik ketika
 pemberian lebih dari satu.
- 5. Tentukan pilihan analgesik
- tergantung tipe dan beratnya nyeri.
6. Tentukan analgetik pilihan rute
pemberian dan dosis optimal.
7. Pilih rute pemberian secara iv-im
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat.
10. Evaluasi efektifitas analgesik tanda
dan gejala (efek sampingan)
2 Kerusakan Setelah dilakukan
1. Koreksi tingkat kemampuan
mobilitas fi-sik b.d tindakan keperawatan mobilisasi de-ngan sekala 0-4 :
nyeri, kerusakan selama … X 24 jam
 0 : Klien tidak tergantung pada orang
muskuloskeletal, klien mampu lain
keka-kuan sendi mencapai  1 : Klien butuh sedikit bantuan
mobilitas
atau kon-traktur fisik dengan kri-teria : 2 : Klien butuh bantuan sederhana
 3 : Klien butuh bantuan banyak
Batasan  4 : Klien sangat tergantung pada
Mobility Level (0208)
karakteristik : : pemberian pelayanan
- Postur tubuh kaku- Klien dapat
2. Atur posisi klien
tidak stabil. melakukan 3. Bantu klien melakukan perubahan
mobilitas
- Jalan terseok- secara bertahap gerak.
seok dengan tanpa
4. Observasi / kaji terus kemampuan
- Gerak lambat merasakan nyeri. gerak motorik, keseimbangan
- Membatasi- Penampilan
5. Ukur tanda-tanda vital sebelum dan
perubahan ge-rak seimbang sesudah melakukan latihan.
yang mendadak- Menggerakkan otot
6. Anjurkan keluarga klien untuk
atau cepat dan sendi melatih dan memberi motivasi.
- Sakit berbalik - Mampu pindah
7. Kolaborasi dengan tim kesehatan
tempat tanpa bantuan lain (fisioterapi untuk pemasangan
- Berjalan tanpa korset)
bantuan 8. Buat posisi seluruh persendian
dalam letak anatomis dan nyaman
dengan memberikan penyangga
pada lekukan lekukan sendi serta
pastikan posisi punggung lurus.
3. Gangguan pola Setelah dilakukan Peningkatan Tidur / Sleep
tidur b.d nyeri, tindakan keperawatan Enhancement (1850)
tidak nyaman selama … X 24 jam
1. Kaji pola tidur / pola aktivitas
klien dapat terpenuhi
2. Anjurkan klien tidur secara teratur
Batasan kebutuhan tidurnya
3. Jelaskan tentang pentingnya tidur
karakteristik : dengan criteria : yang cukup selama sakit dan terapi.
- Pasien menahan 4. Monitor pola tidur dan catat keadaan
sa-kit (merintih, Tidur (0004) fisik, psykososial yang mengganggu
me-nyeringai) - Jumlah jam tidur tidur
- Pasien cukup 5. Diskusikan pada klien dan keluarga
mengungkapkan - Pola tidur normal tentang tehnik peningkatan pola
tidak bisa - Kualitas tidur cukup
tidur tidur
karena nyeri - Tidur secara teratur
- Tidak sering Manajemen lingkungan (6480)
terbangun 1 Batasi pengunjung
- Tanda 2 Jaga lingkungan dari bising
vital dalam
batas normal 3 Tidak melakukan tindakan
keperawatan pada saat klien tidur
Rest (0003)
- Istirahat Cukup Anxiety Reduction (5820)
- Kualitas istirahat baik1 Jelaskan semua prosedur termasuk
- Istirahat fisik cukup pera-saan yang mungkin dialami
- Istirahat psikis cukup selama men-jalani prosedur
2 Berikan objek yang dapat
Anxiety control memberikan rasa aman
(1402) 3 Berbicara dengan pelan dan tenang
- Tidur adekuat 4 Membina hubungan saling percaya
- Tidak ada
5 Dengarkan klien dengan penuh
manifestasi fisik perhatian
- Tidak 6 Ciptakan suasana saling percaya
ada
manifestasi perilaku 7 Dorong orang tua mengungkapkan
- Mencari informasi pera-saan, persepsi dan cemas
untuk mengurangi secara verbal
cemas 8 Berikan peralatan / aktivitas yang
- Menggunakan teknik meng-hibur untuk mengurangi
re-laksasi untuk ketegangan
mengu-rangi cemas 9 Anjurkan untuk menggunakan teknik
- Berinteraksi sosial re-laksasi
10 Berikan lingkungan yang tenang
11 Batasi pengunjung
4. Defisit srlf care b.d Seteleh dilakukan Self care assistance ;
nyeri tindakan keperawatan
1. Monitor kemampuan klien
pada pasien selama
untuk perawatan diri yang
3 x 24 jam diharapkan
mandiri
kebutuhan perawatan
2. Monitor kebutuhan klien
diri pasien dapat
untuk alat-alat bantu
terpenuhi, dengan
3. Sediakan bantuan sampai
kriteria hasil :
1. klien terbebas dari klien mampu secara utuh
bau badan untuk memenuhi perawatan
2. Menyatakan dirinya
kenyamanan terhadap 4. Dorong klien untuk
pemenuhan melakukan aktivitas yang
kebutuhan perawatan mandiri sesuai kemampuan
diri

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000
__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei 2012.
http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
__________.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada tanggal
12 Februari 201. http://sedetik.multiply.com/journal

Anda mungkin juga menyukai